(Luka Lalu)

Aku berdiri di tempat yang berbeda, kupastikan tak ada siluit yang aku kenal di tempat ini.

Namun bayangan itu terus menghampiri, bagaikan mimpi buruk yang membekas dalam relung jiwa.

Aku pergi sejauh mungkin, namun kau datang dalam mimpiku. Aku melangkah dengan cepat, berharap bayanganmu tak mengikuti, tapi kau hadir dalam dunia ilusiku.

Lantas haruskah aku membiarkan dirimu bermain dalam pikiranku? Sementara dirimu sendiri tertawa lebar dengan orang lain. Apakah ini adil?

Luka ku mulai mengering, namun kau datang sebagai penawar rasa sakit. Tapi lihat! Ulahmu, lukaku terbuka lagi bahkan lebih dalam dari sebelumnya. Lalu kau pergi seakan tak tau apa-apa.

Senyummu menawan, tapi hadirmu membawa ancaman.
Tidak, aku tak akan mendendam. Lihatlah bunga Dandelion dia tak membenci angin meskipun mudah rapuh ketika angin menerpa.

Aku akan terbiasa, membawa luka ini dalam setiap hariku. Waktu akan menjadi saksi di mana aku bahagia di atas luka.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #love