Cemburu
Jam kosong, situasi yang mengasyikkan bagi beberapa siswa, tak terkecuali Ilea. Di pelajaran fisika, guru yang mengajar tidak hadir, tapi dia meninggalkan tugas. Suasana di dalam kelas ramai, berbagai kegiatan dilakukan para siswa, ada yang bergerombol melakukan permainan kecil, ada juga yang menggosip, membaca novel, dan bermain ponsel.
Ilea sedang membalas chat dari Al, bibirnya terus mengembangkan senyuman. Ali yang duduk di sebelahnya dengan posisi santai---meletakkan kepala di meja sembari kedua tangan bermain mobile legends di ponselnya---melirik Ilea. Dia sangat penasaran yang membuat Ilea cengingisan sendiri. Ali pun beranjak dari duduknya dan berdiri di belakang kursi Ilea tanpa disadari gadis itu. Ali mengintip chating Al dan Ilea, bibirnya mencebik saat dia membaca chat saling balas itu.
My Baby Al
Aku mau potong rambut.
Kenapa?
Sudah waktunya, Love. Dah gondrong.
Jangan ganteng-ganteng, ya?
Emang dasarnya sudah ganteng kok, masa nggak boleh ganteng, sih? Hahahaha
Hahahaha, maksud aku tuh, jangan bikin kamu tambah ganteng.
Iya. Kamu kok jam segini bisa balas chat?
Lagi jam kosong.
Buat baca buku pelajaran, bukannya main HP.
Males, ah!
Kok males sih?
Kangen kamu.
Sabar, dua bulan lagi.
Lama, Baby.
Sebentar, Love. Asal kamu jangan menghitung hari.
Krisdayanti dong? Hahahahah
Hahahaha, kamu ini bisa saja.
Harus bisa dong, soalnya pacar aku katanya sedang butuh hiburan. Jadi aku harus bisa jadi pelawak buat pacarku.😘
Hahahaha, iya. Makasih, ya, Love. Kamu selalu bisa membangun mood-ku.
Sama-sama, Baby. Harus bisa saling mengisi. Kalau aku lagi badmood, kamu juga menghiburku.
Iya. Sudah, aku mau keluar dulu. I love you, Love. Kangen, peluk jauh💑.
Awas, jaga mata dan hati!😬 I love you too, Baby.
Siap, Bos!😘
😘
Chat mereka pun berakhir, barulah sadar ternyata di belakangnya ada orang yang berdiri. Ilea pun menoleh cepat.
"Lo ngapain di sini, Li?" tanya Ilea.
"Nggak apa-apa, cuma ngintipin chat lo."
"Dasar lo, kurang kerjaan." Ilea lalu memasukan ponselnya di tas.
Ali menarik kursinya lalu duduk mendekat Ilea.
"Ly, awal ketemuan lo sama Kak Al di mana sih? Kan kalian beda sekolahan?" tanya Ali penasaran dan dia selalu memanfaatkan kesempatan agar bisa dekat dengan Ilea.
Dengan senyuman tak lepas dari bibir, Ilea mulai bercerita.
Flashback
Aroma khas petrichor menyeruak ke indera penciuman. Ilea mengulurkan tangan, mengecek apakah hujan sudah reda atau masih gerimis.
"Sabar napa, sudah tahu masih gerimis," seorang pria berseragam putih abu-abu sama seperti Ilea yang duduk di halte bersamanya sejak tadi tiba-tiba bersuara.
Hampir satu jam lebih mereka di halte, berteduh kala hujan lebat mengguyur. Sepanjang hujan jatuh, mereka tidak ada obrolan sama sekali. Tapi, kali ini pria itu bersuara.
Walaupun dia merasa ragu dan was-was, tapi Ilea kembali duduk. Dia masih membungkam bibirnya rapat. Pria itu menarik napasnya dalam, seperti menghirup aroma petrichor dalam-dalam. Dia sangat menyukai aroma itu, baginya petrichor bisa menenangkan hati dan jiwanya.
"Heh, lo sekolah di SMA Marsudirini, ya?" tanya pria tadi menoleh Ilea yang duduk menunduk.
"I...iya, Kak," jawab Ilea takut-takut.
Bibir merahnya tersungging senyum, lalu dia mendekati Ilea dan duduk di sampingnya.
"Kenalin, nama gue Al Zaidan, panggil singkat saja, Al." Al mengulurkan tangan.
Ilea mendongakkan kepalanya lantas membalas uluran tangan Al hingga mereka saling berjabat tangan dan saling pandang dari mata ke mata.
"Ileana Akleema," jawab Ilea meski pelan, tapi Al dapat mendengarnya.
Bibir mereka saling melempar senyuman terbaik. Beberapa saat tangan saling bertaut, dalam hati Al ada perasaan yang berbeda. Ilea pun awalnya tertarik dengan ketampanan Al.
"Kenapa lo di sini sendiri?" tanya Al sambil melepaskan tangan Ilea.
"Tadi pulang sekolah sama temen-temen main ke Gramedia, Kak. Pulangnya kami pisah, gue kejebak hujan di sini dari tadi nungguin taksi," cerita Ilea dengan bibir cemberut karena sebal.
Melihat tingkah polos dan manjanya, Al mulai tertarik dan gemas dengan gadis yang kala itu masih duduk di kelas satu semester akhir.
"Rumah lo di mana?" tanya Al melepas jaketnya lalu diberikan pada Ilea, "Nih, pakai. Seragam belakang lo basah, buat nutupin yang dari tadi terlihat transparan."
"Hah?!" Ilea kelimpungan menoleh ke belakang mengecek punggungnya. Benar saja, karena seragam putihnya kecipratan air hujan yang halus tertiup angin, tak terasa membasahi seragamnya yang putih polos. Walhasil bra Ilea bewarna merah jambu terlihat meskipun dia juga mengenakan kaus dalam.
"Nggak apa-apa, cuma gue yang lihat. Makanya pakai ini buat nutupin." Tangan Al masih setia menyodorkan jaketnya pada Ilea.
"Terima kasih, Kak," ucap Ilea menerima jaket Al dan memakainya.
Aroma parfum khas tubuh Al memenuhi hindungnya, aromanya sangat lembut dan menenangkan jiwa. Batinnya sejuk, Ilea sangat menyukai aroma khas tubuh Al itu.
"Eh, lo belum jawab pertanyaan gue."
"Yang mana, Kak?"
"Rumah lo ...."
"Oh, hehehehe. Di perumahan Green Hause blok C, Kak."
"Deket dong sama rumah gue?"
"Emang rumah Kakak di mana?"
"Perum Green Hause juga, tapi blok F."
"Wah, ternyata kita tetanggaan, ya, Kak? Tapi, nggak pernah ketemu."
"Iyalah, soalnya gue jarang banget lewat daerah rumah lo." Al melihat air yang turun tidak sebesar tadi, hanya gerimis lembut yang tersisa. "Pulang yuk!"
"Hah?!" Ilea terkejut.
"Iya, kita pulang." Al berdiri memakai helmnya.
"Tapi, Kak ...."
"Kenapa? Lo nggak percaya sama gue? Tampang gue kayak penjahat, ya?"
Ilea menggeleng pelan, dia belum bergerak dari tempat duduknya.
"Ck, daripada lo nunggu taksi nggak dapat-dapat, mending sekalian pulang bareng gue. Dijamin sampai rumah nggak kekurangan suatu apa pun," ujar Al memastikan.
Lantas Al menunggangi kuda besinya yang terparkir mepet di trotoar depan halte. Meski ragu, akhirnya Ilea naik ke boncengan Al. Sebelum menarik gasnya, Al memindahkan tangan Ilea yang tadi memegang baju seragamnya di pinggang menjadi memeluknya.
Flashback off
"Dari sejak itulah kami dekat, kami saling bertukar kontak dan saling follow sosmed." Cerita Ilea berakhir.
"Cuma segitu cara kalian kenal, nggak asyik!" cibir Ali menutupi panasnya hati dia yang cemburu.
"Hidih, kenapa lo yang sewot, Li. Biarin nggak asyik buat lo, tapi itu kenangan yang nggak akan pernah gue lupain. Sampai sekarang gue jadi ikut senang menghirup aroma petrichor. Sebenernya sih, hujan hanyalah butiran air yang nggak punya aroma apa pun, hingga sampai di tanah dan bereaksi dengan lingkungan sekitar, dari situlah muncul sebuah aroma yang begitu sangat khas dan menenangkan yaitu petrichor." Ilea sangat merindukan petrichor, sudah beberapa bulan ini tidak turun hujan.
"Tunggu saja sampai turun hujan," ucap Ali sedikit terganggu dengan perasaannya yang aneh kepada Ilea.
"Huum." Hanya itu respons dari Ilea.
***
Esok harinya saat jam istirahat, Ilea bersama teman-temannya duduk di kantin sekolah menikmati makan siang. Dia membuka ponselnya dan ada notif Instagram masuk, bergegas dia membuka aplikasi itu.
"Aaaaaaa... cowok gue ganteng," pekik Ilea girang melihat postingan Al.
Teman-teman Ilea langsung mendekat dan melihat layar datarnya.
"Ouuuuh, Kak Al. Iri banget deh gue sama lo, Ly," ujar Ulfa, gadis berhijab yang sering bermain dengan Ilea di sekolahan.
"Ih, kamu, Fa. Makanya cari cowok, biar nggak iri," celetuk Safridah, yang juga teman sekelas Ilea.
Tangan Ilea sudah tak sabar ingin mengomentari postingan kekasihnya itu.
27 suka
al_zaidan.f New hair.
______________________
denta_ileana_akleema Baby, jangan ganteng-ganteng kalau jauh dari aku.😭 Nanti banyak yang naksir kamu.😣
al_zaidan.f
@denta_ileana_akleema yang penting kan, aku cuma naksirnya sama kamu, Love. Sudah gondrong, waktunya dipotong.
denta_ileana_akleema
@al_zaidan.f awas, ya, macem-macem 😑😒👊.
al_zaidan.f
@denta_ileana_akleema iya, Love. Cuma satu macam aja kok.😘
safridahnm
kamu ko ganteng banget sih al 😍 , aku love love di udara sama kamu ❣️
al_zaidan.f
@safridahnm hahahaha, terima kasih. Anugerah Allah, Kak.
denta_ileana_akleema
@safridahnm He is mine!😬
andiiyunis
Langgeng ya kalian @denta_ileana_akleema @al_zaidan.f
denta_ileana_akleema
@andiiyunis terima kasih.🙏
al_zaidan.f
@andiiyunis pasti, doakan saja.🙏
Mata tajam Ilea melirik Safridah, yang dilirik cengingisan memamerkan barisan giginya, tak lupa mengangkat kedua tangan membentuk V, berarti damai.
"Peace, Ly. Bercanda," ucap Safridah.
"Dasar genit lo, dia cowok gue, masa mau lo embat, sih? Tega banget," ucap Ilea setengah bercanda.
"Emang kenapa sih?" Ulfha bertanya sambil menatap Safridah dan Ilea bergantian.
"Lihat saja komentar Safridah," dengus Ilea memanyunkan bibirnya.
Bergegas Ulfha pun melihat komentar di postingan terbarunya Al. Dia tertawa terbahak-bahak, Safridah pun ikut tertawa karena sudah sukses mengerjai Ilea.
Getaran chat di WhatsApp masuk, segera Ilea membukanya. Senyum tersungging di bibirnya saat Al mengirimkan foto terbaru saat dia di dalam mobil dengan rambut yang sudah diwarnai. Saat ingin membalas chat Al, keburu bel masuk bunyi, niatan itupun diurungkan Ilea.
"Masuk yuk!" ajak Srafidah berdiri lebih dulu.
"Bentar." Sebelum pergi, Ulfha masih sempat menghabiskan es tehnya.
Mereka pun berjalan beriringan masuk ke dalam kelas.
***
"Haaah!" Ilea menghempaskan tubuhnya di kasur.
Pulang sekolah rasanya lelah, nikmat bisa membaringkan sejenak tubuhnya di kasur yang empuk. Teringat sesuatu, dengan cepat dia mengambil ponselnya di dalam tas. Ilea langsung memosting foto yang Al kirim lewat WhatsApp tadi ke Instagram.
12 suka
denta_ileana_akleema Rambut dia baru, tambah cakep, tapi aku takut banyak yang naksir.😭 Susah, ya, kalau punya pacar cakep, banyak saingan.😬
______________________
arga_ali.w Makanya, cari yang biasa saja, Kurcil. Hahahahah 😄
denta_ileana_akleema
@arga_ali.w iiiiih😬😣 dasar Ali, kupret!😭😭😭😭
arga_ali.w
@denta_ileana_akleema hahahaha, cup, cup, cup, jangan nangis. Beli es krim yuk!
denta_ileana_akleema
@arga_ali.w serius??? Mau dong.💃
arga_ali.w
@denta_ileana_akleema gue samperin ke rumah lo, ya?
denta_ileana_akleema
@arga_ali.w oke, gue tunggu. Awas bohong! Besok pagi di sekolah gue jitak pala lo!😬😣
arga_ali.w
@denta_ileana_akleema ye, Kurcil!
al_zaidan.f
@denta_ileana_akleema ehem!😕
andiiyunis
@al_zaidan.f ciee cemburu nihh
Tak sempat memerhatikan komentar Al, Ilea bergegas membersihkan badan sebelum Ali sampai di rumahnya.
Setelah selesai, Ilea langsung memasukan ponselnya ke tas selempang tak sempat membuka aplikasi Instagram-nya.
"Ly ...!" panggil Vina kencang sampai terdengar di kamar Ilea.
"Iya, Ma," sahut Ilea sambil ke luar kamar.
"Ada teman kamu," pekik Vina.
"Iya." Ilea pun menuruni tangga, sampainya di lantai bawah dia meminta izin pada Vina, "Ma, Ilea keluar, ya? Mau main sama Ali, cuma beli es krim kok."
"Iya, cepat pulang, ya? Jangan sore-sore, sebelum Papa pulang, kamu harus sudah di rumah," pesan Vina.
"Siap, Ma." Ilea lantas mencium punggung tangan Vina. Lalu ia bergegas ke ruang tamu menemui Ali.
"Sudah?" tanya Ali berdiri dari duduknya saat melihat Ilea keluar dengan pakaian rapi, rambut tergerai dan semakin cantik dengan bandana.
"Ayo!" ajak Ilea bersemangat.
"Tan, pamit dulu," ucap Ali sedikit mengeraskan suaranya agar Vina yang di ruang tengah sedang menonton sinetron dengar.
"Iya, kalian hati-hati," sahut Vina yang enggan meninggalkan acara kesukaannya itu.
"Ayo, biasa Mama kalau lagi nonton sinetron kesukaannya nggak bisa diganggu." Ilea menjelaskan.
"Oh, sama dong kayak mama gue."
"Emang, emak-emak suka begitu," ujar Ilea sambil berjalan ke luar rumah diikuti Ali.
Mobil Honda Jazz putih terparkir di pelataran, Ilea menoleh Ali. "Naik mobil?" tanyanya.
"Huum. Kenapa?"
"Nggak apa sih, gue pikir lo tadi naik motor," ujar Ilea berdiri di depan pintu mobil, Ali lalu membukakan pintunya.
"Sekali-kali naik mobil, biar nggak terlalu sering menghirup polusi," jawab Ali mengiringi Ilea yang masuk ke mobilnya.
Setelah menutup pintu, Ali mengitari mobil lalu mengemudikannya keluar dari pelataran rumah. Sepanjang jalan mereka asyik bercanda lepas, mendengar musik dan bernyanyi bersama, tidak ada yang jaim. Di tengah kemacetan, mereka menggila, mengusir kebosanan dengan berfoto-foto dengan wajah sok dibuat lucu.
Sampainya di salah satu mal, Ali menepati janjinya. Dia membelikan Ilea es krim, karena jiwanya yang suka memfoto, Ali meminta Ilea menjadi objeknya sambil memegang es krim.
"Li, lihat hasilnya," tanya Ilea ingin tahu hasil foto yang Ali ambil dari ponselnya. "Aku posting, ah!" Tanpa pikir panjang Ilea pun memosting foto itu tak lupa menandai Ali.
13 suka
denta_ileana_akleema Thanks you @arga_ali.w . Besok-besok lagi, ya?
___________________
arga_ali.w Sama-sama, Kurcil.
safridahnm wah dapet coklat nih dari ali apa al engga marah ? 🤔
denta_ileana_akleema
@safridahnm dari Ali. Al nggak marah kok.😊
Sejenak Ilea teringat Al, dia memerhatikan Ali yang duduk di depannya sedang memainkan ponsel. Ilea melihat Instagram-nya. Ada pemberitahuan yang menandainya dari akun Ali.
8 suka
arga_ali.w Kurcil.💃
________________________
rex_delmora Aaaah, aku juga mau dibeliin. Ali pilih kasih! Hahahaha
arga_ali.w
@rex_delmora hahahaha, sini, Tan. Aku beliin.
ulfha_u
Ali baik banget deh, beliin Ilea
arga_ali.w
@ulfha_u iya, dong. Dia butuh hiburan. Hahaha
Ali masih sibuk memainkan ponselnya, tanpa ada niat membalas postingan Ali, Ilea diam menikmati es krimnya. Tiba-tiba ada perasaan tak enak yang menyelimuti hatinya, pikirannya melayang-layang teringat Al.
"Li, pulang yuk!" ajak Ilea.
"Yakin? Segini saja?" tanya Ali.
"Huum, Papa sebentar lagi pulang kerja. Aku harus sudah di rumah sebelum Papa pulang," ujar Ilea mencangklong tasnya.
"Oke." Ali pun mengikuti Ilea yang berjalan lebih dulu.
***
Sampainya di rumah, Ilea langsung masuk kamar. Perasaannya gelisah, apalagi saat Al meneleponnya, dia takut ingin menjawab. Tapi, ponsel Ilea terus bergetar, dengan sisa keberaniannya, Ilea mengangkat telepon Al.
"Halo, Beb."
"Dai mana kamu?" Tanpa menyahut sapaan Ilea, Al langsung bertanya dengan nada suara datar.
"Mmm...." Ilea tak mampu menjawab.
Terdengar embusan napas kasar dari seberang.
"Sudah bosen sama aku?" tanya Al.
"Apa sih, Beb. Kok kamu ngomongnya begitu?"
"Kamu habis keluar sama siapa?" tanya Al, kali ini suaranya lebih halus daripada yang tadi.
"Ali, temen satu kelasku," jawab Ilea takut-takut sambil menggigit bibir bawahnya.
"Oh, jadi sekarang kamu berani keluar sama cowok lain tanpa seizinku?"
"Bukan gitu, Beb ...."
"Terus bagaimana, Love? Aku di sini mati-matian menjaga perasaanku buat kamu, kamu di sana malah asyik main sama cowok. Apa kamu nggak lagi menghargai kepercayaanku?"
Air mata Ilea sudah jatuh terisak. "Beb, aku sama dia cuma berteman."
"Apa? Teman? Yakin? Coba cek postingan cowok itu yang menandai kamu. Seperti itu namanya berteman?" Kali ini suara Al mengeras dan dia berucap dengan napas memburu seperti menahan amarahnya. "Kamu juga harus ingat, ada hati aku yang perlu kamu jaga."
"Iya, aku minta maaf, Beb. Janji nggak akan ngulangin lagi."
"Sudah berapa kali kamu kepergok jalan sama si Ali itu? Kamu nggak mikirin perasaanku yang selalu menjaga perasaanmu di sini, ya?"
"Ali itu cuma temenan sama aku, nggak lebih, Beb. Kita cuma ...."
"Sudah, jangan dilanjutkan lagi. Kepalaku pusing, aku nggak mau berdebat sama kamu."
"Beb ...."
"Cukup, aku habis ini masih ada kuliah. Jadi, jangan bikin aku marah lagi."
"Iya." Ilea menjawab lirih, air matanya sudah jatuh membasahi pipi.
Panggilan pun terputus, dengan cepat dia melihat Instagram-nya. Benar apa yang Al katakan, ada postingan Ali yang menandainya.
7 suka
arga_ali.w Kurcil, biarpun dia cewek, tapi asyik diajak berteman. Jangan pernah berubah, Kurcil.
___________________________
andiiyunis Awas awas...ntar ada yg baper😊😊
arga_ali.w
@andiiyunis siapa, Kak?
Tanpa ada niat mengomentari postingan Ali, Ilea dikejutkan dengan postingan terbaru Al.
20 suka
al_zaidan.f Sekali berbohong, akan terus berbohong. Jangan sekali-kali menghancurkan kepercayaanku, jika kecewa, tidak segan aku melepaskanmu.
____________________________
denta_ileana_akleema Maaf, Baby🙏😞 nggak aku ulangi lagi.
al_zaidan.f
@denta_ileana_akleema 😑
safridahnm jika bisa di perbaikin maka jangan pernah mengucap kata perpisahan al , tetap lah bersama ilea 😊
al_zaidan.f
@safridahnm terima kasih sarannya, Kak. Semua tergantung @denta_ileana_akleema , bisa merubah sikapnya atau tidak.
ulfha_u Kalian lagi berantem?
al_zaidan.f
@ulfha_u cuma sedikit salah paham, kok, Fa. Biasa.
ulfha_u
@al_zaidan.f Oh oke, semoga cepat baikan
Tangis Ilea semakin terisak, Al kali ini benar marah padanya. Karena chat dia tidak ada satu pun yang Al balas, Ilea pun memosting foto di Instagram-nya tak lupa menandai Al.
14 suka
denta_ileana_akleema Jika kata maaf tidak cukup untuk menebus kesalahanku, hukum saja aku. Asal satu pintaku, jangan pernah pergi dariku. Maaf, Baby.😞🙏
___________________________
ulfha_u Loh marah kenapa? Lagi berantem sama Al
denta_ileana_akleema
@ulfha_u iya, Kak.😞
ulfha_u
@denta_ileana_akleema berantemnya jangan lama-lama, nanti kamu malah makin galau
Setelah membalas komentar Ulfha, Ilea memutuskan untuk memejamkan mata sejenak. Dia ingin menenangkan perasaanya, berharap besok Al akan menghubunginya dan memaafkan kesalahannya hari ini.
##############
Hayo, siapa yang sering melakukan kesalahan seperti Ilea? Hahahaha 😄😆 Jujur, awalnya aku sulit membangun feeling tentang remaja zaman sekarang. Ini cerita adalah tantangan berat buat aku. Pokoknya aku berusaha banget deh, berharap sih dalam cerita ini tidak keluar jalur genre remaja. Semoga juga dapat diterima pembaca. Amin.
Terima kasih untuk vote dan komentarnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top