38 Santai Sejenak
Setelah kemuncullan Alfha beserta peerage-nya. Kondisi di IHS berjalan kondusif seperti biasanya. Siswa/i maupun guru melakukan kegiatan sesuai kewajiban belajar mengajar.
Suasana di klub pustakawan juga terlihat sunyi, atau lebih tepatnya tengah bersedih. Raja dari Lucifer Jr masih terbaring lemas di atas kasur empuk berukuran king size. Kondisinya sudah mulai membaik kian hari selama tiga hari ini.
Para peerage selalu bergantian merawat serta menjaga sang Raja. Pagi ini yang bertugas yaitu Bella. Gadis keturunan bangsa veela sedang menyiapkan sarapan bubur.
"Sarapan bubur siap!" serunya senang.
Bella segera menaruh bubur putih ke dalam mangkok bergambar ayam jago. Tak lupa ia memberikan beberapa potongan ayam, bawang goreng serta kecap manis.
"Semoga Huda-kun suka," gumamnya.
Ia langsung membawa semangkok bubur ayam beserta segelas air putih hangat. Ia taruh di atas nampan, lalu membawanya ke kamar tempat sang Raja beristirahat.
Bella membuka pintu kamar perlahan. Ia melangkahkan kaki dengan begitu pelan dan lembut. Di taruhnya bubur ayam dan segelas air putih di atas nakas.
Ternyata Huda sudah bangun. Ia tengah melihat langit yang cerah di luar.
"Huda-kun, sarapan sudah siap." ucap Bella lembut.
Huda menolehkan kepala. Ia memberikan senyuman tipis kepada sang Ratu. "Terima kasih, Bella." balasnya.
Saat Huda akan mengambil sarapan, tangannya di tahan oleh Bella. "Bi-biar aku saja yang menyuapimu." kata Bella malu-malu.
Huda hanya tersenyum tipis. Suasana di dalam kamar menjadi sunyi. Bella terus menyuapi Huda hingga bubur ayam tak tersisa sedikitpun.
"Ini enak sekali. Darimana kamu belajar masak bubur ayam?" puji Huda sekaligus bertanya.
"Emm... Aku di ajarkan oleh Ganesha-san. Ini merupakan makanan khas Indonesia." jawab Bella.
"Kamu pintar sekali. Aku suka dan terima kasih banyak manis." balas Huda. Ia mengelus kepala Bella lembut. Background berwarna merah muda muncul di antara keduanya. Wajah Bella sudah memerah sempurna. Ia mengelus senyum bahagia.
Pagi hari di ruang klub terasa menyenangkan dan penuh kasih sayang. Tak ada keraguan ataupun perasaan terganjal di hati kedua pasangan ini.
😍😍😍😍😍
Hari sudah menjelang siang. Sang surya berada di puncak. Terik matahari terasa menyengat hingga menembus kulit.
Oki dan Hanamura sedang berjalan di koridor lantai 1. Keduanya akan menuju ke kantin yang tentunya untuk membeli makan serta beristirahat.
Suasana di kantin sudah ramai bagai pasar tradisional. Berbagai makanan di sajikan dengan hidangan yang lezat dan mengugah selera.
"Aku ingin makan nasi kare dan jus wortel." kata Oki.
Hanamura sebagai seorang pria yang akan bertugas memesan makanan. Ia mencatat pesanan Oki di layar ponsel.
"Baiklah, kamu tunggu di sini dulu ya." ucap Hanamura.
"Ayey kapten!" seru Oki bergaya hormat. Hanamura tertawa kecil melihat tingkah laku si maniak wortel. Ia tak sengaja mengusap-usap kepala gadis loli itu lembut.
Hanamura pergi menuju ke arah stan makanan. Ia memesan beberapa makanan untuk dirinya serta Oki. Selang limabelas menit, ia sudah membawa makanan di atas nampan.
"Sepertinya enak sekali jus wortel itu. Aku tak sabar ingin meminumnya." ungkap Oki. Air liur sudah menetes keluar dari bibirnya.
"Kalau makan jangan cepat-cepat." pesan Hanamura. Ia memesan sebuah ramen dengan ukuran besar serta teh ocha sebagai pelengkap.
Keduanya makan siang dengan tenang. Suara ramai para siswa/i tak mengganggu aktivitas mereka.
Tak lama datanglah Vino dan Chelsea. Peerage dari klan Phenex bergabung bersama mereka. Seperti biasa Vino akan tertidur di atas meja, sesekali menguap lebar. Chelsea sendiri memangdang wajah saat Vino tertidur. Ia juga mengeluarkan beberapa alat make up yang sebenarnya adalah senjata miliknya.
"Hoamm..."
"Vino! Kalau menguap itu di tutup!" omel Chelsea kesal.
"Aku tak peduli." sahut Vino dalam posisi tertidur.
"Huh! Selalu semaunya sendiri." balas Chelsea tambah kesal.
Hanamura membenarkan kacamata tebalnya. Ia telah selesai makan siang.
"Terima kasih atas makanannya." kata Hanamura berdoa.
"Kenyang!" seru Oki. Ia menyeruput jus wortel gelas keduanya hingga habis.
"Akhirnya aku bisa merasakan hal seperti ini." lanjutnya.
Hanamura melirik sejenak. "Yeah! Sudah seminggu sampai dua minggu ini selalu datang masalah yang berbeda." timpalnya.
Chelsea mengukir senyum menyeramkan. Ia tertawa cekikikan. "Wajah tampanmu terlihat semakin tampan, pemalas." ejeknya.
"Tch! Kau mengganggu saja gadis lolipop." sahut Vino merasa terganggu. Ia kembali tertidur, walau wajahnya sudah penuh coretan hasil dari kejahilan Chelsea.
Oki tersenyum tipis. Ia suka melihat kelakuan keduanya.
"Aku ingin seperti mereka. Dimana aku dan Tuan saja tanpa ada yang mengganggu." batin Oki berimajinasi.
Keempat iblis itu melanjutkan sesi istirahat dengan bercanda dan mengobrol. Hingga bel kembali berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran berikutnya akan di mulai. Hanamura tak lupa mengambil foto kebersamaan mereka menggunakan ponselnya.
😁😁😁😁😁
Di Klub Pustakawan...
Semua anggota klan Inazuma Jr sedang berkumpul di ruang tengah. Canda tawa dan suka cita menghiasi ruangan tersebut.
"Kita berpesta untuk merayakan kesembuhan Gichu!" seru Suzume semangat.
"Yeah!" sahut Oki.
"Xixixi... Ini akan menjadi pesta yang meriah." sambung Sten.
"Tuan, aku bersyukur kau telah pulih." ucap Hanamura tulus.
"Sebagai iblis untuk regenerasi cepat juga ya." ungkap Ganesha tertarik.
"A-aku senang sekali, Huda-kun." kata Bella malu-malu.
Huda tersenyum senang. Ia tak menyangka akan di buat kejutan pesta meriah atas kesembuhan dirinya.
"Terima kasih semuanya. Ini semua berkat perawatan dan kepedulian kalian kepadaku." ucap Huda tulus dan bangga. Ia ingin kebersamaan ini terus berlanjut untuk selamanya.
🎉🎉🎉🎉🎉
Di Kediaman Rumah Lili...
Suasana di sana tak begitu ramai. Keempat orang tengah berkumpul di ruangan yang berukuran besar. Di sana terdapat beberapa foto Lili berserta keluarga yaitu Klan Beelzebub.
Nuansa biru menjadi warna dominan di ruangan tersebut. Berbagai pernak-pernik hiasan dan senjata berparas api di pajang di setiap sudut ruangan serta dinding.
"Jadi... Ayah mengirim dirimu ke sini untuk apa, Eric?" tanya Lili serius.
Ia bertanya kepada seorang pria yang berpenampilan menggunakan kemeja dan jas hitam ala pengawal atau pelayan kerajaan. Eric, itulah namanya.
"Mohon maaf nona, saya datang kemari atas perintah Tuan Besar Beelzebub dan keinginan saya sendiri." jawab Eric sopan. Ia merupakan pelayan setia dari klan Beelzebub semenjak Lili lahir di dunia iblis. Ia sangat menyanyangi Lili sampai mempertaruhkan nyawanya sendiri demi keselamatan nona mudanya.
"Eric, kau tak perlu sampai harus kemari. Aku tak mau membuat dirimu menjadi susah karenaku." balas Lili khawatir.
"Saya sudah berjanji dari nona Lili lahir untuk mengabdi kepada anda." ungkap Eric tegas dan jujur.
Miya yang duduk di seberang menatap wajah Eric penuh haru. Ia senang menjadi salah satu anggota keluarga Beelzebub khususnya nona Lili.
"Nona Lili, saya juga akan setia mengabdi padamu sampai nyawa ini sebagai taruhan ya." sahut sahabatnya. Ia menatap wajah Lili penuh keyakinan dan ketulusan.
Lili tak bisa berkata apa-apa. Dia dikelilingi oleh orang-orang yang tulus sayang dan mengabdi kepadanya.
"Terima kasih banyak kalian. Aku takkan menyia-nyiakan kalian sampai kapanpun." ucap Lili haru dan tulus.
Eric tiba-tiba berdiri. Ia menatap sejenak Lili lalu membungkuk hormat.
"Saya sudah menunggu sejak lama. Izinkan saya menjadi salah satu peerage anda, nona Lili." kata Eric tegas.
Lili terkejut atas perkataan Eric. Seseorang yang daritadi hanya diam mendengarkan ikut bergabung. Ia adalah seorang gadis berambut cokelat madu.
"Hmm... Sebagai sahabatmu, aku juga akan bergabung menjadi peerage-mu." sahut gadis itu.
"Seira!" seru Lili bertambah terkejut.
Kagura Seira. Seira tersenyum manis. Lili tak tahu harus berkata apa. Ia begitu kaget atas perkataan kedua orang yang ia sayangi.
"Seira, ta-tapi kan kau hanya manusia biasa. Aku tak mau sampai kau terluka." ucap Lili cemas.
Seira tersenyum tipis. Tiba-tiba seluruh tubuhnya di selimuti aura energi yang kuat. Dalam sekejap penampilan Seira berubah. Terdapat dua telinga panjang dan sebuah busur panah di punggungnya.
"Elf!" sahut Eric melihat perubahan Seira datar. Dari awal ia sudah mengetahui identitas dari sahabat nona Lili.
"Maaf telah menyembunyikan identitas asliku." kata Seira tersenyum tipis.
Lagi Lili di buat terkejut. Ia sampai tak bisa merubah posisi duduknya.
"Aaa... Klan Beelzebub akan bertambah kuat bila mereka bergabung nona Lili." ungkap Miya menyambut kedatangan dua calon teman barunya sebagai anggota keluarga Beelzebub.
Lili menatap satu persatu wajah mereka. Tak ada sedikitpun keraguan di balik mata ketiganya.
"Baiklah, aku akan menerima kalian sebagai anggota peerage-ku. Terima kasih semuanya." ucap Lili terharu sekaligus senang.
Ritual pembangkitan pun di mulai. Selama ritual berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Kini anggota keluarga Lili bertambah dua.
Eric mendapatkan posisi bidak 2 Knight sekaligus. Itu suatu hal yang jarang terjadi. Berikutnya Seira yang mendapatkan posisi bidak Bishop. Seorang elf bergabung ke dalam kelompok menambah kesan kuat dan unik di klan Beelzebub.
Mereka langsung membuat pesta kecil untuk merayakan kedatangan dua anggota baru klan Beelzebub. Suasana menjadi damai untuk malam ini.
Entah keesokan harinya atau beberapa hari yang akan datang. Masalah besar akan terjadi...
.
.
.
.
.
Siang All...
Saye kembali lagi nih hehe :v
Semoga kalian suka dengan ceritaku ini ya. Selamat membaca guys!
Jangan lupa tinggalkan jejak vomment ya guys!
(22/11/2018)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top