Dwi
Yah, sebagai permulaan untuk komentar kali ini, saya mau bilang bahwa semakin ke bawah, komentarnya akan semakin sedikit. Soalnya yang berkomentar sedang sakit. Sakit dikit nda ngaruh. Jadi, nikmatilah komentarnya. Mari diskusikan kapan-kapan di Montase Aksara ^^
1. Berharap Satu Dunia (87)
Sebuah cerita yang bagus untuk mengawali antalogi ini. Nice work, Kakak!
Oke, ada beberapa hal yang menjadi penilaian di sini, yaitu kaidah kebahasaan dan sedikit riset. Jadi, kaidah kebahasaannya sudah bagus, cuma tadi ada yang perlu dikoreksi seperti pada kata "tapi". Sebelum ada kata "tapi", perlu kita sisipkan koma terlebih dahulu, karena "tapi" termasuk kata penghubung.
Kemudian, riset tambahan. Melepas peralatan medis rumah sakit entah infus maupun alat napas, kita bisa kliyengan untuk sementara karena tubuh berusaha beradaptasi. Melihat tempo cerita yang terkesan cepat, Kakak bisa menuliskan keterangan bahwa "butuh waktu lama bagi Reno untuk bisa berdiri dengan baik." Soalnya tadi kesannya cepat banget sampai-sampai saya ngira, "ini tokoh kuat banget sepertinya satu detik cabut peralatan medis nda kenapa-napa."
Terima kasih sudah berpartisipasi ya! Big kaki kucing untuk Kakak!
2. Kristal Takdir (85)
Cerita yang menghanyutkan dan membuat saya bertanya-tanya apakah jodoh saya nanti ada di dunia lain seperti Mauve, hehe.
Baik, secara keseluruhan sudah bagus, mulai dari alur cerita sampai penokohan, emosinya juga kerasa meski masih sedikit, nanti tingkatkan lagi ya. Mari saya paparkan sedikit mengenai tata kata dan cara membuat dialog campuran.
Ada ± dua kata mencolok dalam tulisan Kakak, yaitu 'ke-emas-an' dan 'kuatir'. Menurut PUEBI dan KBBI, ini kurang benar, Kakak bisa ubah ke 'keemasan' dan 'khawatir'. Tidak perlu pakai tanda strip untuk mendeskripsikan satu warna (kecuali kehijau-biruan, dll.)
Kemudian, Kakak tadi menggunakan dialog campuran (saya sebut begitu), yaitu perpaduan antara dialog-aksi-dialog.
"Kau—" bukannya menjelaskan, pria itu justru menarik tangan Karina, "ikutlah." (salah)
"Kau—" Bukannya menjelaskan, pria itu justru menarik tangan Karina. "Ikutlah." (benar)
Sudah tahu 'kan perbedaanya?
Semangat menulis lagi, Kakak! Semoga hari Kakak menyenangkan!
3. Love Between Two Love (87)
Tidak bikin sakit mata, kok. Tenang saja. Cuma ceritanya gantung dikit. Gantung dikit tidak ngaruh, hehe.
Oke, sejauh ini penulis sudah paham mengenai bagaimana cara menulis sesuai kaidah kebahasaan. Bagaimana menempatkan percakapan di dalam dialog, mendeskripsikan suatu momen, tempat, maupun tokoh dengan singkat dan mudah dimengerti.
Catatan untuk penulis: kurangi typo-nya. Typo-nya tidak banyak sih, cuma 2 atau 3, tetapi ada baiknya cerpennya disempurnakan. Kemudian, ada satu kata asing yang sebenarnya bisa diubah ke bahasa Indonesia, yaitu lipstick -> lipstik/gincu. Kalau sejak awal memang berniat pakai bahasa asing, tinggal di-italic (atau admin nih yang lupa italic padahal dari sana sudah di-italic?). Sama tadi ada pakai kata-kata semacam 'umm'. Saya lupa ini termasuk kategori kata apa, tetapi ada baiknya kata-kata begini dimiringkan.
Terima kasih atas partisipasinya!
4. 2 Times I (Don't) Mess Up The Main Couple and 1 Time I Actually Succed (90)
Judulnya panjang, seperti ceritanya, dan ceritanya menarik sekali!
Sepertinya penulis sudah tahu bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Penulis bisa mengimbangi antara show dan tell, jadi ceritanya tidak membosankan untuk dibaca + alurnya juga rapi, tidak ada yang gantung, dan eksekusinya bagus.
Tidak ada perbaikan yang bisa saya sampaikan, cuma terus ditingkatkan lagi kemampuan menulisnya. Terima kasih sudah berpartisipasi, Kakak!
5. Keuw (87)
Penulis dapat ide dari mana nih sampai bisa kepikiran judul Keuw?
Sejauh ini, penulisan yang disajikan bagus dan sudah sesuai kaidah kebahasaan. Yang perlu saya ingatkan adalah jangan membuat sebuah paragraf yang panjang. Sebenarnya tidak apa-apa, tetapi cuma di novel, di Wattpad jangan sampai dilakukan, karena bisa membuat pembaca bosan. Ada baiknya suatu paragraf yang panjang itu dipecah jadi 2-3 paragraf.
Kemudian, gunakan kata ganti. Banyak sekali nama Keuw dalam satu paragraf, Kakak bisa ganti dengan kata ganti "dia", "lelaki itu". Lakukan hal ini untuk menambahkan variasi pada paragraf cerita.
Mungkin hanya itu. Cerita yang bagus, Kakak! Terima kasih sudah berpartisipasi!
6. Telepon untuk Masa Lalu (84)
Baik, secara keseluruhan, penulis sudah menguasai cara menulis dengan baik dan benar. Hanya ada kekurangan di dialog, di mana kebanyakan cuma ada dialog tanpa ada kalimat langsungnya, bahkan kalimat langsungnya malah dibuat paragraf baru. Lain kali disambung saja ya.
Kemudian, ada satu paragraf gantung. 'Aku pikir dia cuma orang gila. Hanya saja ....' Jangan pakai begini ya. Kalau memang mau membuat pembaca penasaran, bisa tulis 'Aku pikir dia cuma orang gila, sampai di suatu hari terjadi sesuatu yang membuatku bingung.'
Terakhir, Kakak perlu belajar untuk membuat alur yang baik. Soalnya pas saya baca, ceritanya seperti lompat-lompat. Saya jadi bingung ini sebenarnya menceritakan apa. Saya memang dapat garis besarnya, tapi tidak mendapatkan alur ceritanya.
Terima kasih sudah berpartisipasi, Kakak! Semangat!
7. Skylar (85)
Baik, secara keseluruhan, penulis sudah bisa menulis dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah kebahasaan. Alur yang disajikan pun mengalir dengan baik, cerita juga tersampaikan dengan bagus.
Kekurangannya adalah tadi itu ada paragraf gantung, digabung dengan dialog. Semacam 'Aku tidak mempercayai hal tersebut, sampai, "Bla bla."' Jangan begini ya. Ada baiknya pakai ini saja 'Aku tidak mempercayai hal tersebut, sampai dia mengatakan sesuatu yang mengejutkanku. "Bla bla."' Perbaiki ya.
Terima kasih sudah berpartisipasi! Semangat!
8. Sugeng Dalu (89)
Saya sedikit kaget karena bahasa yang digunakan benar-benar sangat baku, tetapi tak apa, saya berhasil dibuat takjub pada cerita ini.
Penulis bisa menggunakan kata-kata yang jarang dipakai, menulis alur dengan khas alur buku-buku zaman dulu, yang jujur saja sedikit membosankan, tetapi saya tetap terkesima karena meskipun dengan gaya klasik, cerita ini mendapatkan feel-nya sendiri. Saya menyukainya.
Sebenarnya saya sedikit tidak mengerti pas baca paragraf pertama, sebelum akhirnya mengerti di paragraf-paragraf selanjutnya. Saran: usahakan membuat pembaca mengerti sejak awal cerita, jadi pembaca tidak perlu baca dua-tiga kali. Ini bukan masalah serius, tetapi ada baiknya perlu lebih ditekuni.
Terima kasih sudah berpartisipasi! Semangat!
9. Lovely Prince (88)
Heh! Plot-twist apa ini!
Ide cerita yang sangat menarik! Saya suka. Sejauh ini, ini cerita yang unik dan mengesankan. Penulis punya pemikiran menarik dan eksekusi yang baik akan ceritanya.
Ada beberapa kesalahan kepenulisan yang saya lihat, yaitu penggunaan "dan" di awal kalimat/paragraf. Kata itu merupakan kata sambung (konjungsi), jadi seharusnya tidak terletak di awal kalimat, tetapi di tengah kalimat.
Kemudian, kesalahan lain adalah tidak adanya tanda koma pada kata "namun". Setelah kata "namun", ada baiknya pakai koma biar ada pemisah antara kata tersebut dengan kata-kata selanjutnya.
Kesalahan terakhir adalah penggunaan "tetapi/tapi" di awal kalimat. Usahakan pakai "namun" saja, soalnya kata "tetapi/tapi" ini baiknya digunakan di tengah kalimat.
Terima kasih sudah berpartisipasi!
10. Gas Aja Trobos! (85)
Dari judulnya saja, sudah menebak kalau cerita ini lebih santai dari cerita-cerita lainnya.
Secara keseluruhan, ceritanya sudah bagus dari penokohan, alur, kaidah kebahasaan, dan pengelolaan emosi. Cuma ada sedikit kesalahan yang salah satunya itu sepertinya karena kesalahan teknis Wattpad: kata "astagfirullah", "bro", dan kata asing lainnya tidak di-italic.
Kesalahan selanjutnya adalah penggunaan empat titik (....). Sebelum menggunakan tanda tersebut, ada baiknya dispasi terlebih dahulu, cont. "Dan aku akan ....", bukan "Dan aku akan...."
Semangat, Kakak! Terima kasih partisipasinya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top