Special about LTWYA + QnA [Cuzhae ver]

Love The Way You Are /
Mencintaimu Apa Adanya

Fanfict ini bermaksudkan agar pembaca paham cinta yang tidak memandang kelebihan ataupun kekurangan seseorang. Menerima segala yang ada dalam dirinya, tidak peduli dengan kekayaan, kasta, ataupun masa lalu. Yaitu "cinta apa adanya".

Berlatar belakang seorang pemuda berumur 25 tahun yang memiliki kondisi khusus dalam hidupnya. Dijodohkan dengan seorang perempuan yang mempunyai cinta begitu tulus pada suaminya; si pemuda. Masa lalu yang kelam membuatnya haus akan cinta. Derita karena keluarga selalu menuntutnya menjadi sempurna di hadapan banyak orang serta merahasiakan kondisi khususnya.

-XoOoX-

Di awali dengan perjodohan yang dilakukan oleh Nyonya Tim dan Tok Aba yang sebelumnya sudah bersekongkol untuk menjodohkan cucu mereka kelak- yang tidak lain ialah Yaya dan BoBoiBoy. Jika sang cucu tidak melakukan wasiat tersebut, tentu akan berakibat pada perusahaannya masing-masing. Aba corporation akan jatuh pada tangan orang lain- paman BoBoiBoy dan ia akan gagal sebagai ahli waris perusahaan tersebut. Begitupun dengan Yaya, restoran peninggalan ayahnya akan dalam genggaman sang paman.

Namun, sebuah rahasia terungkap. Ternyata BoBoiBoy memiliki kondisi khusus yang di mana ia hidup berlima dalam satu tubuh. Bukan, kondisi ini bukanlah gejala DID/kepribadian ganda ataupun penyakit jiwa lainnya, melainkan ada lima jiwa yang hidup dalam satu tubuh—ia menyebutnya dengan 'kembaran'.

-XoOoX-

Beralih kepada para tokoh yang terlibat di fanfict ini;

BoBoiBoy

Tentu yang pertama dibahas adalah Sang Pemeran Utama. Menurut Cuzhae, nama BoBoiBoy hanyalah sebagai formalitas semata agar bisa terlihat normal di mata orang lain. Pemuda 25 tahun yang dinikahkan dengan seorang perempuan pilihan kakeknya dulu-- sesuai dari surat wasiat Tok Aba; Generasi ketiga harus menikahi seorang perempuan yang sudah dituliskan oleh Tok Aba, tidak melaksanakannya akan ada peralihan hak milik Aba Corporation ada di tangan pamannya. Statusnya yang sebagai penerus dari Aba corporation mengharuskan ia menyembunyikan kondisi khususnya dari orang lain. Hidup dengan lima jiwa dalam satu tubuh- ia memanggilnya dengan sebutan 'kembaran'. Sederetan nama yang diberikan semasa hidup Tok Aba untuk memanggil para kembaran; Halilintar, Taufan, Gempa, Api, dan Air. Sayangnya orangtuanya tidak percaya terhadap spekulasi tersebut. Karena itulah selama hidupnya BoBoiBoy haus akan cinta. Namun, semua kesepian mulai terhapus semenjak kehadiran sang istri, Yaya Yah.

Masa kecilnya pun tak seindah dengan yang dibayangkan orang lain tentang anak dari seorang pengusaha kaya. BoBoiBoy terjebak dalam tuntutan yang di mana ia harus sempurna tanpa celah. Itu semua upaya untuk menyembunyikan fakta mengenai kondisi khususnya. Karena sekalinya terbongkar, pastinya banyak penyuntik saham atau rekan kerja yang tidak mempercayai Aba corporation.

Sebenarnya ia punya teman, meski satu-satunya. Ochobot— boneka Teddy Bear berwarna kuning dengan paduan hitam.

Kelemahan terbesarnya adalah ketika Yaya benar-benar memutuskan untuk meninggalkan mereka— para kembaran. Itu mimpi buruk mengerikan.

.
.
.

Yaya Yah

Perempuan berparas cantik ini bernasib sama dengan BoBoiBoy. Atas wasiat dari neneknya- Nyonya Tim mengharuskan ia menikah dengan calon penerus Aba Corp untuk menyelamatkan restoran milik keluarga. Jika tidak, kepemilikan restoran tersebut akan jatuh dalam tangan sang paman- di mana hubungan mereka tidak bisa dikatakan begitu baik. Awalnya Yaya pikir pernikahan ini akan berjalan dengan perlahan. Namun, sebuah fakta mengejutkan dirinya. Ternyata BoBoiBoy mempunyai kondisi khusus- di mana Yaya seperti menikahi lima lelaki sekaligus.

Perlahan ia mencoba beradaptasi dengan kondisi khusus suaminya tersebut. Hati Yaya terasa pilu saat suaminya itu kesepian dalam hari-harinya. Oleh sebab itu ia harus mengayomi kelima sikap dan sifat kontras pada diri sang suami agar dapat mengusir rasa sepi di hati mereka.

Kini tugasnya adalah menyadarkan kembaran bahwa tidak harus lagi berusaha agar dicinta. Karena Yaya pasti memberikan cinta tersebut dengan suka rela tanpa harus mereka menjadi sempurna.

Namun, Yaya agak risih saat berhubungan dengan uang yang dipakai secara berlebihan- mengingat kesalahan Gempa yang beli bunga terlalu banyak.

Dan perlu diketahui, istri BoBoiBoy ini takut kecoa, apalagi kecoa mode terbang.

.
.
.

Halilintar

Kembaran yang paling dingin dan ketus ini paling menjaga jarak dengan orang asing. Bahkan ia menolak pernikahannya dengan Yaya, tetapi itu dulu saat awal mula saja.

Tidak akan segan jika ada yang menyakiti kembaran lain. Di awal pertemuannya dengan Yaya pun, Halilintar sempat mengancam kalau sampai sang istri menyakiti mereka— kembaran—Yaya tidak akan selamat.

Dia juga ikut bekerja di kantor.

Pencemburu melihat Yaya dengan orang lain- pernah salah paham kepada Fang yang notabene-nya sahabat Yaya. Tidak hanya dengan orang lain, dengan kembaran pun terkadang ia cemburu. Apalagi ia hanya 'menonton' adegan mesra mereka tanpa bisa berbuat apapun.

Dahulu saat sebelum masa terpuruknya, Halilintar memiliki hobi berlatih karate. Kurang menyukai sesuatu yang manis, entah itu makanan ataupun minuman. Dan tidak bisa meminum kopi yang tidak digiling.

.
.
.

Taufan

Kembaran paling genit dan mudah akrab dengan orang lain. Dengan senang hati ia menerima Yaya di sampingnya, ia percaya dengan pilihan Tok Aba. Dalam sekali pandang pun Taufan sudah jatuh cinta pada Yaya.

Bisa dikatakan Taufan adalah kembaran yang sering menutupi perasaannya lewat sifat cerianya. Semua itu hanya untuk mendapatkan perhatian di sekililingnya.

Pernah memiliki hobi terhadap skateboard saat sebelum menikah. Jago dalam game dan dalam hal tarian. Bisa memasak sejak SMA, tetapi hanya merujuk ke makanan simpel saja.

Pandai mencairkan suasana. Tukang rayu, sehingga terkadang Yaya risih (baca: malu) mendengarnya. Paling sering muncul saat pagi hari.

Ketika kecil ia berperan untuk menyemangati kembaran agar tidak menyerah. Salah satunya ialah mencegah Gempa agar tidak bunuh diri.

.
.
.

Gempa

Masa kecilnya penuh tuntutan untuk menjadi anak emas. Tidak lain untuk mendapatkan cinta dari orangtuanya.

Dialah yang mendapatkan posisi saat pernikahannya dengan Yaya. Jadi tak heran jika sang istri merasa aneh ketika pertemuannya dengan Api, secara sifat Gempa dan Api sangatlah kontras.

Memilih menjaga jarak dengan orang lain. Kurang menyukai sentuhan.

Dialah yang paling depresi di antara yang lain. Pada saat duka mengukung mereka ketika kehilangan Tok Aba, Gempa berusaha agar tegar dan bisa hidup semestinya. Sedangkan kembarannya mulai di luar kendari. Namun, ia juga mencapai titik terendah. Dia lelah. Upaya untuk mencuri perhatian orang lain terasa gagal. Kalau saja ia tidak dibujuk Taufan agar bertahan- setidaknya sepuluh tahun lagi, mungkin saja ia sudah bunuh diri. Jika sampai waktu itu datang dan perubahan yang lebih baik tak kunjung datang, semua keputusan ada di Gempa. Terserah ia akan berbuat apapun karena kembaran yang lain tidak bisa mencegah.

Sampai Gempa bertemu Yaya dan belajar mencintai diri sendiri.

Sangat lihai dalam memasak. Menyukai musik klasik. Sedikit royal terhadap uang, itu karena orang mau mendekatinya karena uang. Salah satu kembaran yang mampu menghadapi psikiater selain Taufan dan sering dihadapkan untuk berinteraksi dengan Ayah dan Bunda. Menjadi vegetarian karena kembaran lain kurang menyukai sayur.

.
.
.

Api

Pertama, jangan pernah katakan dia anak kecil. Jika tidak ingin melihat ia merajuk.

Kembaran paling manja dibanding dengan yang lain. Sering memonopoli Yaya saat tidur dan menonton TV bersama.

Memiliki hobi menggambar untuk terapinya supaya tidak mudah mengamuk- atas saran Taufan. Sangat menyukai serial Tokusatsu. Terakhir, Api tidak bisa mengendarai mobil.

Benci orangtuanya. Sebab dulu melarang ia tidur dengan Tok Aba dan menjodohkan mereka- kembaran dengan perempuan matre.

.
.
.

Air

Perkataannya sangat frontal dan jujur.

Kepergian Tok Aba membuat Air tidak mau 'bangun' dan memilih 'tidur'. Sehingga memilih melihat kembaran lain menghadapi orang lain. Namun, Yaya bisa membuatnya untuk keluar. Yaya jugalah orang pertama yang dapat menebaknya sedang mengontrol tubuh. Bahkan Tok Aba pun sering salah tebak.

Dulu hobinya adalah berenang. Sampai-sampai disebut paus oleh Taufan karena terlalu menikmati berenang hingga lupa waktu.

Kini ia menyesal karena hanya melihat dan tidak mau memegang kontrol. Dan mencoba untuk ikut bekerja di kantor.

.
.
.

Tok Aba

Kakek dari BoBoiBoy- kembaran yang menerima kondisi khusus cucunya.

Beliau adalah pendiri Aba Corporation. Bersekongkol dengan Nyonya Tim untuo menjodohkan cucu mereka atas surat wasiat masing-masing.

Tok Aba selalu menjadi senderan semua kembaran. Fatalnya ketika beliau tiada, mereka jatuh pada titik terendahnya dan frustasi.

.
.
.

Ayah dan Bunda BoBoiBoy

Kedua sosok yang hubungannya kompleks dengan kembaran. Mereka berdua tidak percaya dengan keberadaan kembaran sehingga memaksanya mendatangi psikiater secara rutin.

Pasangan orangtua ini selalu menuntut analnya menjadi sempurna dan terlihat 'normal'.

Kembaran pun bingung harus bersikap seperti apa. Mereka butuh pujian dan kasih sayang, akan tetapi di sisi lain mereka juga membenci mereka.

Akan berbanding terbalik jika berhadapan dengan orang lain. Ayah dan Bunda akan bersikap hangat, apalagi terhadap anak asuh mereka- Alif yang bertugas mengawasi BoBoiBoy selama di kantor. Karena itu Alif menjabat sebagai sekretaris BoBoiBoy.

Perihal diperlakukan seperti angin lewat membuat kembaran merasa bimbang. Mereka ingin bebas dari kungkungan orangtua, tetapi juga ingin diakui. Entah harus bersyukur atau tidak, mereka tidak diusir dari rumah. Alasan terbesarnya mungkin saja karena BoBoiBoy adalah pewaris tunggal Aba corp. Sehingga kelangsungan perusahaan tersebut berada pada tangan anaknya.

.
.
.

Ibu Yaya

Beliau sangat kaget ketika ada orang suruhan BoBoiBoy menyampaikan perjodohan putrinya. Namun, kelangsungan hidupnya ada di penghasilan restoran peninggalan suaminya.

Mulanya beliau juga tidak masalah jika restoran tersebut pindah tangan kepada kerabatnya, asal Yaya tidak menikah dengan BoBoiBoy. Walau akhirnya ia rela menjalankan wasiat dari ibunya setelah bujuk kembali oleh Yaya.

.
.
.

Ying

Sahabat Yaya dan menjadi tempat curhatnya. Di chapter yang akan datang, Ying menjadi ahli make up untuk sesi pemotretan Yaya dan BoBoiBoy sebelum resepsi pernikahan mereka digelar. Dia juga orang lain yang mengetahui kondisi khusus BoBoiBoy, Yaya terpaksa memberitahu sahabatnya itu karena bagaimanapun Ying dan Fang terlibat di sesi pemotretan.

Status Ying sekarang adalah pacar dari Fang.

.
.
.

Fang

Menjadi alasan seorang Halilintar cemburu karena salah paham. Meski kenyataannya Fang itu pacar Ying.

Berprofesi sebagai fotografer jurnalis, tetapi terkadang juga mengambil kerja sambilan menjadi fotografer di acara pernikahan saat membutuhkan uang lebih. Oleh sebab itu Yaya meminta Fang jadi tukang foto untuk pemotretannya dengan suaminya sebelum sesi resepsi digelar.

.
.
.

Alif

Anak asuh orangtua BoBoiBoy sekaligus bertugas mengawasinya dengan menjadi sekretaris di kantor Aba corp.

Tidak bisa dielak jika dia menjadi pusat iri kembaran. Alif yang hanya anak asuh begitu diberi perhatian lebih daripada anak kandung- kembaran -sendiri.

Alif seperti impian kembaran selama ini. Sehingga kembaran agak segan dengan Alif. Semua perhatian berhasil dicurinya.

.
.
.

Totoitoy

Adik Yaya yang masih bersekolah. Di chapter yang akan datang Gempa menawarkan adik iparnya itu untuk latihan bela diri dengan biaya darinya. Dikarenakan melihat Totoitoy seperti sudah berkelahi, terdapat lebam tipis di wajahnya.

.
.
.

Sebenarnya ada beberapa tokoh cameo lainnya. Seperti Nyonya Tim; pelaku perjodohan BoBoiBoy dan Yaya sekaligus nenek Yaya. Mas Ilham; pegawai di restoran Yaya. Dan seorang psikiater yang mengatakan BoBoiBoy tidaklah sakit jiwa- hanya mengalami stres ringan karena terlalu banyak pikiran di chapter mendatang.

-XoOoX-

"Ting tong!"

Bel di apartemen BoBoiBoy dan Yaya menginterupsi keduanya.

"Hali, bukain pintu gih," suruh Yaya. Ia sedang tanggung menamatkan masakannya.

"Hm ...."

Halilintar membuka pintu depan sedikit enggan. Siapa juga yang datang sore-sore seperti ini.

Begitu terbuka terlihat seorang pengantar paket yang di tanggannya terdapat kotak berukuran sedang. "Permisi, Tuan BoBoiBoy. Ada kiriman paket untuk Anda," ucap seorang posman.

Halilintar mengeryit. "Dari siapa?"

Perasaan dia ataupun yang lain tidak memesan barang apapun, setahunya Yaya juga begitu. Siapa pula yang mengirimkan paket tersebut? Mungkin saja salah kirim. Namun, tadi posman juga menyebut namanya dengan benar. Lalu dari siapa?

Posman tersebut memeriksa di note kecil untuk memastikan. "Paket ini dikirim oleh ******"

"Itu artinya apa? Kenapa namanya disensor?" geram Halilintar.

"Maaf, saya tidak bisa memberi tahu Anda. Mungkin saja di dalamnya ada nama si pengirim. Kalau begitu saya permisi, Tuan."

Tunggu. Masa dia harus terima begitu saja. Bagaimana jika kotak paket ini dari Fang yang diam-diam mengirimi Yaya sesuatu yang bisa jadi sebuah kesalah pahaman? Maaf saja ya, Halilintar masih sangsi dengan si rambut ungu itu. Bukan cemburu.

"Siapa yang datang?" Untungnya saja Yaya membuyarkan lamunannya (spekulasi buruk).

"Cuma petugas pos. Tapi anehnya paket ini tidak ada nama pengirimnya ...."

"Hm ... mencurigakan."

Dengan cepat Yaya membukanya. Tidak ada yang aneh dengan isinya. Hanya sebuah handycam dan beberapa amplop yang diberi nomor. Mungkin saja maksud dari si pengirim adalah baca isinya sesuai dengan urutan nomor.

"Sebaiknya kita baca bersama isi amplop itu." Yaya membawanya ke sofa.

Saat tangan Yaya akan membukanya, Halilintar menghentikannya. "Ini aneh, Yaya. Bagaimana jika itu dari orang yang berbahaya? Apalagi si pengirim tidak menyertakan namanya," cegahnya.

"Tidak usah khawatir. Cuma surat doang, kok ...."

Terpaksa Halilintar menyanggupi. Perlahan dia membuka amplop dengan nomor 1.

"Pasti kalian kaget ya? Tolong jangan robek kertas-kertas ini. Perkenalkan aku Cuzhae, kalian bisa memanggilku begitu. Jangan takut. Aku tidak bermaksud meneror kalian."

"Menurutmu apa maksud dari orang ini ya?" tanya Yaya.

"Mana kutahu."

Yaya mendengkus. Apa-apaan jawaban Halilintar itu? Kan sudah baikan kemarin pasal kecemburan sang suami.

"Sudah kuduga kalian akan mencurigaiku."

Apa? Bagaimana orang ini tahu?

"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Jika kalian bertanya, 'Apa sebenarnya maksudnya itu?' Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada kalian. Aku juga tahu mengenai kehidupan kalian, termasuk kondisi khusus BoBoiBoy."

"Orang ini berbahaya, Yaya. Buang saja paket sialan ini."

Yaya menghela napas pelan. Dia tahu apa yang dikhawatirkan Halilintar itu, tetapi tidak usah ketakutan juga. Kalau dipikir lagi ... memang aneh sih.

Tanpa menggubris larangan Halilintar, Yaya kembali membacanya, "Ada beberapa pertanyaan untuk kalian. Untuk handycam itu fungsinya untuk merekam jawaban kalian nanti. Jadi gunakan itu ya? Setelah itu ... nanti ada orang suruhan yang mengambil handycam. Jangan pernah berpikir untuk merusak, membuang, mengabaikan dan hal lain yang merugikan diriku gara-gara kamera ini."

Apakah orang yang bernama Cuzhae ini memata-matai mereka? Ini mengerikan.

"Buka sesuai nama di amplop itu. Ingat! Rekam videonya juga. Pertanyaan ini datang dari SitiaraPelmansyah."

"Cih, ngerepotin aja."

Karena kebetulan Halilintar yang memegang kendali saat ini, ia membukanya terlebih dulu.

“Untuk Hali. Apa yang kamu rasain ketika kamu nyakitin Yaya di chapter 12?”

“Pertanyaan macam apa itu?” Tangan Halilintar sudah bersiap merobek.

Sedikit susah untuk membujuk pria yang satu ini. “Jawab saja, Hali ... aku juga pengin tau,” imbuh Yaya.

Genggaman tangannya mengeras. Dia harus kembali merasa bersalah pada Yaya karena peristiwa yang lalu.

“Saat itu aku benar-benar kalap. Amarahku langsung menguasai, aku takut Yaya benar-benar meninggalkan kami.” Rahangnya mengeras seiring dengan ucapannya.

“Hali ... bukankah dari awal sudah kukatakan tidak akan pernah meninggalkan kalian?”

“Hm ...”

“Dan juga saat mencium Yaya secara kasar dan halus ...”

Wajah Yaya memerah. Astaga, apa-apaan itu?! Memalukan sekali. Semoga saja Halilintar tidak menjawab.

“Aku tidak pernah menyesal melakukannya. Biar itu jadi pelajaran untuk Yaya karena membuatku cemburu,” jawab Halilintar. Seringai nakal tercetak pada bibirnya.

“Ha-Hali ....”

Pertanyaan untuk Halilintar habis. Kini beralih ke amplop dengan nama Api. Sudah mengerti apa maksudnya, Halilintar langsung berpindah kendali.

“Sekarang giliran aku 'kan?!” tanya Api bersorak. Terlihat ia begitu antusias mengikuti kuis dadakan ini. Dengan semangat Api membuka pertanyaan yang menjadi bagiannya.

“Api ... kenapa malah kamu yang keluar pas peristiwa Halilintar yang sedikit kasar ke Yaya?”

Yaya yang juga ikut membacanya menatap Api was-was. Karena soalan ini sedikit menyinggung Api.

“Memang kenapa kalau aku yang keluar?! Aku juga tidak mengira kalau aku yang malah langsung berhadapan dengan Yaya selepas peristiwa itu.” Ia seperti menahan amarah. Bahkan tangan Api menunjuk tepat di depan kamera.

“Tenang, Api ....” Yaya mengelus tangan Api untuk menenangkannya.

“Alasannya apa?”

“Dengar, ya! Begini-begini aku juga mau merasa dibutuhkan sama Yaya. Bukan cuma kembaran lain. Siapa tau membantu menenangkan Yaya.” Matanya berkilat marah. Memangnya salah kalau ia yang keluar?

Sedangkan Yaya tidak bisa menebak jika jawaban Api cukup dewasa. Yaaah ... dia sendiri juga pernah bilang ingin menjadi dewasa, sih.

“Terakhir ... pernahkah kamu menganggap Yaya sebagai kakak ipar/seorang kakak bagimu?”

Sedari tadi kenapa pertanyaan yang didapatnya begitu menguras emosi, sih?! Jangan pernah katakan Api adalah anak kecil!

“Tidak akan pernah! Yaya adalah istriku. Bukan kakakku. Camkan itu baik-baik.”

Perempuan di sampingnya menepuk jidat pelan. Pertanyaan semacam ini sensitif jika berhubungan dengan Api. Untung saja dia tidak mengamuk. Kalau sampai itu terjadi, nasib handycam tersebut tinggal nama saja.

“Sudahlah. Giliran yang lain aja. Aku udah sebel sama dia!”

Yaya hanya melongo melihatnya. Tadi yang awalnya antusias siapa coba? Kok yang dimarahin siapa. Dasar Api.

Mata sang suami terbuka pelan. Oh, sepertinya sudah ganti posisi. Senyuman jahil ... oke, ini pasti Taufan. Tidak salah lagi.

“Ini menarik, Yaya! Kita seperti melakukan sesi QnA/jumpa pers 'kan?”

“Kau berlebihan, Taufan.”

Taufan ... Seberapa sayang kamu sama Yaya?”

Yaya menoleh patah-patah ke Taufan. Ia dikenal sebagai kembaran paling jahil akan menjawab apa?

“Sayang, ya ...? Begini loh, seperti pembaca sekalian ketahui ... saat pertemuanku dengan Yaya, apa yang aku lakukan? Minta cium 'kan?”

Bantal sofa dengan cepat melayang ke arah kepala Taufan.

“Apaan sih, Yaya?!”

“Itu memang kamunya aja yang mesum.”

Taufan terkikik geli. “Siapa suruh pagi-pagi udah menggoda aja~”

“Jadi jawabannya bisa kalian tebak sendiri 'kan bagaimana perasaanku ke Yaya? Oke, next!”

“Bagaimana reaksi kamu terhadap penglihatan Halilintar tentang Fang?”

Sejujurnya Yaya juga ini menanyakan seperti itu pada yang lainnya, tetapi sepertinya sudah diwakili niatnya tersebut.

“I'm jealous. Kalau aku ada di posisi itu ... aku labrak aja Si Rambut Landak itu. Nggak tau apa kalo Yaya udah punya suami?!”

“Namanya Fang. Bukan Si Rambut Landak ....”

Sepertinya Taufan sudah keburu ngambek deh. Lebih kita lanjut saja, oke.

Waktu Halilintar nyakitin Yaya, apa yang kamu rasakan?”

“Kalau aku bisa. Kuingin menampar wajah punya Hali saat itu juga.” Taufan mengepalkan tangannya keras. “Habisnya, ya ... kenapa nggak ngomong pelan-pelan dulu?”

“Aku ragu kamu bisa ngelakuinnya, deh ....”

Kenapa kamu nggak keluar? Tapi malah Api yang keluar ..”

“Lagi-lagi masalah ini. Begini loh temanku yang bijaksana. Saat itu bukan cuma Hali yang cemburu, kami semua juga cemburu. Jadi karena terlalu kalut, kami tidak bisa mengatur siapa yang harus memegang kendali.” Taufan tersenyum lemah.

“Bagianmu udah habis. Gantian, gih,” suruh Yaya pelan.

“Kamu usir aku, Ya?”

Tanpa menjawab rengekan Taufan. Yaya sedikit duduknya menjauhi Taufan.

“Oke-oke. Nggak usah ngambek gitu. Becanda~”

Mata sayu mulai terbuka, pasti Air. “Hm, kok aku yang duluan?”

Mana Yaya tahu. Kan mereka yang ngatur siapa yang keluar. Ia menggelengkan kepalanya ke arah Air.

“Ya sudahlah ....”

Air, waktu masalah Hali kamu bertindak—”

Pas nyuruh dia jemput Yaya kah? Terus salah paham pada Fang itu ya?

“—tetapi waktu Hali nyakitin Yaya, kenapa kamu nggak bertindak. Kamu juga gak keluar.”

Dalam sekejap Air meremas kertas itu sampai kusut. “Perasaan pertanyaannya itu-itu mulu ....”

“Jawab saja, Air ....”

“Jawabanku sama kayak Taufan. Udah gitu 'kan terjawab pertanyaannya? Terakhir Gempa. Okay, bye!”

Astaga, Air singkat sekali jawabanmu, ey!

“Nggak apa-apa, Yaya. Mungkin dia tersinggung sedikit,” ujar Gempa seraya mengusap kepala Yaya.

Aduh, jadi malu 'kan?!

“Buat Gempa pertanyaannya sama macam Taufan.”

“Err ... oke. Aku langsung jawab semuanya aja, ya. Kalau ditanya masalah sayang, aku kurang bisa mendeskripkan hal tersebut. Kalau aku sampai nangis gara-gara ngira Yaya bakalan pergi jauh, terus sampai merajuk juga karena takut kalau selama ini Yaya hanya kasihan terhadap kami, itu termasuk sayang bukan sih? Kamu bisa menebaknya sendiri, 'kan?”

Gempa mengambil jeda sebentar. “Untuk kesalah pahaman di restoran itu ... mungkin saja aku tidak mau bertemu dulu dengan Yaya. Aku mana sanggup langsung bertatap langsung dengannya. Yang ada nanti aku akan menyakiti Yaya. Dan yang kurasakan pada saat Hali nyiksa Yaya, aku merasa kecewa dengan tindakannya yang kasar ke perempuan. Pertanyaan terakhir sudah dijawab sama Taufan, ya ....”

Bisakah Yaya sekarang kabur saja? Melihat soalan yang diajukan pada kembaran mengenai perasaan mereka, Yaya jadi tidak sedap hati.

“Ah ada amplop bagianmu juga, Yaya. Aku bacakan, ya..,” tawar Gempa. Ia beralih membuka amplop tersebut dan membacanya sendiri dulu.

“....”

“Gempa ... kok diem, sih? Emang apa isinya?”

Gempa langsung menyerahkan kertasnya. Dengan cepat pula ia memalingkan mukanya ke samping bersamaan muka yang memerah. Eh?!

Siap punya anak? Hali bahkan udah ngecium kamu.”

Yaya juga ikut memerah. “I-itu privasi!”

Klik! Handycam langsung dimatikan cepat.

***END OF SPECIAL ABOUT LTWYA + QNA [CUZHAE VER]***

Akhirnya selesai juga!1!1!

Gimana? Aneh ya 😓 ? Maaf kalau tidak sesuai ekspektasi ...

Sebenarnya ada satu pertanyaan lagi yaituKhusus buat Cuzhae. Mau buat persetujuan? Kan BoBoiBoy tersisa dua, gimana kalo Cuzhae jadi Thorn dan Rara (SitiaraPelmansyah) jadi Solar, setuju?”

Aku sih setuju-setuju aja. Tapi itu sama sekali tidak akan mempengaruhi jalan cerita ke depan.

Sebelumnya makasih udah kasih soalan buat part QnA ini XD
Saya terharu 😫 😫 😫

Aku mau tag kalian yang pernah kasih komentar di LTWYA di wattpad ini; Solar_Boyvers SitiaraPelmansyah Haily_sean Z_jeniffer106 Yumeko12 diantrihan itz_winter95 Gaby_gautami Khanazawa ZahraZahra816 Asya_Sakura FarrReva24 LuluSriyanti Putri_wlndr15 fangxyinglovers Damien1Salazar chihirokosaka20 LiaWatiYa

Maaf jikalau tag-nya mengganggu 🙇🙏

——————————
K O L O M  B O N U S
——————————

——————————
K O L O M  K R E D I T
——————————

Video on mulmed © Bruno Mars - Just The Way You Are

Credit picture(s);
Pinterest
@art_ngapak
@aliciaart_04

Aruell
natsupi
@azro.azizah
Fanlady
Onchan00

——————————
K O L O M  N U T R I S I
——————————

1. Siapa tokoh favoritmu dari gambaran di atas?

2. Adakah sesuatu yang kamu kira saat kedatangan paket dari orang tak dikenal?

3. Apa pendapatmu terhadap Part Special about LTWYA + QnA [Cuzhae ver] di Love The Way You Are ini?

***

Mari terapkan budaya baca cermat, memberi masukan dengan santun juga bijak, serta menghargai keberagaman dalam berkarya dan perbedaan pendapat. Be wise.

***

Sudahkah kamu vote bab ini dan follow penulisnya?

Scroll/Swipe untuk membaca bab selanjutnya dari fanfict Love The Way You Are.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top