11
"QEARINNNN AYO BANGUUUNNNN LO GAK MAU SEKOLAH APA YAAA"
Nghhh..
Suara teriakan Narsyila buat gue bangunkan jadinya?
"Nghhh..apasih Syil, 5 menit lagi dehhh" ucap gue, gue kembali menarik selimut yang tadinya di tarik Narsyila.
"Heh! Dari tadi Lo udah bilang 5 menit, 5 menit Yaaa..tapi gak bangun-bangun juga! Bangun Qearin, ntar kita telat!" Pekik Narsyila.
Hadoohhh..
Terpaksa deh gue harus bangun, gini nih kalo ada Narsyila di rumah gue, gue harus bangun pagi untuk ke sekolah.
Bukan cuma sekali dua kali dia nginep disini, lumayan sering lah, apalagi waktu SMP, kita berempat sering banget tidur di sini, sama temen-temen smp gue juga.
Glaria sama Marisa.
Ahhh...bicarain mereka, malah buat gue kangen sama mereka.
"Iya-iya, ini gue bangun!" Ucap gue, ketika gue udah duduk.
"Yaudah, gue ke bawah dulu, bantuin bunda Lo!" Ucap Narsyila, gue hanya berdehem sebagai jawaban.
Setelah kepergian Narsyila, gue ke kamar mandi untuk...
Untuk cuci muka, sama gosok gigi.
Rasanya males mandi..
Hehehe..Jan bilang-bilang sama Narsyila loh Yaaa..
Bisa-bisa gue abis di buat dia.
*
"Masak apa bun?" Tanya gue.
Baru bunda gue mau jawab, bang alvan udah nyahut aja.
"Ya Lo liat sendiri apa dek?" Desis nya.
Dih..
Sensi amat Abang gue perasaan,
PMS kali ya dia?,
"Basa-basi Doang aelah"
"Udah-udah, mending makan" ucap Bunda gue.
Kita semua makan dengan hikmat.
"Kita pergi bareng bang alvan kan Qearin?" Tanya Narsyila saat gue lagi masang kaos kaki gue.
Gue mendongak ke Narsyila yang lagi berdiri.
Gue terdiam.
"Em..enggak, bang alvan gak bisa, hari ini gue minta jemput Alvin, Alvin naik mobil kok" ucap gue.
Untuk sesaat Narsyila terdiam dan kemudian dia tersenyum.
"Owhh yaudah, gapapa" katanya.
Gue terdiam.
Gue tau sebenernya Narsyila cemburu.
Karena gue juga pernah ada di posisi Narsyila cuyy..
Dan rasanya itu sakit!
"Itu Alvino" tunjuk Narsyila pada Alvino yang baru keluar dari mobil.
Gue melihat ke Alvino yang berjalan kearah kami.
"Eh, ada elo juga Syil?" Ucap Alvino.
Narsyila mengangguk.
"Iya, semalam nginep disini" jawab Narsyila, Alvino mengangguk
"Masang tali sepatu aja lama amat sih Lo" ucap Alvino, dia berjongkok dan memasangkan tali sepatu gue.
Gue terdiam sebentar lalu gue melirik ke Narsyila, waktu gue liat ke Narsyila, Narsyila pura-pura buang muka, gak liat.
"E...ehh.. udah-udah Vin, gue bisa sendiri" ucap gue menepis tangan Alvino pelan
Alvino ngeliat ke gue sebentar lalu menghela nafas
"Yaudah" ucapnya.
Dia kemudian berdiri, setelah masang tali sepatu gue juga berdiri.
"Udah yuk!" Ajak gue, malahan gue pergi duluan menuju mobil, tinggal Alvino dan Narsyila yang di belakang gue.
Sengaja gue, biar mereka berdua.
Kebetulan mobil gak di kunci, gue milih duduk di belakang.
Baru gue mau masuk, Alvino udah nyegat gue.
"Kok di belakang? Depan lah" katanya.
Narsyila diam.
"Ah? Ng itu..gue masih ngantuk, gue di belakang aja sekalian mau modom, gara-gara Elo ini syil, bangunin gue kepagian!, Lo sama Narsyila aja lah" ucap gue acuh, lalu gue naik ke mobil dan duduk.
Gue pura-pura tidur, sementara Narsyila sama Alvino duduk di depan, gue denger kalo mereka bercanda-canda, gue seneng banget liatnya..
Awalnya gue cuma bercanda tidurnya, ehhh malah kebablasan.
**
"Qea, bangun...udah sampe" Narsyila membangunkan gue dengan menepuk-nepuk pipi gue.
Gue menggeliat.
"Nghh..udah sampe ya?" Tanya gue saat gue udah duduk.
"Udah! Ayo!" Ajak Narsyila
Gue mengambil tas gue dan menyandangnya.
"Rapiin dulu rambutnya Qearin, berantakan banget" ucap Alvino, dia udah di depan gue, ngerapiin rambu gue.
Gue diem, gak bisa ngelawan.
Maaf ya Narsyila...
*
Gue, Alvino dan Narsyila berjalan beriringan menuju kelas, dengan gue di tengah, Narsyila dan Alvino di sisi kanan dan kiri gue.
"Loh, Syil? Lo kok sama mereka?" Tanya Nantasya.
"Nginep" jawab Narsyila ke Nantasya.
"Masih mau ya jalan sama sahabat tukang Nikung, kalo gue sih gak mau Yaaa"
Desisan Frazia.
Udah tau gue kalo ini bakalan terjadi.
"Gimana pun sifat kasar sahabat gue, dia tetep sahabat gue!" Ucap Narsyila dingin.
Uwohhh..
Salutt gueee..
Terhura akutuh..
"Makasih Syil" bisik gue dengan tangan gue yang menggenggam dia.
Narsyila senyum yang gue bales dengan senyuman juga.
**
"Nanti malam Lo nginap tempat gue lagi atau balik?" Tanya gue saat Narsyila berdiri di sebelah gue.
"Tempat Lo, gue masih takut" ucap Narsyila.
Gue ngangguk.
Alvino memasuki kelas, dia berjalan menuju kaca yang berada di dekat tempat duduk gue, tempat duduk gue kebetulan di depan dekat tembok.
Dari arah jauh aja gue tau kalo Alvino dari tadi ngelirik ke Narsyila.
Gue yakin kalo perasaan Alvino ke Narsyila balik lagi.
"U..dah deh, gue balik" ucap Narsyila gugup waktu Alvino ke meja gue.
Huftt...
Voment!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top