chapter 5. kecurigaan.
"Apa Jungkook sedang sakit?"
Cafe sedang sepi di sore hari ini. Biasanya cafe yang diurus ibunya ini selalu ramai di malam hari. Seokjin sedang membantu membersihkan meja-meja dan Namjoon berdiri di belakang kasir. Jarak mereka tidak terlalu jauh. Jungkook sedang diajak Hoseokㅡsalah satu pekerja yang shift-nya malam nantiㅡke Sungai Han yang memang tidak jauh dari cafe.
"Jungkook mengeluh pusing dari pagi semalam. Dia bilang jika sudah tidak terlalu pusing tadi siang. Jadi dia memaksa ikut ke cafe sore ini."
Seokjin menjawab selengkapnya tanpa melihat ke arah Namjoon. Namjoon hanya menghela nafas kasar.
Pusing, sakit kepala, baju yang lupa dicuci, sepatu hilang, dan jawaban atau alasan lainnya yang sudah tidak terlalu Namjoon ingat.
Namjoon lebih tua sepuluh tahun di atas Seokjin. Ditambah, Namjoon sangat memiliki otak yang cerdas. Cafe ini hanyalah pekerjaan yang dimilikinya sementara karena Seokjin yang nantinya meneruskannya. Namjoon memiliki kerjaannya sendiri.
Namjoon tahu jika ada yang salah dengan keponakkannya. Jungkook tidak pernah menjawab alasan dia tidak terlihat selama seharian penuh. Selalu Seokjin yang menjawab.
"Yoongi, teman sekolahmu, kemarin sore ke sini bersama teman-temannya. Menanyakan alasan kau tidak hadir ke sekolah. Jadi, kau izin atau bolos?"
"Izin. Aku sudah memberitahu wali kelasku alasannya. Tinggal surat saja besok yang harus aku bawa. Paman jangan lupa tanda tangan ya. Suratnya sudah aku buat."
Seokjin berbicara sambil berjalan menuju dapur belakang. Namjoon masih berdiri di tempatnya, menunggu Seokjin melewatinya.
"Apakah hanya perasaanku saja jika kau sedang menyembunyikan sesuatu, Seokjin-ah?" []
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top