'Tolong jangan pergi,'

'Semuanya terlambat,"

'Apa ini salahku?'

'Hey? Tolong aku,'

'Siapapun.'

Kata-kata itu terus saja menggema pada diri Akashi, Akashi yang dulu berwibawa, absolute dengan kata-katanya itu kini terjatuh, sayapnya sudah tidak ada lagi, sekarang ia tidak bisa terbang dengan bebas.

Kejayaannya kini telah pudar digantikan dengan dirinya kini yang menyedihkan, terus saja berpikir itu kesalahannya, benaknya terus mengulang-ulang kejadian itu.

Kerajaan yang dibangun Akashi dan (Y/n) runtuh secara tiba-tiba, tersisa hanya Akashi, sendiri.

Terpukul,

Itu yang ia rasakan sekarang, satu orang yang disayanginya telah direngut paksa darinya, terpukul dengan kematian orang tersebut.

Rasa bersalah menghantui Akashi setiap harinya, dipukulnya sebuah tembok didekatnya membuat dentuman keras. Tangannya lecet darah keluar, Akashi tidak memperdulikannya.

"(Y/n)." Menunduk, air mata kembali lagi jatuh membasahi pipinya, terus saja ia salahkan dirinya seolah dialah yang menjadi dalang semua ini.

Sungguh miris melihatnya seperti ini sekarang, dimana Akashi yang absolute sekarang? Dimana dia yang memimpin? Dimana dia yang selalu sempurna?

Dimana?

Itu semua hilang dalam sekejap, mungkin jika ia memiliki sihir dia bisa saja menghentikan waktu atau kembali ke masa lalu, mungkin jika ia mempunyai kekuatan untuk menghidupkannya kembali,

Ia akan lakukan itu.

Tapi, hey!

Dia adalah seorang manusia, tidak mempunyai sihir ataupun kekuatan hebat, jikalau ada mungkin dia ada di sini.

Di sini menemani Akashi, membuat Akashi tersenyum atau yang lain, semuanya yang dimiliki Akashi telah direngut.

'Tolong,'

'Seseorang.'

Akashi melirik benda yang ada di sampingnya, pistol berwarna hitam kini ia genggam diarahkannya pistol itu kekepalanya, akhir yang bagus.

Seorang-Akashi-Seijuro-bunuh-diri-dengan-sebuah-pistol-karena-seorang-gadis.

Berita itu pasti akan menyebar secara cepat.

Ditariknya secara perlahan pelatuk pistol itu, senyum di wajahnya terukir, sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Duar.

'Aku akan menemuimu (Y/n), tunggulah aku di sana.'
-Akashi Seijuro-

●ED●