Prolog

    
      Besok adalah hari yang
ditunggu gadis cantik bernama Rhea. Karena hari itu dimana dia akan masuk ke salah satu SMA favorit terakreditasi A di wilayah ibukota yaitu SMA Swasta Cemerlang,walaupun SMA swasta,yang terkenal dengan biaya sekolah mahal tapi setara dengan kualitas yang didapat dari sekolah itu.

     Jangan anggap remeh bukan sembarang orang dapat masuk ke dalam,hanya mereka yang punya intelegensi di atas rata-rata dapat masuk,karena terbukti kedisiplinan dan prestasi yang telah diraih sekolah itu selama bertahun tahun menghasilkan insan cerdas yang dapat bersaing dengan dunia luar.

Tentu bagi gadis itu ini adalah sebuah anugrah untuk merubah diri agar lebih baik dalam membantu mencapai cita-citanya kelak.


Begitulah dia baginya pendidikan lebih penting dari segalanya.Ini memang bukan pertama kali baginya,karena dari dulu ia selalu bersekolah di sekolah elite yang terkenal di Ibukota.

    
     
     Sekarang gadis itu sibuk mengobrak abrik seragam dan peralatan sekolah yang hendak dipakai besok,entah sudah berapa lama dia melakukan kegiatan itu dan sekarang tubuhnya mulai merasa lelah dan melanjutkannya dengan berbaring sambil berfantasi dengan pikirannya sendiri di tempat tidur berukuran queen size.

 
     
     Seorang wanita yang sudah berumur 40an,berjalan tergesa gesa menaiki satu persatu tangga rumahnya.Hingga tiba di salah satu pintu dan mengetuk pintu itu.


"Rhea,bangun! Kamu itu ngapain aja semalaman?,ini uda jam tujuh pagi,kamu masih molor,kamu gak  sekolah di hari pertama kamu!",kata kristin ibu Rhea dengan suara yang memekik telinga.

 
    
 Akibat suara ibunya yang menggelegar ibarat guntur yang menyambar,gadis yang  tertidur pulas itu mulai mengerjapkan matanya beberapa kali.

 "Hoam...,kenapa sih mom
p

agi-pagi uda ribut ?",gumamnya sambil meregangkan badan lalu mengusap mata sembabnya dan air yang sedari tadi sudah memenuhi pipi dan bantalnya.

    Dengan langkah  gontai dia mulai beranjak dari tempat tidur menuju pintu kamar dan membukanya.

   "Ya ampun Rhea,kamu gak lupa kan hari pertama kamu sekolah?", kata ibunya dengan wajah curiga.Rhea tersentak dengan perkataan ibunya dengan  wajah cengo,langsung berlari menuruni tangga tanpa memperdulikan ibunya yang menghela napas melihat tingkahnya.

Dengan cepat dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh diri.

"Rhea bego amat sih lo, lo lupa hari pertama masuk sekolah",rutuknya sambil memukul kepala.

     
     
     Selang beberapa menit,gadis itu keluar dari kamar mandi memakai seragam kebanggaannya lalu memoleskan sedikit powder pada wajah putih halus itu yang semakin menambah cantiknya.

Melanjutkan dengan menyisir helai demi helai rambut hitam panjangnya yang dibiarkan tergerai,dirasa cukup ia menyematkan jepit kecil berbentuk bunga mawar berwarna merah dan segera mengambil tas sekolah cokelat mudanya.

     
    
    Setelah berjalan  meninggalkan kamarnya ia langsung duduk di salah satu kursi di ruangan cukup besar yang biasa keluarganya pakai ketika mereka sarapan.

  

"Rhea kamu mau  dady antar atau sama sopir?",kata Leon ayah Rhea  sambil mengoleskan selai di rotinya.

   
 
"Gak usah dad,aku diantar sama pak Parman aja",balasnya dengan senyum walau dalam hati sakit saat mengatakan penolakkan,karena dia tau ayahnya selalu sibuk di perusahaan sehingga ia mengurungkan niatnya.

"Mom,Dad,Rhea pergi sekolah dulu",ucap gadis itu berpamitan dengan mencium kedua punggung tangan orangtuanya berlalu meninggalkan keduanya.

     
    

"Pak gak bisa lewat dari jalan lain?",kata Rhea sambil mendengus kesal.

"Gak bisalah non,inikan lagi macet mobilnya gak bisa mundur kebelakang lagi",kata pak parman sopir pribadi keluarga Rhea setengah bercanda melihat wajah perempuan dibelakangnya berubah kusut.

      
     Sirna sudah semangat  Rhea saat melihat jam tangan hitam yang melingkar di tangannya  menunjukkan pukul 7.30 dan gerbang sekolah yang sudah ditutup rapat oleh pak satpam.

Rhea berjalan dengan lesu hingga sampai di depan gerbang.

   

"Pak tolong bukain gerbangnya dong",kata Rhea dengan wajah lesu.

   "Duh kamu itu gimana inikan hari pertama masuk sekolah,kenapa kamu terlambat?",kata pak satpam dengan nada setengah marah.

"Eng,tadi jalanan macet banget,jadi saya nungguin padahal saya bangunnya pagi banget loh pak",kata Rhea dengan memasang wajah serius untuk meyakinkan satpam itu walaupun sebagian perkataannya sebuah kebohongan kecuali kata menunggu,apapun akan dilakukannya saat ini demi masuk ke sekolah.

Pak satpam yang melihat wajah serius Rhea seolah terhipnotis begitu saja dengan perkataan anak itu.
 

 
"Lagi pula ini hari pertama sekolah"batinnya.


Seketika pak satpam itu langsung membuka gerbang dan menyuruh gadis cantik itu masuk.

 "Beneran nih pak saya boleh masuk?",tanya Rhea ragu-ragu."Iya", katanya.

"Makasih ya pak", kata gadis itu sambil menunjukkan senyum indahnya dengan tulus sambil melangkah masuk ke dalam halaman besar milik sekolah itu.

Habis satu cobaan, muncul cobaan lain.Itulah kata yang cocok dengannya hari ini.

  

"Hei kamu anak baru",kata seseorang yang berada di samping agak jauh dengannya.Rhea berbalik untuk melihat asal dari suara tersebut.

"Ya,Tuhan kuatkanlah diriku dalam menghadapi cobaanmu sepanjang hari ini",batinnya dan langsung berjalan mendekati kakak senior yang menunggu.

"Kamu terlambat ya",kata seorang perempuan sedari tadi mengatur jalannya kegiatan mos.

   

"I-iya kak itu tadi jalanan macet banget",ucap Rhea.

 "Ya,kok gitu cantik-cantik kok telat,nanti kalau pergi sekolah bareng abang aja ya dek biar gak telat",ucap seorang laki- laki tidak lain senior juga.

Setelah mendengar kata dari seniornya itu,ia merasa malu berkali kali lipat hingga wajahnya yang putih ibarat kapas sudah berubah seperti kepiting yang di rebus,Rhea sempat mengumpat hebat dalam hatinya,ingin rasanya melempar wajah laki-laki itu dengan batu besar disampingnya, tapi saat dia melirik wajah dan turun ke nama dari si empunya suara.

"Cello cristian anggara", batin Rhea saat melihat nama laki-laki itu.Menurutnya laki-laki itu sangat sempurna dengan mata cokelatnya,rambut hitam,kulit asianya,tinggi,dan bibir merah yang tipis itu semakin menambah ketampanan laki- laki itu.

  "Oke,kalau begitu kamu lari keliling lapangan  tiga kali"kata senior perempuan itu yang menyadarkan lamunan gadis itu.

 

"Ke-Keliling lapangan tiga kali kak?",tanya Rhea untuk memastikan pendengarannya,jelas saja dia bertanya kembali karena di depannya tampak sebuah hamparan lapangan berumput hijau dengan ukuran lumayan besar yang di rasa bisa digunakan saat bermain golf.

"Iya,kamu itu gak budeg kan atau kamu mau hukuman lain seperti membersihkan kamar mandi cowok",kata perempuan itu membuat Rhea bergidik ngeri.

 "Saya pilih yang pertama aja deh kak",kata Rhea yang langsung berlari menjalani hukumannya.

"Ada ada aja ya",kata cello yang membuat dua senior itu tertawa.

 
      
      
      Setelah menjalani hukumannya Rhea langsung terduduk lemas di tanah,dengan menikmati terik matahari yang hampir membakar jiwa manusia dibawahnya.

Semua orang di sekelilingnya  memerhatikan pengarahan dari senior itu termasuk Rhea.

Saat dia sampai hingga sekarang ada saja yang selalu mengalihkan perhatiannya.

Terdengar samar mereka memuji Rhea yang cantik mirip dengan penyanyi luar negeri,blasteranlah dan segala pujian diberi kepada Rhea.Memang ayah Rhea seorang Perancis asli tapi ibunya orang Indonesia mungkin sebagian paras dari ayahnya wajah Rhea menurun dari ayahnya hanya rambutnya saja yang berwarna hitam.

"Nih minum dulu",kata seorang laki laki yang tak lain cello senior yang menggodanya tadi sambil memberikan sebotol air mineral.

   

"Untuk saya kak, makasih",ucap Rhea dengan senyum tulus,karena dari tadi ini yang dibutuhkannya.

"Sama-sama",ucap cello membalas dengan senyum penuh  arti lalu meninggalkan Rhea untuk memberikan pengarahan kembali.

      
     
     "Hei... Rhea",kata seorang perempuan dengan perawakan kulit putih dan berambut pendek sebahu,mata sipit dengan kacamata bergagang hitam hingga membuat orang yang melihatnya langsung tahu bahwa dia seorang tionghoa.

Selly nama gadis itu yang merupakan teman Rhea sewaktu Sekolah Dasar.

Rhea yang mendengar suara yang dikenalnya  memutar kepalanya ke belakang.

  "Selly ya?",tanyanya ragu-ragu."Kok nanya gitu,kamu lupa sama aku",ucap selly sambil memasang wajah cemberut.

   

     "Ya,bukan gitu sih banyak banget perubahan lo makin cantik bikin gue pangling",uca Rhea membuat gadis itu tersipu.

   
    
    "Ah kamu bisa aja",katanya yang membuat tawa mereka pecah diantara semua siswa yang lagi mendengar pengarahan.

   

    "Ngomong apa sih kayaknya seru bagi dong ceritanya sama kita",kata senior perempuan yang tadi menghukum Rhea dengan sinis.

   

  "Kita gak ngomong apa-apa kok kak",ucap selly dengan suara gemetar.

   

"Lo itu uda jelas ngomong di depan gue masih ngeles aja lo ya",balas perempuan itu dengan senggakkan.


"Kalau gitu saya minta maaf kak",kata Rhea sekarang sudah berdiri berhadapan dengan membungkukkan badannya di depan petempuan itu.

Merasa direndahkan atas sikapnya yang kasar perempuan itu tanpa sadar langsung mengangkat tangan kanannya yang sedari tadi ingin sekali menampar adik kelasnya itu.Tapi langsung ditahan oleh temannya Cello,

   
"jangan main kekerasan",kata Cello sambil menahan tangan temannya itu.

"Oke adik adik pengarahannya sampai disini nanti kita lanjutin lagi",kata cello mengakhiri  pengarahan mos.

        
      
     Setelah bubar dari kegiatan mos Rhea langsung menarik  tangan selly menuju kantin yang sudah ramai penghuni.

   

"Ayo duduk dulu,gue mau pesenin minumnya,kamu mau minum apa?",tawar Rhea pada selly.


"Jus jeruk aja",balas selly.

 
  
     Setelah sampai membawa minumannya hening terjadi diantara mereka.


"Maaf ya Rhea gara gara aku kamu hampir aja ditampar sama kakak itu,harusnya yang minta maaf itu aku,kan aku yang ngajak kamu bicara",kata selly membuka keheningan sambil menahan air matanya yang ingin keluar.

"Eh kok kamu nangis gak papa,cuma minta maaf sih biasa apalagi  mau ditampar uda sering sama nyokap gue",balas Rhea tersenyum simpul sambil mengusap tetesan air mata yang terus mengalir membasahi pipi temannya dengan lembut.

"Makasih  Rhea kamu baik banget",ucap Selly mencoba tersenyum hangat.

  

"Gitu dong jangan cengeng kayak anak kecil",ucap Rhea mengejek sambil menoel hidung kecil temannya.

     
   

     Setelah berbicara cukup lama mereka langsung dipanggil lagi untuk pengarahan.

Dengan langkah berat Rhea dan Selly berjalan kembali untuk mendengar pengarahan yang diberikan seniornya.


"Eh yang ngasih pengarahan kak cello",kata Rhea dengan semangat sambil menarik tangan Selly untuk bergerak cepat padahal sedari tadi mereka berjalan  lambat.


"Tadi kamu  bilang  jalan lambat aja biar lama nyampeknya",kata Selly penasaran yang membuat wajah Rhea mulai memerah memang sebelum beranjak dari kantin Rhea menyuruh berjalan lambat aja.


"Itukan tadi,sekarang beda",balas Rhea cepat.


"Hahaha suka sama senior itu,he?",kata perempuan menggoda Rhea.


"Engak",balas dengan cepat memalingkan wajah.

"Haha..Rhea, muka kamu merah kayak kepiting rebus",kata selly mengejar Rhea yang berlari meninggalkannya.

    
 
  "Semuanya uda  ngumpulkan,oke kakak mau bilang sama kalian kalau besok akan diadakan ujian untuk menentukan kelas yang
sesuai dengan kalian jadi bagi kalian yang ingin menjadi terbaik mulai nanti pelajari buku kalian yang berkaitan dengan pelajaran sewaktu SMP dan seperti biasa masuk jam 07.00 jadi datang sebelum jam 07.00,itu aja yang bisa kakak sampaikan sama kalian setelah pulang jangan ada lagi yang keluyuran gak jelas,selamat berjuang dan selamat siang",kata cello menggantikan temannya untuk memberikan pengarahan kepada mereka.

"Selamat siang kak",balas semua peserta mos sekolah itu.

Rhea dan Selly bangkit dari tanah dudukinya berjalan beriringan sebelum berpisah.

     
   
     Setelah meninggalkan sekolah itu mereka memilih menunggu di halte bus dekat sekolah.


"Langitnya mulai mendung",kata Rhea sambil mencari handphone untuk menelpon supirnya.


"Kamu dijemput juga?",tanya Selly."Ia ini lagi nelpon sopir",balas Rhea.


"Ya,bareng aku aja nanti aku antar sampai rumah kamu,uda mau hujan nanti kamu kehujanan karena  kelamaan dijemput ",ajak Selly melihat Rhea yang cemas.


"Makasih,tapi ngak apa apa kok,nanti kalau aku pulangnya sama kamu tiba   tiba sopirnya datang,dikirain aku hilang lagi",balas Rhea tersenyum simpul menolak tawaran Selly.

Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna hitam berjalan mendekati merela lalu berhenti,

   "Oh ayahku uda datang,kamu yakin gak ikut?",tanya Selly memastikan.

"Enggak Sell,kamu duluan aja",balas Rhea. Bagi Rhea tidak di jemput sudah biasa dia tidak mau merepotkan siapapun atau merasa kasihan kepadanya.

"Ya sudah aku duluan ya",pamit Selly.

"Iya,hati hati di jalan",Balasnya.

     
     
Tak lama rintik hujan mulai menggenangi jalan,turun deras beserta angin kencang dengan setia menemani gadis yang termenung.


"Aduh,baju gue bisa basah",ucap Rhea tersadar dari lamunannya sambil mencari jaket biru bermotif kotak-kotak yang  selalu dibawa saat sekolah.


Dengan cepat dia memakai jaket itu lalu membuka handphonenya yang berdering dan melihat notifikasi pesan terkirim padanya.

"Non Rhea,saya rasa gak bisa jemput nona sekarang,karena saya lagi ngantar tuan rapat dengan kliennya",pesan pak Parman dari ponselnya.

Lagi-lagi dia kembali di acuhkan oleh pekerjaan ayahnya,dari dulu hingga sekarang selalu begitu semua keluarganya sibuk dengan kegiatan masing masing hingga tidak ada lagi waktu luang untuk bersama.


Sekarang Ia semakin teringat akan janji ayahnya dulu yang akan mendirikan perusahaan besar dengan namanya sebagai nama perusahaan itu tetapi karena janji itu perhatian orang tuanya terbagi.

"Harusnya dady tidak mengucapkan janji itu walaupun sekarang kehidupan kita sudah tercukupi tapi perhatian kalian sudah terbagi", kata Rhea mulai terisak dengan air mata yang terus mengalir menahan rasa sakit yang dipendamnya selama ini walau tak seorangpun saat ini yang dapat mendengar keluhnya di saat hujan  bertambah deras.

 

 
 

Dear readers,
 

  Halo halo kartu halo, Ini karya pertama author,jadi maaf banget kalau gaje ya,tapi author terima segala keluh kesah kalian disini dengan komentar kalian dan jangan lupa votenya.

Happy reading.....^_^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top