"pulang bareng siapa Lo dek?" Tanya Abang gue waktu gue udah masuk ke dalam rumah.

Gue menoleh ke dia yang lagi nonton tv di ruang tengah.

"Ha? Pulang bareng temen" jawab gue.

"Temen apa temen?" Goda nya

"Temen lah!" Jawab gue ketus.

Dia terkekeh.

"Yaudah - yaudah...ganti baju gih" titah nya.

"Iya" yang langsung gue angguki, gue pun berjalan ke kamar gue yang berada di lantai atas.

¶¶¶

Drrtt. Drrtt.

Gue ngeliat ke layar handphone gue, ada nomor gak di kenal yang nelpon gue.

Siapa nih?

"Halo" ucap gue setelah menerima panggilan itu.

"Halo" katanya.

Kaya kenal, tapi siapa ya?

"Siapa nih? Owhh..atau jangan-jangan Lo screet admirer gue ya? Ngaku Lo!" Ucap gue.

"CK! Gue varka!" .

Ha? Varka? Ngapain?, Dia dapat nomor gue dimana?

"Dapat nomor gue dari mana nyet?!"

"Nantasya"

Kampret Nantasya...
Sembarangan aja ngasih nomor wa gue ke orang!

"Ngapain?!" Tanya gue.

"Ada perlu, bisa datang?" Tanya nya..

"Kemana?" Tanya gue.

"Taman, dekat rumah Lo"

"Oke!"

🌲

Dimana dia sih! Tadi katanya disuruh datang ke taman, tapi gak ada? Wahhh jangan-jangan ini anak bohongin gue lagi!! Ahh gak bisa di biarin ini!

"Eehhhh... Lo siapa?!" Pekik gue waktu tangan gue di tarik sama cowok yang gak gue kenal, dia pake hodie.

"Ssstt!"

Varka? Kampret!, Kaget gue, gue kira siapa?!

"CK! Gue kira siapa?!" Ketus gue.

"Sekarang diem, Lo cukup perhatiin mereka aja!" Tunjuk Varka pada salah satu bangku taman yang terdapat satu cowok dan cewek disana.

Alvino, Frazia.

"Alvino! Lo gak boleh gini! Gue suka sama elo!"

Ehmm ya ampun Frazia..

Ya kok ngebet banget sih sama Alvino, gak malu apa ya?

"Apasih Zia? Gue udah bilang, gue gak suka sama Lo, udahlah.. kita mendingan bersahabat aja semua" ucap Alvino.

Hah..lega gue dengernya.
Berarti Alvino gak suka lagi sama Frazia.

Rencana gue hampir berhasil, tinggal sedikit lagi.

Terlihat Frazia yang tengah tersenyum miring.

"Sahabat? Oke..tapi elo harus putus juga sama Qearin! Biar adil kan? Kita semua jadi sahabat?"

Alvino terdiam, dia gak tau mau jawab apa mungkin.

"Kalo itu gue gak bisa" ucap Alvino, setelah itu dia pergi ninggalin Frazia.

"VINOOOO" teriak Frazia tapi gak di gubris sama Alvino

Gue sebenernya kasian sama Frazia, gue sayang sama Dia, walau gimanapun Frazia tetep sahabat gue, apapun yang dia buat ke gue, dia tetep sahabat gue.

"Gue tau rencana Lo! Dan gue harap, setelah rencana Lo selesai! Lo jadian sama gue!"

Ha?

"Ha? Maksud Lo apa sih?" Tanya gue.

Gak ngerti deh sama yang dia maksud?

"Gue tau, Lo pacaran sama Alvino cuma untuk jauhi Alvino dari Frazia kan? Dan setelah mereka jauh, Lo bakalan buat Narsyila dekat sama Alvino dan elo mutusin Alvino nantinya, iya kan? Bener kan?" Ucapnya santai dengan kedua tangan yang dia masukkan ke dalam saku celananya.

Kok...

Kok dia bisa tau?

"Dari mana Lo tau?!" Tanya gue sengit.

"Rahasia! Kalo Lo mau rencana Lo berhasil, Lo harus jadian sama gue setelah Alvino dan Narsyila bersama!" Ucapnya, setelah itu dia pergi.

Kok gue berasa jadi cabe-cabean goceng yang di tinggal pergi pas udah di pake ya?!

"Varka bangsad!!!"

🌲

"Jadi gimana? Lo gak kenapa-kenapa kan?" Tanya gue khawatir pada Narsyila.

Tadi, waktu gue baru nyampe di rumah, gue udah denger suara Narsyila yang lagi nangis, gue kira cuma perasaan gue aja, taunya beneran

Dia lagi nangis sambil di tenangin bang Qealvan.

Narsyila bilang keluarganya lagi bermasalah dengan om nya , sampe-sampe om Narsyila nyeret Narsyila dan mau bawa Narsyila ke suatu tempat

Sekilas info om Narsyila itu pengguna.

Untung aja Narsyila bisa kabur dan dia terus lari kesini.

"Gue gapapa..." Katanya.

Gue memeluk Narsyila.

"Tenang Syil, Lo aman sama gue, Lo disini, gue bakalan selalu ada untuk Lo!" Dan bakalan ngembaliin apa yang seharusnya jadi milik elo!". Lanjut gue dalam hati.

Dia mengangguk dan menghapus Air matanya.

"Makasih ya Qearin, maaf kalo sebelum nya gue marah sama Lo, karena Lo udah pacaran sama Alvino, tapi sekarang gue sadar, perasaan gak bisa di paksakan" ucapnya.

Gue cuma diem gak balas perkataan Narsyila.

Akan ada saatnya Lo Tau Syil..