22
CK! Menunggu adalah salah satu hal yang paling Qearin benci!
Menurut Qearin, menunggu itu membosankan.
Dan hari ini, Qearin harus melakukan hal yang dinamakan dengan 'menunggu'
Qearin harus menunggu Varka yang tengah berlatih basket bersama teman-teman nya, ada Angga juga.
Pak Firman yang menyuruh Varka untuk bergabung di tim basket, karena permainan basket Varka tidak di ragukan lagi.
"Sampe kapan gue nunggu nya ini? Tidur mending, gak capek!" Keluh Qearin.
25 Menit kemudian latiha selesai, Varka segera menyusul Qearin di bangku penonton.
"Minum gue!" Kata Varka.
Qearin memberikan sebotol Aqua sambil berdecak.
"Lama banget!" Ketus Qearin.
Varka menyunggingkan bibirnya.
"Latihan! Jelas lama!" Katanya.
"Tau ah! Gue mau ke toilet!" Kata Qearin yang di angguki Varka.
Qearin pun pergi ke toilet untuk buang air kecil, setelah selesai Qearin keluar.
Saat bermaksud untuk ke kantin sebentar, Qearin melihat Angga yang tengah duduk bersender seperti kelelahan di meja paling pojok.
Qearin pun mendekati Angga.
"Woi!" Kata Qearin
"Eh, elo, ngapa?" Ucap Angga.
Qearin menggeleng.
"Gapapa, cuma miskol" kata Qearin.
"Kenapa Lo? Kecapean?" Tanya Qearin
"Iya nih, babang Angga kecapean" kata Angga dengan sikap tengilnya.
Qearin mencibir pelan.
"Tunggu disini, gue beli minum" ucap Qearin, lalu dia pergi ke ibu penjual minum, membeli minum dan memberikan ke Angga.
"Makasih" ucap Angga.
"Sama-sama, gak balik, mau nyusul Varka" kata Qearin.
"Okey" sahut Angga, dia mengacungkan jempol nya.
Setelah itu Qearin pergi menjauh menyusul Varka.
Sementara itu Angga terus menatap punggung Qearin yang perlahan mulai menjauh itu.
"Harusnya gue yang ada di samping Lo, tapi... mungkin gak takdir Abang ganteng untuk jadi pacar Lo" kata Angga, dia tertawa.
Ketahuilah, tawa Angga itu tawa kepedihan, di balik tawa Angga,dia menyimpan berbagai luka tanpa Orang tahu.
°°°
"Iya ya? Yayayaya..gue mohon, gue gak enak banget, masa iya ntar gue di sana cewek sendiri" ucap Narsyila.
Huftt...
Qearin harus di hadapkan oleh sahabatnya yang satu ini.
Narsyila jam 7 malam tiba-tiba datang ke rumah untuk minta nemenin dia ke basecamp Alvino biasa kumpul
Qearin lagi males pergi btw.
"Capek Syil..." Ucap qearin sabar.
"Tega bener sama sahabat sendiri" cebik Narsyila.
Huftt..
Kalo udah bahas sahabat, Qearin emang selalu gak bisa nolak.
"Okey, Lo tunggu di depan, gue ganti baju" akhirnya Qearin mengalah.
Dia akan menemani Narsyila, yaa walaupun nantinya Qearin akan jadi obat nyamuk Narsyila dan Alvino.
"Yeaayyy makasih sahabat..." Kata Narsyila kesenangan, lalu dia berjalan keluar.
Qearin mencebik.
"Gitu tuh, kalo udah seneng" Ucapnya.
Lalu Qearin masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.
.
" Loh, Syil? Kapan kesini?" Tanya Qealvan pada narsyilla
Narsyila menoleh ke samping, ada abangnya Qearin, kaya nya habis pulang kerja.
"Baru aja sih bang, habis pulang kerja ya bang?" Ucap narsyila basa-basi.
Qealvan mengangguk dan tersenyum.
"Iya nih, kalo gitu Abang ke kamar dulu ya, ganti baju" ucap Qealvan
Narsyila mengangguk.
"Oke bang.." ucapnya, setelah itu Qealvan pergi ke kamarnya.
°
"Dah, yuk!" Ucap qearin saat telah berada di dalam mobil Alvino.
Narsyila dan Alvino di depan, sementara Qearin di belakang.
Udah Qearin duga, dia pasti bakalan jadi obat nyamuk.
"Makasih udah mau nemenin ya Rin" kata Alvino.
"Santuy.." kata Qearin.
Alvino mengangguk lalu menjalankan mobilnya.
Qearin memilih untuk memasang earphone dan menyetel lagu.
¶¶×
"Sebenernya ini kita ke basecamp apa pesta sih? " Tanya Qearin saat melihat ke ruangan yang di masukinya.
"Pesta, temen gue ultah" kata Alvino.
"Temen yang mana?" Tanya Qearin
"Temen Alvino satu organisasi" jawab Narsyila
Qearin ngangguk aja, dia ikut masuk.
Tak lama mereka berbaur dengan teman-teman Alvino.
Memang disini banyak cowok, perempuan sangat minim.
Itupun perempuan yang ada disini, pakaian nya pada gak nggena semua.
Seksi-seksi bener, Qearin rasanya mual lihatnya.
Pantes aja Narsyila minta dia untuk nemenin
"Qearin!" Kata seseorang
Dahh...
Dahh Qearin yakin ini, pasti suara Varka.
Qearin membalikkan badannya.
Tuh kan..
Bener si Varka.
Tapi kok dia kaya Emosi gitu sih?
"Apa-apaan Lo?!" Sentak nya, dia menggenggam tangan Qearin kasar membuat Qearin mengaduh kesakitan.
"Sshhh aduhh...sakit bego!" Ketus Qearin.
"Lo kenapa disini? Pakaian Lo?" Ucap Varka, dia melihat Qearin dari atas hingga bawah.
Memangnya kenapa sama pakainya? Qearin merasa biasa aja Kok.
Qearin make dress selutut.
"Apa yang salah sih?!" Kata Qearin.
"Dress Lo kurang panjang! Harusnya sampe mata kaki! Lengan baju Lo juga, harusnya sampe siku?" Omel Varka udah kaya emak-emak.
Helowww..
Yang benar aja? Kenapa gak sekalian aja Varka nyuruh untuk dia pake gamis?
Ini dress udah sopan loh, liat aja yang lain, dress mereka cuma sebatas atas paha.
"Kenapa gak sekalian Lo suruh gue pake gamis!" Ketusnya
"Gue gak mau kulit Lo di liat orang-orang! Apalagi laki-laki disini mata keranjang semua!" Ketus Varka.
Tuh kan...
Varka makin lama makin posesif.
"Pokoknya Sekarang pulang!" Setelah itu Varka menarik paksa Qearin keluar dari pesta ini.
"EH-EHH... QEARIN, LO MAU KEMANAAA?!" Teriak Narsyila
"GUE PULANG DULUAAANN" balas teriak Qearin.
Setelah itu Qearin tak terlihat lagi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top