18
"Syil, gue...suka sama lo" ucap alvino, dia menatap Narsyila lekat.
Narsyila membelalakkan matanya, dia terkejut dengan pernyataan yang keluar dari bibir alvino.
Di satu sisi Narsyila sedih, bisa-bisa nya alvino nyatain perasannya pada narsyilla sementara alvino sekarang pacar Qearin, hubungan mereka berdua sudah terjalin selama 5 bulan.
Tapi di satu sisi Narsyila seneng, perasaannya terbalaskan. Yahh narsyila akui, jika narsyila masih memiliki perasaan yang sama seperti alvino
Tapi kenapa harus sekarang? Narsyila gak bisa, dia gak mungkin mengkhianati sahabatnya.
"Lo gila Vin? Lo pacar Qearin, sahabat gue?! Di saat lo udah pacaran sama Qearin, kenapa baru sekarang lo bilang gitu ke gue?" Ucap narsyila.
Alvino menunduk.
Memang iya, ini semua salahnya.
Kenapa baru hari ini dia menyadari perasaannya yang sesungguhnya?
"Sekarang gue tanya sama lo! Lo suka sama gue gak?!" Ucap Alvino.
"Tapi..lo itu sahabat gue_ _"
"Bukan itu yang gue tanya! Suka atau gak?!" Kali ini ucapan Alvino tegas.
Gantian narsyila yang menunduk.
"Iya, gue suka" jawabnya lirih.
Senyum di bibir alvino mengembang.
"Kalo gitu kita pacaran!" Ajak Alvino.
Narsyila berdiri, dan menatap alvino sengit.
"Maksud lo apa?! Gue gak mau! Gue gak mungkin khianati sahabat gue!" Pekik nya.
"Oke! Gue bakalan putusin Qearin!" Putus Alvino.
Dia juga ikut berdiri.
Narsyila menatap alvino tak percaya
"Lo jangan egois Vin, gimana perasaan sahabat gue nantinya? Gue ga mau sampe sahabat gue terluka" lirihnya.
Air mata narsyila menetes saat terlintas bayang-bayang wajah Qearin yang tersakiti.
"Ekhem..." suara deheman Qearin terdengar.
Untuk sesaat tubuh alvino dan narsyilla mendadak kaku, tapi setelah itu mereka melihat ke samping kanan.
Ada qearin yang berjarak 2 bangku dari mereka, tengah melambaikan tangannya kepada alvino dan Narsyila.
"Qea..i..ini gak seperti yang lo liat kok" ucap Narsyila takut-takut.
Sementara alvino? Dia menatap Qearin.
Qearin ngangguk.
"Santuy guys..gue udah denger semua" ucap Qearin santai.
"Ya gak Ngga?" Ucap qearin pada angga yang duduk di sampingnya.
Angga mengangguk dan cengengesan.
"Jelas banget pun" ucapnya.
Narsyila terdiam saat Qearin mendekatinya, dengan Angga yang berada di belakang nya.
"Selow selow...gue gak marah kok, lu suka sama Narsyila kan Vin? Mau putus sama gue? Oke..." Qearin mengangguk. " Kita putus" ucap qearin
Alvino menatap qearin dalam, terluka kah qearin saat ini? Itu yang ada di dalam pikirannya saat ini
"Tenang-tenang, gue gak bakalan marah apalgi sakit hati, karena gue sendiri gak pernah suka sama lo! Perasaan sayang yang gue maksud ke elo itu, perasaan sayang sahabat ke sahabatnya." Ucap qearin.
Terlihat wajah alvino yang siap marah, jadi selama ini qearin gak suka sama dia?
Saat melihat alvino yang mau maju ke qearin, Angga dengan sigap menghalanginya.
"Eitt..lo mau marah sama Qearin? Jangan lah.. Qearin gak salah kali, dia sengaja pacaran sama lo untuk dekati lo sama Syila, supaya lo juga terbuka sama perasaan lo sendiri, makanya selama ini qearin acuh sama lo" ucap Angga.
Qearin mengangguk membenarkan.
"ALHAMDULILLAH YA ALLAH...AKHIRNYA TUGAS GUE BERHASILLL" teriaknya merasa senang.
"Qea, jan teriak, malu sama pengunjung caffe" bisik Angga.
Ups..
Qearin lupa, saking senangnya dia.
"maaf" cicitnya.
Narsyila masih terdiam kaku.
"Oi! Jan diem-diem baee..cinta lo kesampaian kan? Selamat dehh" ucap Qearin lalu menjabat tangan narsyilla.
Narsyilaa menatap qearin, lalu tanpa di duga narsyila memeluk qearin.
"Makasih qearin..makasih" ucapnya.
Qearin tersenyum lalu membalas pelukan narsyilla
"Iya...gue seneng kalo liat sahabat gue seneng, gue kan udah janji sama lo, bakalan kembaliin bahagianya elo, gue tau kalo bahagianya elo itu ada di alvino" ucapnya, lalu dia melepaskan pelukan mereka berdua.
"Untuk kalian, jadian gih..biar tugas gue tuntas, setuntas-tuntasnya" ucap Qearin.
"Beneran?" Tanya Alvino, qearin ngangguk.
Alvino menghadap Narsyila.
"Jadi?" Tanya alvino, Narsyila yang mengerti maksud alvino mengangguk
"Iya, gue mau" ucapnya.
🎆
"Tugas selesai, jadi sekarang lo gimana?" Tanya angga, dia menatap wajah qearin dari samping.
Saat ini mereka berdua tengah berada di danau.
Qearin mengedikkan bahunya.
"Gue juga gak tau..yaa palingan gini gini aja" ucap Qearin.
"Lo..gak suka kan sama alvino?" Tanya Angga hati-hati.
Qearin menatap angga Bingung, maksud Angga apa?
"Maksud lo?" Tanya Qearin.
"Gak ada maksud apa-apa, gua cuma nanya aja, secara lo pacaran sama Alvino udah 5 bulan lamanya" ucap Angga.
Qearin tertawa.
"Hahaha..ada-ada aja lo! Iya kali gue suka alvino, lagian menurut lo, gimana rasanya pacaran tanpa ada perasaan? Hambar kan?" Ucap qearin.
Angga mengangguk membenarkan
"Iya sih.." ucapnya.
Qearin menggengam tangan Angga yang membuat Angga tersentak kaget.
"Woi..santuy elah...tegang amat" ucap Qearin.
Ck! Qearin gak tau aja rasanya di genggam sama orang yang di cintai.
"Iyaa" ucapnya, setelah itu angga merilekskan tubuhnya.
"Makasih ya, lo udah bantu gue" ucap Qearin, menatap kedua bola mata angga dalam.
"Lo itu sahabat terbaik guee" pekiknya.
Angga tersenyum sinis.
Sahabat ya?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top