Fly with Music

Di rumah Nasehara, ada perempuan yang memiliki keraguan terhadap hal yang sepele, tujuan hidup. Memengaruhi perasaannya.

Perasaan Dita mendekati 100% badmood. Rambut hitamnya berantakan, lingkaran hitam di mata coklatnya yang sayu, dan barang-barang di kamar baby blue-nya  berantakan seperti kapal Titanic tenggelam. Sahabat dari suaminya, Titin's Hans menenangkan Dita dengan menggengam tangannya. “Sudah, terima saja apa yang diperbuat oleh Tante Rifi dan Paman Refendor.”

Dita membalas genggaman tangan Hans, mengelap air matanya dengan tangan kirinya. “Menurutmu, keputusan Mama dan Papa adalah yang terbaik?”

Hans tersenyum lebar, seakan-akan beban pikirannya terlepas. “Iya, Dita. Setiap keputusan Tante Rifi dan Paman Refendor adalah keputusan terbaik. Ini juga untuk kebaikanmu.”

Berkat pencerahan dari Hans, Dita tersenyum bagai mendapatkan lolipop dari Mamanya. Ketukan pintu berbunyi di telinga Dita dan Bils.

Pintu dibuka, menampilkan seorang pemuda berambut biru muda, dan irisnya yang senada. “Dita, mari kita beli novel di Sweetary Morefin Sky?”

Iris coklat Dita berbinar, menampilkan bintang kecil di dalamnya. Itu memang ada. Membuat merinding di kulit Bils. Tersenyum canggung, Bils tergerak untuk memegang tangan Dita.

“Ayo!” Bils berjalan ke arah jendela, diikuti oleh Dita.

Angin menderu kencang, Bils keluar dari jendela, lalu melangkah ke ujung atap rumah Nasehara. Perasaan Dita mulai buruk, seakan-akan ada Gunung Merana meledak! Bils menutup mata, mengendalikan angin dan ....

Menerbangkan suami isteri itu dengan kendali di pikiran Bils. Melewati gerbang emas Tarena Family sebuah gang khusus untuk kalangan para penyuka buku. Kota Langit Madagaskar terdiri dari sepuluh gang di pinggirannya. Rumah Nasehara memiliki atap balok dengan cat berwarna putih. Setiap tiga rumah, memiliki bentuk yang sama.

Di tengah kota Langit Madagaskar, ada toko buku yang bernama Sweetary Morefin Sky, dikelola oleh penerbit mayor Sky’s Langit Madagaskar. Penerbit yang menerbitkan kumpulan cerpen, novel, dan komik dengan genre Fantasy, Sci-Fi, Mystery, dan Histrorical Fiction. Juga ada genre khusus, ‘Dongeng Morefin’. Setibanya di Sweetary Morefin Sky, Bils dan Dita mendaratkan kakinya tepat di pintu yang memiliki bunyi saat dibuka. Genggaman tangan Dita dilepaskan oleh Bils secara lembut.

“Sudahan dulu ketakutan pada ketinggiannya, Dita.”

Seluruh badan Dita bergetar, alisnya berkedut dan seperti dihantam batu dari langit, kakinya melemas. Air mata ingin Dita tumpahkan. “Ber ... Ita ... Hu ... Dulu Bils!”

Bils hanya tersenyum tipis, menyembunyikan tawa kecilnya. Mengulurkan tangannya, Dita menerima dan langsung berdiri. Genggaman tangan Nasehara dan Titin's mengeratkan bagai menyusupkan kehangatan di dalamnya. Bils dan Dita, berjalan membuka pintu Sweetary Morefin Sky. Menampilkan rak-rak novel, eksilopedia dan komik dan keramaian orang-orang yang mengelilingi Sweetary dengan lugas dan cekatan.

Musik mengalun merdu, mengusik telinga semua orang. Termasuk Dita dan Bils. Di salah satu pojok kanan, ada panggung. Merah muda dengan latar karakter novel yang keluar dari dunia mereka. Ada tulisan ‘Langit Madagaskar Adventure’  berwarna perak juga kilauan emas-emas kecil.

Empat orang memainkan alat musiknya masing-masing. Eri dan Adan memainkan gitar sewarna aluminium. Lesina dan Dren memainkan piano tetapi bentuknya seperti gitar. Dengan kesatuan musik menciptakan kilauan kebiruan memancarkan nada-nada musik yang hanya bisa dilihat oleh pecinta musik dan dongeng. Itulah kekuatan grup musik yang bernama ErAdLeDre kepanjangan dari anggota yang memainkan alat musik tadi.

Selain itu, pancaran nada-nada musik menerbangkan sepasang kekasih atau suami isteri untuk saling menari satu sama lain. Lampu di Sweetary dimatikan dan menyalakan lampu khusus dengan warna berbeda ke arah lima belas sepasang kekasih dan suami isteri termasuk Dita dan Bils. Warna lampu khusus untuk Dita dan Bils adalah baby blue.

“Bils,” panggil Dita kala diputari oleh Bils.

“Iya, Nak Dita,” balas Bils ingin tertawa besar, melihat Dita memasang wajah cemberut kepadanya.

“Menurutmu, tujuan hidup itu harus ada?” Dita bertanya dengan keraguan.

Bils menggedong Dita ala bridal sytle, tersenyum hangat melelehkan keraguan Dita, digantikan dengan detak jantung yang kencang. “Kita harus memilikinya, kenapa memangnya?”

Mata Dita mulai sayu bagai katak yang bercembur ke dalam airnya. “Aku meragukan tujuan hidupku.”

Bils mengeratkan gendongannya, membuat Dita merasa ditatap tajam dan dingin oleh Bils. “Ada apa, Bils?”

“Dengar Dita.” Bils menggunakan kekuatan Morefin untuk menyambungkan hati Dita yang retak satu demi satu. “Tujuan hidup itu seperti kopi. Kopi bisa berwarna hitam, coklat dan putih.”

‘Satu hati’

Iris biru muda Bils menatap intens iris coklat tua Dita. Melepaskan Dita dari posisi ala bridal style.Hitam. Manis pahitnya hidup ini harus kamu jalankan apa adanya. Seperti ulat berjuang untuk keluar dari kepompong. Menjadi kupu-kupu yang indah. Suka duka ulat sendirian menghadapinya. Namun, hasilnya menjadi kupu-kupu coklat tua yang cantik.”

Dua hati’

Melayang kembali, Dita memutar dirinya diangkat Bils bagai Sang Balerina berdansa bersama Sang Pangeran. Sepasang kekasih dan suami isteri melakukan hal yang sama, memberikan pencerahan kepada pasangannya bila salah satu dari mereka memberikan pertanyaan mengenai kehidupan sehari-hari.

Bils menurunkan Dita kembali, memasang cengiran tipis. “Coklat. Seperti akar dan batang. Melahirkan diri dari biji. Namun, butuh waktu untuk menumbuhkannya selama bertahun-tahun. Hasilnya ... Menghasilkan daun dan bunga yang bermanfaat bagi manusia.”

Tiga hati’

Dua potongan hati belum tersambung. Hanya bisa disembuhkan oleh dirinya sendiri. Itulah batas kekuatanMorefinmilik Bils. Dua kekuatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Semua, yang terbang bersama alunan musik. Memeluk pasangannya untuk memberikan nasehat terakhir. Memberikan penutup seakan-akan menaruh ceri di atas krim pancake vanila. Bils melakukannya dengan erat, ingin memberikan kehangatan kepada Dita. Keraguannya belum terpupus sedikit pun.

Putih. Seperti susu yang diperah manusia dari sapi. Kita sudah susah payah memerahnya sedikit demi sedikit demi mendapatkan satu ember susu penuh. Kita akan mendapatkan minuman yang menyehatkan badan dan gigi kita. Dita, ini adalah nasehat terakhirku. Kuharap keraguanmu itu telah pupus.”

Alunan musik telah berhenti. Warna nada-nadanya menghilang dan menurunkan sepasang kekasih dan suami isteri secara lembut di lantai yang terbuat dari kayu pohon ‘Malana’.

“Terima kasih telah menghadiri konser kami, hadirin sekalian. Bulan depan, kami akan konser di kota Tanah Dinnie's. Enjoy!” Eri, sebagai vokalis band pertama menurun panggung sambil melambaikan tangannya ke penonton.

Diikuti Adan, Lesina dan Dren. Para warga Langit Madagaskar kembali ke aktivitas membeli bukunya. Bils dan Dita memutuskan untuk membeli novel dari penulis, Setsuna Toin. Setelah membayar kepada kasir, Dita dan Bils pulang ke rumah dengan perasaan bahagia. Kali ini pulang dengan berjalan kaki.

“Bils, terima kasih atas tiga petuahmu tadi.” Dita memegang tangan Bils, menggenggam dengan erat.

“Sama-sama, Sayang,” balas Bils mencium pipi Dita, lalu membalas genggaman tangan Dita lebih erat.

Dua potongan hati sembuh sendirinya karena cinta dan kasih sayang suami isteri tersebut. Dita dan Bils. Nasehara dan Titin's. Memiliki rahasianya masing-masing.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top