¹⁰ Truth of Sirius Black & Croockshanks

"Apa maksudmu [Name] tidak ada?"

Semua menoleh pada Draco yang mendengar suara lantang dari Fred. Dahinya berkerut, menatap dengan tatapan tidak suka kearah Fred, "aku tanya padamu Weasley, apa maksudmu saudaraku tidak ada? Yang kudengar kau sedang bersama dengannya."

"Aku memang mencarinya sebelum acara dimulai, tetapi saat aku melihat lukisan Fat Lady dicabik, aku segera mencari [Name] tetapi aku tidak menemukannya dimanapun di kastil sekolah," Fred tidak bohong, ia sampai menghabiskan waktu berjam-jam hingga acara selesai, hanya untuk mencarimu di seluruh sudut sekolah. Namun, ia tidak melihat batang hidungmu sedikitpun.

"Aku tidak percaya, aku akan mencarinya sendiri."

Draco berbalik akan mulai mencari sebelum Dumbledore tampak menghentikan dengan suara lantangnya.

"Tidak akan ada yang meninggalkan kastil Mr. Malfoy, Professor Snape dan pengajar lainnya yang akan mencari saudaramu sambil mengecek kembali seluruh sisi dari kastil. Malam ini, semua murid harus tidur di aula utama untuk sementara untuk keselamatan kalian," Dumbledore memerintahkan, "tidak ada pengecualian Mr. Malfoy, Mr. Weasley. Jika kalian juga menghilang hanya akan lebih membuat suasana runyam. Para prefect kuharap bisa berjaga di pintu masuk bergantian, dan dipimpin oleh kepala Prefect masing-masing asrama."

Semua anak tampak berada di aula utama bersama awalnya tampak ribut dengan berita Sirius Black di dalam kastil juga bagaimana kau yang mendadak menghilang.

"Jangan-jangan Sirius Black menculik dan membunuhnya."

Draco tampak menatap tajam kearah Pansy yang seenaknya mengatakan itu didepannya. Apakah wanita bodoh itu baru saja mengatakan saudaranya tewas didepannya? Sepertinya ada yang ingin benar-benar mati malam ini.

"Percy, aku benar-benar harus--" ia menoleh saat sudah mengambil kantung tidurnya, menemukan Fred yang sedang berbicara dengan kakaknya Percy, "kau tidak mengerti, ia bisa saja dalam bahaya. Aku mungkin melewatkan satu tempat tadi, aku harus mencarinya."

"Tidur Fred, Professor Snape, Flitch, dan Professor Lupin akan menemukannya. Professor Dumbledore sudah memintamu untuk tidak membiarkan satu orangpun dari Gryffindor keluar dari sini. Jangan memberikanku masalah," Percy menatap tajam kearah Fred yang pada akhirnya hanya menghela napas dan berbalik menuju kearah kantung tidurnya yang ada disamping George.

"Ia akan baik-baik saja," George mencoba menenangkannya.

"Aku tahu..."

¹⁰¹⁰¹⁰

Kepalamu terasa sakit saat kesadaran kembali kau dapatkan. Kau mencoba membuka mata, mengerjap beberapa kali sebelum sekelilingmu menjadi lebih fokus. Sebuah ruangan yang tampak sangat berantakan, dengan sofa dan ranjang yang tercabik. Kau menyadari jika cabikan itu berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Sirius pada lukisan Fat Lady.

"Aw," pukulan terakhir sebelum kau kehilangan kesadaran benar-benar menyakitkan. Kau baru saja akan memegang kepalamu saat kau sadar tanganmu kini terikat di belakang begitu juga dengan kedua kakimu. Kau mengutuk dirimu sendiri yang tidak membawa tongkat sihir karena memang saat itu kau hanya ingin menikmati acara Halloween di sekolah.

"Kurasa aku memukulmu terlalu keras," suara itu membuatmu tersentak dan melihat pria berambut hitam ikal sedikit panjang yang duduk di salah satu kursi disana. Kau berusaha menggeliat melepaskan dirimu, namun ikatan itu terlalu kuat, "aku tidak akan melukaimu. Aku juga tidak akan mendekatimu jika kau merasa tidak aman."

Kau berkerut, menatap kembali kearah Sirius. Berbeda dari malam tadi dimana pria itu bersuara rendah dan sangat menyeramkan, kali ini intonasi rendahnya terdengar tidak menakutkan. Kau bahkan menangkap sedikit rasa bersalah yang kau rasakan dari pria itu. Kau berusaha mengubah posisi, tidak ingin terlalu lama berbaring diatas ranjang dengan Per yang menusuk-nusuk punggungmu.

"Aku akan membantu mengubah posisimu jika kau tidak melawan, tidak berteriak, juga tidak keberatan..."

Kau kembali berpikir, namun menggeleng dan memilih sedikit waspada dengan pria didepanmu. Meski terdengar tidak berbahaya, namun ia tetaplah seorang buronan Azkaban. Ia memandangimu sejenak, sebelum menghela napas dan tampak berdiri gelisah.

"Tidak seharusnya aku membuat semuanya menjadi lebih kacau..."

"Aku seharusnya meninggalkannya disana."

"Seharusnya kucari waktu saat tikus itu tidak bersama dengan yang lain."

Gumaman demi gumaman terdengar, kau hanya memperhatikan gerak-gerik dari Sirius yang tidak tenang. Kau menghela napas, memperhatikan jendela yang ada didekat sana. Matahari sudah terbit, kau menghabiskan malam dan tidak sadarkan diri lebih lama daripada yang kau duga.

Kau tidak membicarakan apapun dan tidak ingin mendapatkan perhatian dari Sirius sedikitpun. Lebih baik mengurangi resiko Sirius melakukan hal-hal yang berbahaya untukmu dengan hanya diam tidak mengatakan apapun. Namun, mendadak suara perutmu terdengar nyaring ditengah keheningan tersebut.

'Tidak sekarang cacing-cacing bodoh,' kau berdecih, takut jika Sirius akan membentakmu karena kau hanya merepotkannya. Namun, bukannya mendapatkan bentakan, tawa lepas terdengar dari mulut pria itu. Kau menoleh dengan cepat, menatap kearah Sirius yang masih mencoba menghentikan tawanya.

"Kurasa kau lapar."

"Terakhir kali yang masuk kedalam perutku hanyalah dua cangkir teh celup. Tidak lebih dari itu," kau bergumam dan menghela napas, Sirius tampak memikirkan sesuatu sebelum ia pergi dari hadapanmu. Kau melihat sekeliling, mencoba untuk mencari tahu dimana keberadaanmu saat ini. Cuaca dingin menusuk, membuatmu menggigil saat kau berhasil menegakkan tubuhmu.

Bisa kau lihat hutan lebat yang tampak berada didepan bangunan tua tempatmu disekap, tidak ada siapapun disana.

"Hanya ada roti ini," kau tersentak saat Sirius kembali dan memberikan roti namun segera berhenti.

"Kau bilang tidak akan mendekat."

"Aku tidak bisa memberikan roti ini padamu."

"Aku bisa menahan lapar."

Kau waspada, Sirius melihat roti di tangannya sebelum menghela napas dan tampak meletakkannya diatas meja dua potong sementara satu potong lainnya segera ia makan begitu saja.

"Siapa namamu?"

...

"Bahkan itu saja tidak ingin kau jawab? Kurasa orang tuamu mengajarkanmu dengan benar," Sirius mendengus dan kembali memakan roti di tangannya, "aku tidak bermaksud untuk menyekapmu. Namun, jika ada yang melihatku selain kau tadi malam, akan sangat berbahaya untukku. Aku tidak akan mau berhadapan dengan para Dementor busuk itu."

Kau masih diam.

"Sebenarnya, kau terlihat sangat mirip dengan seseorang yang kukenal. Kau yakin kau tidak ingin memberitahu namamu?" Kau menatap tajam kearah Sirius, "kuanggap itu jawaban tidak."

Kembali kalian diam satu sama lainnya karena tidak ada bahan obrolan yang bisa dilakukan. Lebih tepatnya karena kau menolak untuk berbicara. Suara ngeong pelan membuat keduanya tampak menoleh. Kucing gemuk berbulu tebal berwarna orange tampak muncul dan melihat sekeliling.

"Kau datang lagi?" Sirius berkata, tampak mengulurkan tangannya seolah menunggu kucing itu untuk mendekat. Kucing itu tampak tanpa takut mendekat pada Sirius, mengusap tangan pria itu tanpa rasa takut. Kau memperhatikan lebih teliti kucing yang tampak familiar itu sebelum kau menyadari dimana kau melihat kucing tersebut.

"Crookshanks?"

"Kau berbicara juga akhirnya," Sirius masih mengusap kucing yang mengerang kegirangan karena Sirius menggaruk kepalanya. Ia memotong salah satu roti menjadi sebagian dan memberikannya pada kucing tersebut yang kau yakini sebagai Crookshanks, "kau tahu kucing ini? Saat ia menemukanku, bukannya menjauh seperti hewan lain ia malah mendekat. Sering sekali muncul di tempat ini. Ia sangat jinak."

Kau tidak yakin soal itu. Kau ingat bagaimana dan berapa kali kucing milik Hermione itu tampak mencoba untuk membunuh tikus milik Ron dan memakan beberapa ekor laba-laba kaki panjang. Croockshanks adalah mimpi buruk dari para hewan dan beberapa manusia. Tidak ubahnya sama dengan Mrs. Norris. Tetapi kenapa hanya pada Sirius Black--

...

"Jadi namamu Croockshanks? Aku merasa pernah melihatmu sebelum ini..."

"A-aku lapar," kau memberanikan diri untuk berbicara, sedikit bergumam dengan suara pelan. Sirius mendengarnya.

"Bisa kudekati?"

Kau mengangguk. Sirius sedikit aneh namun pada akhirnya mendekat sambil membawa satu setengah potong roti--setengahnya sudah ia berikan pada Croockshanks yang memakannya dengan lahap.

"Aku akan memindahkan tali ikatan di depan agar kau bisa memakan roti ini," kau mengangguk, membiarkan Sirius untuk melepaskan ikatan tanganmu dan memindahkannya ke depan tanpa kau bisa melawan. Kau tahu tidak ada gunanya karena Sirius punya kekuatan lebih darinya, dan kau tidak tahu jika kau berhasil kabur akan keluar di tempat yang lebih aman atau tidak.

Setelah ikatan itu berada di depan, kau memakan roti gandum itu perlahan sambil memperhatikan Croockshanks yang benar-benar sangat nyaman bersama dengan Sirius yang terus mengusapnya. Dengkuran senang selalu terdengar setiap Sirius mengusap dagu kucing tersebut.

"Kenapa kau tiba-tiba membiarkanku mendekat? Kau bahkan tidak tahu apakah aku akan melukaimu atau tidak."

"Croockshanks adalah makhluk setengah Knezle. Ia... bisa mendeteksi orang-orang yang mencurigakan," kau pernah membacanya di buku milik Newt Schamander, "ia tidak terlihat waspada saat berada di dekatmu jadi aku menyimpulkan kau bukan orang jahat."

...

"Kurasa..."

"Kurasa kau sedikit salah, dalam prespeksiku aku adalah orang yang jahat," Sirius tertawa miris tampak menghela napas dan memandangi Croockshanks. Kau bisa memandang kesedihan di sorot matanya kala itu.

"[Name]," Sirius menoleh padamu yang menggumamkan namamu, "namaku adalah [Name] Malfoy..."

"Tidak mungkin," Sirius membulatkan matanya, "kau adalah anak dari Cissy?"

Kau sedikit mengerutkan dahimu mendengar nama itu, berpikir beberapa detik sebelum menyadari yang disebut oleh Sirius adalah ibumu. Kau mengangguk.

"Wow, terakhir kali kulihat kau dari foto yang diberikan oleh Cissy. Saat kau baru lahir, dan sekarang kau sangat besar," kau tidak siap dengan perubahan sikap Sirius yang tampak sangat gembira mendadak, "kau tahu aku adalah paman jauhmu."

"Ya, kau adalah sepupu ibuku. Tetapi namamu--"

"Ya, sudah dicoret dari pohon keluarga. Tetapi ibumu masih sering menanyakanku dulu sebelum ia menikah dengan Lucius," Sirius memutar bola matanya, "bagaimana kabar ibumu dan ayahmu? Kau juga punya saudara kembar bukan?"

"Hm, mereka sehat... dan Draco juga baik-baik saja," Sirius tersenyum lega tampak seolah bernostalgia. Kau memperhatikan ekspresi lembut yang diberikan oleh Sirius, "kenapa kau bisa berakhir di Azkaban jika kau bukan orang jahat? Itu artinya bukan kau yang berkhianat ke Voldemort bukan?"

"Sifatmu benar-benar mirip dengan Narcissa dan Lucius," Sirius tertawa miris dan menghela napas. Ia hanya memandangimu tidak mengatakan apapun selama beberapa saat, "ada yang bekhianat tetapi itu bukan aku."

Sirius entah kenapa malah berakhir menceritakan semuanya padamu. Bagaimana ia bersahabat dengan James Potter, Lily Potter dan bahkan Professor Lupin dan seseorang bernama Peter Pettigrew. Mereka melawan Voldemort membentuk sebuah organisasi dimana satu per satu anggotanya tewas termasuk James dan Lily.

Cerita yang cukup panjang, seolah Sirius memang menunggu seseorang untuk mendengarkan ceritanya. Setiap katanya, entah kenapa kau bisa dengan mudah mempercayainya. Itu juga bisa menjelaskan sedikit tentang mimpi yang ia alami semalam, ketika ia melihat Sirius juga Lupin serta Trio Golden yang hanya diam melihat Sirius.

"Kurasa ini susah dipercaya."

"Tidak, entah kenapa aku percaya padamu. Croockshanks juga tampak tidak menunjukkan kecurigaan padamu. Tetapi, jika memang kau tidak mengincar Harry, kenapa kau ada disini?"

"Aku mencari seseorang yang kusangka sudah mati sebelum beberapa bulan ini," kau memiringkan kepalamu, lalu ingat jika Sirius bertanya padamu tentang seekor tikus.

"Apakah... tikus itu juga sepertimu? Seorang Animagus?"

"Ya, tikus dengan jari yang terpotong. Ialah yang bertanggungjawab atas kematian James dan Lily," kematian dari orang tua Harry. Sirius adalah ayah baptis Harry, pasti sangat menyakitkan mendengar fitnah tentang bagaimana ia mencoba untuk membunuh Harry.

"Bisakah kau melepaskanku?" kau bertanya baik-baik, "aku tidak akan mengatakan apapun tentangmu. Aku percaya jika kau adalah orang yang baik, aku percaya pada penilaian Croockshanks. Aku bisa membantumu mencari tikus itu jika kau bisa percaya padaku."

...

"Mereka akan semakin lama mencariku dan akan kesini jika aku tidak segera ditemukan. Percayalah padaku Sirius," Sirius memandangimu, sebelum ia berdiri dan melepaskan tali ikatan yang mengikat tangan dan kakimu. Cerita masa lalu Sirius, juga saat mereka beristirahat dan berbincang membuat waktu tidak terasa berjalan lebih lama.

Dan malam sudah datang saat kau memandangi jendela disana.

"Kau tidak perlu membantuku mencari tikus itu."

"Tetapi kau juga tidak bisa seenaknya pergi ke kastil seperti kemarin. Jika mereka menangkapmu, Dementor akan menelan jiwamu," kau menghela napas dan menatap Sirius, "tenang saja, aku akan kesini lagi jika aku menemukan tikus yang kau maksud. Tikus dengan jari kelingking yang hilang bukan?"

"[Name]," kau baru saja akan berbalik ketika Sirius memanggilmu, "apakah kau mengenal Harry?"

"Ya, ia adalah salah satu temanku..."

"Bagaimana keadaannya?"

"Ia baik-baik saja, ia menjadi murid yang berbakat dan kuat. Juga pemain Seeker yang berbakat," ceritamu membuat Sirius tertawa.

"Ia menjadi Seeker seperti James? Kenapa aku tidak heran," Sirius menghela napas dan kau mencoba untuk mengajak Croockshanks yang mengikuti arah tanganmu. Kau baru saja akan membuka pintu untuk menuju kearah Hogsmeade, karena Sirius yang menyarankan saat suara langkah yang berat terdengar dari bagian belakang Shrieking Shack.

"Suara apa itu?"

"[Name], itu berbahaya kau tidak bisa mendekat begitu saja," Sirius mencoba untuk menghentikanmu, namun kau sudah membuka knop pintu menuju ke belakang. Ketika pintu masih terbuka sedikit, yang kau lihat adalah seekor serigala hitam yang berdiri didepanmu dengan napas yang mengendus kasar.

Matamu membulat, kau berusaha untuk menutup pintu didepanmu namun ayunan serigala itu menghancurkan pintu lapuk didepanmu dengan mudah. Kau terlempar, terkena cakaran dari serigala itu dibagian tubuh juga lenganmu.

"Aw," kau meringis kesakitan, luka di tubuhmu tampak mengeluarkan darah yang tidak sedikit. Cakaran itu tampaknya cukup dalam mengenaimu, kau memegangi luka di perutmu untuk menghentikan pendarahan, memandangi serigala yang ada didepannya.

...

"Professor Lupin, itukah anda?" kau berbisik, mencoba untuk mengatur napasmu diantara rasa sakit yang menyebar begitu saja. Kau menyimpulkan sesuatu dari mimpimu, juga dari ramuan yang berbau khas yang diberikan oleh Professor Snape saat kau bersama Harry. Itu adalah ramuan yang langsung kau cari sebelum bau yang kau ingat kau lupakan. Wolfsbane. Itu adalah ramuan untuk mencegah perubahan dari seorang Werewolf.

"Professor, kau tidak ingat aku? I-ini aku [Name]," kau bergumam, berdiri sedikit tertatih mencoba untuk mendekatinya. Tentu saja kau tetap siaga dengan sepotong kayu yang kau siapkan untuk memukul serigala didepanmu. Kau tidak akan membiarkan Lupin menggigitmu. Kau tidak ingin menjadi manusia serigala, dan tentu saja kau bisa membayangkan Lupin akan merasa bersalah padamu jika itu sampai terjadi--ia menggigitmu.

"Hei mate, kau bisa mengendalikan dirimu moony, kau bisa kembali berubah," Sirius mencoba untuk menahan pergerakan dari Lupin sambil melindungimu. Namun, tanpa tongkat mereka berdua tidak akan bisa mengalahkan Lupin. Lupin tampak menggeram, ia melempar Sirius yang akan memukulnya, dan menerjang kearahmu hendak menggigitmu.

Kau berusaha untuk menghindar, namun kakimu tersandung oleh pecahan pintu disekelilingmu, juga karena luka di perutmu yang membuat kau tidak bisa bergerak bebas. Kau bersiap untuk terkaman dari Lupin, namun mendadak seekor anjing besar tampak menabrak tubuh serigala tersebut hingga keduanya terguling.

"Sirius," Sirius melirik kearahmu, seolah mengatakan untuk pergi dari tempat itu. Kau tidak bisa meninggalkannya, namun kau tahu kau tidak akan bisa membantu tanpa tongkat sihirmu. Kau menggigit bibir bawahmu, menatap Croockshanks yang tampak menggeram keras seolah memberitahu Lupin untuk melepaskan Sirius.

Dengan segera, kau berlari dengan sisa tenagamu dan menggendong Croockshanks, berlari sekuat tenaga pergi dari bangunan tua itu menuju ke hutan yang ada di dekat bangunan tersebut. Kau berjalan sambil memegang Croockshanks di satu tangan, dan pepegang batang pohon dengan tangan lainnya.

Malam saat itu sudah larut, Hogsmeade hanya dipenuhi oleh orang-orang yang bersiap untuk menutup toko mereka. Kau berusaha untuk terus berjalan sambil menekan luka di perutmu. Kau bisa melihat bangunan Hogwarts didepanmu, namun pandanganmu mengabur dan kau tidak memiliki tenaga lagi untuk berjalan.

Kau terduduk, terjatuh diatas salju yang ada disekelilingmu membiarkan warna putih itu ternodai oleh warna darahmu.

"Croockshanks, tolong..." kau berbisik, Croockshanks melepaskan diri dari dekapanmu, ia berlari menuju kearah kastil yang ada didepannya. Kau hanya berharap jika Croockshanks bisa mengerti, dan membawa seseorang untuk menyelamatkanmu.

¹⁰¹⁰¹⁰

"Aku akan mencarinya, apapun yang orang lain akan katakan!"

Draco semakin tidak sabar ketika ia tidak mendapatkan berita apapun tentangmu. Ia tidak peduli apakah ia akan dikeluarkan dari sekolah atau mendapatkan hukuman apapun, ia sama sekali tidak tenang jika ia tidak mendapatkan berita tentangmu. Professor Mcgonagall mencoba untuk menenangkan Draco, namun tentu itu tidak berguna.

"Aku tahu ada sesuatu yang salah," Draco bergumam, tubuhnya merasa tidak tenang seolah tahu sesuatu yang buruk terjadi padamu. Harry dan yang lain membantu Mcgonagall untuk menenangkan Draco, namun Fred hanya bisa diam dan memandangi semuanya. Ia sendiri juga memikirkan keadaanmu saat ini.

Meow!

"Kucing sialan, kau hanya menggangguku!"

Draco terlalu emosi, hingga saat seekor kucing melewati kakinya, ia sudah menjadi emosi dan hampir menendang kucing tersebut, "ambil kucingmu ini Mudblood, atau aku akan menendangnya hingga mati!"

"Croockshanks!" Hermione mencoba untuk menangkap kucing miliknya, namun kucing itu berlari dan melompat kearah Fred yang segera menangkapnya. Ia baru saja akan memberikannya pada Hermione saat menyadari sesuatu yang pekat menempel pada bulu orange kucing itu dan sekarang mengotori tangannya.

Merah. Darah.

"Kau terluka?" Fred mengerutkan dahinya dan tampak memeriksa setiap inchi dari tubuh kucing tersebut. Namun tidak ada luka sekecil apapun hingga ia bisa memastikan darah yang tidak sedikit mengotori bulu kucing tersebut bukan karena kucing tersebut terluka.

"Ah," Fred tersentak saat Croockshanks melompat kembali dari dekapannya. Kucing tersebut berlari beberapa langkah, sebelum ia menoleh kearah semua orang disana seolah berniat untuk menyuruh mereka mengikutinya. Fred yang pertama kali bergerak, berlari mengikuti Croockshanks yang berlari sangat kencang.

¹⁰¹⁰¹⁰

"...aku harus tetap sadar," kau bergumam pada dirimu sendiri, meskipun tubuhmu sudah kau rasa semakin mendingin entah karena hanya cuaca salju yang semakin tebal sementara kau hanya mengenakan kemeja putih seragammu yang sudah robek karena cakaran Lupin, atau karena kau kehabisan terlalu banyak darah.

Kau tidak peduli siapa saja, baik itu Peeves, semua hantu di Hogwarts, atau bahkan Flitch sekalipun. Kau semakin tidak bisa menahan kesadaranmu yang perlahan menghilang, dan menggelap. Namun, kau bisa mendengar suara Croockshanks dari kejauhan, mengeong. Entah itu benar atau kau mulai berhalusinasi.

Kau mengerjap sekali lagi, kali ini kau melihat bayangan siluet yang samar dan tidak jelas, beberapa orang mendekat dan berlari kearahmu.

"[NAME]!"

...dan kau yakin mendengar suara Fred sebelum kesadaranmu kembali menghilang sepenuhnya.

.
.

Chap depan akan kembali dengan keuwuan Fred dan [Name], steitun aja 😁 maaf baru update, ada kerjaan ga bisa ditinggal dari pagi 😔

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top