13.03

Shingeki no Kyojin milik
Hajime isayama.

Karakter hanya saya pinjem .. mines buat anak-anak nya itu para oc saya yang saya cintai /asik~

Warning:

Typo dan berbagai macam kesalahan lain .

Peringatan:
alur GK jelas dan aneh

Cerita murni dari hasil pemikiran author namun mohon maaf bila banyak kekurangan dan bila ada kesamaan cerita.

Jangan lupa vote dan komen nya .

Agar author semangat buat cerita nya.

Tapi kalou GK mau author GK maksa kok!

Ada pertanyaan di akhir jadi baca nya.

Ok happy reading.

Judul : di luar rencana.

.
.
.

.
.
.

"Ravi-senpai!/Hiro-san!" Teriak Rien dan langsung berlari keluar mengejar Ravi di ikuti oleh kakak nya dan seseorang yang tidak ia kenal yang terus meneriakan 'Hiro-san' juga beberapa orang lainnya.

Rien samakin dekat dengan Ravi ia mengulurkan tangannya dan ..

'tap'

Ravi berhasil ketangkap oleh Rien! Begitupun orang di sebelah Ravi!

"Ravi-senpai!/Hiro-san! Kenapa kalian menghindar terus sih!!" Ucap Rien berbarengan dengan orang di sebelahnya.

Ravi terus berontak namun sia-sia saja karena kini ia juga di kunci oleh Riven yang baru saja sampai.

"Ravi! Hiro!"

Ravi dan orang di sebelah Ravi yang diketahui bernama Hiro tersentak .. tubuh mereka berkeringat dan sedikit tegang .... Saat Levi dan orang yang sekiranya seumuran dengan Levi datang dan menyebut nama mereka.

"Lepas.." ucap Ravi dan Hiro dengan suara yang sedikit bergetar dan terus memberontak namun sia-sia hingga tiba-tiba...
























































"Ravi!! Hiro!! Menunduk!"

... Sebuah teriakan terdengar dari arah belakang keduanya .. Ravi dan Hiro yg mendengar itu repleks menunduk dan seseorang .. ralat ... Dua orang yang seumuran dengan Ravi menyerang Rien dan orang yang mengunci Hiro dari belakang mereka membuat Rien , Riven dan orang yang memegang Hiro  repleks melepaskan pegangannya dan menghindar .

Belum sampai disitu kedua orang tersebut kembali menyerang ketiganya hingga membuat ketiganya harus mundur untuk menghindari serangan yang bertubi-tubi.

"Mereka sengaja melesetkan serangan mereka agar kita terus mundur." Batin Riven sambil terus menghindar.

Ravi dan Hiro yang melihat itu tidak menyia-nyiakan kesempatan , mereka segera mengeluarkan skateboard mereka dan menaikinya .

"Keiro! Naiel!" Teriak Hiro dan kemudian Ravi melemparkan sesuatu ke arah Rien lalu sebuah cahaya yang sangat terang muncul! Membuat Rien dan orang-orang di sekitarnya menutup matanya.

Orang yang tadi di panggil segera meloncat kebelakang .. mereka berlari dan langsung menaiki skateboard mereka yang sudah di siapkan oleh Hiro dan segera melaju pergi dengan sangat cepat.

2menit 30 detik kemudian cahaya tersebut padam menyisakan Rien dan Riven yang menatap tak percaya begitupun orang di sebelah mereka.

Sementara Levi dan seorang lagi hanya diam mematung saja sejak tadi.  Mereka tidak bergerak dari tempat mereka seinchi pun .

"Rien! Riven! / Dion!"

Riven Dan Rien langsung di peluk oleh Eren Dangan erat dan orang di sebelahnya di peluk oleh orang yang sepertinya lebih muda dari Eren 1/2 tahun .

"... Paman .. kenapa kalian diam saja?" Tanya Rien pada Levi namun Levi tidak menjawab ia hanya melihat kemana Ravi dan kewanannya pergi .

"Paman." Rien mengguncangkan tangan Levi namun masih tidak ada respon.

"Papa.. ada apa dengan Hiro-san?" Tanya Dion pada orang yang memeluknya namun hanya di balas gelengan kepala.

"Levi." Eren memukul punggung Levi cukup kuat hingga membuatnya hampir kehilangan keseimbangan .

Namun setidaknya itu berhasil membawa nya ke kenyataan.

"Apa ada yang ingin kalian jelaskan?" Tanya pria yang memeluk Dion tadi. 

"Kita jelaskan secara masing-masing saja." Ucap pria di sebalah Levi.

Lalu mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena Levi menolak untuk memberitahukan kepada Eren , Riven dan Rien hari ini .

Ia bilang ia akan memberitahukan bila waktunya sudah pas.

Namun Eren justru khawatir melihat Levi yang berbeda 180° .. tunggu kenapa ia harus khawatir?!

Dia kan bukan siapa-siapa Eren! Eh tunggu tapi kan .... Mereka masih terikat secara hukum ... Eh! Tapi mereka sudah benar-benar berpisah kan!!

Akh!! Eren mengacak rambutnya frustasi mengingat kejadian tadi.

Tapi saat melihat Levi untuk pertama kalinya ia memang benar-benar berubah .. bahkan ia lebih kurus dari terakhir yang ia ingat.

Ia pun sering tersentak saat ia berpapasan dengan Eren.

Dan juga sorot matanya penuh akan penyesalan dan kesedihan.

Berbeda jauh dengan yang ia ingat dulu.

Bahkan tadi ia melihat Levi tidak fokus .

Apa... Ia kasih kesempatan saja pada Levi?















Tidak!! Tidak , tidak tidak. !!!!

Setelah apa yang ia buat padanya lalu dengan mudahnya ia mendapatkan maaf?

Tapi bila dilihat tadi ..

Levi benar-benar rapuh...

Tidak tidak tidak!!

Tapi....

"Akh!!!! Apa yang terjadi pada ku sih!!!!!" Teriak Eren frustasi .

Brak!!

"Papa! Papa kenapa?!" Teriak Rien dan Riven serentak setelah mereka membanting pintu kamar Eren .

"Eh? Papa baik-baik saja kok." Ucap Eren lalu tertawa GK minat membuat Riven Dan Rien swetdrop.

"Papa...." Ucap mereka pelan dan Eren masih saja tertawa.

.
.
.
.
.
.
.

"Apa!!!" Teriak 3 orang gadis saat keempat pemuda tersebut selesai menceritakan kejadian yang baru mereka alami.

"Bagaimana bisa? , tapi untung kalian berhasil lolos." Ucap Maine tak percaya sekaligus bersyukur.

"Mana kami tau kalou keluarga kami ada di situ!" Ucap Hiro dan Ravi tampak kesal.

"Ya makanya cek dulu Donk" ucap Bella gemas .

"Ha?! Siapa coba orang yang menyuruh kita untuk pergi ke tempat itu?!!" Bela Hiro sambil menunjuk Bella tepat di depan wajah nya.

Sementara Bella yang memang sang pelaku utama hanya cengengesan membuat Hiro kesal seketika.

"Apa kalian terluka?" Tanya Keiro pada Hiro dan Ravi.

"Tidak .. hanya pergelangan tangan kami saja yang memerah..." Ucap Ravi sambil memperlihatkan pergelangan tangannya.

"Gila mereka kuat bener." Lanjut Hiro saat melihat pergelangan tangannya yang juga memerah .

"Hah ... Lain kali aktifkan mode darurat nya!" Ucap Keiro menatap tajam ke arah Hiro dan Ravi.

"Maaf , kami ... terlalu syok ada orang tua itu di situ." Ucap Hiro dan Ravi pelan .

"Hah.. kemarikan pergelangan tangan kalian ... Akan ku obati ." Ucap seorang gadis yang sedari tadi diam di antar mereka.

"Terimakasih Lien ." Ucap Ravi dan Hiro .

Hening.

"Keiro , Naiel apa kalian juga bertemu dengan keluarga kalian?" Tanya Maine tiba-tiba.

Keiro dan Naiel terdiam lalu kompak mengangguk.

"Kenapa kalian GK bilang! Lalu apa yang terjadi?!" Ucap Maine kesal.

"Sama dengan Hiro dan Ravi ." Ucap Naiel singkat dan jelas.

Ke lima orang yang lain hanya menatap mereka bingung. Keiro menghela nafas lelah lalu melanjutkan ucapan Naiel yang sepertinya tidak tertangkap maksudnya .

"Kejadian nya hampir sama dengan mereka... Hanya saja kami bertemu saat di jalan .. kami langsung lari dan mengeluarkan skateboard kami dan melaju kencang sehingga kakak kami tidak bisa menyusul kami... Dan lagi kakak kami perempuan jadi kalah cepat." Ucap Keiro lebih jelas .

"Ohh." Beo ketiga gadis itu .

"Nah.. sekarang apa kalian berempat akan pulang? Aku yakin ayah kalian sudah menunggu kalian." Tanya Bella walou sebenarnya ia tidak perlu bertanya karena ia sudah tau jawaban apa yang akan mereka lontarkan.

"Kami tidak punya ayah! Kami hanya punya mama!" Ucap mereka berempat dengan penekanan di setiap kata.

Tuh kan..

"Hah.. terserah karena bagaimanapun dia tetap ayah kalian ... "ucap Bella pasrah.

"Cih ayah macam apa itu?" Sindir Hiro pelan .

"Aku GK Sudi punya ayah macam dia." Ucap Keiro tajam

"Aku sedari dulu membenci nya!" Ucap Naiel dingin .

"Tidak ada ayah yang tega membuang anak nya seperti ini." Ucap Ravi pelan namun dengan aura menyeramkan.

Ketiga gadis itu hanya bisa pasrah atas jawaban dari ketiga orang itu . Mereka lalu saling melirik dan akhirnya menghela nafas bersamaan.

"Ya udah.. kita kembali menginap lagi saja." Ucap Lien dan disetujui oleh semua nya .

"Tapi kali ini kalian yang masak!" Ucap Maine membuat ke empat pemuda itu cengo .

"Hah?!"

"GK ada penolakan... Lagian kalian kan bisa masak juga kan?" Ucap Maine sambil tersenyum.

Mereka kompak berdecih kesal lalu berjalan menuju dapur untuk segera memasak.

"Masak yang banyak nya~"

"Berisik!!!!"

.
.
.
.
.

Eren diam di balkon kamarnya , memandang langit dengan tatapan kosong .

Pikiran ia berkelana ke masa lalu.

Di mana semua peristiwa ini berawal.

Tepat saat ia di titipkan ke keluarga Ackerman....



































































To be continue .

Wkwkwk jangan ngamuk ya pembaca yang author cintai...

Yee~ part selanjutnya sudah masuk flessback.

Siap-siap bermain tebak-tebakan ok!

Ayo kita main tebak-tebakkan yang pertama...

Siapakah Keiro dan Naiel ? Dan ada hubungan apa Keiro , Naiel dan Hiro dengan Ravi?

Yang mau jawab silahkan yang enggak juga GK apa-apa ... Dan jika jawaban kalian benar akan saya tag nanti di part di mana Jawaban itu terjawab.

Ini gampang kok .. dan 2 orang pertama yang menjawab benar aku kasih hadiah deh .... Tapi harus tunggu nya~

Hadiah nya apa?

Ra-ha-sia ~

Tapi yang pasti bukan benda nya.. author lagi GK ada uang soal nya 😭😭.

Ok kalou begitu sampai jumpa di part selanjutnya.

Part selanjutnya flashback nih!! 

Moga aja author sanggup bikin nya nya 😅.

Bye bye Minna!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top