13.02
Shingeki no Kyojin milik
Hajime isayama.
Warning:
Typo bertebaran!, OOC , mengandung BxB dll.
Peringatan!
Mengandung konten bxb yang gak suka minggat aja . Yang penasaran silahkan baca tapi jangan nyesel nya .
Dilarang mencopy cerita yang ada.
Cerita murni dari hasil pemikiran author .
Judul: bertemu dan rencana 2
.
.
.
Tempat Riven.
Riven kini sedang fokus memotret objek yang ia pikir bagus dan segera menuliskan penjelasannya di dalam buku tugasnya.
Eren sesekali membantu dengan memilihkan objek yang bagus atau membantu Riven dalam hal memotret.
Saat Eren tengah asik menikmati pemandangan Riven menanyakan hal yang membuatnya cukup tegang.
"Papa.. apa aku bisa bertemu dengan ayah?" Tanya Riven dengan sedikit menunduk .
Eren menoleh pada Riven dan segera duduk disebelah nya , "kenapa?" Tanya Eren lembut walou hatinya berdetak kencang .. ia .. takut..
"Aku hanya penasaran saja..." Ucap Riven pelan
"Benarkah?" Tanya Eren memastikan.
Riven terdiam cukup lama , ia semakin menunduk sebelum berucap , "aku mendengar kalou nanti akan diadakan acara... Entah acara apa dan kapan itu dilaksanakan .. dan.." Riven semakin mengecilkan suaranya hingga hanya kalimat itu saja.yang dapat di dengar oleh Eren.
Eren langsung memeluk Riven dan mengusap punggungnya lembut , "Riven ingin kita datang .. kan?" Tanya Eren pelan .. sangat pelan sekali hingga Riven harus menajamkan pendengarannya.
Riven diam namun ia mengangguk.
Sejujurnya ia iri dengan anak-anak di kelas nya tersebut. Hampir tiap saat mereka selalu bercerita tentang keluarga mereka.
Keluarga yang lengkap .. itu membuat Riven sangat iri walou selama ini ia selalu berhasil menepis perasaan itu jauh-jauh .
Ia yakin Rien pun merasakan hal yang sama .. hanya saja ia tidak mempedulikan nya sepertinya.
Ia ... Hanya ingin keluarga dia lengkap.. mereka ingin kedua orang mereka bersatu.
Walou mereka marah kepada Levi atas perbuatannya yang meninggal Eren sendirian . Namun ... Bagaimana pun .. Levi adalah ayah mereka .. ayah yang mereka ingin ketahui selama ini.
Jadi.. tak ada salahnya kan ? Mereka ingin kedua orangtuanya itu bersatu .. walou sebelum itu mereka akan melakukan suatu hal terlebih dahulu.
.
.
.
Eren kesal setengah mati....
"...."
Eren ingin berteriak sekuat tenaga...
"....pa?"
Eren ingin menghajar orang di depannya ini dengan penuh kekuatan....
"Kak? Papa kenapa?"
Eren ingin menghajar wajah datar itu!! Menyentak nya!! Lalu pergi dengan perasaan kemenangan!!!!
"Gak tau."
.
.
.
Levi syok berat....
"...."
Ia ingin mati rasanya...
"....paman?"
Ia senang namun takut secara bersamaan...
"Kakak? Paman kenapa kok malah ikutan melamun?"
Ia .... Ingin mati aja!!!!
"Mana aku tau."
.
.
.
Riven dan Rien sama-sama di buat bingung , ada apa ini dengan kedua orang ini?
"Lama tak jumpa tuan." Ucap Eren dengan suara rendah.
".... Jadi mereka anak mu?" Tanya Levi dengan suara pelan .
"Ya, apa ada masalah tuan?" Tanya Eren lagi dengan suara yang masih sama.
"Tidak ada." Jawab Levi dengan suara yang masih sama .
Ok Rien dan Riven tambah bingung , apa lagi dengan aura yang mereka berdua pancarkan.
Ini lagi kontes saling tatap tajam, Kontes diam paling lama, atau kontes saling memancarkan aura sih!!!
Lagian mereka kan rencananya mau istirahat , mau makan siang .. ini kenapa tiba-tiba ada kontes dadakan?
"Paman, Papa Kenapa sih?! Kalou mau lomba saling memancarkan aura aneh mening nanti aja di tempat lain jangan di sini. Kasian pengunjung yang lain tau!" Ucap Rien
Eren dan Levi kicep , kompak mereka melihat ke sekitar mereka dan benar saja , orang-orang duduk sambil berpelukan ketakutan.
Apa... Aura yang mereka pancarkan.. Sampai seperti itu?
"Paman! Paman kenapa diam? Papa juga kenapa jadi formal?"
"Akh orang ini itu lebih tua dari paman beberapa taun , jadi tak baik kan?" Ucap Eren dengan senyum manis ke arah Rien dan tatapan tajam ke arah Levi.
Riven hanya diam memperhatikan keadaan ... Tidak juga sih . Sebenarnya ia sedang bingung dengan keadaan nya saat ini.
Ia bingung harus melakukan apa..
.
.
.
.
Ravi kini sudah duduk di bangku sebuah restoran sederhana , dan di sebrang nya ada Hiro yang tengah memilih menu makanan .
"Aku mau spageti , dan minuman nya ... Jus jeruk saja. Kau pesan apa Ravi?" Tanya Hiro kemudian
"Samakan saja."
Pelayan itu segera mencatat pesanan mereka berdua dan pergi .
Sambil menunggu mereka berdua mengobrol satu sama lain , Tetang proyek mereka yang mungkin akan segera terlaksana , dan juga tentang yang lainnya.
Akh dan jangan lupakan tentang Maine yang terus menjodohkan mereka berdua.. ralat mereka berempat.
Saat pesanan mereka datang , mereka segera menyantap makanan tersebut dengan lahap .
.
.
"Hei , Hiro kau bilang kau bertemu dengan keluarga mu? Dimana?" Tanya Ravi saat mereka selesai menyantap makanan mereka dan menekankan kata 'keluarga'.
"Hmm, di dekat toko saat membeli peralatan tadi.. kalou tidak salah." Ucap Hiro yakin GK yakin.
Ravi mengangguk lalu melihat sekitar dan Hiro pun melakukan hal yang sama ..
Seketika mata keduanya terbelalak.
Tanpa sadar Hiro segera membayar pesanan mereka dan segera pergi keluar resto tersebut sambil menarik Ravi .
Brak!!!
Karena suara bantingan pintu yang cukup keras membuat semua pengunjung menoleh ke arah tersebut tak terkecuali 4 orang kita ini.
"Ravi-senpai!!!/Hiro-san!!!" Teriak Rien di ikuti teriakan lainnya.
To be continue.
Minna!!! Maafkan aku!!! Minna!!
Aku terlambat ralat sangat terlambat mengupdate cerita ini! Maaf kan aku!!!
Akhir-akhir ini aku benar-benar sibuk!! Apalagi minggu-minggu kemarin!!
Sekali lagi maaf kan aku Minna!!!
Gomenesai!!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top