Dialog
"So this is how it's gonna be--how it's gonna end?"
"..."
"Can we still be friends?"
"Selalu, Tal. Gue nggak akan pernah ninggalin lo, inget?"
"Karena seringnya gue yang berpaling dari elo, ya.. Hah."
"Mungkin selama ini gue terlalu mudah mendapatkan apa yang gue inginkan. Jadi, ketika sekarang gue dihadapkan dengan realita yang nggak sesuai ekspektasi gue, dada gue berasa nyesek banget."
"Itu karna lo terlalu banyak merokok."
"Yeah, right."
"Lo mesti jaga kesehatan, Tal. Kurangi rokok lo, kalau bisa, berhenti sebelum--"
"Dan lo perlu berhenti mendikte hidup gue. Berhenti larang gue ini, itu, sekalipun lo kira itu yang terbaik. I know my limit, okay?"
"Sori, gue ga maksud. Gue cuma peduli dengan kondisi elo."
"I know."
"Gue sayang sama lo, Tal."
"I know."
"Lo bakal nemuin laki-laki yang sangat mencintai lo, dan sebaliknya, lo cintai dengan sepenuh hati, dan ga lupa, segenap kewarasan. Terlalu banyak pilihan buat seorang Talia."
"Cheesy."
"Ha ha. Itu fakta."
"Lo juga. Jangan menyerah dengan orang yang lo kasihi, Lil. Cukup lo menyerah dengan gue yang udah nyia-nyiain elo."
"..."
"Saran gue, jangan mau jatuh cinta sama cewek seperti gue."
"Seperti apa?"
"Egois, kasar, nyebelin, ga punya hati, ga guna."
"Keberadaan lo itu aja udah jadi anugerah, Tal, terlepas dari lo merasa diri lo ga berguna."
"Always. The wise Lila is speaking, ladies and gentlemen."
"Beneran. Dan jangan pernah bilang diri lo egois, kasar, nyebelin, apa lagi ga punya hati."
"Padahal lo dulu yang bilang hal-hal itu sama gue."
"Gue mengatakan hal-hal bodoh."
"Stupid but true."
"Salah. Jangan biarkan apa yang orang lain katakan tentang lo, mendefinisikan diri lo. Termasuk gue."
"Bagi gue lo bukan hanya orang lain."
"Siapapun, Tal. Your closest one, your special one. Siapapun itu."
"You know you're my closest and special one."
"Gue ga tahu."
"Kenapa lo mesti membuat segalanya jadi serba sulit?"
"Gue rasa ini yang terbaik buat kita. Kebayang ga, kalau kita jadian, justru kita akan semakin mempersulit keadaan?"
"Lo ga bakal pernah tau kalau belum mencoba."
"Hubungan itu bukan suatu eksperimen, permainan, atau bahkan trial and error. Kita hanya akan bertengkar, bertengkar, dan bertengkar--"
"Itu konsekuensi dari sebuah hubungan, Lila."
"--menyakiti hati satu sama lain setiap saat."
"Apa dasar lo bilang begitu? Dari pertemanan kita yang abu-abu selama ini?"
"Ga ada satu pun hubungan yang berjalan mulus-mulus aja, Lil. Kalau tolak ukur lo adalah pertemanan kita pada saat itu, gue rasa itu ga fair. Walaupun terkadang gue merasa perhatian yang pernah lo curahkan ke gue melebihi porsi sewajarnya, gue ga bakal pernah bisa tau perasaan lo sesungguhnya sebelum lo menyatakan itu langsung. Itu makanya lo sering merasa tersakiti. Karna lo memendam semuanya sendirian dan cuma lo yang paham perasaan lo seorang!"
"Tapi kalau itu yang lo mau, gue bisa apa, Lil?"
"Gue hanya berharap semuanya bisa kembali normal seperti sedia kala."
"Gampang banget ngomongnya. You wish."
"Yeah, I wish."
"Gue sayang elo."
"Tau, kok."
"Gue pengen lo bahagia, Lil."
"Gue juga pengen lo bahagia. Gue pun pengen bahagia. Semua orang berhak bahagia."
"Let's start again, what do you say? Lupakan semua yang udah terjadi di belakang, bangun hubungan baik dari awal."
"Hubungan--?"
"Pertemanan, persahabatan, apapun itu yang bisa lo terima. I can't ask for more, right?"
"Gue ga mau ngeliat lo terus-terusan sedih karena cinta, Lil. Cinta seharusnya bikin lo lebih banyak bahagia. Bilang gue sok tau, tapi gue baru nyadar kalau itu mungkin jadi salah satu alasan lo nolak gue. Karena gue lebih sering bikin lo sedih... But you deserve to be happy."
"Selesaikan permasalahan lo dengan Ossy. Go get her."
Selesai
Nov 2017 - June 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top