Part 5

Happy Reading guys, semoga suka sama ceritanya 😊😉

❤️❤️❤️❤️❤️

Natasha kini tengah berbaring di sofa kamarnya, dia merasa sangat lapar karena dari kemarin sore tidak memakan apa pun, lalu dia pun bangun dari sofa, untuk pergi ke dapur, dia berpikir untuk membuat segelas susu, tidak apalah dia tidak mendapatkan makan malamnya, setidaknya dia bisa mengganjal perutnya dengan segelas susu dan mungkin dengan sepotong roti, kini dia mengendap-endap masuk ke dapur, nampaknya Keenan tidak ada di ruang televisi, kini Natasha pun berjalan cepat menuju dapur, dia segera mengambil panci dan mengambil susu untuk ia seduh, lalu dia mengambil sepotong Roti untuk ia makan bersama susu hangatnya.

"Yap, sudah siap, aku sangat lapar sekali ya Tuhan maafkan aku telah mencuri susu dan roti ini, aku sangat lapar,” Gumam Natasha. Namun, saat Natasha ingin meminum susunya, tiba-tiba ada yang merebut susu itu dan membuangnya ke wastafel yang berada tak jauh dari tempat Natasha berdiri. Dan itu membuat Natasha terkejut.

"Sudah aku bilang, tidak ada jatah makanan apa pun untukmu malam ini! Itu hukuman untukmu, karena kau sudah bermalas-malasan!” Bentak Keenan dengan tatapan sinis pada Natasha, dia pun mengambil sepotong roti yang kini dipegang oleh Natasha, lalu membuangnya ke tong sampah.

"Aku mohon Mas, setidaknya biarkan aku memakan roti itu, aku sungguh sangat lapar," Ucap Natasha memohon pada Keenan.

"Tidak! Sekali tidak ya tidak kau nikmati saja hukumanmu. Awas ya kalau kau berani mengambil makanan atau pun meminum susu, aku tidak segan-segan akan menambah hukumanmu mengerti kau?!” Bentak Keenan. Membuat Natasha tersentak dan dengan refleks mengangguk karena ketakutan. Setelah mengatakan itu Keenan pun  pergi meninggalkan Natasha yang kini hanya bisa menahan rasa laparnya, dia pun mengambil segelas air lalu meneguknya sampai tanda. Dia kini berjalan menuju kamarnya untuk istirahat dengan menahan rasa lapar.

Saat tertidur Natasha sesekali memegang perutnya yang memang sangat lapar. Lalu tiba-tiba dia merasakan pedih dibagian bokongnya. Natasha pun terbangun dia lupa meminum obatnya malam itu, kini Natasha pun mengambil obat di laci nakas yang berada di samping tempat tidurnya, tak lama setelah meminum obat akhirnya Natasha pun kini tertidur.

                                                                       *****

Pagi pun tiba, Keenan sudah terbangun dari tidur lelapnya. Namun, dia tak menemukan Natasha dan ruangan pun masih belum dirapikan, dengan kesal dia bergegas ke kamar Natasha dan dia merasa geram karena melihat Natasha yang masih tertidur, dia pun memasuki kamar Natasha dan menarik selimut yang menutupi tubuh Natasha.

"Hey pemalas bangun kau! Enak sekali ya jam segini masih tidur, bukannya membuat sarapan dan membereskan apartemen, bangun pemalas!!!" Teriak Keenan.

"Aku tidak enak badan Mas, boleh kah aku beristirahat, nanti siang baru aku bereskan apartemennya,” Cicit Natasha sambil terduduk diranjang dengan wajah pucatnya.

"Boleh saja. Tetapi itu berarti sehari ini tidak akan ada makanan untukmu!” Ketus Keenan dengan tersenyum sinis pada Natasha.

"Jangan Mas, aku sudah menahan lapar dari semalam, baiklah aku akan membuatkanmu sarapan dan membersihkan apartemen sekarang, jadi jangan hukum aku lagi dengan tidak memberikan makanan. Tanpa mengatakan apa pun Keenan pun pergi meninggalkan Natasha yang kini beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum dia membuat sarapan dan membersihkan Apartemen.

Kini Natasha pun membersihkan ruangan Apartemen, setelah itu Natasha memasak makanan untuk sarapan, tidak perlu waktu lama Natasha pun sudah selesai memasak. Natasha pun mengambil bagiannya saat masakannya sudah matang, dia pun memakan makanannya dengan lahap. Namun, hampir saja Natasha tersedak saat mendengar teriakan dari Keenan.

"Hey siapa suruh kau makan sekarang! Kamarku belum kau bereskan, berani-beraninya kau makan lebih dulu!” Keenan lagi-lagi membentak Natasha yang saat ini sudah sangat lapar.

"Tapi aku lapar Mas, aku mohon biarkan aku menghabiskan makanan ini dulu, setelah itu aku akan membereskan kamarmu,” Ucap Natasha lagi-lagi dengan memohon, wajahnya pun kini terlihat pucat.

"Aku bilang bereskan kamarku dulu! Lalu baru kau makan lagi!” Ketus Keenan sambil mencengkeram Rahang Natasha dengan tatapan tajamnya.

"I-iya Mas, tapi tolong lepaskan. Ini sakit sekali Mas,” Cicit Natasha yang kini matanya mulai berkaca-kaca. Keenan pun melepaskan cengkeramannya dengan kasar, lalu pergi ke ruang televisi. Sedangkan Natasha, dia kini menuju kamar Keenan untuk membereskan tempat tidurnya dan membersihkan ruangan kamar Keenan.

"Aww..., kenapa rasanya perih lagi seperti ini.” Natasha kembali merasakan sakit di daerah bekas operasinya, dia pun mengecek bekas operasinya dan dia sangat terkejut karena ada darah di telapak tangannya saat tangannya menyentuh bekas operasinya.

“Astaga darah! Kenapa keluar darah, apa karena bekas operasinya belum kering jadi kembali mengeluarkan darah? Aww..., kenapa kepalaku tiba-tiba sakit,” Rintih Natasha lalu tiba-tiba tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur dilantai tanpa bisa dia tahan.

"Gadis itu, kenapa lama sekali? Cuma membersihkan kamar saja sampai satu jam belum selesai juga.”

Keenan kini terlihat kesal. Lalu dia pun menuju ke kamarnya, untuk melihat Natasha yang sudah satu jam berada dikamarnya.

"Astaga gadis ini malah tidur dilantai," Ucap Keenan, lalu dia menghampiri Natasha yang tergeletak dilantai.

"Hey bangun, dasar pemalas! Bagus ya, bukannya membereskan kamarku malah tertidur seperti ini. Bangun bodoh, aku menyuruhmu untuk membersihkan kamarku bukan untuk tidur!”

Namun, Natasha tak bergeming sedikit pun, melihat itu Keenan berjongkok lalu menepuk-nepuk tubuh Natasha.

"Hey Natasha bangun, kau jangan bercanda. Ya Tuhan apa dia pingsan? Hey bangun jangan bercanda bangun! Apa ini kenapa di bokongnya terdapat noda darah?"

Melihat itu Keenan sangat terkejut, dia pun mulai bingung, lalu mengangkat tubuh Natasha dan membawanya ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Natasha pun langsung mendapat penanganan serius. Sedangkan Keenan dia tiba-tiba merasa khawatir dengan apa yang terjadi pada Natasha.

"Itu kan pria yang mendapat donor ginjal dari istrinya itu ya? Beruntung sekali dia mempunyai istri sebaik itu, yang rela berkorban sebesar itu demi suaminya,” Ucap dua Perawat yang lewat di depan Keenan, mendengar ucapan dua perawat itu membuat Keenan terkejut.

"Apa yang mereka katakan? Tidak mungkin, pasti mereka berbohong,” Ucap Keenan. Lalu Keenan pun menghubungi Tasya, ibunya.

Setelah itu Keenan pun kini menunggu kabar Natasha, yang sedang berada ruang UGD. Tentu saja dengan pikiran tak menentu apalagi saat tadi dia mendengar pembicaraan dua suster, yang tidak sengaja dia dengar.

 
TBC
 
Bagi yang udah penasaran sama lanjutan, Monggo silahkan mampir ke E-booknya ya guys 😊, Linknya ada di Bioku bagi yang minat 😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top