Part-53
Kau keruangan Jungkook sekarang! Jungkook telah meninggal.
Kalimat itu terus teringan dikepala Jihyo. Bagaimana tidak, Kim Jungkook aliasnya Suaminya meninggal secara dadakan. Tanpa berkata ataupun sejenisnya. Ia berjalan dengan pikiran yang kacau.
Setelah sampai didepan pintu, dengan gerakan cepat ia membuka dan masuk keruangan tersebut. Pandangannya langsung mengarah ke seseorang yang telah ditutupi oleh sebuah kain putih. Dilihatnya Taehyung yang sedang menunduk bersedih.
"Jungkook! Hiks..." Jihyo berjalan dan langsung memeluk Jungkook setibanya ia diranjang tempat Jungkook terlelap. Ia membuka kain itu dan hal itu semakin membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi.
"Hiks..., kau jahat sekali!" Isaknya.
"Kenapa kau meninggalkanku dan calon bayi kita?"
Taehyung memasang wajah datar namun didalam hatinya, ia mengumpat-umpat tingkah dan kelakuan Adiknya itu yang membuat Jihyo terisak seperti ini.
"Jihyo, ikhlaskan dia. Biarkan dia pergi, jangan membuat dirimu tertekan karena ini, sebab bayi didalam kandunganmu akan ikut bersedih juga" Taehyung berusaha menanangkan Jihyo yang tidak mau berhenti menangis. Dipeluknya tubuh gadis itu untuk masuk kedalam dekapannya.
"Dia, hiks...meninggalkanku, Taehyung..." Ucapnya yang disertai dengan isakkan. Taehyung hanya memeluk Jihyo bermaksud menenangkannya.
Taehyung melepas dekapan itu dan tangan kokohnya kini memegang kedua pipi Chuby Jihyo. "Aku tahu. Tapi Jangan menangis lagi, oke?" Ucapnya sambil menghapus air mata itu dari pipi Jihyo.
Pandangan Jihyo kini sepenuhnya kearah Jungkook. "Aku mencintaimu. Kenapa kau membuatku seperti ini? Kau, kau! Kau sangat berharga bagiku, Kim Jung-kook" Jihyo kembali menangis.
"Hiks...hiks..."
"Jungkook,"
"Kau mencintaiku, Kim Ji-hyo?" Sebuah suara terdengar yang membuat Jihyo mengangguk.
"Kau serius?" Tanya suara itu lagi.
"Iya-Jungkook? Kau?" Jihyo kaget melihat Jungkook yang masih memejamkan matanya namun bibirnya terukir seulas senyuman.
"Taehyung, apa dan kenapa ini?" Tanya Jihyo yang semakin bingung dengan keadaan.
Taehyung menghela napas dan masih dengan wajah datarnya. "Suamimu itu hanya ingin mendengar secara langsung, apakah kau mencintainya atau tidak" Jawab Taehyung.
Jihyo membulatkan matanya hingga kedua bola mata itu seperti ingin lompat dari asalnya. "Kalian? KIM JUNG-KOOK, apa kau bisa memberiku alasan yang masuk akal? Ulang tahunku memang sebentar lagi, tapi tingkahmu ini sungguh tidak lucu!" Kesal Jihyo.
Jungkook membuka kedua matanya dan mendudukkan dirinya. Hal pertama yang matanya lihat ialah, Jihyo yang memasang wajah kesal dan seperti ingin meledak.
Jungkook menghiraukan kekesalan istrinya itu. Ia hanya tersenyum melihat wajah istrinya yang ia rindukan selama ini.
"Jangan tersenyum seperti itu!" Kesal Jihyo.
Taehyung yang berada diantara Jungkook dan Jihyo mulai merasakan hal-hal yang tidak menyenangkan. "Eh, Jungkook! Aku lupa, aku punya klien untuk hari ini dan itu tidak bisa dicancel, jadi sampai jumpa" Ucap Taehyung yang pergi begitu saja sebab ia tidak mau ikut-ikutan dalam masalah rumah tangga JungHyo Couple.
"Taehyung, mau kemana kau? Yak!" Teriak Jungkook namun Taehyung lari dan hilang kemudian.
"Jungkook, Jawab!" Ucap Jihyo yang penuh penekanan.
Jungkook menghela pelan dan menuntun istrinya untuk duduk disampingnya. "Apa yang ingin kau ketahui?" Tanyanya.
"Kenapa kau melakukan hal konyol ini? Kau hampir membuat serangan jantung dan kau--"
Jungkook membungkam mulut Jihyo yang terus saja mengoceh tidak jelas dengan bibirnya itu. Ia menempelkan dan memainkannya sejenak namun itu tidak lama sebab mereka berdua membutuhkan oksigen.
"Itu jawabanku." Jawab Jungkook.
"Yak! Tuan Kim, itu bukan jawaban yang kuminta" Ujar Jihyo. Jungkook kini memegang kedua pipi istrinya itu. "Apa kau minta lebih? Baik, setelah aku sembuh" Jawabnya yang kali ini membuat Jihyo semakin kesal.
"Dasar mesum!"
"Aku mesum juga sama istri sendiri, jadi tidak masalahkan?!" Lanjutnya.
"Jungkook!"
Jungkook memeluk tubuh istrinya dan mencium kuncup rambutnya. Dipeluknya sangat erat yang bermaksud agar, Ia tidak boleh meninggalkannya lagi. "Selamanya aku akan mencintaimu. Kau sangat bermakna bagiku. Aku bahkan sangat mengingat dimana aku selalu mengejekmu dengan kata gadis gila dan gadis gila dan sekarang, aku sudah tahu bagaimana rasanya ditinggal pergi oleh gadis yang kuanggap gila" Ujar Jungkook yang membuat Jihyo menangis untuk kesekian kalinya.
"Aku menyayangimu..." Balas Jihyo yang makin mempererat pelukan itu. Mereka Saling bertukar rindu dan saling menyatakan perasaan membuat Rumah sakit ini menjadi tempat mereka bersatu.
"Aku juga, dan jangan membuatku gila hanya karena kau pergi dariku" Jungkook berujar.
Setelah itu, mereka pun melepas pelukan yang terjadi itu. "Bagaimana kabar bayi didalam kandunganmu? Apakah ia merindukan ayahnya juga?" Tanya Jungkook.
Jihyo mengangguk. "Tentu"
"Maafkan aku selama ini, Jihyo. Aku seperti pria bodoh saat meninggalkanmu tanpa kau berada disisiku,"
Mendengar itu, Jihyo memegang tangan kokoh suaminya. "Kau tidak usah meminta maaf. Dalam hal ini, aku juga sedikit bersalah karena tidak mengatakannya kepadamu dan aku malah berbohong. Yang jelasnya, masa lalu biarlah berlalu" Balas Jihyo.
Jungkook memajukan bibirnya kearah bibir Jihyo yang terasa manis saat ia mengecupnya. Dimainkannya sangat pelan sehingga Jihyo berasa berada di surga duniawi.
●○●
Taehyung melangkah dengan senyuman yang terukir dibibirnya. Pada intinya dia bahagia dimana Jungkook dan Jihyo dapat bersatu dan saling mencintai.
'Kau jangan bersedih Rose! Lihat, aku sudah melakukan apa yang kau suruhkan kepadaku untuk mempersatukan mereka," Batin Taehyung.
Sesampainya diparkiran, ia membuka pintu mobilnya namun tiba-tiba saja sebuah suara yang menghentikan aksinya itu.
"Om, bantuin saya om. Pokoknya saya lagi ada masalah, sebentar saja." Ujar seorang gadis dengan raut ketakutan. Bahkan dengan jelas rasa ketakutan gadis itu yang timbul dari gerak geriknya dan cara bicaranya yang bergetar.
"Hei! Kau mau apa-"
Krep.
Ucapannya terpotong saat gadis itu langsung masuk saja.
"Ck! Dasar gadis aneh," umpat Taehyung yang hendak masuk namun untuk kedua kalinya terhalang oleh sesuatu.
"Kau melihat gadis lewat sini?" Tanya dua pria kekar dengan badan yang berotot. Taehyung yang melihat itu, menaikkan satu alisnya.
"Gadis? Banyak gadis yang lewat. Aku tidak tahu, gadis seperti apa yang kau maksud" Ujar Taehyung.
Salah satu dari pria itupun mulai menjelaskan. "Rambutnya coklat sebahu, tidak terlalu tinggi dan memakai seragam sekolahan" jelas pria itu.
Taehyung mengedikkan bahunya tanda tak tahu. "Saya tidak tahu ciri-ciri gadis seperti itu, tapi kau bisa mengeceknya disebelah sana" Tunjuk Taehyung yang membuat kedua pria itu pergi begitu saja. Mata Taehyung menatap kedua punggung pria itu dan beralih menatap mobilnya. Dibukanya pintu mobil tersebut dan masuk kedalam mobilnya.
"Bagaimana om?" Tanya Gadis itu.
"Wajahku terlihat Seperti wajah ajusshi-ajusshi? Sehingga kau memanggilku dengan panggilan itu" Ucap Taehyung yang sedikit kesal, sebab Baru kali ini, ada orang dan bahkan itu seorang gadis! Memanggilnya dengan kata 'OM'.
"Sedikit" santainya.
Taehyung menghela napas. "Kau lebih baik keluar! Pria tadi sudah pergi" balas Taehyung.
Gadis itu sontak membulatkan matanya. "Please, Jangan Om. Saya nggak bakalan panggil om dengan kata itu lagi kok" Ucap gadis itu dengan kata memohon.
Taehyung tidak memperdulikan gadis yang terlihat masih dibangku SMA disampingnya ini. Ia hanya menancapkan gasnya dan mencoba menyetir dengan tenang.
'Apalagi ini Tuhan...' batin Taehyung.
TBC.
Cherry Fournie
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top