Juri Satu
Biarkan saya anonim, supaya kalian bisa main tebak-tebakan.
Juri satu di sini. Pertama kali diberi tantangan Mini Event, apalagi di hari Valentine. Jujur, saya mikir ... ah paling isi suratnya cecintaan mulu. Tapi saya salah! Semuanya bervariasi, dari gebetan, pacar, mantan, orang tersayang, sahabat, teman yang pergi meninggalkan, orang tua, ibu, harapan, impian, duka, luka, tangis tanpa suara, sesak yang teredam, bercampur jadi satu dan memberi warna kelabu tersendiri untuk pelangi yang katanya selalu cerah warna-warni.
Merah muda di Valentine kemarin tidak melulu tentang cinta sepasang muda-mudi, tapi juga pada hal yang sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Ada surat yang isinya sangat menyentuh, ada juga yang polos tapi masih menyiratkan harapan murni serupa remaja yang belum tahu kerasnya dunia. Kalian seperti bintang-bintang kecil yang kilaunya mewarnai gelap malam. Berdiri dengan cahaya masing-masing. Dan di hari ini, beberapa menuliskan sisi bayangnya yang tak pernah diketahui khalayak ramai.
Kalian sukses membuat saya memaknai Valentine kemarin sebagai hari untuk mengenal arti cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya. Juga tentang rasa syukur dan memaknai hidup lebih baik.
Semoga kita semua dilimpahkan bakat memberi kasih dan menebar cinta.
Salam hangat.
Juri Satu.
PENILAIAN
Lynaynan
Nilai: 8/10
Kesan: Aku susah mengomentari sesuatu yang memiliki kedalaman sentimentil seperti surat untuk orang nyata, yang jelas menyuarakan perasaan. Aku bisa bilang aku dapat gambaran sedihmu gimana, tentang 14 Februari, tentang kesedihan karena tidak bisa merayakan kasih sayang dengan orang paling terkasih. Dan itu cukup, cukup bikin baper.
Nurfika
Nilai: 8/10
Kesan: Ada sedikit kesalahan, 'ku jumpai' harusnya 'kujumpai'. Isi suratnya singkat, padat, dan jelas. Ada harapan, serta keinginan untuk bergandengan bersama membangun jembatan menuju ketaatan pada Tuhan. Manis. Andai lebih panjang dan detail lagi, pasti rasa itu akan lebih merasuk ke dalam qalbu. Aku bisa bilang aku suka pada perbandinganmu dengan wanita-wanita hebat dalam Islam. Keren.
Candy_Yess
Nilai: 8/10
Nilai: Wuah, saking sayangnya sama sahabat sudah bisa saling ngebajak hape, hehe. Ini lumayan, meski dikit banget, dan rasanya masih bisa dipanjangain lagi. Kepo sama hubungan persahabatan kalian. Oh iya, angka '7' harus ditulis huruf 'tujuh'. Kecuali dalam memaparkan data valid seperti jumlah korban jiwa, itu bisa ditulis angka. Selebihnya, menyenangkan mengikuti suratmu. Salam buat sahabat Candy ya~~
Micimasyano
Nilai: 8/10
Kesan: Ada kesalahan penempatan 'di' (disana seharusnya di sana), terus jomblo 'forever'-nya ditulis miring. Selebihnya, ini mengejutkan. Saya tidak tahu kamu juga punya luka pribadi. Dan sebenarnya surat ini bisa amat sangat menyentuh, andai lebih panjang dan detail lain. Tapi mengetahui sisi lain dari man of pacman, saya pribadi cukup terenyuh.
MartinaDW
Nilai: 8,5/10
Kesan: Rapi, meski ada sedikit salah di penggunaan 'lah'. Imbuhan lah digabung dengan kata sebelumnya, ya sayang. Surat ini sangat singkat, rasanya seperti cuplikan film. Terlalu pendek, masih mau lebih. Tapi harapan dan keinginanmu untuk keluarga udah kerasa. Manis dan polos.
Bubblesyoon
Nilai: 8/10
Kesan: Singkat dan padat. Kesan LDR-nya dapat, rasa terima kasih sekaligus harapannya juga sampai. Semoga si Dia di sana juga bisa baca ya, hehe. Saya tunggu undangannya~~ //eh
QurrotuAz
Nilai: 9/10
Kesan: Masih ada kesalahan penggunaan di. Kalau menunjukkan posisi, dipisah: disana harusnya di sana. Selebihnya ada banyak repetisi di beberapa paragrap tentang kehilangan Bapak. Tapi surat ini menyentuh, enam belas bulan bertahan, dan berubah setelah ketiadaan orang tersayang. Itu berat. Saya doakan yang terbaik untuk keluargamu sekarang, dan mengenai surat, tenang ... yang baca banyak. Setidaknya kita tahu sisi lain dari diri kita semua.
Thiya_Rahmah
Nilai: 8/10
Kesan: Terlalu panjang, tapi beberapa bagian memang menyayat dan perasaan itu sampai dengan selamat. Kadang perjuangan menjadi manusia itu tidak mudah, melawan aturan dan orang dewasa yang mengekang impian. Semua punya duka dan luka masing-masing. Jadi, mari bergandengan tangan, kita bangun mimpi dari sisa reruntuhan harap yang kandas. Kau tidak sendiri.
Letsflyhigher
Nilai: 9/10
Kesan: Rapi, rasanya seperti diceritakan oleh seorang teman yang berada di seberang meja. Dengan nada biasa, padahal banyak getir tersimpan di baliknya. Memang tidak semua orang kuat menghadapi perasaan 'ingin mati' tersebut, bahkan oleh mereka yang 'hendak hidup tenang'. Karena mereka tidak merasa, karena mereka tidak tahu sakitnya berjuang mencari alasan untuk hidup dari hari ke hari itu bagaimana. Hanya berharap dia tidak mendapat karma yang serupa, juga berharap untukmu agar diberi kekuatan selalu.
Blackhole
Nilai: 10/10
Kesan: Kuat, perasaan di sini berhamburan dan menyengat. Rasanya seperti membaca cerpen, meski ada sedikit kesalahan penempatan di (disana harusnya di sana). Sayang bagian bahasa asingnya tidak ditulis miring, nanti akan diedit admin yang ingat. Tapi mengabaikan semua aspek teknis, ini bagus, menyentuh. Rasanya benar-benar sampai dan saya tidak sadar telah habis membacanya. Mungkin konfliknya klise, tapi pembawaannya benar-benar menjiwai. Memang benar, sesuatu yang ditulis ke hati akan sampai ke hati pula. Dan tulisan ini membuktikan hal tersebut.
Fitriyanailmi
Nilai: 10/10
Kesan: Pertama mengenalmu, saya tahu ibumu sakit-sakitan. Kadang kamu nyeletuk, di balik pesan-pesan yang selalu lucu, bahwa kamu lagi jaga ibu, bahwa kamu baru selesai jaga ibu, bahwa kamu lagi bersama ibu. Apalagi kamu punya dua adik kecil, yang masih harus dirawat dan dijaga.
Dalam pikiranku: Gilak, gak capek ya? Tapi kamu tidak menunjukkan itu dan tetap jadi remaja kebanyakan yang bawel, humoris, lebay, rada maniak, dan suka hura-hura. Jujur saja, sejak kamu memberitakan bahwa ibumu telah tiada, saya tidak tahu harus berkata apa. Saya tidak tahu apakah kamu benar-benar sangat syok sampai tidak menangis, atau hanya sekadar berpura-pura kuat. Tapi kini saya mengetahui satu sisi lain dari dirimu. Dan saya merasakan sakitnya dalam-dalam. Benar-benar kena. Saya membayangkan kamu mengatakannya seperti seseorang di balik bilik pengakuan. Jujur, menyentuh, apa adanya. Dan saya yakin, Tuhan menyertai tiap langkahmu satu per satu.
Terbekatilah semesta di sekitarmu, dan jadilah anak yang kuat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top