16
NORMAL PROV.
"gue gak tau lagi harus gimana ngadepin Qearin yang semakin lama berasa semakin jauh sama gue Syil, gue gak tau...rasanya, cinta gue bertepuk sebelah tangan, gue punya raga Qearin, tapi hatinya enggak, udah kaya lagu kan cerita cinta gue?". Alvino tersenyum sumbang, sambil melamun.
Narsyila perihatin terhadap Alvino, ingin sekali rasanya Narsyila mendekap Alvino.
Di lain sisi Narsyila juga kesel sama Qearin, maksud Qearin itu apa? Kenapa dia giniin Alvino? Tapi...mau gimanapun, Qearin sahabat Narsyila, apapun yang dilakukan Qearin, Narsyila yakin bukan untuk main-main, ada maksud tersembunyi, Narsyila dan Qearin bukan hanya berteman satu dua bulan saja, tapi 5 tahun!
"Sabar Vin, kalo soal cinta bertepuk sebelah tangan sih, gue juga gitu, tapi ya mau gimana lagi?" Ucap Narsyila.
Reflek Alvino langsung memandang Narsyila.
Tak jauh dari Tempat Narsyila dan Alvino, ada Qearin dan Angga disana.
Mereka berdua sedang menyelidiki Narsyila dan Alvino, yaahh kaya detektif-detektif gitu lah.
"Dari tatapan si Alvin sih, dia suka sama Narsyila, tapi mungkin karena dia bego kali ya? Makanya gak sadar?" Gumam Angga.
Qearin melirik Angga.
"Sotoy Lo" cibir Qearin
Angga mencebik
"Yeee..kalo di kasih tau degil amat lu, gue kan cowok, jadi gue tau!" Sewot Angga.
Qearin mengangguk.
Sebenernya sih, dia sependapat dengan Angga.
Owhh iya, ngomong-ngomong Qearin dan Angga udah akur, mereka baikan, malahan Angga berniat bantu Qearin menjalankan rencananya.
Karena Qearin dan Angga udah berteman, Qearin menceritakan misi nya kepada Angga, bukan karena cuma mereka udah temenan, tapi Qearin yakin, Angga itu orangnya bisa diajak kerja sama
"Tinggal Nunggu beberapa hari aja, gue yakin Alvino sadar sama perasaanya sendiri, itupun kalo Lo tetep cuek sama Alvino" ucap Angga.
Qearin memukul lengan Angga lumayan kuat.
Membuat Angga memekik tertahan
"Sshhh Saket ogeb!" Ketusnya.
"Ya elo sih! Ya jelas lah gue bakalan cuek sama dia!" Balik ketus Qearin.
"Yaudah sih, gak usah ngeggas" cibir Angga.
"Bodo amat Ngga" ketus Qearin.
**
"Habis dari mana Syil?" Tanya Qearin saat Narsyila memasuki rumah.
Lagi dan lagi, Narsyila menginap di rumah Qearin, dikarenakan kondisi keluarga Narsyila yang masih belum memungkinkan.
"Eh? Itu..ada urusan" ucap Narsyila, dia sedikit salah tingkah
Qearin ngangguk.
Iya, urusan sama gebetan maksudnya.
Batin Qearin.
"Owhh" Qearin ngangguk-ngangguk
"Bang Qealvan belum balik kerja?" Tanya Narsyila, saat ini dia sudah duduk di samping Qearin
"Belom, kerja lembur dia malam ini" ucap Qearin.
Narsyila membentuk bibirnya, bulat.
***
"Qearin, Lo piket ngapa! Masa kaga pernah piket sih?" Protes teman piket Qearin.
Ealahh...
Baru aja Qearin nyampe di kelas, temen-temen piket Qearin pada protes sama dia
"Haihhh.. iya-iya, santuy Dong mamank" ucap Qearin.
"Gue letak tas dulu" lanjutnya, lalu Qearin masuk ke dalam kelas dan meletak tasnya ke bangku
Lalu setelah itu dia keluar dengan memegang sapu lidi.
"Mana yang mau gue sapu?" Tanya nya.
Padahal di depan Qearin sampah banyak loh, tapi masih juga nanya.
"Segitu banyak sampah daun di depan Lo, Lo gak liat?" Celetuk seseorang yang Qalila sangat hafal suaranya.
Arkan
"Apasih kan..gue cuma akting aja tadi" kilah Qearin.
"Alasan" cibirnya.
Qearin menghela nafas.
Ini masih pagi! Please jangan ngajak Qearin berantam.
"Masih pagi, Jan ngajak gue debat!" Ketusnya.
Arkan nyengir.
"Iya-iya, tunggu, karena gue baik, gue bakalan bantuin Elo, kurang baik apa sahabat Lo ini" ucap Arkan
Qearin mencebik, Arkan kalo lagi baik gini pasti ada maunya.
"Iyeee" ucap Qearin
...
"Dah, Lo buang sampahnya deh, kan udah gue bantu" ucap Arkan
"Iya, selow dong" ucap Qearin, lalu dia membawa tong sampah kecil untuk di buang sampahnya ke tempat sampah yang ada di belakang sekolah..
"Rajin" ucap Varka
Dia bersender di tembok dengan bersedekap dada sambil melihat Qearin.
Qearin membalikan badannya saat sudah selesai membuang sampah
"Piket!" Jawab Qearin, singkat juga
"Rencana Lo bakalan berhasil Minggu depan, dan di Minggu depan, siap-siap jadi pacar gue!" Setelah itu Varka pergi meninggalkan Qearin yang bingung
Maksudnya apa coba?
Seminggu?
Pacar?
Dan..
Kenapa dia bisa tau?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top