Letter by PanggilSayaSugar

Teruntuk Ayah tercinta, yang hingga detik ini tanpa lelah memberikan bahu ringkihnya untukku bersandar.

Terima kasih, Yah. Ayah selalu sabar dalam merawatku dengan baik. Meski tak ada lagi sosok ibu di sampingku, tapi Ayah mampu menggantikan peran ibu.

Aku masih mengingat kenangan masa kecilku, di mana Ayah selalu mengajakku berkeliling desa hanya dengan sepeda ontel tua. Di masa kecilku, dunia belum sekejam saat aku dewasa. Aku belum mengerti kerasnya perjuangan Ayah dan ibu dalam memperjuangkan hidupku. Kini kutahu, kerasnya hidup kalian hanya untuk kebahagiaanku.

Ayah ... kau adalah kepala keluarga terhebat. Kau yang paling tegar saat Ibu sakit keras. Hampir tiga bulan kita diberi cobaan berat dengan penyakit yang menimpa ibu. Ayah rela mengorbankan apa pun untuk memperjuangkan kesembuhan ibu. Menjual barang berharga kita untuk biaya pengobatan ibu. Bahkan Ayah rela jam tidurnya berkurang demi menemani ibu yang sering mengeluh kesakitan hampir setiap malam. Lalu apa yang saat itu aku dan adikku lakukan? Dengan masa bodohnya, kami tidur.

Sungguh, Yah. Aku menyesal. Bukankah aku anak yang jahat? 

Lalu cobaan itu kian berat saat, ibu menyerah. Ibu memilih pergi, meninggalkan rasa sakit yang menyerang fisik dan hatinya.

Aku hanya bisa menangis. Tanpa bisa beranjak ke mana pun. Duniaku hancur saat itu. Semakin sakit saat melihat adikku yang saat itu masih kecil menangis, menjeritkan nama ibu. Tapi kau hebat, Yah. Di saat detik terakhir ibu  bernapas, Ayah berada di sampingnya. Bahkan saat itu aku dan adik saat itu masih menyelesaikan acara makan mie instan.

Aku melihatmu begitu tegar. Tanpa air mata. Walau nyatanya aku tahu, ayah juga merasakan sakitnya kehilangan ibu. Dan kini pun Ayah harus menanggung beban untuk membahagiakan kami. 

Ayah ... walau kini hanya ada aku, kau, dan adik ... kuharap Ayah tetap kuat. Aku berharap Ayah selalu diberi kesehatan. Jangan terlalu memikirkan kerasnya hidup ini, Yah. Aku tak mau merasakan kehilangan lagi.

Sekali lagi, terima kasih untuk cinta tulus yang Ayah berikan. Kami menyayangimu.

Dan selamat hari ayah untuk ayahku yang terhebat!

a love letter by PanggilSayaSugar

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top