¹¹It's Okay To be Weak
Fred berlari mencoba untuk tidak kehilangan jejak dari Croockshanks yang terus mempercepat lajunya menuju kearah Hogsmeade. Penerangan tidak terlalu bagus kala itu karena ia hanya menggunakan Lumos. Fred bisa melihat Croockshanks memperlambat langkahnya, ia melihat siluet seseorang yang tergeletak begitu saja ditengah jalanan bersalju.
Matanya membulat saat ia menyadari siapa itu.
"[NAME]!" Ia berlutut dan mencoba untuk melihat keadaanmu. Perlahan ia membalikkan tubuhmu dan melihat darah yang keluar dari lukamu. Tubuhmu saat itu sangat dingin, "hei, [Name], tetaplah sadar. Hei..."
"F...red," kau berbisik antara mengigau atau kau masih sadar meski matamu tertutup. Namun itu sudah cukup untuk membuat Fred bernapas lega, setidaknya kau masih hidup. Ia melepaskan dengan segera satu-satunya jubah musim dingin yang ia kenakan, menyelimutinya di tubuhmu dan segera menggendongmu bridal style dengan hati-hati.
"Tetaplah sadar, aku akan membawamu," kau menutup matamu dan mengangguk, mendekatkan tubuhmu, merasa aman untuk kali itu. Sangat aman, berada dalam dekapan pemuda itu.
¹¹¹¹¹¹
"Professor Mcgonagall!"
"Mr. Weasley, kurasa kau harus bisa mengerti konsekuensimu bertindak gegabah seperti tadi," Mcgonagall yang sebelumnya memunggungi Fred berbalik dan matanya membulat melihatmu yang berada dalam dekapan Fred dan berlumuran darah.
"Kita harus..."
"Segera bawa ke Hospital Wings, Madam Pomfey masih berada disana," Fred mengangguk, berpisah dengan Mcgonagall yang akan memanggil Dumbledore. Sesampainya disana tampak Madam Pomfey sudah menunggu, menyuruh Fred menaruhmu di salah satu ranjang terdekat disana. Tentu saja dengan cekatan Madam Pomfey mengobati sambil melihat keadaanmu.
Beberapa saat kemudian Dumbledore datang dengan semua kepala asrama disana.
"Bagaimana keadaannya?"
"Lukanya cukup dalam, kalau Mr. Weasley tidak membawanya, ia akan mati baik karena kedinginan atau kehabisan darah," Fred memucat mendengar itu, namun berusaha tetap tenang mendengarkannya, "ia mungkin tidak akan sadar dalam waktu dekat, tetapi itu lebih baik agar keadaannya lebih cepat pulih."
"Bagaimana Severus?"
"Apakah ini ulah dari Sirius Black?"
"Tidak mungkin dia."
"Aku juga sedikit meragukan itu. Ini lebih seperti sebuah cakaran..."
"Severus--"
"Sebaiknya kita bicarakan ini setelah Mr. Weasley kembali ke asramanya," Snape menoleh pada Fred yang masih berdiri didekatmu dan mereka.
"Aku akan menunggunya."
"Tidak Mr. Weasley," Mcgonagall menghampiri Fred, "aku sudah membatalkan 50 poin pengurangan asramamu karena sudah menemukan Miss Malfoy. Tetapi jika kau tidak kembali ke asrama sekarang juga, akan kucabut pembatalan tadi."
Fred sebenarnya tidak peduli dengan itu, ia ingin memastikan kau baik-baik saja. Namun, pada akhirnya ia mengeratkan giginya dan mengepalkan kedua tangannya. Ia menghembuskan napasnya kasar sebelum berbalik meninggalkanmu dan juga para pengajar disana.
¹¹¹¹¹¹
"Ia sudah kembali?"
George bertanya pada Golden Trio yang menunggu di ruang rekreasi. Setelah Fred pergi, mereka tidak diperbolehkan oleh Professor Mcgonagall untuk mengikuti Fred. Tentu bukan tanpa alasan, dengan kasusmu yang menghilang, juga Fred yang mengejar Croockshanks dan menghilang dengan cepat, Mcgonagall tidak ingin kehilangan muridnya lagi.
"Belum, kuharap mereka baik-baik saja," jawab Hermione dan diikuti anggukan dari Harry, George, juga Ron.
"F-Fred, kau tidak apa?!" Neville dan beberapa orang dari asrama Gryffindor belum terlelap hingga saat pintu asrama terbuka dan Fred masuk semuanya melihat kearah pemuda itu. Mereka segera mengerti kenapa Neville tampak terkejut dengan penampilan Fred, pakaian yang ia kenakan tampak berlumuran darah.
"Fred?!" George membulatkan matanya dan segera menghampiri kembarannya tersebut, "kau terluka?!"
"Aku baik-baik saja, ini bukan darahku," George akan menanyakan darah siapa, namun wajah Fred saat itu tampak pucat, "aku menemukan [Name]... ini adalah darahnya."
¹¹¹¹¹¹
Keesokan paginya Golden Trio, Fred, juga George tampak berjalan menuju kearah ruang kesehatan sebelum mereka hendak ke aula untuk makan pagi. Tentu rencana mereka adalah menjengukmu dulu sebelum sarapan dan pergi untuk memasuki kelas selanjutnya.
"Saya rasa ini adalah ide yang buruk Miss Malfoy."
"Sungguh, Madam Pomfey sudah mengobatiku. Aku tidak akan apa-apa," kelimanya mendengar suara itu dan menoleh kearah pintu keluar ruang kesehatan hanya untuk menemukan Madam Pomfey yang sedang berbicara denganmu.
...tunggu.
"[Name]?!" Hermione yang pertama kali bereaksi segera berlari dan menghampirimu dan juga Madam Pomfey, "kenapa kau disini?"
"Oh, kukira kau sudah mendengarnya. Fred membawaku tadi malam dan--"
"Bukan itu, Fred menceritakan pada kami tentang keadaanmu semalam, kenapa kau sudah keluar dari ruang kesehatan?!" Hermione meninggikan suaranya, menoleh pada Madam Pomfey untuk memberikan penjelasan. Madam Pomfey menghela napas, ia tahu ia akan diberikan banyak sekali pertanyaan tentang ini terutama dari anak-anak yang mengetahui keadaanmu.
"Miss Malfoy sadar 5 jam setelah Mr. Weasley membawanya kemari. Ia bersikeras untuk keluar dari ruang kesehatan pagi ini."
"Kau tidak boleh melakukan itu [Name], aku berani bersumpah lukamu pasti belum kering."
"Madam Pomfey sudah memberikanku obat yang ampuh. Lukaku sudah tertutup kok," kau mengangkat kedua tanganmu dan menunjukkan bagaimana kau sangat terlihat sehat pada Ron, Harry, dan juga Hermione yang membujukmu untuk kembali berbaring.
"Tetapi--"
"Kalau ada apa-apa, aku akan pergi ke ruang kesehatan lagi dan beristirahat sampai aku sembuh. Sungguh," kau menatap penuh harap kearah kelima sahabatmu dan juga Madam Pomfey yang masih tidak setuju dengan keputusanmu, "kumohon. Aku tidak ingin membuat Draco khawatir."
"Tetapi kau ingin membuat kami khawatir?" nada bicara Fred membuatmu menyerengit. Ia tahu Fred tidak akan setuju dengan itu. Ia bisa melihat raut wajahnya yang tampak tidak setuju dan juga cemas.
"Fred..."
"Baguslah kalau kau sudah sembuh," Fred tersenyum lebar seperti biasa, namun semua orang disana bisa tahu ia memaksakannya, "aku sangat cemas saat menemukanmu terluka semalam."
"Maafkan aku..."
"Tidak perlu meminta maaf," Fred tampak berjalan menuju ke aula utama, berharap kau akan pergi mengikutinya. Tentu kau segera mengikutinya berjalan diantara Harry dan Hermione sementara George menghampiri kembarannya dan Ron berjalan disamping Hermione.
"[Name]?" kali ini Draco yang tampak menghampiri mereka. Dari raut wajahnya, ia sudah mendengar jika kau kembali namun dalam keadaan terluka, "wha--Professor Snape mengatakan kau kembali dan berada di ruang kesehatan! Kukira kau terluka parah."
"Tentu saja tidak Drake, apakah menurutmu kalau aku terluka aku akan berjalan sendiri seperti ini?" Kau memutar bola matamu seolah bosan dengan perhatian Draco. Draco masih tidak percaya, ia melihat keadaanmu dari atas hingga bawah, "percaya?"
"Draco, sudah kukatakan bukan? Ia baik-baik saja, kau terlalu berlebihan," Pansy yang berjalan di belakangnya bersama dengan Crabe dan Groyle tampak mencoba untuk mengalihkan perhatian Draco darimu.
"Shut up Pansy, aku yang bisa melihat apakah saudara kembarku baik-baik saja atau tidak. Bukan seseorang yang seenaknya saja mengatakan ia diculik dan dibunuh didepanku," Draco tidak mau repot-repot memandang Pansy saat mengatakan hal itu. Tentu saja ia masih marah dengan gadis itu setelah apa yang dikatakannya pada malam saat kau menghilang.
Pansy sendiri tampak wajahnya memerah, malu. Sebelum ia menatap tajam kearahmu yang bahkan tidak tahu dimana letak kesalahanmu yang membuat ia marah. Draco mendekatimu, menyentuh tubuhmu perlahan kau berusaha untuk menahan rasa sakit saat Draco menyentuh luka di tubuhmu.
"Bagaimana?" kau tersenyum, berterima kasih saat Draco pada akhirnya melepaskan sentuhannya padamu, "aku baik-baik saja Drake."
...
"Baiklah, jangan menghilang seperti kemarin lagi, aku tidak akan tahu apa yang harus kukatakan pada father kalau kau sampai menghilang," Draco menghela napas dan tampak mengangguk. Namun tentu ia belum sepenuhnya percaya padamu. Kau menghela napas mendengar itu dari mulut Draco.
"Ia tidak akan mau sibuk-sibuk menanyakan keadaanku..."
"Apa yang kau katakan tadi [Name]?" Draco tidak begitu mendengar apa yang kau katakan.
"Tidak, lupakan. Aku sangat lapar karena kemarin hanya makan roti sepotong," kau mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, berjalan menghampiri Harry, Ron, dan juga Hermione yang sudah menuju ke meja Gryffindor, meninggalkan Draco yang sebenarnya masih ingin mengatakan sesuatu padamu.
"Aku benar-benar lapar."
"Tentu saja kau lapar, aku akan ambilkan beberapa makanan--Ron, jangan mengambil semua yang ada didekat kita!" Hermione menepis tangan Ron yang akan mengambil potongan ayam dan meletakkannya diatas tumpukan makanannya. Kau tertawa pelan melihat kelakuan dari teman-temannya itu.
¹¹¹¹¹¹
"Setelah ini pelajaran pertahanan ilmu hitam bukan?"
"Bagaimana kalau kau sebaiknya izin dengan Professor Lupin?"
"Aku yakin jika lukamu tidak akan semudah itu untuk sembuh."
Fred mengikutimu setelah mereka membicarakan strategi Quidditch untuk melawan Hufflepuff. Meskipun kau mencoba untuk menghindar, namun ia tetap memiliki cara untuk mengikutimu hingga kau menyerah dan memutuskan membiarkannya. Memang, kau tidak bisa berbohong jika cakaran Professor Lupin saat menjadi serigala masih terasa sakit.
Sangat sakit hingga terkadang kau tidak bisa bergerak selama beberapa saat dan susah untuk bernapas.
"Aku baik-baik saja Fred, aku tidak ingin tertinggal pelajaran hanya karena luka kecil," kau menghela napas dan membuka pintu kelas, Fred sepertinya juga berharap jika yang mengajar adalah Professor Lupin. Namun, saat pintu terbuka dan menunjukkan Professor Snape disana.
"Maaf saya terlambat Professor. Apakah saya salah kelas?"
"Jika kau adalah murid tahun ketiga dari asrama Gryffindor dan berharap jika Professor Remus Lupin yang ada didalam sini, tentu saja kau tidak salah kelas Miss Malfoy," Snape sepertinya sudah banyak mendapatkan reaksi kaget karena menggantikan Lupin, "duduk atau aku akan mengurangi poin seperti yang kulakukan pada Mr. Potter. Dan kembali ke kelasmu, Mr. Weasley."
Kau masuk begitu saja dan menempatkan dirimu disamping Hermione sementara Fred memandangmu sebelum menyerah dan pergi dari depan kelas saat itu.
"Kau yakin kau baik-baik saja [Name]?"
"Jangan mulai Mione, aku sudah bosan mendengar bagaimana Fred bertanya itu setiap menitnya," kau memutar bola matamu dan menghela napas.
"Aku akan mengulang kembali apa yang aku katakan sebelum Mr. Potter dan Ms. Malfoy memutuskan untuk menyelaku. Professor Lupin tidak meninggalkan catatan tentang topik apa saja yang sudah kalian pelajari sejauh ini..."
"Maaf sir, kami sudah mempelajari Boggart, Red Cap, Kappa, dan Grindylow," Hermione menjawab, "dan kami baru akan--"
"Diam," Snape memotong, dengan nada dingin, "aku tidak minta informasi. Aku hanya mengomentari cara Professor Lupin yang tak pandai mengatur."
"Setidaknya dia guru pertahanan terbaik yang pernah kami miliki," kau bergumam entah secara sadar atau tidak. Semua orang bergumam menyetujui, dan Snape tampak tidak begitu senang mendengarnya.
"Kalian gampang puas. Lupin memberi beban kalian terlalu ringan. Red Cap dan Grindylow harusnya sudah dikuasai anak kelas satu. Jadi, hari ini kita akan membahas," Snape menurunkan layar dan menunjukkan proyektor yang menyala, "manusia serigala."
...
"Tapi sir, kami seharusnya belum membahas manusia serigala, kami baru akan memulai belajar Hinkypunk--"
"Miss Granger," Snape memotong kesekian kalinya, sepertinya ia sudah dalam tahap berbahaya, "kukira aku yang mengajar kelas ini bukan kau. Dan aku menyruuh kalian semua membuka halaman tiga ratus sembilan puluh empat," Snape mengibaskan tongkatnya, dan halaman milikmu juga Ron langsung bergerak cepat menuju ke halaman yang dituju.
Kau mengerutkan dahimu, menoleh pada Snape. Kau bisa tahu jika Snape sengaja untuk memberi pelajaran ini. Tidak mungkin ia yang memberikan Wolfsbane pada Lupin tidak tahu jika pengajar itu adalah seorang manusia serigala.
Kau baru saja akan berbicara saat dahimu berkerut, memegang pada luka di tubuhmu yang terasa sakit. Penjelasan dari Snape mendadak tidak bisa kau dengar dengan jelas, ini bukan apa-apa, aku bisa melaluinya. Kau terus bergumam pada dirimu sendiri sambil mendengarkan bagaimana Snape memberikan detensi pada Ron, lalu memberitahu bagaimana Lupin memberikan nilai terlalu mudah pada mereka.
"Tulis karangan tentang cara mengenali dan membunuh manusia serigala. Dua gulungan perkamen, dan serahkan paling lambat Senin pagi," banyak nada tidak suka dan tidak setuju dari semua orang disana.
"Pak, besok ada pertandingan Quidditch."
"Kalau begitu sebaiknya kau berhati-hati, Mr. Potter," Snape mendekat dan menatap tajam kearah Harry, "kehilangan anggota tubuh takkan membermu pengecualian."
Dan ia berbalik tidak ingin lagi mendengar protes dari siapapun termasuk Harry.
"Weasley, tinggal untuk kita pikirkan apa sebaiknya detensi yang bisa diberikan," Ron menggeram pelan, semua murid tampak berbalik dengan kesal akan meninggalkan kelas itu, "Ms. Malfoy, jika kau kembali tidak berkonsentrasi karena sedang tidak sehat, aku akan pastikan jika kali ini kau tidak akan turun dari tempat tidurmu lagi."
Kau menoleh pada Snape, ruangan saat itu tidak begitu ramai hanya beberapa orang disana termasuk Harry, Ron, juga dirimu dan Hermione.
"Aku tidak sedang tidak sehat Professor Snape."
"Apapun yang kau katakan Miss Malfoy."
¹¹¹¹¹¹
"Aku akan pergi ke perpustakaan."
"[Name], kau harus beristirahat! Bahkan Professor Snape tahu kau sedang tidak sehat!" Hermione membentak, menahanmu yang sudah akan berbalik seolah menghindar dari ketiga temanmu yang mendengar apa yang dikatakan oleh Snape.
"Ia tahu hanya karena ia ada di ruang kesehatan saat aku terluka Mione. Aku benar-benar tidak apa-apa. Karena lawan kita mendadak berganti, aku akan mencoba melihat strategi yang digunakan oleh Hufflepuff," memang, dengan alasan yang tidak diketahui, Gryffindor yang sudah mencoba mempelajari strategi tim Slytherin malah berganti menjadi melawan Hufflepuff. Dan itu baru diketahui sejak dua hari yang lalu, hari dimana saat itu ia menghilang.
Kau berbalik dan berjalan kearah perpustakaan sebelum ketiganya kembali menahanmu. Suara-suara disekelilingmu tampak sedikit berdengung, sebenarnya pandanganmupun tidak begitu terlihat jelas. Rasa sakit semakin terasa, sepertinya obat yang diberikan oleh Madam Pomfey untuk mengurangi sakitmu sudah tidak lagi berfungsi.
"Ah," tubuhmu yang sedikit oleng tersandung sesuatu. Kau melihat seseorang menjegal kakimu, kau mendongak tidak begitu bisa melihat wajah yang ada didekatmu. Semuanya terasa kabur.
"Lihat dia, hanya karena menabrakku saja sampai jatuh," suara itu kau bisa mengenalnya sebagai Pansy. Kau juga bisa mendengar suara teman-teman Slytherinnya yang setuju dan tertawa dengan nada mengejek.
"Jangan menyalahkanku hanya karena Draco tidak memperhatikanmu," kata-kata yang keluar dari mulutmu membuat ia naik darah. Bisa kau lihat wajahnya yang merah menahan amarah, sebelum ia melayangkan kakinya.
"Dasar wanita lemah! Kau hanya merepotkan Draco saja kau tahu? Kau hanya menjadi bebannya," Pansy menendang tubuhmu, tepat mengenai luka di tubuhmu. Kau bahkan tidak memiliki tenaga untuk berteriak, bahkan tanpa disentuhpun luka itu terasa sakit, dan sekarang kau hanya bisa meringkuk, dan tanganmu memegang pinggangmu. Koridor menuju ke perpustakaan saat itu sepi, hanya ada Pansy, rombongannya, dan juga kau.
Kau berusaha untuk tidak terlihat kesakitan, namun tubuhmu gemetar.
"Lihat," Pansy tertawa dengan nada mengejek, "ia bahkan sudah tidak bisa bergerak hanya karena kutendang seperti tadi. Jangan berlebihan hanya karena luka kecil. Kau hanya ingin mencari perhatian orang lain."
"H-hei Pansy," salah satu temannya tampak melihat kearah kemeja seragammu, tampak lukamu yang terbuka mengeluarkan darah. Sepertinya mereka tidak mengira hal itu, Pansy sendiri tampak tersentak, tampak ketakutan tidak menyangka hanya karena tendangannya saja sudah membuatmu berdarah.
"Hei, apa yang kalian lakukan?!"
Kali ini suara yang familiar. Kau bisa mendengar langkah kaki berlari mendekat, dan diikuti dengan Pansy dan yang lain yang berlari menjauh darimu. Seseorang menghampiri dan tampak berjongkok melihat keadaanmu.
"[Name]? [Name], kau tidak apa?" suara itu perlahan seolah menjauh. Suara seseorang yang tampak memeriksa keadaanmu, kau tahu siapa tetapi kau tidak bisa mengingatnya, "[Name], hei!"
Kau berusaha berkedip dan melihat keadaan sekelilingmu namun bukannya semakin jelas, pandanganmu semakin menggelap.
"Bukankah sudah kukatakan kau harus beristirahat?" Suara itu tampak terdengar sangat cemas. Namun kau tidak bisa melihat siapa, tidak bisa mengingat siapa pemilik suara itu.
"[Name]!" Fred, yang menemukan Pansy juga yang lainnya mengepungmu tampak mencoba untuk menggoyangkan tubuhmu perlahan. Ia bisa melihat bagaimana darah mengalir dari balik pakaianmu, "oh yang benar saja, sudah kubilang ia tidak baik-baik saja..."
...
"Aku tidak apa-apa," Fred menatapmu dengan tatapan tidak percaya, "jangan bawa aku ke ruang kesehatan. Draco akan... tahu kalau aku sakit."
¹¹¹¹¹¹
"She's sick again."
"Sudah yang keberapa kali?"
"Ia tidak sengaja terjatuh di danau saat bermain dengan Draco."
Suara-suara itu terdengar saat kau tengah berbaring. Matamu tertutup, napasmu juga memburu karena demam. Namun siapa yang bisa tertidur dengan keadaan seperti ini? Meski saat itu tentu ia berada dalam keadaan setengah sadar. Suara ayahnya masih bisa ia kenali, suara ibunya masih dapat ia kenal.
"Cuaca diluar sedang sangat dingin."
Ibunya dengan lembut menaruh kain dingin diatas kepalanya.
"Berikan saja Pepperup potion, seorang Malfoy tidak seharusnya mudah sakit seperti itu," nada dingin ayahnya seolah membuat telinganya berdenging. Kata-kata itu seolah begitu saja masuk kedalam otakmu, memberikan sugesti negatif pada dirimu. Ayahmu tidak menginginkan anak yang lemah dan juga mudah sakit. Seorang Malfoy tidak akan mudah untuk sakit.
Draco jarang sekali terluka dan sakit. Itu yang membuat ayahmu lebih bangga pada saudaramu ketimbang dirimu.
Dan mulai saat itu, seberapapun sakit atau terlukanya kau, setidaknya tidak akan ada orang yang tahu keadaanmu. Dan kau tidak akan merepotkan orang sekelilingmu lagi dengan masalahmu.
¹¹¹¹¹¹
"Kau gila Fred, kau tidak membawanya ke Madam Pomfey saja?!"
"Ia tidak mau..."
"Demamnya tidak turun, aku sudah memberikannya Pepperup Potion kau tahu!"
"Hei, ia bangun..."
Kau membuka matamu, melihat kearah langit-langit kamarmu untuk menemukan semua teman sekamarmu dan seasramamu yang menatapmu sambil tersenyum lega. Kau mencoba bangun namun Hermione segera menahanmu, "tidak, kau tidak akan bangun lagi setelah apa yang kami lihat saat kau pingsan. Kau benar-benar membuat kami semua cemas tidak karuan!"
"Suaramu terlalu keras Mione," kepalamu masih berdengung, bahkan kau bisa merasakan panas tubuhmu saat ini. Suara jendela yang tampak bergerak karena angin kencang terdengar di telingamu, "jam berapa sekarang? Kenapa kalian tidak tidur?"
"Demammu sangat tinggi dan kau berharap kami tidak mencemaskanmu?" Parvati tampak menatapmu tidak percaya, "bahkan Pepperup Potion yang diambil oleh Mione tidak bisa langsung menurunkan demammu."
"Aku hanya butuh istirahat. Besok pertandingan Quidditch, kalian harus beristirahat," kau berbicara dengan nada bergumam, semua tim Quidditch yang juga disana tampak saling bertatapan.
"Jangan memikirkan hal itu dulu. Dan kau dilarang untuk ikut melihat pertandingan besok," Oliver yang berbicara, menatapmu yang membulatkan matamu dan akan protes, "tidak ada protes darimu, kudengar cuaca akan lebih buruk besok. Kau tidak akan bisa bertahan ditengah cuaca seperti itu."
"Tetapi--"
"Tidak ada tapi-tapian, semuanya juga sudah setuju dengan itu," semua anggota disana mengangguk, kau hanya menghela napas.
"Sekarang kau istirahat. Ini sudah jam makan malam, kami akan kembali membawakanmu makanan," Hermione menghela napas dan tampak menatap padamu yang akan protes, "kami akan membawamu ke ruang kesehatan jika kau menolak untuk istirahat."
Itu adalah senjata yang ampuh untuk membuatmu bungkam. Lebih baik beristirahat daripada harus dibawa ke ruang kesehatan saat ini.
"Aku akan menyusul," Fred tersenyum pada semua orang yang sudah berada di ambang pintu. Semuanya mengangguk, pada akhirnya meninggalkan kalian berdua di kamar itu.
Suasana hening sejenak, Fred bahkan tidak mau repot-repot memberikan jokes seperti yang biasa ia lakukan. Ia hanya memandangimu, masih dengan senyuman yang ada di wajahnya namun ia tidak berbicara sedikitpun. Hanya melihatmu agar bisa ia memastikan kau baik-baik saja.
"Sudah kukatakan jika lukamu belum sembuh."
"Lukaku hanya terbuka karena Pansy menyenggolnya," kau bergumam dan pada akhirnya menyerah mencari cara bagaimana mengecoh Fred dan keluar dari sini. Kau hanya tidak ingin Draco mendengar ini dan malah menuju kemari untuk melihat kau sedang sakit.
"Kau tidak perlu mencoba terlihat kuat kau tahu?"
...
"Seorang Malfoy tidak akan mudah untuk sakit atau menjadi lemah Fred. Kalau hanya sakit seperti ini, Draco akan bisa menahannya. Ayahku dan ibuku bisa menahannya. Tentu itu artinya aku bisa menahannya juga. Ini hanya luka kecil yang tidak perlu dibesar-besar--"
"Kau hampir mati malam itu [Name]," Fred tampak menekankan kata-katanya, ia menyerengit saat mengatakan itu seolah itu baru saja terjadi, "itu bukan luka kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan. Jika aku terlambat satu menit saja menemukanmu, kau akan mati karena kedinginan atau karena kehabisan darah."
Kau diam. Nada bicara Fred berbeda daripada biasanya, ia tampaknya cukup marah dengan apa yang kau katakan.
"Mau kau berasal dari keluarga manapun, akan ada saat kau menjadi lemah dan itu bukanlah sesuatu yang perlu ditutupi dan dikasihani," Fred menghela napas dan mengusap rambutmu, "terutama kau bahkan masih berusia 13 tahun. Jangan bersikap dewasa sebelum umurmu."
"Aku hanya tidak ingin merepotkan orang lain. Setiap aku sakit, mom akan tahu. Dad akan tahu, dan Draco akan tahu. Aku tidak ingin membuat mereka repot dengan apa yang terjadi padaku," kau menutup matamu, tampak nyaman dengan belaian Fred, "bahkan aku membuat kalian cemas karena keadaanku. Tidak bisakah aku berharap cepat dewasa hingga aku bisa menjaga diriku sendiri?"
...
"Bahkan orang dewasa sekalipun terkadang membutuhkan bantuan dari orang lain. Menjadi dewasa tidak berarti kau tidak bisa mengandalkan orang lain dan harus menyelesaikan masalahmu setiap saat kau tahu?" Fred berbisik dan tampak memainkan untaian rambut keperakanmu. Kau masih tampak tidak yakin, dan Fred menghela napas.
"Bisakah kau bergeser?" kau tampak bingung, namun pada akhirnya mengangguk dan menggeser perlahan tubuhmu. Fred menyibakkan selimut yang menutupi tubuhmu dan berbaring disampingmu.
"Fred?!"
"Kau merasa dingin karena demammu. Ginny dan Ron akan merasa lebih nyaman ketika aku, George, Charlie, atau Bill tidur disamping mereka saat mereka sakit," Fred mengeratkan selimutmu.
"Kalau kau tidak segera ke aula, makan malama akan terlewat."
"George akan tahu dan membawakanku makanan," jawabnya sambil kembali mengusap kepalamu perlahan. Ia mendekatkan tubuhnya padamu, mengusap perlahan kepalamu sambil memainkan rambutmu. Kau ingin menolak, namun rasa nyaman ini membuatmu tidak bisa menolaknya. Kau hanya menutup matamu, membiarkan kehangatan tubuh Fred menyelimutimu. Lebih nyaman daripada selimut tebal yang kau kenakan, "kau tidak ingin membuat yang lain cemas? Tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain dan keluargamu?"
Kau mengangguk.
"Kalau begitu, kau bisa membiarkan dirimu terlihat lemah. Setidaknya dihadapanku," Fred bergumam, kau mengerjap beberapa saat namun tidak bergerak dari posisimu.
"Apakah itu tidak menjadi masalah?"
"Setidaknya untukku, aku tidak masalah melihat sisi lemahmu juga ketimbang melihatmu yang berusaha untuk kuat saat aku tahu kau memaksakan dirimu," Fred menghela napas dan menepuk punggungmu beberapa kali. Kau menghela napas, tampak menutup matamu perlahan.
"Jadi, kau tidak keberatan jika aku bahkan sudah sering merepotkanmu?"
"Kapan kau merepotkanku?" Fred tertawa dan menggelengkan kepalanya. Kau menutup matamu sepenuhnya, tampak napasmu yang teratur perlahan berubah menjadi dengkuran halus. Kau tertidur, tanpa sadar memegang belakang pakaian Fred, memeluknya. Pemuda itu sendiri hanya bisa tersenyum, mengusap kepala belakangmu dan mengecup dahimu.
"Selamat tidur..."
Malam itu, sebut saja Hermione, Parvati, juga Lavender memutuskan untuk ikut tidur di kamar perempuan lainnya, membiarkan kalian berdua--kau dan Fred yang ikut tertidur sambil berpelukan berada disana berdua saja.
¹¹¹¹¹¹
Paginya, kau terbangun masih dalam posisi yang sama. Tubuhmu sudah terasa lebih ringan. Sungguh, kau merasa demammu sudah turun dan lukamu tidak lagi terasa sakit. Saat kau mendongak, kau bertemu pandang dengan Fred yang tersenyum, menggunakan lengannya untuk bantal dan masih memelukmu.
"Mooorning~"
Kau hampir terjungkal karena kaget, Fred menahan tubuhmu yang akan jatuh ke lantai karena mundur tiba-tiba. Kau mengaduh pelan, gerakan tiba-tiba membuat lukamu terasa sakit.
"Jangan bergerak tiba-tiba," Fred menghela napas dan membantumu untuk duduk perlahan. Ia mendekat, tampak menempelkan dahinya pada dahimu untuk mengukur suhu tubuhmu saat itu. Namun, gerakan itu cukup untuk membuatmu kaget, "demammu sudah turun. Tetapi istirahatlah."
"Kau... kau seharusnya bersiap untuk Quidditch Fred..."
"Aku tidak tega membangunkanmu, aku berencana membangunkanmu jika sudah sangat dekat pertandingan," jawabnya tanpa rasa bersalah. Tangannya masih memegang kedua pipimu dan dahinya masih tertempel di dahimu.
...
"Kau sudah selesai memeriksa suhuku."
"Kau terlihat manis dari jarak sedekat ini," Fred tertawa dan memandangi matamu. Wajahmu seketika memerah, tampak akan mendorongnya saat pintu kamar terbuka menunjukkan Hermione juga Parvati dan Lavender yang baru saja akan masuk bersiap untuk pertandingan.
"Oh."
"Ah!"
"Ooooh!"
Ketiganya membulatkan mata mereka, posisimu tampak terlihat seperti sedang berciuman dengan Fred membuat mereka mengira jika itu yang terjadi diantara kalian berdua. Kau yang sadar hal itu segera menggerakkan kepalamu dan menoleh pada mereka.
"Tunggu kami--"
"Maaf sudah mengganggu kalian~" ketiganya berbicara bebarengan dan mundur keluar dari kamar lagi.
"--ini hanya salah paham! Mione, Lav, Parvati!"
¹¹¹¹¹¹
Pertandingan Quidditch sudah berlangsung beberapa menit yang lalu. Seperti janjimu pada mereka, kau tidak ikut pertandingan itu dan kini sedang berada di dekat asrama, berjalan di lorong yang sepi. Sebagian besar murid ikut menonton pertandingan, bahkan kau bisa menghitung jumlah orang di kastil kala itu.
"Miss Malfoy," kau berhenti berjalan, menoleh menemukan Lupin yang menghampirimu dengan senyuman kecutnya dan tatapan penuh rasa bersalah, "bisa berbicara berdua sebentar?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top