the potioneer

IDOLiSH7 © Bandai Namco, Troyca, Arina Tanemura

Harry Potter © J.K Rowling

the potioneer © bellasteils

Saya tidak mendapatkan keuntungan dengan membuat tulisan ini. Hal yang ada dalam cerita mungkin berbeda dengan cerita aslinya.

Kesamaan nama, ide, plot, art hanya kebetulan semata.

Selamat membaca.

***

Gaku tak pernah suka pelajaran ramuan. Selain malas dengan profesor yang suka diskriminasi terhadap asrama Griffindor, secara kemampuan Gaku tidak pandai meracik rerumputan dan serangga untuk dijadikan polyjus.

Tapi sekarang lain cerita. Semangat Gaku seperti usai memenangkan Quidditch Cup setelah tim membuat ramuan di kelas Profesor Severus kali ini dipasangkan secara random. Gaku kebagian satu kelompok dengan seorang gadis asrama Ravenclaw yang belakangan dekat dengannya.

Apakah seseorang menuang Felix Felicis di minumannya pagi tadi?

Bella Steils. Gadis berjubah biru yang sudah siap di depan tungku menyala. Bahan-bahan dicek dengan teliti pada perkamen yang diberikan oleh Severus.

Pelajaran ramuan selalu membuat Gaku bosan sehingga tak pernah memperhatikan gadis rambut merah itu di kelas. Sampai Noah, rekannya di tim Quidditch memperkenalkan Bella usai latihan. Faktanya Noah dan Bella adalah sepupu, makanya Gaku punya akses lebih mudah untuk semakin dekat dengan Bella.

Seperti terkena panah cupid, Gaku langsung terpesona dengan kecantikan si keturunan Islandia yang juga berdarah Jepang. Ada sensasi menggelitik di perut ketika melihat si gadis tersenyum manis saat menjabat tangan.

Walau Noah telah memberinya peringatan kalau Bella ini cukup freak dengan obsesinya menjadi peracik ramuan. Pernah Noah bercerita menemani Bella malam-malam untuk menemukan sari bunga yang hanya mekar di malam hari di tengah hutan Hogwarts.

Bella bahkan mengabaikan keselamatan jiwa dan asramanya demi beberapa tetes sari bunga langka. Walau Noah akui mereka cukup beruntung bisa kembali dalam keadaan utuh dan jiwanya tidak menjadi gila.

Paling penting, hal ini tidak sampai ke telinga profesor.

Herannya kok bisa?

Apakah Bella punya antek-antek orang dalam?

Meski telah melihat kerandoman dan obsesi Bella, entah bagaimana Gaku menemukan kecantikan lain saat gadis rambut merah itu fokus meracik atau antusias menceritakan khasiat kaki salamander.

Gaku malah menjadi semakin cinta.

Seperti saat ini, ketua tim Quidditch itu dengan senang hati menjadi asisten Bella. Gaku harus akui ia cukup jijik melihat bahan-bahan berlendir atau bagian tubuh hewan yang masih bergerak-gerak di dalam toples kaca.

Apalagi waktu Bella menunjukkan katak hidup dengan senang hati dan tangan kosong. Jantung Gaku rasanya ingin keluar dari rongganya.

Namun demi mendapatkan impresi positif dari pujaan hati, Gaku menahan diri walau bulu kuduknya sudah berdiri.

Harus diakui, meski nampak seperti pria sempurna Gaku juga memiliki kekurangan.

Bella mengaduk ramuan dalam gentong dengan fokus. Resep ramuan seharusnya mengikuti petunjuk, tapi Bella dengan senyum licik menambahkan dua kali dari bahan yang disebutkan. Pada akhirnya gentong itu mengeluarkan ledakan disusul asap hitam yang menggosongkan wajah mereka.

Gelak tawa mengiringi satu kelas. Profesor Snape memberi mereka minus lima poin karena bermain-main di tengah pelajaran. Meski Bella anak kesayangan Snape tetap saja kesalahan harus dihukum.

Lagipula Profesor Snape juga sudah hapal tabiat Bella yang suka bereksperimen di luar resep yang diberikan. Mungkin sudah ditahap pasrah juga.

Hogsmeade menjadi semakin ramai di malam minggu. Kebanyakan diisi oleh anak muda yang berpacaran. Cukup berjalan-jalan keliling desa, mengunjungi toko andalan Zonko's atau jajan manisan di Honeydukes. Kalau ingin sesuatu yang memacu adrenalin dan bulu kuduk bisa coba ke Shrieking Shack.

"Dilihat berapa kali pun tetap menyeramkan." gumam Gaku. Bangunan tua dari kejauhan itu nampak suram dan gelap, padahal suasana masih sore di musim semi.

"Yah, sepertinya kita melompat jauh ke hari Halloween."

"Apa kau takut?" Gaku bertanya sambil membayangkan skenario picisan di dalam otak. Bella ketakutan dan memeluk lengan Gaku.

"Tidak juga, aku cukup penasaran dengan isinya."

Gagal.

Gaku lupa, Bella adalah gadis yang berani menembus hutan Hogwarts di malam hari demi beberapa tetes sari bunga langka. Bella bukan seperti gadis kebanyakan yang takut akan hal-hal berbau horor.

"Menurutmu di dalam kira-kira ada apa?" tanya Gaku mencoba mengikuti arus pembicaraan.

"Kudengar ada yang melakukan praktek sihir terlarang."

Gaku menautkan alis, "ini bukan antek-antek Kau-Tahu-Siapa kan?"

Bella menaikkan bahu. "Siapa tahu."

Bunyi perut Bella sudah berbunyi. "Ayo pergi, aku sudah lapar. Lagipula tak ada bahan yang bisa didapat di sini."

Gaku menggandeng tangan Bella. Siapa sangka status mereka berubah secepat Golden Snitch terbang ke angkasa. Meski sebenarnya Gaku cukup malu karena rencana nembak Bella tidak seromantis dalam rencana.

Sebelum mendatangi Shrieking Shack, mereka sempat mengunjungi toko Zonko's. Siapapun tahu berbagai produk jahil dan nyeleneh dijual di tempat ini. Bahkan penyihir darah murni pun belum pernah melihat jenis sihir di sini.

Namanya Pengutara. Benda mirip kaktus yang dipegang Gaku, tiba-tiba mengeluarkan bunyi, "Bella sebenarnya selama ini aku menyukaimu."

Toko Zonko yang ramai tiba-tiba menjadi sunyi. Sementara semua perhatian pengunjung beralih ke sumber suara.

Kegunaan benda itu memang mengutarakan isi hati dari si pemegang. Mungkin Gaku sedang menghapalkan naskah dalam pikiran.

Gaku kicep. Sebelum sorakan menerjang mereka, Bella menarik Gaku keluar. Pengutara itu terlepas dari tangan Gaku.

Di luar, di tempat yang tidak banyak orang lewat keduanya bersembunyi. Nampak Gaku kikuk dan Bella diam memandang Gaku.

"Gaku... tadi itu?"

Gaku akhirnya mengatakan langsung kepada Bella. Tiga bulan pedekate, Bella juga terlihat memberikan lampu hijau. Gaku akhirnya mengatakan dengan percaya diri kepada Bella secara langsung.

"Bella aku selama ini menyukaimu, maukah kau menjadi kekasihku."

Ajakan itu disambut baik oleh Bella yang juga sudah merasa nyaman dengan perlakuan Gaku selama ini.

Itulah bagaimana ketua tim Quidditch Griffindor dan si peramu aneh dari Ravenclaw menjalin hubungan.

Selesai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top