Letter by Nurfika0705
Dear calon imam ....
Keberadaanmu yang tak bisa kusadari. Apakah kini ada di dekatku, atau jauh tak pernah ku jumpai. Doa selalu menyertaimu dalam setiap untaikan kata dalam salat.
Di sini aku akan menunggumu hingga Allah mempermukan kita dalam ikatan cinta dan rumah tangga.
Jika sekarang kamu sedang berbelok ke arah lain, aku harap Allah segera meluruskan jalanmu menemui seseorang yang benar-benar sedang menunggumu di sini, yaitu aku.
Dear calon imam ....
Aku memang bukanlah Bunda Khadijah istri dari Rasallulah SAW, yang mampu mengungkapkan rasa cintanya kepada seorang pria. Jujur tidak ada keberanian dalam diriku seperti Bunda. Aku hanyalah wanita pemalu yang menunggu pangeran berkuda putih datang.
Aku juga bukan Fatimah Azzahra putri dari Baginda RasullAllah. Yang mampu menyimpan perasaannya hingga tiada satu pun orang tau, dan ia mampu menunggu Ali dalam kediamannya. Tapi, aku hanyalah wanita lemah yang terkadang mengatakan kepada sahabat-sabatku di kala aku mencintai seseorang yang belum tentu, itu adalah kamu. Yang kelak menjadi calon imamku. Maafkan aku jika pernah menaruh hati pada orang lain.
Siapapun kamu kelak, terimalah aku apa adanya. Terimalah kekuranganku dan bimbinglah aku menjadi lebih baik lagi. Tuntunlah aku untuk selalu mengingat Allah yang Maha Esa. Tegurlah aku jika telah membuatmu tersinggung atau pun marah. Begitu pula aku terhadap kamu. InsyaAllah.
Semoga angin kan membisikan kalimat demi kalimat di atas ke telingamu. Harapku. Atau bahkan Allah kirimkan lewat mimpi malammu yang panjang. Aamiin.
Wasallammualaikum. Wr.wb.
Untukmu calon imamku kelak.
A love letter by Nurfika0705
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top