Pacar
Sahabat jadi cinta? Orang bilang memang ada. Apalagi kalau sahabatannya beda gender. Halah, mana ada sahabatan tanpa rasa saling suka?
Namanya Aska Rafardhan Abhimanyu, ketua kelas paling malas tahu sama urusan kelas. Iya, semuanya dibebankan ke bendahara kelas yang notabenenya adalah sahabatnya.
"Ra, kamu temenin aku ketemu dosen, ya?"
Memang ada permintaan untuk ditemani tapi ujung-ujungnya malah Sera yang jalan sendiri. Kadang mengajak teman kelas yang lain.
Aska itu malas tahu. Kesan pertama Sera padanya itu jelek sekali. Benar-benar jelek. Bahkan mereka bertengkar karena tugas yang harus segera dikumpul sementara teman-teman yang lain kelelahan.
Sera bilang Aska tidak becus, egois, seenaknya dan tidak pakai otak kalau mikir. Dan Aska hanya pasrah lalu disimpan sendiri isi pesan penuh makian Sera.
Nah, sekarang mereka malah berteman akrab. Terlalu akrab sampai dikira pacaran.
Banyak yang sering tanya ke Sera, "kamu pacaran sama Aska?" Tapi Sera hanya tersenyum. Beda kalau Aska yang ditanya. "Memang kok. Kami pacaran. Kenapa emang?"
Aska terlalu bodoh mempergunakan kata-kata itu. Tidak tahu saja kalau Sera jatuh terlalu dalam. Mungkin itu juga yang selalu bikin Sera tak bisa jauh-jauh dari Aska walau sering bertengkar.
Mereka dijodoh-jodohkan tapi malah menganggap biasa saja atau bahkan semakin mendekatkan diri. Aska juga tak akan membonceng orang lain selain Sera. Jalan ke mana-mana walau dengan teman yang lain pasti dia akan membonceng Sera. Lalu memperbincangkan banyak hal.
Pernah suatu kali, Sera mengeluh karena terus mendapat pertanyaan dari teman-teman sekelasnya tentang hubungan mereka. Aska malah tertawa pelan lalu bilang, "kita mungkin saja pacaran tapi aku gak mau. Kenapa? Cowok itu cepat bosan, Ra. Sebulan mungkin masih manis tapi bulan depan sudah gak kasih kabar atau sok sibuk. Makanya aku gak mau dan malah nyakitin kamu. Lagipula, kalau hubungan gini enak, kan? Gak perlu mikir kapan putus...." Lalu tertawa keras lagi, kali ini Sera ikut tertawa hingga air matanya jatuh.
Nilai plus buat Aska yang malas tahu, ternyata dia memikirkan perasaan orang lain dan Sera makin jatuh terlalu dalam.
Aska juga suka memperlakukan Sera dengan manis. Sampai ada saja yang malah baper hanya karena melihat interaksi keduanya. Kalau ada yang mengomentari lagi Sera hanya tertawa lalu malah main-main bilang kalau mereka memang pacaran.
_____
Hari ini Clara sakit. Clara itu sahabat Sera dan Aska juga. Waktu Sera jatuh cinta pada Aska, gadis itu ketakutan karena mungkin saja ada cinta segitiga di antara mereka. Nyatanya tidak. Clara punya pacar dan itu juga teman sekelas. Sera lega bukan main.
Jadi, Clara sakit dan minta untuk dibelikan obat. Sera ingin pergi dengan Aska tapi laki-laki itu malah bermain bola dengan teman-temannya. Alhasil, Sera menghampiri dengan wajah kesal.
"Anterin pulang dong sekalian beliin Clara obat!"
Tapi Aska malah ketawa dan mencubit hidung Sera juga mengusap rambut gadis itu. Seperti dunia milik berdua karena teman-teman Aska malah menjadi penonton sejati.
"Aku pulang mandi bentar. Keringetan nih. Nanti aku jemput ke sini," bisik Aska kemudian Sera berlalu dengan wajah merenggut.
"Awas kalau lama!"
Satu hal yang Sera suka dari Aska. Walau dia harus menunggu lama untuk Aska, laki-laki itu pasti datang menepati janji. Dan entah kenapa Sera yang selama ini malas menunggu menjadi sangat rajin kalau disuruh tunggu. Tak pernah protes kalau Aska datang terlambat. Katanya, yang penting datang daripada tidak.
____
Hari ini Aska mengingkari janji untuk mengantar pulang Sera dan malah tidak memberi kabar kalau dia pergi bermain futsal. Membiarkan gadis itu menunggu hingga larut malam di kampus, beruntung masih ada satpam dan beberapa teman yang lain. Tapi, Sera benar-benar kecewa dan akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri. Minta jemput ayahnya padahal Aska itu wajib mengantar pulang Sera.
Chat Aska diabaikan, hanya dibaca lalu tidak dibalas. Telepon pun ditolak berulang kali. Kata Clara, laki-laki itu takut. Karena waktu menyusul ke kampus, dia langsung berlari ke dalam gedung dan mencari Sera.
Besok paginya Aska mendekati Sera. Sengaja mencubit hidung dan telinga Sera untuk mencari perhatian.
"Ra, maafin ya. Gak sengaja, sumpah!" ujar Aska dengan wajah memelas. Dia menatap Sera yang tak peduli.
"Aku gak mau liat muka kamu. Pergi sana! Jahat banget ingkar janji."
Aska pasrah tapi akhirnya juga mengejar Sera lagi. Duduk di sebelah gadis itu, memainkan rambutnya, memperhatikan mimik wajah Sera yang serius memainkan ponsel.
Lalu Sera ijin pulang duluan. "Aku anterin pulang, ya...."
Sera pikir Aska bercanda jadi dia mengirim pesan pada ayah, minta jemput. Waktu sampai di lantai satu Aska malah teriak, "Sera, tunggu! Pulang sama aku!"
Dan mereka diam selama perjalanan pulang.
Waktu Sera turun dari motor, Aska cubit hidungnya.
"Masih marah?" tanyanya. Sera cuman bilang makasih, balik badan dan masuk rumah.
Besoknya malah baikan lagi. Bercanda lagi. Iya, Sera tidak mungkin marah lama-lama.
_____
Base camp Aska dan Clara itu di rumah Sera dan sudah menganggap rumah sendiri. Sering juga Chandra-pacar Clara-ikut gabung. Mereka bahkan sudah akrab dengan ibu Sera. Kadang saling mengadu dengan kelakuan masing-masing.
"Jalan yuk!" Clara tiba-tiba mengajak mereka. Padahal sedang serius mengerjakan tugas bersama.
"Ayok!" Sera malah ikut menyahut. "Ke mana?"
"Keliling-keliling aja trus kalau ketemu yang enak ya mampir," tambah Chandra dan mereka berempat pergi bersama. Cari angin, refreshing dari tugas yang menumpuk.
Makan jagung bakar di pinggir pantai, itu pilihan terakhir setelah lelah berkeliling dan malah berpencar.
Jadi akhirnya malah masing-masing pasangan melewati malah bersama. Pasangan? Pasangan apanya? Memangnya Sera dan Aska pasangan? Ah iya, sepasang teman. HEHEHEHE
______
Sera mungkin saja berani bilang kalau dia suka Aska. Tapi, perempuan itu juga takut persahabatannya runtuh. Takut kalau nanti malah canggung satu sama lain. Lagi pula, benar kata Aska. Tidak apa-apa punya hubungan begini dari pada nanti putus, lebih parah lagi.
Makanya, Sera juga memutuskan kalau Aska itu spesial walau bukan siapa-siapanya selain teman. Sahabat. Ah, terserah kata orang.
____
Setidaknya nanti kalau sudah ketemu jodoh yang sejati, Sera jadi punya cerita untuk anak-anaknya.
Kisah romantis antara sepasang sahabat. Padahal tidak ada status satu sama lain.
Biar nanti cerita semasa sekolah dikenang diam-diam kalau tiba-tiba rindu.
Hey, kamu yang mungkin terjebak masa-masa seperti Sera. Kenapa takut? Perlakukan saja sahabat laki-lakimu seperti kekasih, karena selama kamu dekat dengannya, dia yang akan melindungimu.
Untuk yang mungkin seperti Aska, kamu laki-laki hebat yang harus menjaga sahabat perempuanmu.
Cinta itu bukan melulu tentang kisah sepasang kekasih. Sera dan Aska punya buktinya. Yang penting saling menjaga.
END
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top