CH 6: Perasaan aneh

Hai readers maaf ya wiwid telat upted dan chap sebelumnya menceritakan masa lalu Lucy yang menyakitkan karena Natsu sebelum pentas.jadi beri vomment ya readers happy reading ^^.

Pagi hari Natsu datang ke rumah Lucy untuk mengajaknya sarapan bersama. Sudah tiga bulan Natsu selalu datang ke rumah Lucy dengan alasan ingin sarapan bersama karena ia tidak bersemangat untuk menjalankan pekerjaanya jika tidak sarapan dan bekal dari Lucy.

"Hei Luce setiap pagi dan sore kau selalu merawat tanaman dengan baik." Ucap Natsu sambil melihat Lucy menyiram tanaman.

"Hehehe berkebun adalah hobiku." Ujar Lucy tersenyum manis sehingga Natsu salting.

"Ano...Luce aku ingin berangkat kerja apakah aku boleh minta bekal makanku?" Tanya Natsu malu-malu.

"Oh tentu saja tempat bekalmu ada diatas meja." Ucap Lucy sambil menunjukkan tempat bekal yang ada diatas meja.

"Terima kasih Luce aku berangkat dulu ya ja'ne." Ucap Natsu kemudian mencium pipi Lucy lalu pergi.

"Kenapa ia menciumku." Batin Lucy dengan blushing.

"Sepertinya aku tidak boleh memikirkan itu aku harus membangunkan Michelle untuk mengantarnya ke sekolah." Ucap Lucy kemudian membangunkan Michelle dan mengantarnya pergi ke sekolah fairy tail high Fiore yang tak jauh dari rumahnya.

Fairy tail high Fiore

"Luce nee-san aku pergi ke sekolah dulu." Pamit Michelle dan pergi bersama teman-temannya.

"Iya berhati-hatilah Michelle dan nanti pulang sekolah kau tidak boleh telat pulang kerumah." Ucap Lucy sambil melambaikan tangannya.

Saat Lucy ingin pulang kerumahnya, Tiba-tiba sepasang tangan mungil memeluk lengan Lucy.

"Lucy aku sangat rindu padamu." Ucap gadis berambut blonde ikal sambil memeluk Lucy yaitu Mavis Vermilion kakak ipar Natsu.

"Mavis-san aku juga rindu denganmu juga." Ujar Lucy sambil memeluk Mavis.

"Hmmm...Mavis-san kamu kenapa bisa ke sekolah ini?" Tanya Lucy bingung.

"Aku hanya mengantar anakku Rahkeid ke sekolah kok." Ujar Mavis tersenyum.

"Oh jadi kau sudah mempunyai anak bersama Zeref." Ucap Lucy terkejut karena mengetahui Mavis sudah memiliki anak.

"Iya sudah lama sih beritanya semenjak kau pergi ke Magnolia dan sekarang Rahkeid sudah berumur 8 tahun." Ujar Mavis.

"Berarti adikku Michelle sudah punya adik kelas di sekolah." Ucap Lucy dengan berpikir.

"Ya...bisa dibilang begitu hehehe." Kekeh Mavis.

"Lucy ayo kita berkunjung ke rumah ibu Grandine, aku yakin dia pasti merindukanmu." Ajak Mavis sambil menarik tangan Lucy.

"Boleh aku juga sudah lama tidak melihat tante Grandine dan om Igneel terutama Romeo." Ucap Lucy kemudian mereka pergi mengunjungi rumah Dragneel.

Rumah kediaman Dragneel...

"Ibu apakah Natsu nii sudah pergi kerja?" Tanya Romeo karena ia tidak melihat kakaknya dikamar.

"Dia sudah pergi kerja tiga puluh menit yang lalu." Jawab Grandine dengan ramah.

"Hah...sepertinya Natsu sudah bertambah dewasa dan mandiri, rasanya aku ingin memiliki cucu karena usiaku yang sudah bertambah tua." Ujar Igneel menghela nafas sambil membaca koran.

"Tetapi sayangnya Natsu diputusin oleh Lisana karena Lisana selalu memanfaatkan Natsu huh ibu benci dengan Lisana si gadis licik itu." Sahut Grandine dengan cemburut.

"Iya seandainya ada Lucy nee-san." Ucap Romeo gelisah sehingga terdengar suara bunyi bel pintu.

"Romeo cepat kamu buka pintunya!" Perintah Igneel dan Rome mengangguk lalu membuka pintu rumah.

"Hai Romeo lama kita tak berjumpa." Ucap Lucy tersenyum manis.

"Lucy nee-san aku sangat rindu padamu, bagaimana dengan kabarmu Lucy dan Mavis?" Tanya Romeo santai.

"Lucy aku sangat rindu padamu bidadari cantik ibu terutama menantuku Mavis." Sahut Grandine yang tiba-tiba memeluk Lucy dan Mavis dengan erat.

"Keadaan kami baik dan juga kami merindukan kalian." Ucap Lucy dengan membalas pelukan Grandine sehingga Igneel datang menemui Lucy dan menyapanya dengan lembut.

"Hai Lucy apakah ayahmu Jude sudah pensiun dari pekerjaannya?" Tanya Igneel santai.

"Iya dia sudah digantikan oleh Sting nii yang sudah menjabat sebagai direktur perusahaan Heartfilia Corp." Ujar Lucy tersenyum dan Igneel hanya beroh panjang.

"Ne Lucy apakah kau sudah menjadi mempunyai suami?" Tanya Grandine dengan evil smirknya.

"B-b-belum tante aku belum menikah dan aku harus fokus terhadap karierku." Jawab Lucy dengan gugup.

"Oh kalau begitu nanti kau maukan menjadi istrinya Natsu suatu saat nanti soalnya tante dan om pengen punya cucu?" Tawar Grandine dengan tersenyum manis.

"Kalo yang itu...nanti aku pertimbangkan karena aku masih sibuk terhadap pekerjaanku." Ujar Lucy dengan berkeringat.

"Aduh ibu ini daripada kita menanyakan tentang Lucy ayo kita makan malam karena perutku sudah lapar." Ucap Mavis memelas.

"Iya-iya terserah kamu saja, dan yang memasak adalah Lucy." Ujar Grandine dan keluarga Dragneel setuju dengan ujaran Grandine.

Malam hari...

"Ibu, ayah aku pulang!" Seru Natsu dengan girang sambil membuka pintu rumah dan terkejut melihat mereka sedang makan bersama dengan Lucy.

"Selamat datang kembali Natsu dan ayo kita makan karena Lucy calon istrimu sudah memasakan kita makanan lho." Ucap Grandine dengan nada lembut sehingga Natsu blushing karena mendengar kata 'calon istri.

"Ibu ini ada-ada saja." Ujar Natsu heran dengan tingkah ibunya.

"Natsu ini piringnya dan selamat menikmati ya." Ucap Lucy tersenyum manis hingga Natsu blushing berat karena melihat Lucy tersenyum.

"Kenapa aku terus salting dan berwajah merah ya jika bersama Lucy." Batin Natsu merona lalu mengambil piring dari Lucy dan mengambil lauk dan nasi.

"Nyam-nyam masakan Lucy nee-san sangat enak iyakan ayah." Ucap Romeo dan Igneel hanya mengangguk mengerti.

"Setelah makan nanti kau harus antar Lucy pulang Natsu!" Perintah Mavis dengan seringai iblisnya sehingga Natsu hanya mengangguk mengerti dan ketakutan.

Grandine, Igneel, dan Romeo hanya bisa tertawa melihat tingkah ketiga anaknya dan menantunya dan keluarga Dragneel membuat Lucy nyaman bersama mereka sehingga setelah makan Natsu mengajak Lucy untuk pulang dengan mengendarai mobilnya, tetapi saat perjalanan pulang Lucy sudah tidur di mobil dan Natsu hanya bisa mengeleng kepala.

"Dia cantik juga jika tidur." Batin Natsu dengan tersenyum dan saat mereka telah sampai dirumah Lucy, Natsu mengangkat Lucy ala bride style dan disambut hangat oleh Michelle yang sudah menunggu didepan.

"Selamat datang Natsu nii-san dan terima kasih ya karena telah mengantarkan Lucy nee-san pulang." Ucap Michelle dengan ramah dan Natsu hanya mengangguk lalu membawa Lucy ke kamar.

"Kau tahu Lucy semenjak aku putus dengan Lisana, aku merasa sakit karena telah dimanfaatkan. Tetapi aku beruntung telah menjadi sahabat baikmu dan merasa hangat jika beradamu dan maafkan aku jika pernah menyakitimu saat waktu kita masa sekolah tetapi aku sangat menyesal karena memutuskanmu Luce dan aku rasa memiliki perasaan aneh jika bersamamu apakah ini dinamakan cinta, Jika iya mungkin aku akan melamarmu sebagai istriku." Ucap Natsu sambil mengelus kepala Lucy dengan lembut lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Lucy.

"Cup!"

Natsu mencium bibir Lucy dengan Lembut dan sayang, Setelah berselang lima detik Natsu melepaskan pangutannya dan merasa gelisah.

"Rasanya manis dan lembut, maafkan aku ya Lucy karena aku menciummu itu hanya aku memiliki perasaan aneh terhadapmu." Batin Natsu tersenyum simpul lalu meninggalkan rumah Lucy dan pualng kerumahnya.

To be contined...

Maaf ya jika ada kesalahan dalam menulis dan ditunggu ya chapnya.

Bye readers tercinta... ♡♡♡

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top