Part 3
Happy Reading guys, semoga suka sama ceritanya 😊😘
❤️❤️❤️❤️❤️
Prang tiba-tiba gelas yang dibawa Natasha terjatuh, membuat Natasha khawatir. Jam pun sudah menunjukkan pukul 02.00, kala itu Natasha sedang haus dan mengambil minum, setelah mengambil air minum, dia pun menuju kamar Keenan, namun Keenan tidak ada.
"Kenapa Mas Keenan belum pulang? Padahal malam sudah dini hari, lalu ke mana dia?" Natasha bertanya pada dirinya sendiri. Tidak mau terlalu ikut campur urusan suaminya, dia pun kembali ke kamarnya. Namun, saat Natasha akan berbaring di ranjangnya, tiba-tiba ponselnya berbunyi, dia mengambil ponsel yang berada diatas Nakas sebelah ranjangnya dengan bingung karena tidak biasanya ada telepon saat jam sudah menunjukan dini hari seperti sekarang ini. Namun, dia mengerutkan keningnya saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, karena tumben sekali pria itu meneleponnya.
"Mas Ken, tumben ada apa dia meneleponku? " Tanya Natasha pada dirinya sendiri, karena merasa ada yang aneh karena tiba-tiba Keenan menelepon ke ponselnya. Natasha pun menerima panggilan teleponnya.
"Ya hallo mas Ken, ada apa? Kenapa Mas belum pulang, terus kenapa malah telepon? " Tanya Natasha.
"Maaf apa ini dengan Nona Natasha?" Jawab seseorang di seberang sana. Namun dengan pertanyaan, membuat Natasha bingung karena bukan Keenan yang menjawab, melainkan suara pria lain.
"Iya saya Natasha, anda siapa? Kenapa ponsel suami saya ada pada anda?" Tanya Natasha yang mulai terlihat khawatir pada suaminya.
"Suami anda mengalami kecelakaan nona, mobilnya menabrak trotoar jalanan dan tubuhnya ditemukan tergeletak tak jauh dari lokasi kejadian, saya bingung akan menghubungi siapa, tapi suami anda sempat bergumam menyebutkan nama Natasha, maka dari itu dari ponselnya saya mencari nama yang suami anda sebutkan, karena mungkin itu nama istrinya, suami anda kami bawa ke rumah sakit xxxx," Ucap Seseorang yang berbicara di seberang sana.
"Tidak ini tidak mungkin, anda pasti salah," ucap Natasha yang tidak percaya dengan apa yang dikabarkan orang itu.
"Kalau anda tidak percaya, saya akan kirimkan alamat rumah sakitnya dan anda bisa melihat sendiri, itu suami anda atau bukan nona, sudah dulu nona polisi ingin berbicara dengan saya. Saya tunggu kedatangan nona, karena saya tidak mungkin menunggui suami anda terus disini."
Sambungan telepon pun terputus dan tidak lama notifikasi pesan pun masuk, dan disana tertera alamat rumah sakit tempat Keenan dirawat. Dengan perasaan tidak menentu, akhirnya Natasha pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit yang berada di alamat itu. Untuk memastikan apakah benar itu suaminya.
*****
Beberapa menit kemudian, Natasha pun sudah tiba di rumah sakit, sebelumnya dia menghubungi keluarga Keenan terlebih dahulu, dia bertanya pada perawat yang dijumpai di lorong rumah sakit, dan perawat itu mengatakan kalau pasien bernama Keenan sedang diruang UGD karena keadaannya sangat parah. Natasha pun menuju ruang UGD dan dia kini menunggu di depan ruang UGD sendirian, dengan perasaan was-was, sesekali dia menatap ke arah pintu ruang UGD dengan harap-harap cemas, dia terus berdoa semoga suaminya bisa melewati masa kritisnya saja di dalam sana.
"Nata...!" Panggil seseorang yang tidak asing baginya, dia pun menoleh.
"I-Ibu, Mas Ken, Bu," Ucap Natasha lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri Tasya yang memeluknya, Natasha pun membalas pelukan Tasya dengan tangisan.
"Sabar sayang, Keenan pasti baik-baik saja " Ucap Tasya berusaha menenangkan Menantunya itu.
"Bagaimana ini bisa terjadi Nat?" Tanya Alex yang khawatir dengan keadaan adiknya itu.
"Entahlah Kak Alex. Aku pun tidak tahu kejadian yang sebenarnya, pria yang tadi mengabariku sudah pergi mungkin karena aku terlalu lama datang kesini," jawab Natasha dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Sudahlah Mas, kamu jangan terlalu khawatir. Keenan pasti baik-baik saja," Ucap Mauren dengan suara lembutnya membuat Alex menjadi sedikit tenang. Akhirnya dokter pun keluar dari ruang UGD dengan wajah tegangnya.
"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Reyhan dengan cemas. Begitu pun dengan yang lain karena mereka pun menunggu jawaban dari dokter yang menangani Keenan.
"Putra anda mengalami gagal ginjal tuan, mungkin karena dia terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, jadi pungsi ginjalnya rusak, dan satu lagi yang berfungsi dengan benar juga rusak karena kecelakaan yang menimpanya, kini Ginjalnya menjadi tidak berfungsi dua-duanya, pasien memerlukan donor karena beliau kini dalam keadaan kritis dan bisa saja nyawanya tidak tertolong. Jadi untuk memulihkannya kembali dia memerlukan donor ginjal secepatnya," Ucap sang dokter. Kini tubuh Natasha merasa sangat lemas, lebih baik dia mendengar Keenan yang terus memakainya dari pada melihatnya berbaring tak berdaya dan meregang nyawa seperti itu. Tasya pun tak kuasa menahan air matanya saat mendengar kabar buruk tentang putra bungsunya itu.
"Apa ada ginjal yang cocok di rumah sakit ini Dok? " Tanya Tasya dengan suara lemahnya.
"Sayangnya tidak ada nyonya, apa di antara kalian ada yang sanggup mendonorkan ginjalnya? pasti ginjal salah satu dari keluarganya akan ada yang cocok dengan pasien," ucap sang Dokter, karena dia pun merasa khawatir akan gagal menyelamatkan nyawa pasiennya.
"Saya Dokter, saya istrinya saya siap mendonorkan satu ginjal saya, yang penting suami saya bisa pulih, semoga ginjal saya cocok dengan suami saya," Ucap Natasha dengan lantang tanpa ragu sedikit pun.
"Nat-Nata, kamu?"
"Iya Bu, Nata siap demi menyelamatkan nyawa Mas Ken. Dengan syarat jangan beritahukan ini pada Keenan. Ayah, Ibu, Kak Mauren dan Kak Alex, " Ucap Natasha, karena dia tidak ingin Keenan marah nantinya.
"Memang kenapa?" Tanya Alex yang bingung dengan permintaan Natasha.
"Tidak kenapa-napa hanya aku takut kalau mas Keenan merasa bersalah nantinya. Jadi aku mohon pada kalian, jangan beritahukan ini pada mas Keenan please," pinta Natasha memohon sambil mengatup kan kedua tangan semuanya, dan akhirnya semua orang pun setuju dengan apa yang Natasha inginkan yaitu menyembunyikan tentang kebenaran, tentang pendonoran ginjal yang Natasha lakukan. Akhirnya pun diperiksa dan ginjalnya pun cocok dengan ginjal Keenan, Transfusi ginjal pun akhirnya dilakukan. Kini Natasha sudah berada di ruang operasi yang sama dengan Keenan. Natasha pun menatap Keenan lalu tersenyum. Tidak lupa dalam hatinya terus berdoa semoga transfusi ginjalnya berhasil.
"Semoga kau bisa pulih kembali Mas, aku rela memberikan salah satu bagian organ tubuhku, bahkan kalau perlu nyawaku pun sekalian jika itu bisa membuatmu pulih dan kembali seperti sedia kala. Aku rela Mas karena aku sangat mencintaimu," Ucap batin Natasha. Kini Natasha pun memejam kan matanya.
Akhirnya operasi pun dilakukan, dan bersyukurlah operasi pun berjalan mulus tanpa hambatan. Kini salah satu ginjal Natasha sudah berpindah ke tubuh Keenan. Entah apa yang akan terjadi kalau sampai Keenan mengetahuinya.
*****
2 jam sudah berlalu operasi pun sudah dilakukan dan hasilnya sangat memuaskan, Keenan sudah melewati masa kritisnya. Sedangkan Natasha kini dia tengah beristirahat diruang rawat, dan untuk dua hari ke depan, Natasha akan menginap di rumah sakit agar dia kembali pulih seperti sedia kala.
Sementara di ruangan berbeda, Setelah satu jam dipindahkan ke ruang Rawat Keenan sudah siuman, keluarga pun sangat senang karena Keenan sudah kembali sadarkan diri.
"Bu, Ken haus," Ucap Keenan dengan lemas. Namun, tetap berusaha untuk duduk.
"Iya sebentar, Nak, ibu ambilkan minumnya," Sahut Tasya, sementara Keenan celingak celinguk seperti mencari seseorang.
"Ini Ken, minumlah," ujar Tasya, dengan memberikan segelas air putih pada putranya itu.
"Wanita itu benar-benar keterlaluan, suami sedang sakit, tapi entah di mana dia," Batin Keenan sambil meneguk segelas air.
Sementara itu di ruangan tempat Natasha dirawat. Mauren sedang menyuapi bubur, karena adiknya itu terlihat lemas. Mauren sangat kagum pada adiknya yang rela mengorbankan satu organ tubuhnya tanpa pamrih, demi menyelamatkan seseorang ya meski itu suaminya sendiri tapi Mauren tetap mengagumi sosok adiknya yang baik hati.
"Kamu istirahat lah Nat, Kakak tinggal dulu sebentar ya, ingini melihat keadaan suamimu," Ucap Mauren. Natasha pun mengangguk dan mulai memejamkan matanya karena memang dia merasa sangat lemas pasca operasi tadi. Dan dia ingin sekali memejamkan matanya meski hanya sebentar.
TBC
Sudah ada e-booknya ya guys, jadi yang penasaran sama lanjutanya, Monggo silahkan mampir ke E-booknya ya 😊😊, Linknya ada di Bioku ya guys bagi yang berminat sama e-booknya 😊😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top