Part-51

08.32 KST

Kota Seoul sangat sejuk dipagi hari. Deruhan napas teratur dan tenang menemaninya setiap ia melangkah.

Seoul!

Kini ia menginjakkan kakinya dikota yang penuh kenangan ini. Suara dan dinginnya angin pagi menerpa tubuhnya yang memakai sweater berwarna merah yang rambutnya ia ikat satu sehingga menampakkan jenjang lehernya yang mulus.

Ia baru saja tiba di Seoul namun ia memaksa Chan untuk mengizinkannya keluar untuk menghirup udara segar dimana Bayi didalam kandungannya yang ia jadikan sebagai alasan.

Ting!

Kau dimana?

Wanita yang membaca pesan itu mengendus malas. "Dasar, pria tidak memiliki pekerjaan" Cibirnya yang menghiraukan pesan itu dan lebih memilih untuk menggenggamnya saja.

BRUK!

"Maaf, aku tidak sengaja. Biar aku bantu" Jihyo menjongkokkan tubuhnya dan membantu seorang wanita saat map-map yang berada digenggaman wanita tersebut berserakan.

"Tidak apa-apa. Terima kasih karena telah membantuku" Wanita dengan rambut pirang berponi itu langsung pergi tanpa melihat wajah Jihyo yang menatap dengan seksama wanita itu.

"Aku seperti pernah bertemu dengannya? Tapi dimana?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Ting!

Kau akan rekaman beberapa waktu lagi.

Pesan yang membuat Ponsel Jihyo berdering. Dengan malas ia membacanya. "Hais, kenapa Chan dan Jack harus mengganggu ketenanganku?" Kesalnya. Ia membalikkan tubuhnya dan kembali melangkahkan kakinya menuju Lokasi yang dikirimkan Jackson kepadanya.

'Bagaimana keadaan Jungkook?'

'Apakah ia sudah menikah dengan Tzuyu?'

Dirinya tersenyum miris dengan pertanyaan yang terlontar langsung dari hatinya. Jihyo sudah kuat jika suatu waktu, ia melihat Tzuyu dan Jungkook mengumbar kemesraan  didepannya nanti.

"Jihyo! Kau Kim Jihyokan?" Suara dari belakang membuat Jihyo menoleh.

"Jae?" Spontannya. "Eh-aku sedang sibuk. Permisi," Ia berlari sekuat tenaga untuk menghindari kalimat apa pun yang akan Pria itu ucapkan. Tidak peduli jika kali ini ia sedang hamil.

"Jihyo! Kau harus tahu sesuatu" Teriak Jaehwan yang tidak ditanggapi oleh Jihyo sendiri.

"Kau sedang meneriaki siapa? Pencopet?" Tanya Lisa yang entah kapan berdiri disamping Jaehwan.

"Jihyo" Singkatnya.

"Hah? Telepon Bos Jungkook sekarang, Jae! At--"

"Jungkook sedang Koma, Pea!" Kesal Jaehwan yang menemukan wanita titisan Miper disini dan bahkan mereka selalu bertemu karena pekerjaan. Seperti kali ini, Bos kedua Jae atau yang tidak lain Taehyung! menyuruh Lisa dan Jaehwan untuk menghadiri Resepsi pernikahan Teman kolega Papah dari Bosnya.

"Aku lupa. Kau kejar sana" Ujar Lisa.

Jae memutar bola matanya dengan malas. "Kau saja! Aku sedang malas" Balas Jae yang membuat Lisa bersilang dada.

"Bagaimana populasi Pria mau maju coba? Malas saja tidak bisa dilawan! Ck, Dasar pria Malas" Cibirnya yang membuat Jae makin kesal sehingga percekcokan terjadi diantara mereka berdua.

"Ya, sudah. Kau saja yang mengejarnya! Lagipula kau bukan atasanku, yang bisa menyuruhku seenak jidat," Ucap Jae yang membuat Lisa geram setengah mati. Setelah mengucapkan itu, Jae kemudian berjalan dengan santai meninggalkan Lisa yang sedang mengeluarkan kata-kata keramatnya yang ia pelajari di Thailand.

Lisa geram bercampur kesal. Dibukanya high heels yang ia kenakan dikaki kanannya yang kemudian ia lempar high heelsnya itu kearah Jaehwan yang sedang mendengarkan lantunan musik.

Bug!

High heels itu mengenai kepala Jae. Bahkan bunyi benturan antara High heels Lisa dengan kepala Jae begitu terasa dipendengaran seseorang bagi yang berada disana.

Jae memunguti High heels yang mengenai kepalanya itu dan ia pun berbalik untuk bertatap muka dengan tersangka tersebut.

Lisa diam. Sebelum ia dimakan oleh Jae, ia terlebih dahulu melepas High heelsnya yang terdapat dikaki kirinya dan kemudian berlari sangat kencang seperti Ying dalam serial Animasi Boboiboy.

"LISA!!!" Teriaknya yang mengambil Formasi sebelum mengejar Lisa.

●○●

K'STAR GROUP.

Jihyo membaca dengan jelas papan Reklame yang berada didepan Gedung bertingkat-tingkat ini.

Kstar?

"Apa aku salah baca atau bagaimana?" Monolognya yang kembali melihat pesan dari Jackson yang dengan jelas dimatanya.

Jihyo's Pov.

Aku mengerjapkan mataku. Oh, Tuhan! Kali ini aku sedang tidak bermimpi. Jujur, aku belum siap melihat wajah Jungkook yang pasti sudah bahagia bersama dengan Tzuyu.

Ting!

Kau Ke Lobi. Aku dan Chan menunggumu!

"Aish, kenapa juga mereka harus menyuruhku rekaman di perusahaan ini? Perusahaan di Seoul sangatlah banyak dan ini?" Kesalku.

Aku mengambil napas dalam-dalam, dan Membenarkan rambutku yang mungkin sedikit berantakan akibat aku berlari.

"Fighting, Jisoo" ucapku pada diriku sendiri saat bersiap memasuki Gedung didepanku ini.

Aku berjalan sangat santai, walau begitu banyak beban yang termuat dipikiranku.

Saat aku memasuki area dalam gedung ini? Aku melihat Chan dan Jack yang berbincang-bincang dengan seseorang.

"Permisi! Maaf karena aku telat," ucapku sambil membungkukkan tubuhnya tanda hormat.

"Hmm, Jihyo! Kenalkan ini adalah Tuan Kyun, Produser rekaman utama dari Agensi ini" Jackson berujar dan akupun kembali membungkuk untuk kedua kalinya.

"Perkenalkan nama saya, Jisoo" Ucapku disela aku membungkukkan tubuhku.

"Oh, Hai. Senang bisa bertemu dengan Solois sepertimu. Mungkin Kita bisa mengobrol tentang Lagumu di ruangan Rekaman?" Ujarnya dan aku hanya menuruti kemauannya saja.

Kami berjalan menuju Ruangan Rekaman dimana warna hitam putih menjadi dominasinya.

Tuan Kyun memberiku Naskah lagu dan dengan sangat jelas serta teliti, ia memberi tahuku not not lagunya, Vocal dan lain-lain.

"Mungkin kita bisa memulainya?" Ujarnya.

Aku mengangguk.

"Kau sudah siap?" Tanyanya.

"Ya"

Aku menghayati setiap kata dan kalimat yang kubaca. Alunan musik yang berdengung semakin membuatku berasa berada didunia sendiri. Tersenyum.

Jihyo's Pov End.

Jihyo melepaskan Headset yang melekat dikedua telinganya. Ia membuka pintu dan menghampiri Ketiga pria yang sedang menatap horor padanya.

"Kenapa? Apa suaraku jelek?" Tanyanya.

"Siapa yang bilang suaramu jelek? Malahan wow! Aku bangga memiliki adik sepertimu" Ucap Chan yang membuat Jihyo tersipu malu.

"Terserah-serah kau saja!"

Ceklek!

"Apakah rekaman dengan pihak WGJ studio sudah sele--. Jihyo?" Seorang pria dengan rambut berwarna Coklat gelap memasang wajah sangat terkejut.

Sontak pandangan Jihyo, Jackson, Chan serta Tuan Kyun sepenuhnya menoleh ke arah pria bernama Taehyung itu.

"Sudah. Aku permisi sebentar dan Tuan Wang! Aku butuh bantuanmu" pamit Tuan Kyun bersama dengan Jackson yang menyisahkan Chan, Jihyo serta Taehyung diruangan Rekaman ini.

"Baik dan permisi semuanya" pamit Jackson.

"Jihyo! Kau harus tahu sesuatu tentang Jungkook yang--"

"Yang sudah menikah dengan Tzuyu? Maaf, aku tidak mau merusak kebahagian rumah tangga seseorang" Potong Jihyo. Taehyung sangat bingung mendengar perkataan dari Jihyo. Sontak pandangannya mengarah kearah Chan. "Kau tidak memberitahu Jihyo tentang kematian Tzuyu, Chan?" Tanyanya. Chan yang mendengar itu meneguk salivanya dengan susah payah. Ia menundukkan kepalanya dan bingung menjelaskan alasan ia tidak memberitahu semuanya kepada Jihyo. Dimana tersangka penabrak Istrinya adalah Tzuyu, kematian Tzuyu pada waktu itu serta kesengsaraan Jungkook saat Jihyo pergi.

"Kematian Tzuyu? Maksudnya?" Jihyo bingung dengan semuanya. Apalagi Chan yang terus saja bungkam dan tidak berbicara beberapa patah pun. "Chan! Apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa yang kau sembunyikan kepadaku?"

"Aku melakukan ini karena aku tidak ingin membuatmu terlibat banyak masalah dan aku tidak mau Pria itu menyakitimu lagi. Jujur, aku sangat terkejut saat mendengar jika Tzuyulah yang menabrak Rose dan penyebab semua masalah ini terjadi adalah Jungkook! Pria yang terbaring koma diRumah sakit" Jelas Chan yang diselimuti kemarahan.

Deg!

"Tzuyu yang menabrak Rose, Jihyo. Tzuyu bahkan meninggal disaat kami mengetahui perbuatan kejinya itu. Dan Soal Jungkook? Ia Koma karena kecelakaan yang menimpanya serta Stress berkepanjangan memikirkanmu" Sambung Taehyung.

"Koma?"

Chan berdecih. "Cih! Dia sudah mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan. Lagipula buat apa kau harus peduli kepadanya Jihyo? Dia telah menyakiti jiwa dan ragamu" Cicit Chan.

"Jungkook masih suamiku, Chan. Dan Alasan apa yang memperkuat pikiranmu untuk membencinya, sampai-sampai memberitahuku tentang ini saja kau tidak mau!" Geram Jihyo dengan bola mata berkaca-kaca.

"Karena gara-gara dia Rose tidak ada disampingku. Gara-gara suamimu itulah yang membuat Tzuyu menghabisi istriku. Coba kau pikirkan Jihyo! Istri dan calon bayiku tiada dengan waktu singkat. Apa kau bisa membayangkannya?" Bentak Chan. Baru kali ini, ia meluapkan semua kemarahannya yang dulunya ia pendam.

"Jangan membuat kesimpulan begitu saja, Tuan Park.  Tzuyu yang membuatnya meninggal dan Jungkook, tidak ada sangkut-pautnya tentang masalah ini" Bantah Taehyung yang membela adiknya.

Chan tertawa dengan isakkan. "Chan! Kematian Rose serta bayi didalam kandungannya sudah ditentukan oleh Tuhan. Bahkan takdir yang terjadi ini sekalipun sudah Tuhan rencanakan. Aku tahu jika kau sangat terluka saat mengetahui wanita yang paling kau cintai meninggal tapi Rose akan lebih sangat terluka jika mengetahui, kau membenci Jungkook karena dirinya" Jihyo mensejajarkan dirinya kepada Chan yang terduduk sambil menangis.

"Apa yang dikatakan Jihyo sangat benar Chan" Ucap Taehyung.

Chan mendongakkan kepalanya. Ia terlihat bodoh! Kali ini. Bodoh karena tidak bisa menjadi kakak lelaki untuk Jihyo, adiknya.

"Maafkan, aku..." Dua kata yang terlontar sangat susah dibibirnya.

"Maafkan aku karena egois dan hanya memikirkan diriku sendiri"

"Dan maaf karena aku tidak bisa menjadi kakak untukmu" lanjutnya.

Diraihnya tangan kokoh Chan yang sedari tadi berpangku dilututnya. "Aku memaafkanmu. Kau adalah kakak lelaki yang selalu ada untukku. Aku yang seharusnya meminta maaf kepadamu karena aku telah menyusahkanmu selama ini" Setelah itu ia pun memeluk Chan dengan erat. Seutas senyum dibibir tipis Taehyung terlihat. Dimana sedikit demi sedikit, masalah akan berakhir dan terganti dengan Kebahagian.

"Dimana Jungkook dirawat?" Tanya Jihyo bersamaan saat ia melepaskan pelukan itu.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top