three [3]

Previously

Tak ada angin, tak ada hujan. Raut wajah yang baru saja dilayangkan oleh fukurou, seketika dapat membuat seorang sazanami jun merasakan perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ya, detik itu juga, jun mulai jatuh cinta pada fukurou

Back to this time

Sesuai jadwal, harusnya hari ini eden melakukan latihan dengan 2 anggota lainnya, ran nagisa dan saegusa ibara. Sayangnya hal itu sepertinya harus sedikit terlambat. Kenapa? Tentu semua gara gara fukurou yang hilang lagi

Sedikit menyebalkan memang. Jun dan hiyori harus mencarinya ke semua tempat karna bisa saja fukurou ada dimanapun, mengingat ia sangat lincah dan sulit terdeteksi

Jun mencari ke semua tempat di reimei yang mungkin disinggahi fukurou, namun semuanya nihil. Ia tak terlihat dimanapun meski ia sudah berkeliling hampir keseluruh rkotak,

Ia lelah menghadapi produser nya satu ini. Selain sikapnya yang kekanak kanakan dan sifatnya yang cerewet, fukurou juga sering menghilang saat dibutuhkan. Karna kelelahan, jun memilih duduk dibawah pohon tempat mereka mabar kemaren

"Haah, si megane itu benar benar menyusahkan. Bagaimana mungkin dicari sampe satu sekolah gak ketemu juga? Bisa gawat kalo ohii-san tau tentang ini. Kemana lagi aku harus mencarimu, bodoh?"

Saat jun sedang berpikir, tiba² saja sebuah kacamata jatuh dan mengenai kepalanya. Yang tadinya ingin rileks sejenak sontak kaget//yaiyalah. Jun mengambil kacamata yang barusan jatuh keatas kepalanya itu dan melihatnya sekilas. Warna bingkainya biru dan agak kotak, dan lensanya sedikit lecet karna tergores. Jun meerhatikan sekilas dan ia tau siapa pemiliknya

Ia menengok keatas pohon dan mendapati sesosok coretmakhlukcoret manusia dengan seragam reimei khusus perempuan dan syal biru khas dirinya yang senantiasa terlilit di lehernya. Ia terlihat sedang tertidur dengan tenang diatas pohon tanpa takut jatuh

'Pantes dicariin sampe satu sekolah gaada, taunya tidur di pohon. Emangnya kau itu kungkang apa?' batin jun dengan perempatan imajiner yang muncul di sudut jidatnya. Jun menundul ke tanah mencari apa ada batu kecil yang mungkin cukup keras untuk membangunkan fukurou yang tidur di cabang pohon tertinggi

Setelah ketemu, ia langsung membidik tepat kearah fukurou. Memang cukup jauh dari dirinya tapo ia yakin pasti kena sasaran. Ia melempar batu itu sekuat mungkin agar sampai diatas. Tapi sepertinya ia meleset cukup jauh dari sasaran

Ia mulai kesal dan mencari batu yang lebih besar tapi tetap meleset. Jun terus saja melempar puluhan batu kearah fukurou tapi nggak ada satupun yang kena. Karna mulai kesel lagi, ia mencoba menendang pohon itu tapi malah kakinya yang sakit

//pohon kok ditemdang, kan sakit sendiri jadinya -_-

Ia menyerah, susah banget ngebangunin tukang tidur satu ini. "Hahh, gimana caranya aku bangunin dia sih? Tidur aja nyusahin banget pake tidur diatas pohon. Hm apa itu yang berkilauan di sakunya? Hp?"

Jun terdiam sejenak dan menyadari kalo dari tadi ia goblok mendadak. "LAH NJER, DIA KAN PUNYA HP KENAPA GAK AKU TELPON AJA ELAH!!! KOK GAK KEPIKIRAN DARITADI COBA. TERUS DARITADI AKU NGEREPOTIN DIRI SENDIRI ITU NGAPAIN ANJENG"

Jun langsung mengeluarkan hp nya dan mencoba menelpon fukurou untuk membangunkannya. Jun mencari di list kontak hp nya dan mencari nomor fukurou. Namun seketika ia pundung dengan kepala bersandar di batang pohon, sepertinya ia putus asa karna suatu hal

'Aku kan belom punya nomernya, ngapain tadi niat nelpon coba? Kok hari ini aku bodoh mendadak sih?'//lah gublu

Untungnya harapan masih ada ditengah keputus asaan, Hp fukurou seketika berdering dan ia yerbangun. Fukurou yang masih setengah sadar mencoba mengangkat telfon yang masuk ke hp nya. Ia terlihat mengobrol dengan seseorang sejenak sebelum menutup sambungannya

"Are? Mana kacamataku? Tadi kan aku taroh di saku blazer, masa iya jatuh sih? Ah sudahlah aku turun aja". Jun yang menyadari fukurou sudah bangun segera nengok keatas pohon. Diatas sana, fukurou terlihat berdiri dengan kondisi setengah sadar

Tanpa sadar, fukurou melangkahkan kakinya dan rupanya ia tak menginjak dahan pohon. Sontak saja ia terjatuh dengan posisi badan menghadap kebawah dengan tangan terbuka lebar [kurang lebih kek orang yg lagi sky diving gitu lah]. Jun menyadari aksi gila fukurou yang bisa bisanya masih tenang meski jatuh dari ketinggian

Saat jun bersiap menangkap fukurou, rupanya fukurou sendiri sadar diri tadi ia ada dimana. Setelah dirasa ia melihat dahan paling kuat yang ada dibagian bawah pohon, fukurou mencengkram dahan tersebut dengan kedua tangannya dan melesatkan diri lebih jauh dari posisi semula

Ia melepaskan pegangannya dari dahan pohon tadi dan mendarat dengan sempurna diatas rumput. Jun yang tadinya bersiap dibawah pohon untuk menangkap fukurou kaget setengah mati sampai jatuh terduduk dibawah pohon. "Ngghhh, ah segernya. Tidur diatas pohon memang pilihan yang bagus ya" timpal fukurou dengan nada tak bersalah

Tiba² ia merasakan oundaknya dicengkram dengan kuat dari belakang. Saat ia menoleh kebelakang, jun sudah ada dibelakangnya dengan raut wajah yang benar benar marah dengan perempatan imajiner disekelilingnya. "Eh, jun-kun? Ada apa?"

"Kau.......dasar gadis pembuat onar.........." kata jun dengan nada yang benar benar kesal. "KAU ITU BISA NGGAK GAK NGEREPOTIN ORANG MULU?! UDAH TAU BENTAR LAGI KITA HARUS KE GEDUNG ES TAPI KAU MALAH NGILANG. DICARIIN SAMPE KELILING SATU SEKOLAH KAGAK KETEMU TAUNYA TIDUR DIPOHON, EMANGNYA KAU ITU KUNGKANG APA PAKE TIDUR DIPOHON. BLA BLA BLA...."

yak itulah tadi ceramah panjang yang barusan keluar dari mulut jun yang sudah sangat emosi. Fukurou yang terus mendengarkannya sampai telinganya hampir copot. "Eh?! Sou desu ka? Ah gomennasai. Aku agak ngantuk tadi jadi aku putuskan buat nyari tempat yg nyaman. Karna di uks terlalu panas jadinya aku tidur diatas sana, hehe" kata fukurou sambil menggaruk kepalanya

"Hah sudahlah, aku lelah meladenimu. Yok kita ke tempat ohii-san, ini sudah benar benar telat" kata jun sambil menarik tangan fukurou untuk mengikutinya. Mereka sedikit berlari karna sudah telat. Tapi tanpa kacamatanya, fukurou sulit untuk menyeimbangkan gerakannya dengan jun

Di gerbang reimei academy

Hiyori yang sudah menunggu lama diluar gerbang mulai khawatir karna mereka berdua belum kunjung datang. "Mou, dimana mereka? Ini sudah setengah jam dan jun masih belum kembali. Apa yang harus kulakukaaannn???" teriak hiyori dengan panik

Untungnya, jun dan fukurou segera sampai disana dengan nafas terengah-engah. "Lama banget kalian!!! Darimana aja sih?" omel hiyori setlah mereka sampai. "Gomen ohii-san, sulit mencarinya karna ia ternyata tidur di pohon. Dan ia nggak selincah biasanya jadi kami agak terlambat". " bukan salahku juga kan. Kalo ngantuk ya tidur, jangan dipaksain melek, lagipula kacamataku hilang jadi pandanganku agak buram"

'Lah iya juga ya. Kan kacamata nya kubawa ya jelas aja gak keliatan dia. Kok gak kepikiran tadi?'

"Maa maa, nanti kita cari bareng aja. Sekarang kita berangkat ke tempat yang lain dulu. Ikouze, jun-kun, fukurou-chan". Mereka masuk ke mobil yang sudah disediakan hiyori dan berangkat menuju gedung ES

Di perjalanan, fukurou terus saja diam karna ia tak bisa melihat dengan jelas tanpa kacamatanya. Jun yang sejak awal membawa kacamata fukurou jadi merasa bersalah. Ia mengembalikan kacamata itu pada pemilik aslinya

" oi yozorano, nih kacamata mu. Tadi kutemukan dibawah pohon tapi lensanya lecet". Fukurou yang tahu kacamata nggak hilang langsung girang dan mengambil nya dari jun. "Eh? Huwaaaa arigatou, jun-kun. Untunglah nggak hilang, i'm feel so glad" kata fukurou sambil memakainya kembali

"Oya fukurou-chan, tadi kau bilang waktu kami mencarimu kau tidur diatas pohon ya? Nggak takut jatuh apa?" tanya hiyori. "Nggak sih, sejak kecil aku memang sering tidur diatas pohon. Entah sudah berapa lama aku terbiasa gitu, kalo diatas pohon sering ada angin sepoi² yang berhembus jadi sering ngantuk. Lagipula dari ketinggian itu, aku bisa lihat seisi kota!" kata fukurou dengan nada riang

Setelah itu, sisa perjalanan dilanjutkan dengan fukurou dan hiyori yang ngobrol berdua. Entah apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya tentang hal random. Jun hanya diam sambil memandangi fukurou, namun lama lama alis jun mulai mengkerut ketengah tanda marah

"Hah, aku ini kenapa sih? Padahal aku cuma temannya tapi kenapa......kenapa kalo ngeliat dia ngobrol dengan ohii-san rasanya sakit ya?"

To be continue

Yahaha, fafa bek lagi guys. Maaf lama karna.......tabku sempet ilang gegara lupa naroh dan untungnya ketemu. Oh ya mo cerita dikit

Tadi tuh lovebird peliharaan ku kek lemes gitu. Katanya pembantuku itu mau sakit, jadinya kuobati pake bawang putih digeprek. Eh pas kupegang tanganku malah digigit. Kan sakit amsu, mana sekarang nyut nyut+mbendol lagi. Dan sekarang dia udah tenang diatas

Fukurou : curhat mbak?
Fafa : au ah gak peka

Sore jaa, sayonara and see you next chapter
Don't forget to vote and share

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top