6

Shingeki no Kyojin milik
Hajime isayama.

WARNING:
Berisi kan humo bagi yg pobia harap menjauh saja .

Typo , alur GK jelas dan berbagai macam lainnya.

Harap bagi kalian untuk tidak mengcopy cerita saya.

Judul : bertemu

Happy reading.

____________________

Di siang hari yg cerah , Rien dan Riven baru saja keluar dari toko buku .

Mereka habis membeli buku untuk persiapan kelulusan mereka .

Ya mereka saat ini sudah kelas 6 semester akhir , ujian juga sudah dekat jadi mereka harus mempersiapkan diri dari jauh hari .

Dan mengenai Ravi mereka tidak pernah bertemu lagi dengan Ravi ataupun Bella mereka hanya bertemu dengan Maine itu pun tak lama .

Dan tentunya ketiganya sudah masuk SMP sekarang dan akan naik ke kelas 8 .

"Huffh ne nii-san , kita akan lanjut kemana?" Tanya Rien

"..... Ke konigouka saja , kudengar yg lain pun akan kesana , bahkan Nagisa-san dan karma-kun lanjut kesana." Jelas Riven.

"Benarkah!! Aku tak sabar ingin bertemu dengan Nagi-nii dan Karu-nii  di sana."

"Nagisa sudah di sana sedangkan Karma tahun selanjutnya." Kata Riven cuek .

Rien cemberut , Riven sendiri cuek dan terus melanjutkan langkahnya hingga tiba-tiba ia berhenti .

"Nii-san kenapa berhenti?" Tanya Rien

Riven tak menjawab ia hanya melihat lurus ke depan , Rien yg penasaran pun ikut melihat kedepan ke arah yg kakak nya lihat .

Disana , di bangku pojok taman , di bawah pohon duduk seorang pria bersetelan jas lengkap dengan dasi nya sedang memejamkan matanya.

"Eh?" Rien kicep lalu melihat kakak nya , "ayo kita samperin." Ucap Rien yg lari ke arah pria tersebut Riven yg baru sadar langsung mengejar Rien .

.

"Paman!" Panggil Rien saat sampai di depan pria tersebut , pria tersebut membuka matanya .

"Ada apa bocah?" Tanya pria itu dingin .

"Rien! Kau ini kenapa langsung lari!" Kesal Riven sementara Rien hanya tersenyum lima jari .

Pria tersebut sedikit tersentak melihat anak yg baru saja datang tadi .

"Beri aku alasan kenapa kalian mengganggu ku."

Rien dan Riven langsung menatap pria tersebut dengan pandangan berbeda , Rien yg cuman nyengir dan Riven yg tampak tak peduli.

"Maaf paman! Kami kira kau tidur , kami ingin membangunkan paman karena papa bilang tidak baik kalou tidur di sini apa lagi siang bolong , nanti ada yg ngefotoin lagi." Ucap Rien

"Itu kau! Jangan bawa-bawa aku." Ucap Riven dengan tajam Rien sendiri cuman melirik kakak nya tersebut sejenak dan kembali melihat pria tersebut.

"Aku tidak tidur , cuman menenangkan diri." Ucap pria tersebut .

"Ne paman nama paman siapa?" Tanya Rien

".... Kalian dulu." Perintah pria tersebut .

Rien kicep lalu bergumam kelewat keras , "mirip nii-san."

Riven memandang tajam Rien , "aku Rien dan ini kakak kembar ku Riven ."

Pria itu terdiam "ohh" Jawab nya padahal dalam hati ia tak menyangka kalau kedua anak ini kembar .

"Paman?" Tanya Riven

"Rivaille."

Rien dan Riven saling bertatapan , "marga?" Tanya Riven

"Kalian sendiri tidak menyebutkan nya maka aku pun tidak."

Rien cemberut sedang Riven mendengus kasar , Rien meneliti pria itu .

Rambut berwarna hitam .

Mata berwarna biru kehitaman.

Tubuh yg tegap namun pendek .

Gaya sederhana namun terkesan mewah .

Akh tidak baju yg di kenakan paman itu memang pakaian mewah.

Ia meneliti semuanya sampai tatapannya tertuju pada satu tempat .

"Ac-ker-man....  Ackerman! Nama marga paman Ackerman!" Ucap Rien girang

"Dari mana kau tau?" Tanya Riven , Rien tak menjawab justru menunjuk pada dada pria itu , "ada nama nya di situ." Ucap nya santai

Riven hampir tepuk jidat .

Sedangkan Rivaille sedikit menyeringai , ' menarik. ' batin nya

"Kalian kelas berapa?" Tanya Rivaille

Apa dunia akan kejatuhan meteor!!! Seorang Rivaille bertanya ke dua orang anak kecil dengan senyum tipis di wajahnya!!

Sungguh sepertinya dunia akan hancur...

"Kami kelas 6 dan sebentar lagi kami akan kelas 7." Ucap Riven cuek

"Kami akan lanjut ke konigouka!" Ucap Rien riang

Rivaille menaikkan sebelah alisnya , hei ia tidak bertanya kan?

Riven sendiri hanya memutar bola matanya , lalu ia mengecek jam nya dan sedikit melebarkan matanya.

Tanpa aba-aba ia langsung menarik Rien , "nii-san ada apa?!" Tanya Rien

"Papa."

Rien membelalakkan matanya ,akh! iya dia lupa papa nya pasti menunggu mereka dari tadi ...

"Paman kami pulang dulu! Semoga kita bertemu lagi paman!" Ucap Rien dari kejauhan .

Rivaille hanya diam di tempat namun dengan senyum tipis di wajah nya .

"Yo Levi!" Rivaille atau Levi menoleh ke asal suara dan menemukan 4 orang yg ia tunggu sedari tadi .

"Gomen , kami tadi membantu anak kami dulu." Ucap Farlan pelan

"...."

Levi bangkit dari tempat nya dan berjalan membelakangi ke 4orang tersebut .

"Kita pergi." Perintah Levi

Ke 4 nya hanya nurut saja pada Levi , namun baru 5menit mereka berjalan ponsel salah satu dari mereka berbunyi .

"Moshi-moshi."

[Okaa-san , kapan okaa-san pulang?]

"Okaa-san mungkin pulang larut sayang , ada apa?" Tanya Hanji mengabaikan tatapan tak percaya Farlan , tajam Levi , Erwin yg hanya diam dan Mike yg juga hanya diam .

[ Tidak kok , aku cuman mau bilang hari ini aku akan menginap di rumah teman , Bella juga ikut kok.]

"Menginap? Di rumah siapa?"

[ Itu ... Yg suka aku ceritain.]

"R maksud mu? Tapi dia cowok kan?"

[ Tenang saja okaa-san R tidak akan menggigit , lagi pula ia itu terlalu polos kok tenang saja. ]

"Hah... Baiklah."

[ Arigatou okaa-san! Sampai kan salam ku pada tou-san nya!]

Click .

Hanji hanya menghela nafas sambil menatap layar ponselnya itu , "siapa?" Tanya Mike

"Maine , dia bilang dia akan menginap di rumah teman nya bersama Bella."

" Akh nya dia bilang itu tadi sebelum aku berangkat ... Kalou tidak salah dia bilang akan menginap di rumah R." Ucap Farlan

"Ya kau benar."

"Apa tak masalah , R itu cowok kan?" Tanya Erwin

"Ia bilang tak masalah , lagi pula dia terlalu polos ya... Itu kata anak ku." Ucap Hanji .

"Huh.. 1 laki-laki dengan dua gadis fujo ... Pantas saja." Ucap Levi dengan nada datar nya .

Hei serius ini kayaknya bakal jatuh meteor deh..

Hanji yg paham maksud Levi langsung menatap pria itu tajam ... Namun sayangnya hanya sebuah angin lalu saja bagi Levi .

Tanpa kata Levi langsung berjalan terlebih dahulu , orang mungkin dapat melihat tengah tak ada beban pikiran ... Numun sebenarnya Levi .. pria itu tengah menghadapi situasi yg sangat sulit dan semakin sulit setiap harinya .

.

".....Jadi begitu."

"Apa yg akan kau lakukan sekarang?"

"...."

"***"

"Maaf , untuk saat ini biarkan saja terlebih dahulu."

"Ta-

"..."

"Baiklah , apa *** akan di beritahukan?"

"... Nanti saja."

"Baiklah , ayo kita pergi sekarang."

"Ya."

To be continue.

Wuaaa!!!! Alur apa ini!!! Aneh banget!!! GK sesuai wuaaa!!!

Ya ampun , maaf minna , makin kesini makin ngaco aja alur nya .

Saya mohon maaf Minna

Dan maaf bila cerita ini saya di percepat lagi alur waktu nya .

Saya sengaja btw , itu buat cerita juga.

Ok see you again

Dan maaf bila banyak kekurangan pada cerita ini .

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top