Bab 6: "Untukmu"
"Walaupun aku suka hadiahmu tapi aku lebih suka dirimu"
KLING
Suara bel pintu berdentang saat pintu terbuka, refleks ke empat pemuda itu menoleh ke arah pintu dengan perasaan was-was
Disana Ruki dan Furuya telah sampai dan sedang melihat-lihat di rak boneka lain tanpa memperhatikan Kazuna dan yang lain. Kazuna sontak menyikut pelan perut Ken dengan pandangan yang terus mengarah ke pasangan tersebut
"Aduhh apaan sih Kaz? Liat penampakan mbak kunti lagi?" canda Ken sambil tersenyum jahil ke Kazuna
Kazuna menggeleng lantas menjawab "Ini lebih serem daripada penampakan mbak kunti Ken!" wajahnya dibuat serius membuat Ken juga terdiam dan memperhatikan Kazuna dengan seksama
"Apa emang?" sahut Chiaki dari belakang mereka berdua, Kazuna sontak menunjuk ke arah Ruki dan Furuya yang masih ada ditempat saat Kazuna melihatnya
"Lho? Ruki ma Furuya kok cepet amet datengnya" gumam Yuko santai lalu kembali memilah boneka
Sontak ketiganya memandang datar ke arah pemuda berambut orange tersebut tak mengerti kenapa di situasi seperti ini temannya yang satu ini bisa santai dalam situasi genting
Sampai akhirnya Ken menjitak kepala Yuko dan mendapat ringisan tak terima dari sang empunya
"Sakit begek!"
"Biarin! Lagian lu juga kagak paham situasi banget sih"
"Emang ada apaan sih?!"
"Au ah gelap"
Dan selanjutnya adalah Ken dan Yuko yang saling bertengkar dengan Chiaki dan Kazuna yang hanya menonton.
💙💙💙
Furuya menatap datar Ruki yang masih serius mencari boneka ditumpukan boneka lain, dia menghela nafas lalu bersender pada sebuah rak dan bersedekap dada. Pandangannya dia edarkan ke segela penjuru tokos tersebut, irisnya menemukan Ken, Yuko, Chiaki dan Kazuna yang berada di pojokan sedang sibuk sendiri, Furuya mendengus kecil lalu melirik ke arah Ruki yang masih di tempatnya
"Pasti akan lama" batin Furuya mulai bosan, dia memutuskan membuka handphonenya dan bermain game sebentar
"Furuya!"
Furuya sontak menoleh dan melihat Ruki yang membawa dua jenis boneka yang berbeda serigala dan kelelawar
"Untuk siapa?" tanya Furuya memperhatikan kedua boneka tersebut dia kemudian melirik Ruki yang tampaknya gugup dia kembali mengetuk-ngetukan ujung sepatunya ke lantai
"U-umh ya karena kemarin kau sudah memberiku hadiah jadi sekarang gantian aku yang memberimu hadiah" Ruki menyodorkan boneka kelelawar itu ke Furuya. Furuya menatapnya sebentar lalu mengambilnya dia tersenyum kecil
"Walaupun Furuya suka hadiahnya tapi Furuya lebih suka dirimu" tutur Furuya sambil menatap ke Ruki dengan senyum lebar. Ruki merona tipis dan ikut tersenyum "Makasih"
Furuya mengangguk singkat lalu melihat ke arah jam tangannya "Ayo ke kasir dan makan siang"
"Baiklah"
💙💙💙
Ruki membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya lalu melihat ke atas langit-langit kamarnya tanpa sadar dia tersenyum sendiri
Ingatannya kembali saat berada di toko boneka tadi saat Furuya mengucapkan kata-kata tak terduga itu dan langsung membuat Ruki kembali merona. Dia menenggelamkan wajahnya di dalam bantal guna menahan rasa senangnya yang berlebihan
"Cieee yang baru pulang dari kencan pertama~" sebuah suara yang agak cempreng terdengar, sontak Ruki mengangkat kepalanya dan menatap jengkel pemuda bersurai kuning di hadapannya
"Ganggu aja lo!" hardik Ruki sebal lalu melempar bantal miliknya ke arah Kou
Kou menghindarinya dan tertawa "Biarin! Salah siapa senyum-senyum gaje dari pintu depan ampe masuk kamar napa bang? Kesambet? Hahahaha" ejek Kou lalu kembali tertawa membuat perempatan merah imajiner muncul di kepala Ruki
"Kesambet pala lo peyang! Lo tuh yang kesambet sukanya kelayapan mulu nggak kenal waktu" balas Ruki tak kalah sinis, dia menatap Kou sengit
Kou mengerucutkan bibirnya kesal "Ya kan gue kerja bang makanya suka kelayapan" Ruki memutar bola matanya malas mendengar alasan yang sama seperti sebelumnya
"Udah! Lo pergi dari kamar gue sana! Oh ya bawa ke sini sekalian ntu bantal gue" perintah Ruki seraya menunjuk ke arah bantal miliknya
"Idih! Sombong! Ma pacar aja aku-kamu ma adek sendiri lo-gue dasar muka dua lo bang!" Kou melempar bantal milik Ruki dan lekas keluar dari kamar sang kakak
Sementara Ruki hanya memutar bola matanya malas lalu kembali berbaring, niatnya ingin tidur sebentar tapi
"Bang"
"Apaan dah Kou?!"
Kou kembali dengan muka pucat, rambut depannya juga agak acak-acakan membuat Ruki heran dia lantas berdiri dan mendekat ke pintu
"Ada apa?" tanya Ruki cemas sambil memegang kenop pintu memperhatikan wajah adiknya yang lebih pucat daripada biasanya.
Dengan suara yang lirih Kou menjawab pertanyaan Ruki
"Ada penagih utang ke rumah kita..."
1 detik
2 detik
3 detik
"KITA NGGAK PUNYA UTANG KE SIAPA PUN KAMPRET!!! SINI LO KOU! GUE BALES LO!!"
"GYAHAHAHAHA AMPYUN BANG AMPYUN!!! CUMA BERCANDA ELAH KAGAK USAH RIANG TANGAN JUGA BANG!!!"
"RINGAN TANGAN OY!!!"
💙💙💙
Furuya duduk di sofa ruang tamu dengan sebuah buku sains di tangannya sementara di bawahnya terdapat Furuka yang sedang tiduran di atas karpet beludru mengganti channel tv tanpa henti
"Aaa~~!! Aku bosan~!! Kakak nggak bosen apa baca buku terus?" tanya Furuka mengalihkan sejenak pandangannya ke Furuya
Furuya menggeleng "Nggak"
Furuka menghembuskan nafasnya kasar lalu mengambil posisi duduk dan mengambil gelas berisi jus jeruk miliknya
"Gimana hubungan kakak sama Ruki?" tanya Furuka tiba-tiba membuat kefokusan Furuya hilang sejenak, dia menurunkan bukunya dan menutupnya
"Emhh ya gitu deh"
"Ruki romantis nggak?"
"Dikit"
"Selalu pake aku-kamu kalo bicara ma kakak?"
"Iya"
"Suka malu-malu ke kakak?"
"Iya"
"Dia suka sama kakak nggak?"
"Nggak tau deh, iya sih kayaknya"
"Kok kayaknya? Yang bener dong kak"
"Kan Furuya belum tanya"
"Ya ditanya dong"
"Nanti"
"Kapan?"
"Secepatnya dedek"
"Cih kok malah kayak TTP"
"Hah?"
"Teman Tapi Pacar kak"
Furuya sedikit terkekeh saat melihat wajah kesal adiknya dia kembali membaca bukunya sambil selonjoran di sofa. Tak lama setelah itu Reiji datang dan membawa sepiring biskuit dan segelas coklat hangat
"Furu, Ruka ayo sini makan"
"Iya ma"
Mereka berdua menghentikan aktivitas mereka sejenak lalu mengambil satu biskuit
"Ma, ma masa pas aku tanya gimana hubungan kakak dengan Ruki malah di jawab ya gitu deh kan aneh ma" ujar Furuka menceritakan percakapannya tadi dengan sang kakak
Furuya mendengus kesal "Kan emang gitu kenyataanya" jawab Furuya santai lalu kembali mengunyah biskuitnya
Furuka cemberut karena jawaban Furuya tadi, dia kemudian menaruh kepalanya di pangkuan Reiji lalu tersenyum jahil
"Katanya kakak abis kencan ya~"
"Uhuk!"
Furuya sontak tersedak biskuit yang dia makan tadi lalu menatap Furuka dengan pandangan membunuh. Furuka tertawa pelan melihat ekspresi geram sang kakak hal itu membuat Reiji ikut tertawa juga karena kelakuan mereka berdua
Dia mengelus rambut Furuka yang ada di pangkuannya "Mama mengizinkan kok kalo misalnya Furu berhubungan dengan Ruki tapi tetap pada batasnya" ujar Reiji tenang sambil tersenyum kecil di Furuya
"Yaaah~ si Ruki mana mau lah Rei ngapa-ngapain Furuya wong yang kayak dominan aja si Furuya" celetuk Ayato yang tiba-tiba muncul dan duduk di single sofa di sebelah sofa Furuya
Furuya tak mendengarkan dia kembali membaca bukunya dan sesekali bergumam memikirkan cara untuk menyelesaikan soal yang ada di buku tersebut mengabaikan obrolan Furuka dan Reiji tentang berbagai lomba yang akan di adakan di sekolah mereka
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top