eight [8]

3rd POV

Jam berganti hari, dan hari berganti minggu, tak terasa telah setahun berlalu. Kini telah tiba saatnya para angkatan kelas 3 merayakan kelulusan mereka

Acara kelulusan dirayakan dengan beberapa tangisan haru, baik dari orang tua wali maupun para murid. Setelah acara dan ucapan selamat dari kepala sekolah, beberapa murid sempat mengungkapkan salam perpisahan pada beberapa temannya, tak terkecuali fukurou

Ia bahkan sudah membawa kamera kesekolah. Ia memotret saat-saat ketika kelulusannya tiba. Ia memotret beberapa murid yang saling bersalaman dan menangis terharu, tak lupa ia memotret ketika dirinya menerima piagam kelulusan dari kepala sekolah reimei. Kohaku yang sekarang telah naik ke kelas 2 juga datang dan mengucapkan selamat pada para senpainya yang telah lulus. Hiyori, ibara dan Nagisa juga ikut datang

Fukurou mendapat sebuah ide cemerlang kali ini. Ia menarik tangan tatsumi dan jun untuk ikut berfoto bersamanya. Kohaku yang ada disana juga diajak (baca : diseret) oleh fukurou untuk berfoto bersama. Jun tentunya kaget karna tiba-tiba diseret oleh fukurou. Setelahnya, fukurou mengajak anggota EDEN yang lain berfoto bersama untuk merayakan kelulusan kedua anggota beserta produser mereka

.

.

.

Sejam kemudian, acara kelulusan telah usai dan para murid pulang bersama orang tua dan keluarga mereka. Saat fukurou hendak masuk ke mobil dan pergi meninggalkan sekolah, tangannya dicegat oleh jun yang mengejarnya. Jun menyeret fukurou ke sebuah pohon besar yang ada di bagian belakang taman sekolah

Fukurou mengenal tempat itu, itu adalah tempat ketika ia dan jun pertama kali berteman. Kenapa jun membawanya ke tempat yang biasa-biasa saja seperti ini? Mungkin baginya tempat ini tak begitu spesial, tapi bagi jun disinilah ia pertama kali menyadari kalau ia menyukai fukurou

Jun terdiam sebentar dengan tangannya yang masih menggenggam pergelangan tangan fukurou. "Jun-kun doushitano? Kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya fukurou kebingungan. Jun masih terdiam, namun detik berikutnya ia berbalik badan dan menatap tajam kearah mata fukurou. Dengan wajah yang sedikit memerah, ia memantapkan hatinya dan mengungkapkan semuanya

"Yozorano- bukan, fukurou! Suki desu, ore wa daisuki desu!

"..."

Angin berhembus perlahan, menciptakan suasana canggung diantara keduanya. Jun menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah yang masih semerah tadi, sementara fukurou menunduk diam tanpa sepatah kata. Sepertinya ini terlalu tiba-tiba sehingga fukurou tak bisa mencerna apa yang barusan terjadi

Sesaat kemudian, fukurou meninju pelan dada bidang jun dan menyandarkan kepalanya di dada jun. "Baka...hontou ni baka! Aho!" kata fukurou pelan. Setelahnya ia menangis terisak dan membuat jun merasa bersalah. Jun tak tau harus berkata apa lagi, jadi ia hanya balas memeluk gadis yang sekarang ada dihadapannya

"Kau itu bodoh atau gimana sih? Padahal waktuku sudah hampir habis, kenapa baru kau katakan sekarang? Kau itu nggak bisa lihat waktu atau apa hah?! Haha, kau itu sangat sangat bodoh. Memilih mengakui semuanya disaat-saat terakhir. Bagaimana kalau seandainya ini kesempatan terakhirmu hah?! Kau benar benar bodoh, jun" kata fukurou yang masih terisak-isak

Jun tak bisa mengatakan apapun lagi. Ia tau ia bodoh. Dia memilih mengatakan semuanya di akhir, padahal sudah tau kalau waktunya sebentar lagi habis. "Gomen, aku memang bodoh. Kau boleh membenciku kok, kau boleh menolakku. Aku ikhlas saja kalau kau menolakku" kata jun dengan suara parau yang terdengar seperti hampir menangis

Fukurou mendorong jun pelan agar ia bisa keluar dari pelukan jun. Ia melepas kacamatanya dan mengusap air matanya yang masih tersisa. "Bodoh, kenapa kau itu selalu bertindak bodoh hah?! Ya, kau benar. Aku membencimu, aku menolakmu!"

Jun hanya diam tertunduk, ia sudah tau pasti akan seperti ini. Memang ia yang salah karna terlambat mengatakan semuanya. Ia memendam semua rasa kesalnya dan hanya menunduk dalam diam

"Kau kira begitu apa?"

"Eh?"

Fukurou melingkarkan tangannya di leher jun dan menatap jun dengan wajah ceria seperti biasanya. Jun mengangkat wajahnya dan melihat wajah fukurou lekat-lekat.

"Aku juga menyukaimu, bodoh" kata fukurou sambil tersenyum lebar kearah jun, senyuman yang sama seperti saat jun pertama kali menyukai nya. Jun balas memeluk pinggang gadis itu dan menenggelamkan wajahnya di pundak fukurou. Ia benar benar lega, tadinya ia takut akan ditolak. Tapi kini, ia lega karna perasaan nya terbalaskan

Mereka berpelukan untuk waktu yang lumayan lama. Sampai mereka melepaskan pelukan masing masing dan tersenyum satu sama lain. Fukurou merogoh saku blazernya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Ia meraih tangan jun dan meletakkan benda itu ditangannya

Benda itu adalah sebuah flashdisk kecil dengan acrylic keychain berbentuk seekor burung hantu. "Nee jun-kun, aku menitipkan flashdisk ini padamu. Anggap aja sebagai kenang-kenangan selama aku pergi ya. Ada sebuah hadiah spesial didalamnya untukmu. Buka hadiah itu 2 hari lagi, janji ya?"

"Yah, aku janji. Berjanjilah kau akan kembali nanti setelah kuliahmu selesai"

Pertemuan hari itu diakhiri dg sebuah kecupan singkat dari fukurou di pipi jun. Kali ini jun tak memerah seperti biasanya, karna mereka sudah mengucapkan janji untuk bertemu lagi beberapa tahun kemudian

2 hari kemudian

EDEN baru saja selesai latihan dan mereka sedang beristirahat sambil meminum sebotol air dan menyeka keringat. Hiyori menyalakan TV yang memang disediakan di ruangan itu. Saat ia sedang memilih channel, tanpa sadar sebuah channel berita lewat di layar kaca TV tersebut

Penyiar berita tersebut membacakan sebuah berita yang langsung membuat seluruh member EDEN membelalakkan mata karna kaget, terlebih jun yang langsung menjatuhkan ponselnya karna syok

"Berita selanjutnya, pesawat X dengan rute penerbangan jepang-amerika, dilaporkan telah hilang kontak dengan menara kendali pada pukul JJ : MM. Diduga, pesawat mengalami mati mesin saat di udara dan jatuh di zzz..."

Tubuh jun bergetar tak karu-karuan, tangannya  bertumpu pada sandaran sofa yang ada disana, sementara tangan satunya memegangi kepalanya yang terasa pusing dan sangat berat. Ia tak mendengar kata-kata apapun, baik suara penyiar berita maupun panggilan dari teman seunitnya yang terus-terusan memanggilnya

Apa? Apa katanya tadi? Pesawat dari jepang ke amerika? Tunggu, fukurou berangkat hari ini kan? Jadi...itu artinya...fukurou sudah....

Tak lama setelah itu, jun pingsan di lantai karna syok dan itu sontak membuat kehebohan diseluruh agensi

To be continue

Wah wah apa ini? Padahal lagi masa-masanya nge uwu, kenapa malah mati? Gak gak, gak bisa. Kembalikan ke uwu an book ini woi

Jun : kan elu yang nulis tor
Fukurou : loh jadi aku mati nih? Wah aku jadi mayad
Gimana entar endingnya tor?
Fafa : kayaknya.....bakal jadi angst nih endingnya

Sore jaa, sayonara and see you next chapter

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top