Childish (chap 3)
Special agak panjang di chap ini. Mumpung ada ide jadi dituangkanlah :v
Author's Pov
.
.
.
"[YourName] ambilkan aku minum"
"Baik"
"[YourName] ambil sepatuku"
"B-baik"
"[YourName] pakaikan sepatuku"
"Baik"
"[YourName] lompatlah ke jendela bersamaku"
"Ba..--" tunggu. kamu melihat Dazai yang sedang nyengir kearahmu.
"Aku tidak mau," ucapmu kepada Dazai.
"Huaa [YourName]-chan hidoi~," ucap Dazai manja. Kamu hanya menatapnya malas
"[YourName] aku mau coklat, ayo belikan," kamu kali ini melihat detektif yang sedari tadi menyuruhmu dengan kesal.
"Cukup. Beli saja sendiri," kamu menghempaskan dirimu untuk duduk di kursi yang biasa kamu duduki saat bekerja.
"Kaukan asistenku," kata Ranpo dengan muka menyebalkannya
Kamu mendecih. "Aku asistenmu bukan pembantumu, dan aku hanya membantumu untuk menyelesaikan misi, maaf saja jika tidak berhubungan dengan misi aku menolak," kamu berucap sambil menekankan kata menolak.
Ranpo hanya bersikap cuek dan tidak peduli.
"Sabar [YourName]-chan," Yosano terkekeh melihat kamu yang tampak kesal dengan Ranpo.
"Oh tentu saja aku sabar, jikalau aku tidak sabar sudah kuubah dia jadi kucing jika aku bisa dan aku kandangi dia," batin kamu dan kemudian menghela nafas.
"[YourName]-chan aku sudah buat ini lho," Naomi menghampiriku dan memberikanku kertas. Kamu menaikan sebelah alismu heran dengan kertas yang diberikan oleh naomi.
"Apa ini?" tanya kamu. Naomi hanya tersenyum. "Cinta menurut pandangan anggota agency," ucap Naomi riang.
Kamu memandang Naomi dan kemudian mulai melihat tulisan di dalam kertas itu.
"Bacakan," itu suara Ranpo yang lagi-lagi seenaknya dan kamu hanya berdehem di kursimu dan mulai membaca kertas itu bagaikan membaca cerita dongeng.
"Cinta adalah sebuah perasaan antara aku dan dirinya"
By Naomi
Kamu melihat Naomi yang sedang memeluk Tanizaki dengan erat. Kamu hanya memutar mata bosan "dasar incest," batinmu.
"Cinta adalah sebuah perasaan kasih sayang antara keluarga, teman, dan orang lain"
By Atsushi
Kamu melihat Atsushi yang hanya menggaruk kepalanya salah tingkah. Kamu menyetujui kalimat Atsushi. Kemudian kamu kembali membaca.
"Cinta itu bagaikan kau berternak dengan sapi-sapimu"
By Kenji
Kamu menghela nafas melihat kalimat ini.
"Cinta adalah sesuatu yang kamu harus jinakkan fufufu"
By Yosano
Kamu sweatdrop saat membaca tulisan ini.
"Cinta itu.. adalah sebuah kata yang terdiri dari huruf C I N T A"
By Kunikida
Kamu melihat Kunikida yang sedang pura-pura fokus terhadap layar komputernya.
"Cinta.. adalah sebuah kenyamanan"
By Kyouka
Kyouka tersipu malu tapi berusaha tetap datar. Kamu tersenyum.
"Cinta adalah saat kau mau bunuh diri dengannya"
By Dazai
Kamu tidak mau melihat kearah siapa yang menulisnya.
"Cinta itu adalah adikku",
By Tanizaki
"Ahh Onii-sama," Naomi memeluk kakaknya dengan brutal dan kamu langsung melanjutkan untuk baca lagi.
"Cinta itu adalah kucing"
By ...
Kamu menatap bingung "ini siapa?", tanya kamu. Naomi yang sedang memeluk kakaknyapun menjawab.
"Itu sachou," dan kamu hanya berOh saja.
.
.
.
Skip
.
.
.
Kamu dan Ranpo saat ini sedang berjalan-jalan sehabis membeli manisan. Kata Yosano kalian harus keluar ruangan agar mendapat pencerahan. Tapi nyatanya sedari tadi kamu hanya mengekori si detektif ini yang lagi-lagi berperilaku seenaknya.
Ketika kalian sedang melewati taman, kamu mendengar ada yang menangis dan ternyata itu anak perempuan lalu kamu langsung menghampiri anak kecil itu.
"Ranpo-san sebentar," ucapmu.
Ranpo yang melihat kamu berjalan kearah taman hanya mengikutimu saja.
"Kamu kenapa adik manis?" tanya kamu sambil tersenyum.
Anak kecil itu menatap kamu lalu mengangkat bonekanya yang rusak.
"Onee-chan hiks bonekaku," kamu hanya terdiam lalu kemudian berpikir.
"Kamu mau lolipop tidak?" tanya kamu kepada anak kecil itu dan anak kecil itu melihat matamu dengan lucu, lalu anak itu mengangguk.
Kamu melihat kearah Ranpo dan yang di lihat langsung memeluk bungkusan yang berisi manisannya.
"Ranpo-san," katamu meminta manisan itu.
"Tidak mau," ucap Ranpo dengan masih memeluk bungkusan itu
"Ayolah," katamu memohon
"Tidak " ucap Ranpo masih keras kepala. "Beli saja sendiri," Ranpo berucap dengan gaya kekanakannya. Kamu menghela nafas.
"Baiklah tunggu disini ya," ucap kamu sambil berjalan kembali menuju toko permen.
.
.
.
Ranpo masih menunggu kamu di bangku yang berada di taman itu dengan risih, sebab anak kecil itu terus menatap Ranpo dengan mata lugunya. Ranpo berusaha tidak peduli dan tetap mengemut permennya.
Tatap
Tatap
Ranpo menghela nafas lalu menyerahkan satu lolipop kearah anak itu.
"Dilarang menatapku," ucap Ranpo kesal. Anak itu hanya menatap polos dan mengemut lolipop itu sambil tersenyum.
"Ne.. onii-chan.. onee-chan yang tadi itu kekasih onii-chan ya?" anak kecil yang berumur sekitar 6 tahun itu menatap Ranpo dengan lugunya. Sedangkan Ranpo hanya menatap anak kecil itu.
"Dilarang bertanya," kata Ranpo cuek.
Kemudian kamu datang dan melihat anak kecil itu yang sudah mengemut lolipopnya.
"Ah onee-chan.. aku pulang dulu ya, terimakasih juga buat onii-chan," anak itu berkata riang lupa akan bonekanya yang rusak. Kamu hanya mengangguk bingung. Dan setelah anak itu pergi kamu melihat Ranpo.
"Anak itu terus menatapku, aku risih," kata Ranpo cuek. Kamu menatap Ranpo dan Ranpo juga menatapmu. Kemudian kamu tersenyum.
"Baiklah ayo kita pulang," ajakmu tapi Ranpo hanya terdiam.
"Ranpo-san ayo," katamu. Ranpo tersadar dari lamunannya dan kemudian dia berjalan mendahuluimu.
Kamu mengekor di belakang tapi tiba-tiba Ranpo berhenti dan kamu menabrak punggungnya. Ranpo membalik badan kearahmu dan menatapmu. Kamu heran.
"Permennya?" tanya Ranpo sambil menunjuk bungkusan yang ada di tanganmu. Kamu mendengus dan memberikan bungkusan itu kepada Ranpo.
"Tunjukan jalan ke agency," perintah Ranpo seenaknya. Kamu menghela nafas "dasar kekanakan," batin kamu.
Tetapi kamu tau satu hal di balik sifat kekanakan Ranpo itu tetap ada jiwa umur 26nya. Lagi-lagi kamu tanpa sadar tersenyum.
"Dilarang tersenyum sendiri," kamu melihat Ranpo yang menatapmu lalu mengalihkan mukanya kearah lain.
"Biarin," kamu menjulurkan lidahmu mengejek.
Ya. Itu yang kamu pelajari hari ini bersama detektif Edogawa Ranpo.
To be continued
Semoga bagus dan jika berkenan vommentnya
Sankyu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top