23

Qearin keluar dari kelasnya, tapi baru satu langkah keluar, Qearin melihat Varka yang tengah menuju kearahnya.

"Hadohhh...ada Varka lagii" ucapnya, lalu dia memutar langkahnya kembali masuk ke kelas.

Qearin memilih bersembunyi di kolong meja guru.

"Qea, Lo ngapain disitu?" Tanya Nantasya pada Qearin, kebetulan Nantasya lagi duduk di bangku guru.

"Ssstt...gue lagi sembunyi dari Varka!" Ucap qearin.

Nantasya membentuk bibirnya menjadi bulat.

"Oke, gue ngerti" kata Nantasya.

Qearin ngangguk lalu dia kembali ngumpet.

"Qearin mana?" Tanya Varka pada Nantasya.

Varka dengan santainya melenggang masuk ke dalam kelas tanpa mempedulikan jeritan-jeritan histeris dari teman-teman kelas,perempuan Qearin.

Yang jadi Tujuan Varka sekarang adalah Qearin.

"Oi Varka.." sapa Arkan.

Varka mengangguk dan balik menyapa Arkan.

"Oi.." katanya.

Qearin di dalam udah nahan nafas, dia hari lagi ini males  ketemu sama Varka, Varka posesif, Qearin gak suka.

"Jadi, dimana Qearin?" Tanya Varka pada Nantasya.

Nantasya memasang wajah polosnya.

"Ini, di kolong" tunjuknya pada kolong meja.

Dalam diam Qearin menggerutu pada Nantasya, udah di bilang tadi jangan kasih tau! Malah di kasih tau! Pengen di getok ini si Nantasya.

"Oh" kata Varka.

"Keluar!" Titahnya.

Mau gak mau Qearin kelluar dari persembunyiannya.

"Kampret Lo Nan, gue bilangkan jangan kasih tahu!" Sungut Qearin.

"Ya maaf, gue lupa" kata Nantasya polos.

Qearin mendengus.

"Mau ngapain sih?" Ketusnya pada Varka.

"Kantin" jawab Varka

"Ini belum istirahat" kata Qearin cuek.

"Kelas Lo free class" ucap Varka yang membuat Qearin kesal.

"Tau ah! Yaudah ayo!" Katanya sambil menarik tangan Varka keluar.

"Dada..." Kata Nantasya melambaikan tangan nya.

Tapi Qearin gak tau, kan mereka udah pergi baru Nantasya lambaikan tangan.

"Udah pergi buk orangnya, kaga bakal liat" tegur Athala.

Nantasya melihat ke sampingnya, kaget dia.. ada Athala.

Sejak kapan Athala di samping?

"Nganggetin aja!" Dengus Nantasya sambil mengelus dadanya, sementara Athala cengengesan.

.

Disinilah Varka dan Qearin, di kantin yang masih lumayan sepi, di kantin ini hanya ada anak-anak yang bolos pelajaran atau kelasnya sedang bebas.

"Makan apa?" Tanya Varka .

"Bakso aja" ucap Qearin acuh.

"Oke."

Setelah itu Varka pergi untuk memesan.

"Lahh? Lo kok bisa disini Qea?" Tanya Angga yang kini sudah ada di hadapannya.

"Elo sendiri? Kok disini?" Tanya Qearin balik.

"Bukannya jawab malah nanya balik" gerutu Angga yang membuat Qearin nyengir.

"Jawab aja kale, owh..gue tau, Lo pasti cabut Kan?" Tebak Qearin dengan mata memicing.

Angga mengangguk dengan santai.

"Suka banget bolos" cibir Qearin.

"Lo juga sama ya!" Kata Angga, dia mencubit pipi Qearin dengan gemas.

"Ekhem.." dehem seseorang

Mereka berdua melihat ke asal suara, ada Varka yang tengah berdiri membawa nampan yang berisi pesanan Qearin dan dirinya.

Dia menatap angga tajam.

"Weshhh...santuy..santuy...gue gak mau ribut" ucap Angga, dia melambaikan tangannya.

"Udah lah, duduk! Pendarahan nanti!" Ledek Qearin.

Varka diam Lalu duduk, Varka duduk di hadapan Qearin.

"Gue gabung boleh yakan?" Tanya Angga.

"Gak!" Tegas Varka.

"Napa sih? Biarin aja lah! Dia sahabat gue! Kalo Lo mau Nerima gue apa adanya, Lo juga harus Nerima sahabat-sahabat gue!" Tegas Qearin

Varka diam, benar kata Qearin.

"Oke" kata Varka.

"Nah, Lo boleh gabung kok" kata Qearin

Angga mengangguk.
"Asseekk, kalo gitu gue persen dulu" ucap Angga, kemudian dia pergi memesan makanan.

Tidak ada yang tau jika saat ini dia tengah menertawakan takdir nya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top