12

Shingeki no Kyojin milik
Hajime isayama.

Warning:
OOC , garing ,gaje , dan mengandung bxb.

Peringatan:
Bagi yang HUMO PHOBIA MENJAUH!

CERITA MURNI DARI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR , JADI JANGAN DI COPY ATAU DI CURI!

Judul: bertemu .

——————————
Happy reading.
——————————



Hari itu Levi hanya berencana untuk menenangkan diri nya saja .. inget nya 'hanya' sekali lagi hanya.

Namun ia justru bertemu dengan....



Hayoo siapa coba/plak







Tebak donk.../plak






Dia justru berpapasan dengan Eren saat ia akan berbelok ke arah taman .. malah hampir tabrakan jika repleks mereka tidak bagus ... Sayangnya mereka memiliki repleks yang bagus jadi nya GK tabrakan/plak ok beck to story'.

Levi tentu saja terkejut apa lagi Eren yang , mereka terdiam cukup lama namun diam nya itu adalah sebuah penyiksaan bagi Levi .

Ia serasa di tusuk oleh pedang transparan saat ia dan Eren saling bertatapan satu sama lain.

Beda Levi beda Eren.

Eren juga cukup tersiksa akan keheningan ini , luka lama yang berusaha ia sembuhkan seakan-akan meluap keluar dengan sangat cepat.

Seketika Eren mengubah ekspresi wajah nya menjadi datar ,(yaa walou kalah dengan Levi sih/plak) .

"Maaf tuan , apa anda bisa menyingkir? Saya sedang terburu-buru."

Entah apa yang terjadi tapi Levi repleks memberi jalan untuk Eren , Eren pun berjalan melewati Levi tanpa menoleh atau mengucapkan kata pada Levi.

Levi sendiri hanya melihat Eren yang terus menjauh , tanpa sadar ia mencengkram erat dadanya .

Sakit, rasanya sangat sakit.

Jadi.. ini yang Eren rasakan..dulu?

Uh... Sepertinya dia memang sudah tidak ada harapan.

Tanpa sadari ada seseorangng yang memperhatikan interaksi tersebut.
Dan saat dimana Levi beranjak dari tempatnya saat itu juga lah orang tersebut pergi .

Riven dan Rien kini sedang duduk di kamar mereka (di lantai nya) . Tadi mereka tidak sengaja' menemukan fakta yang cukup menjadi bukti dari analisis mereka ini .

Namun mereka tak percaya kalou analisis mereka sangat tepat.

"Nii-san bagaimana?" Tanya Rien pada Riven , berharap sang kakak bisa menemukan jalan dari 'masalah ini' .

"Aku juga tidak tau Rien , tapi sepertinya kita tidak bisa tinggal diam.. bagaimana kalou.." Riven pun mendekat ke telinga Rien dan berbisik.

Rien seketika menyeringai mendengar ide sang kakak ," ide yang bagus kak!" Ucap Rien dengan aura berbeda yang di balas seringai penuh arti .

"Bagus... Ayo kita buat rencana yang hebat Rien."

"Ya , kita buat itu kak."

(Ee.. kita cari yang lain aja ok , aura di kamar itu serem banget soal nya*author merinding/kabur.)

Eren kini semakin frustasi , Rainer dan Bertholdt sampai jadi sasaran sentak dia , untung nya mereka dah kenal sama sentakan seperti itu.

Tadi... Tadi itu dia berniat mencari Ravi sendiri soalnya ia pernah tak sengaja melihat Ravi di taman saat ia sedang ingin pergi ke sebuah restoran di depan taman tersebut.

Namun saat ia akan menghampiri Ravi , ia sudah dihampiri oleh seorang bodyguard yang cukup galak sepertinya.

Dan hari itu Eren mencoba lagi , sambil menunggu Ravi ia duduk di bangku taman yang ada.

Namun 4jam ia menunggu Ravi tak kunjung datang , pupus seketika harapan Eren , ia pun memutuskan untuk kembali ke kantor saja .

Namun di perjalanan justru ia bertemu dengan Levi!!

Uhh kembali Eren mengacak rambutnya kesal saat ia melihat ekspresi wajah Levi.

Ya walou datar tapi sangat terlihat , ia melihat , penyesalan di sana terutama di mata Levi ... Penyesalan yang sangat besar di selingi oleh rasa sakit .

Itu lah yang ia lihat .

Eren menghela nafas , entah kenapa ia jadi GK tega saat melihat tatapan itu , namun Eren tepis perasaan itu jauh-jauh.

Kalou Levi merasakan rasa sakit karena dia maka biarkan saja ... Ia pun selalu merasakan hal yang sama pada Levi.

Ia menghela nafas panjang lalu ia memutuskan untuk menelpon Mikasa dan Armin .. mungkin mereka bisa memberikan solusi.



Ravi menghela nafas , tugas dia tak kunjung selesai , sudah sekitar 4 hari ia kerjakan namun belum selesai-selesai juga.

Hah.. sepertinya ini juga salah dia karena dia mengabaikan tugasnya selama lebih dari 1minggu ini.

Uhhh kapan ini selesai!! Dia ingin bertemu dengan teman-temannya!! Proyek mereka belum selesai .. tidak enak kalou dia tidak membantu.

Tok , tok , tok

"Masuk saja, pintu tidak di kunci." Ucap Ravi tanpa menoleh.

"Ravi-sama... Istirahat lah dulu , anda sudah mengerjakan semua tugas itu tanpa henti."

Ravi menoleh dan ia menemukan Maid ya paling bisa ia percaya dan ia sayangi sedang menatap ia khawatir.

"Tidak bi, aku harus secepatnya membereskan ini semua , aku harus bertemu dengan teman-teman."

"Ravi-sama sebenarnya apa yang sedang anda lakukan , anda jarang sekali berada di rumah akhir-akhir ini?"

Ravi tersenyum , senyum yang hanya ia perlihatkan pada Mia dan teman-temannya saja.

"secret ~" ucap Ravi jail .

Mia yang mendengar jawaban itu langsung mencubit pipi Ravi dengan gemas , "ya ampun , bibi penasaran loh, Ravi GK mau kasih tau bibi nya?" Tanya Mia sambil masih mencubit pipi kenyal Ravi.

"Bi-bibi lepas dulu donk, katanya mau di kasih tau." Ucap Ravi dan Mia pun melepaskan cubitan nya.

"Aduh, kalou bibi terus cubit pipi ku bisa lepas bi."

"Haha tidak akan sayang , paling semakin tembam saja."

"Bibi!!"

"Hahaha."

"Baiklah , tapi ini memang rahasia bi, jika bibi pengen tau bibi datang saja ke acara festival kelas terpilih sehari sebelum libur musim panas."ucap Ravi setengah berharap.

Mia tersenyum dan mengacak-acak rambut Ravi , "baiklah bibi akan datang."

"Bagus!! Sekarang.. hufh balik ke pekerjaan." Ucap Ravi mengerjakan tugasnya sambil menggerutu.

Mia yang melihat itu hanya tertawa kecil , "apa mau bibi bawakan cemilan?"

"Ya bi , tolong nya." Ucap Ravi .

Mia pun segera meninggalkan Ravi , sambil berjalan ke arah dapur ia tersenyum sedih mengingat kehidupan Ravi selama ini .

"Hanya ini yang bisa ku lakukan ... Maafkan aku .. kuharap kalian mengerti." Batinnya pada orang yang jauh di alam sana.

To be continue.

Maaf Minna sampai sini saja ok .

Sampai jumpa di part selanjutnya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top