24
Hari-hari telah berlalu, semakin lama Qearin semakin bisa menerima Varka, dan semakin lama Varka juga semakin melembut kepada nya.
Soal perasan nya kepada Angga? Dia sudah melupakan perasaan itu, udah ada Varka sekarang.
Dan lagi pula, untuk apa Qearin harus berharap kepada orang yang gak mengharapkan nya? Buang-buang waktu.
"Ntar makan dimana?" Tanya Athala pada Qearin.
"Dimana-mana hati ku senang" ucap Qearin.
Semua memasang wajah lempeng mereka.
"Yang bener." Kata Alvino.
"Hehehe...kaga tau gue.." Qearin nyengir.
"Bodo amat Qeaa.." gemas Narayya.
"Wkwkwk"
"Udah, di warung kaki lima di dekat rumah gue aja, makanya enak-enak itu" usul Nantasya.
"Masa di kaki lima?" Ucap Frazia.
"Kenapa? Gak suka? Malu? Minder?"desis Qearin.
"Tau Lo Zia..ya gapapa lah, sekali-kali" Athala membela Qearin.
"Yaudah sih, terserah, gue ikut aja" ucap Frazia.
"Oke deal ya..makan disana" ucap Arkan dan semua mengangguk.
"Boleh ajak doi gak?" Tanya Afif.
Mereka menatap Afif dengan pandangan menggoda.
"Punya doi dia sekarang guys.." goda Athala.
"Hahahaha... gercep ya Fif?" Ledek Alvino.
"Haa..kalian emang gini, giliran gak ada doi di katai jones lah, apalah, eehh giliran ada doi di ledek juga!" Cerocos Afif.
"Hahaha..becanda kita Fif, yaudah, kalo mau ngajak doi ya gapapa" ucap Arkan.
"Bener ya?" Ucap Frazia.
"Iya.." jawab Arkan.
"Lah..kalian enak ada doi, lah gue?" Ucap Athala.
"Utuh... utuh.. kacian Athala.." ledek Nantasya.
"Santuy La, ntar gue ajak Angga, kan kalian sama-sama jomblo tuh, jadi... mana tau..." Goda Qearin
"Lo kata Gue gay?!" Dengus Athala.
Semua tertawa.
••
"Gak sia-sia makan di sana, udah murah, enak lagi" ucap Angga.
"Alah...yang iyanya elo bokek" ledek Arkan .
"Sialan Lo! Kalo ngomong suka bener!" Ucap Angga yang mendapat jitakan dari Athala dan Arkan.
Mereka memang dekat dengan Angga sekarang, malah Angga sudah di masukkan ke dalam keluarga pinus.
Apalagi Varka, mereka bisa menerima Varka juga di keluarga punya ini.
"Ngemeng- ngemeng, abis ini kita kemana?" Tanya Nantasya.
"Ke...KUA aja yuk?" Goda Dzaki ke Nantasya.
Nantasya di buat blushing oleh Dzaki.
"Apasih kak..gue malu" ucap Nantasya, dia menutup wajahnya.
"Dingin gak?" Tanya Alvino pada Narayya.
Narayya mengangguk
Memang cuaca dingin
"Iya.." katanya.
"Nih, jaket aku, pake ya?" Ucap Alvino lembut.
"Makasih" Narayya tersenyum
"Makan ice cream kok belepotan gini sih Zia.." ucap Bahri, dia mengelap bibir Frazia yang terkena noda ice cream.
Frazia blushing.
Semua pada BUCIN sama pasangannya.
Kecuali...
Angga sama Athala.
"Enak bener jadi mereka.." ucap Athala.
"Ha'ah, apalah daya yang jomblo ini" ucap angga.
"Emang kita ini senasib" ucap Angga lagi, dia memeluk Athala.
Athala balas membalas pelukan Angga.
Mereka saling berpelukan.
"Ihhh...Gay deh kalian..." Ledek Nantasya.
Ehh..
Seketika mereka sadar.
"Anjirr.. ngapain pelukan nyet?!" Pekik Athala.
"Ihh...mit amit..gue masih normal" Angga bergidik ngeri.
Semua tertawa.
"HAHAHAHAH"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top