Part-35

Jihyo membersihkan dirinya dari Operasi yang ia lakukan tadi bersama dengan Dr. Do dan yang lainnya.

"Kerja bagus semuanya, dan Dr. Jihyo, saya senang bisa bekerja sama dengan anda" Ucap seorang Pria tampan nan dingin, ia adalah Dr. Do Kyungsoo Sp.BA. Sama halnya dengan Jihyo tapi Dr. Do lebih memfokuskan diri pada operasi anak.

Jihyo membalas jabatan tangan itu. "Tentu. Kita sesama Dokter memang wajib untuk selalu bekerja sama" balas Jihyo.

"Aku permisi dulu, ada hal penting yang harus aku lakukan" Ucap Dr. Do pada Jihyo. Jihyo menganggukkan kepalanya dan membiarkan Dr. Do untuk pergi ketujuannya.

Jihyo memerhatikan seragam biru yang tadinya melekat pada dirinya yang kini terkena darah dan tergantung ditempatnya. Ia sangat bersyukur sebab Operasi untuk hari berjalan dengan lancar. Seorang anak yang tadinya dioperasi dan kritis kini dibawah keruangan ICU untuk proses pemulihan.

Jihyo memakai jas putihnya dan merapihkannya. Setelah itu, ia keluar dari ruangan ini dan hendak kembali keruangannya.

Saat ia berjalan dilorong rumah sakit, banyak Dokter dan Perawat yang menyapanya, sebab semuanya sudah mengetahui bahwa Jihyo adalah menantu dari pemilik rumah sakit ini, jadi mereka menghormatinya sebagaimana
produsernya.

"Jihyo!" Seseorang memanggil nama Jihyo dari belakang.

Jihyo membalikkan tubuhnya dan mencari keberadaan seseorang yang memanggilnya. "Kau kesini? Ada apa?" Tanya Jihyo saat mendapati Taehyung di Rumah sakit bersama dengan seorang wanita.

"Mengunjungimu dan oh, kenalkan, Ini Lisa, Lalisa Manoban" Taehyung memperkenalkan Lisa sang Sekretarisnya.

"Owh, Hai. Jihyo, panggil saja Jihyo" Ucap Jihyo yang membalas bungkukkan tubuh dari Lisa.

"Baiklah, jika itu membuatmu senang" Sopan Lisa.

Jihyo tersenyum ramah. "Kita keruanganku" Ucap Jihyo yang mengajak Taehyung dan Lisa keruangan.

.

Jihyo membuka jasnya dikarekan ia kegerahan. Kini ia menyetel suhu ruangannya ini dengan menekan tombol remot pendingin Ruangan.

"Kalian adik kakak? Aku kira Bos hanya memiliki adik cowok saja dan itu kembaran bos sendiri" ucap Lisa yang masih memandangi Jihyo yang tengah duduk di kursinya.

Jihyo memandangi Taehyung dan mengodenya untuk mengatakan sesuatu.

"Dia istrinya Jungkook, Lisa--"

"What? Mimpi apa aku, ketemu dengan istrinya Bos Jungkook?" Teriak Lisa. Sontak Jihyo menempelkan jari telunjuk dimulutnya menandakan bahwa ia harus diam sebab ia berada dirumah sakit.

"Tapi, aku malahan selalu mengira Wanita yang bernama Tzuyulah istri dari Bos Jungkook dan ternyata aku salah! Habisnya mereka sering berduaan sih" Lanjutnya.

Taehyung dan Jihyo diam.

"Kenapa? Aku salah bicara? Maafkan aku kalau aku salah bicara, pasalnya mulutku ini memang asal ceplas-ceplos" Ucap Lisa yang merasa bersalah.

Jihyo menggelengkan kepalanya. "Tidak. Santai saja" Ucap Jihyo.

●○●

Jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan Jihyo masih berada di Rumah sakit. Sekarang, semua waktu Jihyo setengahnya di Rumah Sakit tapi tak apa, sebab dirumah Suaminya sekalipun ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Ia mengamati arloji dipergelengan tangannya dan tak lama, ponselnya pun berdering.

"Halo, Kim Jihyo disini. Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Jihyo yang mengangkat telepon yang berada diruangannya.

"Dr. Min Sudah datang dan ia akan mengambil Jam malam. Hanya itu yang saya ingin sampaikan, Nona"

Ia memberes-bereskan barang-barang sambil mengapit telepon itu ditelinga dan bahunya. "Oh, terima kasih atas informasinya. Aku tutup teleponnya"

Bip.

Ia mengambalikan telepon itu ketempat semulanya. Ia mengambil tas dan mematikan lampu ruangannya.

Terdengar suara kunci-kunci yang saling bergesekan. Jihyo saat ini, mengunci ruangannya dan berjalan keluar dari Rumah sakit.

Diluar Rumah sakit memang sangat ramai namun mencari sebuah Taxi dimalam hari begini sangatlah susah dan nihil.

"Kumohon datanglah, Taxi" Ucap Jihyo yang celinguk kekanan dan kekiri.

Dan untungnya, sebuah Taxi berhenti tepat didepannya. Jihyo sangat bersyukur pasalnya ia tidak perlu menunggu lama ataupun menyuruh seseorang untuk menjemputnya. Sang supir membuka kacanya dan Jihyo berbicara sejenak dengan Supir Taxi itu.

"Ke Kim House! Eh maksudhnya, ke Muincehon Street" Ucap Jihyo sambil membuka pintu mobil.

"Baik, Bu dokter" Ucapnya.

Pantes! Aku belum membuka jasku. Pikir Jihyo saat supir mengetahui pekerjaannya.

"Bu Dokter, Dokter baru yah?" Tanyanya yang mengalihkan pandanganku dari ponsel.

"Ya. Baru seminggu" Ucap Jihyo.

Aku memicingkan mataku. "Kok Bapak tahu kalau saya Dokter baru?" Tanya Jihyo.

Bapak itu hanya tersenyum ramah pada penumpangannya yakni Jihyo. "Saya hanya nebak-nebak saja kok, Bu Dokter" Jawabnya. Jihyo hanya berOh saja.

Lima belas menit, ia pun sampai dikediaman Keluarga Kim. Ia terlebih dahulu membayar Taxi dan berjalan masuk kedalam rumah.

"Pulangnya kok tidak memberi kabar? Akukan bisa menjemputmu dirumah sakit" Ucap Taehyung yang menuruni anakan tangga.

Jihyo hanya terkekeh pelan. "Tidak masalah dan entah kenapa Aku juga mau naik Taxi" Ucapnya. "Aku kekamar dulu ya, Tae. Mau mandi terus tidur" Sambungnya.

Taehyung hanya mengangguk. "Have a nice dream!" Ucapnya.

"Have a nice drem too" balas Jihyo. Jihyo menaiki tangga menuju kekamarnya dan Taehyung? Ia pergi kedapur untuk mengambil air putih.

●○●

Pagi ini sangatlah hangat dibanding hari sebelum-sebelumnya. Seorang wanita, masih saja bergelung manja didalam selimut.

Tit...tit...tit...

Ia terbangun saat mendengar suara alarm yang ia setel berbunyi.

"Matikan alarm itu! Aku masih mau tidur" Ucap seorang pria dengan mata terpejam.

Jihyo perlahan-lahan membuka matanya yang bulat itu. "Kau disini?" Tanyanya spontan. Kenapa ia harus bertanya seperti itu kepada Jungkook? Ini kamarnya dan pastinya ia bebas untuk ditidur dimanapun dan kapanpun dalam kamarnya ini.

"Eh tidak, maksudku kapan kau datang dan kenapa kau tidur diatas sofa?" Tanya Jihyo.

Alhasil! Mendengar pertanyaan itupun membuat Jungkook sepenuhnya bangun dan melihat sekitarnya. Ia mendudukan dirinya disofa tersebut dan beralih menatap Jihyo yang menantikan akan jawabannya. "Semalam, aku lupa pukul berapa dan soal tidur disofa? Aku tidak mungkin menganggumu tidur diatas kasur dan menyuruhmu untuk tidur di Sofa" jawab Jungkook yang menyibakkan selimutnya.

"Aku bisa berbagi kasur, daripada kau tidur disofa dan badanmu pegal-pegal karena itu" Ujar Jihyo yang masih menatap setiap lekuk tubuh Jungkook.

"Ah, aku lebih pegal lagi jika aku tidur disampingmu dan secara spontan aku memelukmu. Kau pasti akan menendangku lagi seperti dulu-dulunya" Ucap Jungkook. "Aku mandi duluan. Kau bisa menungguku atau menggunakan kamar mandi yang lain" sambungnya yang sekarang masuk kedalam kamar mandi.

Jihyo menatap jam alarm yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ia berpikir sejenak tentang apakah ia menunggu Jungkook saja atau menggunakan kamar mandi sebelah.

"Jungkook mandinya sangat lama. Entah apa yang ia lakukan disana? Mending aku mandi juga dikamar mandi sebelah" Ucapnya. Ia berdiri dan mengambil handuk serta pakaiannya untuk ia pakai disana.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top