Satu

Song: Geisha–Lagu Cinta

***[Chapter Satu]***

"Euy! Ratu sensi!" sapa seorang lelaki yang bernama Zeifulan Rizky. Panggil aja Zei :v

"Ishh... Apaan sih lu, ganggu gua mulu!" jawab ratu sensi. Sebut saja dia Arvelia Zika. Dia biasa dipanggil Velia.

"Sensi amat sih... Entar gak dapet pacar mampus lu!" kata Zei.

"BO-DO-A-MAT!!!" jawab Velia dengan sensi tingkat 3.

Hari ini adalah hari pertama mereka masuk SMA. Zei dan Velia bertemu baru beberapa hari yang lalu. Yaahh... Bisa dibilang perkenalan mereka masih muda. Dan tak disangka mereka akan bersekolah satu SMA.

"Ehh... LICYA!!" teriak Velia memanggil temannya.

Zei hanya dapat menutup kuping disaat Velia berteriak memanggil temannya. Masa iya, Velia teriak sampe kaca jendela satu sekolahan bisa getar. Ish... Ish... Ish... The Power Of Ratu Sensi.

Hampir aja kedua kuping Zei lari dari tempatnya gegara teriakan Velia. Waahh... Teriakannya kencang bener. Rahasianya apa ya? Kok author jadi pengen. Eehh... Lupakan, lupakan.

"Hm?" Licya pun menoleh kearah Velia yang memanggilnya tadi.

Licya berjalan mendekati Velia. Tak lupa Zei masih berada pada posisinya yang menutupi kuping kanan-kirinya.

"Woy! Elu kalo teriak lembutan dikit napa, hampir aja kuping gua meleleh gegara panas suara lu!" omel Zei kepada Velia.

"Salah siapa punya kuping!" kata Velia dengan watadosnya alias wajah tanpa dosa.

'Untung gua sayang elu! Kalo enggak, udah gua jadiin daging cincang lu!' Batin Zei.

"Velia? Elu masuk sini?" tanya Licya kepada Velia yang jelas-jelas pasti jawabannya 'iya'. Pertanyaan macam apa itu!-_-

"Iyalah..." jawab Velia.

"Waahh... Ternyata kita satu sekolah lagi!" kata Licya jelas.

"Oh... Ternyata Ratu Sensi punya temen jugak? Gua pikir kagak punya!" kata Zei langsung nimbrung dalam obrolan Velia dan Licya.

"Ih, nyambung-nyambung! Kayak kabel listrik aja lu!" jawab Velia dengan nada sewotnya.

"Apa hubungannya gua sama kabel listrik coba?" tanya Zei yang sedikit kesal.

"Karena suka nyambung-nyambung!" jawab Velia. Licya pun seperti dianggap tak ada.

"Ih... Gak nyambung!" kata Zei sedikit memicingkan matanya.

"Bodo!" jawab Velia sewot.

"Kalian kenapa?" tanya Licya dengan wajah polosnya.

"Kita?" tanya Velia.

"Boker!" Zei menjawab pertanyaan Licya.

"Boker itu apa?" tanya Licya lagi-lagi dengan wajah polos.

"Boker itu bobok keren," jawab Zei dengan PD-nya.

"Kalian bobo berdua? Ishh... Gak baik lah! Kalian kan bukan mukhrim!" tanya dan jelas Licya yang sudah hampir kayak bu ustadzah dengan jawabannya yang asal jeplak.

Akhirnya, Zei pun memasang muka datar. Sedatar aspal di jalan. Halus, mulus, walaupun banyak batu krikilnya :v

"Njiirr... Gpp! Gak usah tanya lagi!" jawab Velia.

"Loh kenapa?" tanya Licya lagi.

"Karena because adalah is," jawab Zei dengan asal jeplaknya.

"Ha? Kok gua gak ngerti?" tanya Licya.

"Karena lu gak paham!" jawab Zei.

"Udah ih! Gua mau lihat kelas gua dimana," kata Velia sambil berjalan menarik tangan Licya dan meninggalkan Zei. Membelah perdebatan unfaedah diantara Zei dan Licya.

"Woy! Gua follow you!" kata Zei mengikuti Velia.

"Ya udah ikut aja!" kata Velia.

"Follback ye?" tanya Zei kepada Velia.

"Lu pikir ini sosmed apa?_- Gua gak akan follback lu! Elu-nya nyebelin!" jawab Velia.

'Sabar... Sabar...' Batin Zei.

....

Sampai di papan pengumuman. Suasana ramai berdesakan. Karena dipenuhi murid baru. Ramenya aja udah kayak pada rebutan sembako. Hadeeuuhhh... Saling berdesakan, itu yang terjadi.

Velia pun mencoba masuk menerobos untuk melihat papan pengumuman itu. Siapa sangka Velia bakal nekat! Sampai akhirnya, ia terpental kebelakan namun berhasil ditangkap di pelukan Zei.

(Ilustrasi doang... ILUSTRASI!1!1!1)

Zei dan Velia saling menatap dalam keduanya. Zei mah udah sayang, kan udah ada di deskripsi ceritanya. Nah, kalo Velia... Belum tau tuh maunya kayak gimana :v

Tatapan berbeda dari sebelumnya. Mereka dalam posisi itu beberapa menit. Tiba-tiba, Zei pun berbicara, "ceroboh!"

Kata itu membuat Velia bangkit dari pelukannya. Dan, Velia pun langsung mengomel, "isshh... Lu cari kesempatan dalam kesempitan ya? Mana ngatain gua ceroboh lagi!"

"Yee... Bukanya makasih malah ngomel! Udah gua tolongin jugak! Lagian elu emang ceroboh!" kata Zei.

"Iisshh... Mending gua jatoh dari pada ditolongin sama lu!" jawab Velia dengan nada kesalnya.

"Ya udah sono ulangi lagi sampe lu jatoh!" kata Zei menyarankan.

"Eehh... Udah! Kalian barantem mulu, ntarr jodoh loh!" kata Licya yang otaknya sekarang lagi agak nyambung.

"NAJIS MUGHOLADOH!!" teriak Zei dan Velia.

Akhirnya, mereka bertiga menunggu kerumunan manusia hidup dan bernapas itu, hingga keadaan tenang bahkan sepi.

Sekiranya keadaan sudah lebih tenang, mereka mendekat pada papan pengumuman yang ada.

"WHAT?!" teriak Velia.

Kembali bergetar kaca jendela satu sekolahan ini.

"UDAH DIBILANG, LU JANGAN TERIAK!!" teriak balik Zei.

"Apaan sih ini, malah pada main teriak-teriakan," ucap Licya yang gak ada benernya sama sekali.

'Aaa.... Kenapa gua harus bareng orang somplak ini sih?!! Parah!' Batin Velia.

"Wuiihhh... Sekelas sama Ratu Sensi gua! Harus hati-hati nih!" kata Zei menggoda Ratu Sensi, alias Velia.

"Hati-hati apaan? Gua gak gigit kalik!" ucap Velia.

"Hati-hati, takut jatuh hati sama lu... Wkwkwk!" gombal Zei.

"Huh?" Velia kebingungan akan kata-kata Zei. Perkataan Zei membuat pipi Velia memerah. Semerah darah... Ehh, ya kalik! Maksudnya semerah buah strowberry.

"Canda, CANDA!1!1!1!" kata Zei menegaskan.

"Eh... Velia! Kita nggak sekelas ternyata," Licya berkata sambil memasang muka sedih.

"Iya-ya? Oh..." jawab Velia.

"Ya udah, gua ke kelas dulu yak! Sampai nanti istirahat!" kata Licya yang pergi meninggalkan Zei dan Velia.

"Dadah," jawab Zei. "Ayo, ke kelas! Bentar lagi kelas bakal masuk!"

"Iya! Gak usah dikasih tau juga gua udah tau kalik!" kata Velia yang langsung meninggalkan Zei.

'Et dah nih botjah! Ngajak ribut bae... Gua ulangin dah! Untung gua sayang sama lu_-' Batin Zei yang langsung mem-follow Velia tanpa di follback.

NGENES!! WAKAKAKA...

***TBC***
—Kamis, 21 Juni 2018—

Lalalala... Author back dengan story baru :v

Super duper parah! Masa iya story lain belum dilanjutin, dah main buat baru aja :v

Sabar... Sabar... Author yang satu ini gak bakal lupa sama story-storynya yang lain jadi, kudu sabar.

Oh ya, ini hanya cerpen loh! Ingat, hanya CERPEN!1!1!1

Cerpen songfiction ini terinspirasi dari 'GIESHA–LAGU CINTA' (semoga)

Aku buat ini untuk event TBS💙
Ya udah sih itu aja :v

Udah sampai segitu aja?! Eh... Enggak-enggak! Jadi, ini masih ada kelanjutannya. Jadi, baca sampe end ya! (Namanya juga cerpen, ya pasti pendek ceritanya alias chapter gak banyak-banyak amat)

Dadah.... Bye!!! See you next chapter... Muachh!!😘 (najis tralala)

1029 Words'

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top