1
Dalam penciptaan alam semesta, dibagi menjadi 3 alam. Di mana Dewa dan utusannya tinggal, tempat makhluk hidup berada, dan tempat di mana kegelapan bernafas.
Namun, pernahkah kamu tahu jika makhluk abadi juga memiliki rasa bosan?
Di alam Nirwana, di mana seisi tempat dan kehidupannya didominasi warna cerah dan lembut semanis gula.
Sosok indah menyerupai manusia melayang ke sana kemari dengan balutan kain sutra licin membalut tubuh. Kaki telanjang menginjak awan, rambut indah yang lembut sebagai mahkota mereka.
Di antara mereka juga memakai hiasan seperti bunga dan rangkaian sulur dahan pohon untuk memperindah diri.
Flap. Flap. Flap.
Kepakan sayap terdengar di antara mereka yang terbang. Bahkan cara mereka berbicara terdengar sangat pelan, suara mereka sangat lembut dan merdu.
Dan di antara mereka yang tengah berbincang, tengah bermain, bercanda dan saling melempar tawa. Ada seseorang yang terlihat sedang merenung, bulu sayapnya sedikit kusut karen mondar mandir mengelilingi penjuru Kayangan.
Kain licin menutupi torso hingga lututnya sebagai pakaian, ditambah kain berwarna keemasan yang pekat mengitari pinggangnya. Kakinya telanjang seperti yang lain.
Sebuah rangkaian sulur berduri beserta bunga mawar melingkar dari pergelangan kaki kanan hingga ke atas, merayap dari betis hingga paha dibalik pakaiannya.
Sulur berduri yang sama juga melingkari keningnya, melekat dengan kuat di atas kulitnya tanpa meninggalkan luka.
"Konoha, kau kenapa?" Seru seseorang sambil melayang rendah di dekatnya.
Penampilannya sedikit berbeda dengan balutan pakaian minim menutupi area sensitif seperti pucuk dada dan selangkangan saja. Sepasang tanduk merah mencuat di antara keningnya, ekor merah dengan ujungnya berbentuk hati.
Bagian atasnya masih terlihat seperti manusia, tapi dari betis ke bawah memiliki bulu dan kuku seperti domba. Sepasang sayap dengan bulu halus menyembul di atas tulang ekornya, membentang lebar ketika ia melayang di atas udara.
Sebuah tato putih berbentuk hati berada di bawah pusarnya.
"Sugawara?"
'Konoha' menengadah, wajahnya terlihat begitu sedih. "Aku kehilangan bukuku, bagaimana ini?"
Yang dipanggil Sugawara tersentak kaget.
"Apa? Lagi? Terakhir kali kamu menjatuhkannya di Samudra tempat dunia manusia. Dan kamu ingat Poseidon mengomelimu karena membuat seisi lautan menelan sobekan kertasnya?"
Sugawara menghela nafas, menepuk pundak pemuda itu mencoba menyemangati.
"Aku tidak tahu jika ikan-ikan akan memakannya... itu cukup merepotkan karena harus mengumpulkan setiap sobekannya."
"Pffft, ya! Aku ingat kamu dihukum mengumpulkan mereka meskipun sudah bercampur dengan kotoran."
Itu kenangan yang buruk karena ia harus mengcari kepingan kertas dari perut ikan dan manusia yang memakannya.
Mengerikan.
Melihat temannya yang begitu keras tertawa membuat perempatan imajiner muncul di keningnya, ia kesal.
"Oh? Kamu mau pergi?"
Konoha membentangkan sayap-sayap yang mencuat dari punggung telanjangnya, sepasang di dekat tulang belikat, sepasang lagi di atas tulang ekor.
Sambil menyisir helai blonde pudar ke belakang telinga, Konoha mengepakkan sayapnya dan melayang.
"Aku harus mencari buku ku."
.
.
.
Di dunia manusia.
Seorang remaja lelaki dengan sepedanya tengah menyusuri jalanan di pinggir sungai, pulang menuju rumah setelah kegiatan klub berakhir.
Seragam abu-abunya sedikit berantakan, dasinya diikat seadanya dan jas yang ia kenakan tidak dikancingkan. Mahkota berwarna kelabu dan putih dengan dasar hitam itu bergerak setiap kali angin menerpa.
"Hmmm??" Iris emas itu melihat sesuatu pada ekor matanya.
Sebuah buku berwarna pink.
Buku itu tergeletak begitu saja di atas rerumputan pinggiran sungai, mirip seperti buku diari anak perempuan.
CKIIIIT~ Rem dicengkram dan sepeda anak itu berhenti melaju.
"Apa seseorang tidak sengaja meninggalkannya?"
Anak itu turun dari sepedanya, berjalan menuruni anak tangga dan rerumputan yang bergerak seperti ombak karena angin senja.
Tepat ketika ia membungkuk untuk mengambil, iris emas itu melihat ada kata yang tersemat pada sampulnya.
"Love... Note?"
Angin kembali menerpa dan membuat jas anak itu terbuka, memperlihatkan kemeja putih dengan namanya yang dijahit rapi di atas dada.
Bokuto Kotaro.
******
Author Note :
Chapte 1 is dooone!!! Yah memang sedikit erotis untuk deskripsi, tapi begitulah aku biasanya bercerita 😭🙏🏻
02052022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top