4.

"kenapa muka Lo tiba-tiba kusut gitu Qea?" Tanya Nantasya

"Cowok yang di lapangan basket tadi siapa?" Narsyila.

Gue tambah menekuk kan muka gue

HUWAAHHHH kesel gueeee...
Kenapa jadi gini sih? Niat nolong ehhh masuk ke kandang Ayam! Kan kampret

"Setau gue itu anak basket" ucap Frazia

Gue membenamkan wajah gue pada lipatan tangan lalu duduk lagi dengan tegak.

"ITU COWOK GILA MASA NGAJAK GUE PACARAN?!!" teriak gue

"HAA?!!" Teriak para anak cowok.

Ini mereka kapan disini nya? Perasaan tadi di kantin

"Kaget gue njir...kapan kalian datang?!" Tanya gue memekik.

Pluk!

Athala memukul pelan bibir gue, yang membuat gue meringis kesakitan.

"Sshhh adohhh sakit Athalaaaa" rengek gue.

"Ya makanya jangan teriak, udah suara cempreng mengalahkan toa! Pake teriak-teriak segala" omel Athala.

"Enak aja, gak separah itu ya!" Sungut gue.

"Siapa yang ngajak Lo jadian?" Tanya Afif.

"Yakin ada yang ngajakin Lo jadian? Jangan-jangan Lo halu lagi?" Ucap Arkan yang rasanya pengen gue tabok.

Gue menatap dia sinis.
"Gue tabok Congor Lo yeee" desis gue.

Arkan membentuk jari telunjuk dan tengahnya menjadi huruf'v'.

"Hehehehe"

"Siapa rupanya? Kok bisa?" Tanya Alvino penasaran.

"Anak basket, ketuanya" bukan gue yang jawab, tapi Frazia

"Gak ya Qearin! Lo gak boleh bapacaran" Alvino melarang.

Gue menggernyit

"Kenapa?" Tanya nya

"Heh Sumarni! Lo aja kaga tau itu anak gimana orangnya kan?, Baik atau enggak?!" Sewot Athala.

Gue mendengus dan mengangguk.

"Iya sih.." ucap gue lesuh.

"Makanya dari itu kita ngelarang" Ucap Afif.

"Uluhhh...baper gue sama kalianzzz perhatian banget" ucap gue.

"Alayyy" cibir mereka semua.

°°°

"Hai pacar.." sapa cowok gila yang ada di lapangan basket.

"Pacar-pacar! Your head!" Desis gue

Dia ngerangkul pundak gue.
"Kok gitu? Udah resmi Yaaa..udah deal kan?" Ucapnya tengil.

"Bodo amat! Khilaf gue ngomong gitu ke elo" cibir gue.

Dia cemberut.
"Kok gitu? Gak ada itu khilaf-khilaf, intinya Lo sama gue sekarang pacaran!" Tekannya.

"Eits. Gak bisa pemaksaan gitu dong" tiba-tiba Alvino datang dari belakang dan menepis tangan Tuh cowok yang bertengger di pundak gue.

"Kok Lo yang sewot?!" Kata Nih cowok.

"Owhh...jadi Angga? Ketua basket?" Ucap Alvino remeh.

"Why?!" Ucapnya.

Mata mereka saling beradu menatap kebencian

Duhh..serem juga nih Suasana.

"Dia pacar gue, emang Lo siapa ikut campur?!" Kata cowok yang baru gue tau namanya Angga.

"Gue sahabat Qearin, gue berhak mutusin siapa yang boleh jadian sama dia, Qearin tanggung jawab gue kalo di sekolah!" Ucapnya.

Uhhh sweet banget sihh Abang avino, sayangnya dia udah banyak yang suka, males banget nyukain dia, apalagi sahabat-sahabat gue suka sama dia.

Dan akhirnya terjadi perdebatan mulut diantara mereka berdua.

Dan tiba-tiba ada yang narik tangan gue, gue ngeliat ke orang itu, dia Frazia.

Frazia bawa gue ke toilet.

"Lo kenapa sih?! Tiba-tiba main tarik tangan gue? Kalo putus gimana!!" Cerocos gue, kesel juga sih sama ini anak

"Lebay!' cibirnya yang membuat gue mencebik.

"Anjayyy"

"Seneng deh ya elo di bela sama Alvin?!" Ucap dia, dengan nada meremehkan.

Gue memasang Wajah datar gue.

"B aja sih.." ucap gue acuh.

"QEARIN! Sebelumnya kita gak pernah kaya gini, kita akur-akur aja! Kenapa sekarang seolah-olah Lo musuhin gue?! Lo selalu aja ngalang-ngalangin gue untuk sama Alvino?!" Ucap dia dengan wajah memerah.

Gue bersedekap dada dan memandang dia datar.

"Coba Lo pikir! Semua itu ya dari elo! Kalo Lo lebih mentingkan persahabatan kita gak bakalan kaya gini! Gue gak bakalan musuhin Elo" ucap gue.

"Maksud Lo apa sih?" Tanya nya.

Masih pura-pura kaga ngerti ini anak

"Lo tau, Narsyila suka sama Alvin, dan dia juga tau Lo suka sama Alvin, kalian sama-sama tau, sebelum nya Lo tau kan kalo Alvin lebih suka sama Narsyila, tapi karena Narsyila mikirin perasaan Lo, dia mundur, lah elo? Dengan kemundurannya Narsyila Lo malah memanfaatkan hal itu untuk dekat sama Alvin, dan itu di depan Narsyila! Lo pasti tau gimana rasa sakit nya! Tapi Lo gak peduli hal itu Frazia!!" Teriak gue.

Kesel gue! Selama ini gue cuma bisa pendem-pendem rasa kesal ini karena Narsyila ngelarang gue buat ngomong sama nih anak.

"Salah? Salah gue ngejar cinta gue?!" Ucap Frazia dengan wajah sedihnya..

Gue bersedih.
"Jelas salah! Lo Taukan, kalo gue sama Nantasya suka sama Athala? Karena kita gak mau ada yang tersakiti kita lebih milih cari cowok yang lain! Gitu lebih
Adil! Kalo Lo gue rasa belum bisa di sebut sahabat kalo kelakuan lo kaya gitu?! Gak punya otak!" Ucap gue panjang lebar, setelah mengatakan itu gue pergi ninggalin dia.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top