65. ONLY SEEK THE TRUTH

Ketakutan terburukku kini menjadi kenyataan. Aku harus menghadapi seseorang yang kusayangi. Bunuh atau dibunuh, menyerang atau diserang, pilihan yang tidak menguntungkan sama sekali untuk diriku.

Pedang Lingtbringer telah menghilang dari genggamanku, aku tidak akan menggunakannya jika itu bukan pilihan terakhir.

Mata Lucifer beradu dengan iris mataku. Dalam keadaan ini, aku sangat ingin memeluknya, mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun, itu sama saja dengan menyerah tanpa perlawanan. Terutama setelah mendengar perkataan Michael, yang kemungkinan Lucifer bukan lah ayahku. Mungkin perasaan ini memang seharusnya ada dan tidak terlarang.

Asumsiku, jika Lucifer bukan ayahku, serta dari ekspresi dan perkataan Michael, dialah ayahku, yang berarti Lucifer adalah pamanku—jika malaikat memang memiliki hal semacam itu. Benar-benar aneh, aku rasa itu bukan suatu hal yang benar-benar ada dalam penyebutan garis keturan dalam hal permalaikatan, entahlah.

Suara gemuruh di langit mengagetkanku, begitu juga Lucifer. Secara bersamaan, kami menengadah. Awan hitam bergumul di atas kami, angin kencang seketika muncul. Dan sebuah cahaya meluncur dengan cepat menghantam tanah, memberikan getaran hebat.

Keseimbanganku hampir goyah, jika saja aku tidak langsung berjongkok agar tidak terjatuh. Tidak dengan Lucifer yang berdiri tegap tanpa goyah sedikit pun, sedangkan pandangannya masih menengadah ke langit.

Saat gonjangan telah mereda, Lucifer kembali menatapku. Matanya sarat akan membunuh seperti waktu itu. Tunggu, cincin yang kumiliki saat itu bisa meredakan Lucifer dalam versi iblisnya. Kuraba sakuku cepat-cepat, aku memang tidak ingat menyimpan cincin itu, namun benda itu selalu ada saat aku mencarinya.

Kudapati cuncin di sakuku dan langsung mengenakannya di jari. Bersamaan dengan itu, Lucifer melesat dengan cepat ke arahku. Kami berguling di tanah, aku meninjunya. Tapi bukan suatu hal yang memberikan dampak besar. Kutendang tubuhnya agar menjauh dariku. Aku bangkit, mencari keseimbangan.

Cincin yang kugunakan entah apakah berfungsi atau tidak. Namun dari wajah Lucifer, rasanya tidak memberikan efek apapun. "Bunuh aku kalau begitu! Jika itu maumu! Lakukan apapun dengan kekuatanmu."

Lucifer yang berlutut di tanah bangkit sambil terkekeh. "Aku tidak akan menggunakan kekuatanku," katanya. "Aku ingin kau merasakan sakitnya, memohon untuk hidupmu."

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang Michael lakukan padanya. Mungkin salah satu trik yang dia gunakan seperti saat Camael merubah takdirku. Saat dia memberikan kehidupan sempurnaku, mungkin itu yang dia lakukan pada Lucifer hingga membuat dirinya melihat sesuatu yang dibencinya.

"Lucifer, aku tahu kau ada di dalam sana, jika kau mendengarku! Aku bukan musuhmu!" Kucoba mengingatkannya. Sedangkan suara gemuruh beserta angin masih menghantam kami.

"Ya, Michael adalah musuhku, tapi kau juga." Lucifer kemudian menerjangku kembali. Dia memberikan pukulan di perutku.

Aku berusaha memutar tubuh untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan. Namun, gerakan Lucifer lebih cepat dariku, dia menarikku dan mendekapku dari belakang. "Kau yang memasukkanku ke neraka dan aku akan membuatmu membayarnya."

Oke, aku benar-benar bingung. Michael telah mencuci otaknya dan memutar balikkan fakta bahwa aku yang memasukkan Lucifer ke neraka. Benar-benar rencana yang hebat, Michael. Mengadu domba diriku dan Lucifer adalah rencana yang tidak buruk.

"Aku tidak akan pernah melakukan itu! Apapun yang Michael katakan padamu adalah bohong!"

"Oh, itu yang Michael katakan padaku. Kau lah yang berbohong."

"Aku satu-satunya orang yang menganggapmu tidak jahat, kau ingat? Aku satu-satunya yang percaya kau memiliki sisi baik dalam dirimu." Kutekankan kalimatku.

Wajah Lucifer, tepat berada ditelingaku. Aku bisa mendengarkan napasnya yang frustasi. "Kau memutar balikkan fakta!" tuduhnya.

"Aku mati oleh Hades, kau ingat? Kau berusaha membunuhku berkali-kali, kau ingat? Michael hanya menggunakanmu sebagai pionnya. Jangan percaya pada kata-katanya."

Suara erangan frustasi dari Lucifer membuatnya melepaskanku. Namun bersamaan dengan itu, sesuatu muncul dari jatuhnya cahaya ke tanah. Sesuatu yang besar dan berhasil membuat goncangan hebat saat kakinya menapakkan ke Bumi.

Para titan.

"The war is not here," ujarku. "Para titan akan menghancurkan Bumi, jika kau tidak membantuku melawan mereka."

Pandangan Lucifer tepat pada para titan yang muncul dari balik cahaya. "Salah satu makhluk yang paling kubenci selain Michael adalah para titan, dengan senang hati aku akan membunuh mereka." Seketika, Lucifer menghilang. Mungkin dia lebih dulu akan menyerang mereka.

Aku kembali ke rumah untuk memeriksa keadaan yang lainnya. Sebastian langsung memelukku erat saat aku masuk. Sedangkan Jo dan Max masih berkutat dengan pencarian mereka untuk mengalahkan para titan.

"Kalian menemukan sesuatu?" tanyaku.

"Belum, tapi dengarkan aku. Pertempuran antara Zeus dan para titan hampir membuat Bumi menjadi medan perang. Zeus yang saat itu harus melawan ayahnya sendiri, Kronos, harus mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengurung para titan. Dia mengikat para titan menjadi satu simpul ikatan petir, kemudian menancapkannya ke tanah. Membuka sebuah tempat bernama Tartaros mengakibatkan tertutupnya Elysium." Jo mengakhiri kalimatnya dengan menutup buku.

"Hanya itu? Tidak ada lanjutan setelahnya?" Max mengerutkan dahinya.

"Jika kita bisa melakukan hal yang sama seperti Zeus, kita bisa membuka Tartaros dan mengembalikan para titan ke sana." Sebastian menyimpulkan.

"Ya, dan Sera mungkin bisa melakukannya," kutambahkan kesimpulannya.

Tidak lama setelah itu, Sera muncul bersama Xander yang terluka. "Ambilkan aku kotak obat!" Perintah Sera.

Jo dengan cepat melesat untuk mengambilnya. Aku menyusul Sera dan melihat luka Xander yang cukup dalam di bagian dada kirinya. "Apa yang terjadi?" tanyaku.

"Hades, dia menyerang Olympus."

"Bukahkah Olympus tidak bisa dimasuki oleh siapa pun?"

"Aku tidak tahu, saat sampai di sana penghalangnya telah menghilang, Zeus juga tidak ada di sana. Athena membantuku menyerang Hades, namun para titan membantunya."

Jo muncul sambil membawa kotak obat dan air bersih. "Max, ambilkan kain untuk menekan lukanya!" Perintahnya. Tidak lama setelah itu, Max menyerahkan sebuah kain pada Jo.

Di antara semuanya, dalam situasi seperti ini, hanya Sebastian yang tidak bereaksi apapun. Aku tahu dia menyukai Sera, tapi aku harap dia tidak berpikir macam-macam.

"Lukanya terlalu dalam dan dia tidak bisa menyembuhkan dirinya, aku harus menjaitnya." Dengan cepat, Sera membasuhkan luka Xander dengan alkohol. Membuat pria itu berteriak kesakitan.

"Para titan di sini," ujarku. "Kita bisa mengirimkan mereka kembali. Kau hanya perlu menggunakan kekuatanmu seperti yang Zeus lakukan sebelumnya. "

Secara mendadak, sebuah goncangan muncul kembali. Kali ini membuat listrik padam seketika. "Berikan aku cahaya," pinta Sera.

"Kau pergi, aku bisa menjahit lukanya," kata Jo.

Sesaat, Sera melirik Xander yang hampir kehilangan kesadarannya. Namun, jika dia tidak pergi sekarang, akan ada banyak korban yang terluka, atau bahkan mati. Sera mengangguk sekali dan membiarkan Jo mengambil alih. "Max, bantu terangkan agar aku bisa menjahit lukanya."

"Aku ikut denganmu," ujarku pada Sera.

"Aku juga," tambah Sebastian.

Kuarahkan pandanganku padanya dengan cepat. "Tidak, kau tidak boleh ikut. Terlalu berbahaya."

"Dan itu tidak untukmu?"

"Aku punya pedang Lightbringer, kau tidak. Aku tidak ingin kau terluka, Seb."

"Berapa kali aku harus membiarkanmu pergi sendirian dan melawan sesuatu yang bahkan bisa membunuhmu? Aku akan ikut bersamamu." Sebastian bersikeras.

Namun aku tidak bisa berhadapan dengan egonya kali ini. Terlalu berbahaya jika membiarkan dia pergi melawan para titan. Aku harus melakukan apa yang harus kulakukan. Kupukul Sebastian hingga dia tidak sadarkan diri. "Maafkan aku."

"Venus! Apa yang kau lakukan?" Max meneriakiku.

"Jangan biarkan dia menyusulku jika bangun," pintaku pada Max.

Bersamaan dengan itu, aku menyusul Sera yang sudah lebih dulu keluar rumah.

_________

Halo, sudah lama tidak menyapa kalian huhuhu maafkan aku yg updatenya lama. Btw kalian sudah tau kah kalau cerita Seraphim ikut dalam program paid stories :)

Di dalam bonus chapternya ada sesuatu tentang Lucifer dan Venus loh 😊 kalau kalian blm baca, harus banget baca karena kemungkinan bisa jadi lanjutan cerita mereka for the future :))

Anyway, thank you yg masih setia menunggu

Love,
B. K

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top