Chapter 5 - Bertahan atau Kembali
Chapter 5 – Bertahan atau Kembali
Michela
Aku rasa ini sudah pagi, karena aku melihat cahaya yang tembus dari celah-celah jendela yang tertutupi kayu tersebut. Derek sudah tidak ada di sampingku, entah pergi kemana dia. Semalam setelah dia tidur memelukku, tak lama akupun tertidur, mungkin aku lelah, seharusnya vampire sepertiku saat malam akan terjaga, untuk pengecualian semalam aku tertidur.
Setelah aku membersihkan diriku ,aku menuruni tangga, tampak Ibu tengah merajut sesuatu. "Ah. Michela kau sudah terbangun? "ujar Ibu, aku mengangguk. "Kau ingin merajut bersama ku?" tanya Ibu kembali. Aku terdiam dan duduk di sebelahnya, aku merasa ganjil mengapa aku bisa nyaman di tempat seperti ini, ini kediaman werewolf, tidak pantas aku ada di sini. "Michela, kau sedang memikirkan apa? "tanya Ibu lagi.
"Aku ingin kembali ke kastil"ujarku spontan. "Sebaiknya kau di sini saja Michela, setidaknya hingga kau melahirkan kelak, itu lebih aman bagimu, tidakkah kau memikirkan bagaimana tanggapan kaummu jika mereka mengetahui kau tengah mengandung anak campuran seperti ini?"ujar Ibu.
Aku terdiam, benar, kaumku sangat membenci werewolf, bagaimana kelak reaksi mereka jika mengetahui aku tengah mengandung sebagian darah werewolf, mereka pasti akan membunuh anak ini, dan bisa saja membunuhku.
"Mengapa kau baik padaku? "tanyaku kepada Ibu. Ibu mengelus rambutku, dan meletakkan tangannya di perutku "Ada cucu Ibu di sini, dan aku rasa kau cocok menjadi menantuku, maafkan anakku Derek, ya, pasti dia membuatmu menderita"jawab Ibu.
Aku terhenyak, sungguh wanita werewolf ini begitu menerimaku di keluarganya. "kau tidak takut denganku? Aku bisa menghabisimu"ujarku sambil mengeluarkan taringku, Ibu tertawa "Michela, jika kau ingin melakukannya, seharusnya sudah kau lakukan sejak datang kemari, aku yakin kau sesungguhnya vampire yang baik, Ibu ingin kembali merajut, Ibu harus segera sebelum cucu ibu lahir, sweater dan sarung tangan ini pasti sangat lucu jika kelak dipakai cucu Ibu"ujar Ibu.
Aku kembali terdiam, Ibu tengah merajut untuk cucunya , dia begitu menerima calon cucunya ini yang setengah vampire, sedangkan aku, Ibunya sendiri sungguh membencinya. "Michela, mengapa kau terdiam, mari Ibu ajarkan merajut"ujar Ibu. Akupun mengikuti perintahnya.
***
Derek
Pagi itu aku terbangun dengan posisi masih memeluk Michela, bukan, maksudku memeluk perutnya. Michela masih tertidur, ku amati dirinya yang semakin kurus ,kontras dengan perutnya yang membesar. Aku tidak menyangka perbuatanku tiga bulan lalu berakhir seperti ini, aku tidak memperhitungkan kehamilan, yang ku pikirkan hanya melampiaskan amarah dan yah, nafsuku.
Aku meninggalkan Michela yang masih saja tertidur, aku bergegas pergi, Ayah dan kawanan melakukan pertemuan, terkait pembantaian di selatan.
"Abraham, vampire itu sudah keterlaluan, mereka membantai nyaris separuh penduduk selatan" ujar Paman Wil kepada ayahku. "kita harus menyerangnya balik, mereka sungguh keji, aliansi sudah bernegosisasi pada mereka, dan mereka menuduh kaum kita membunuh putri mereka Michela"ujar Paman Wil kembali.
Michela, ya tuhan, jadi dia putri dari castil barat, apa yang sudah kulakukan. Permasalahan ini pasti akan panjang. Apa sebaiknya Michela kembali ke kastilnya, dan kerusuhan tersebut mereda. Ayah menatapku tajam, aku rasa Ayah membaca gelagat anehku, dan pasti dia memikirkan Michela lah putri tersebut.
"Aku yang akan berbicara langsung dengan mereka" ujar Ayah menutup forum pertemuan.
***
Aku dan Ayah memasuki rumah, tampak Ibu dan Michela tengah menyiapkan makan malam. Aneh sekali, seorang vampire sepertinya menyiapkan makanan. "Duduklah Ayah , Derek,kami sudah memasak"ujar Ibu, aku duduk di sebelah Michela.
Tampak Michela memegang segelas minuman berwarna merah,bukan, itu darah, aku dapat mencium bau amisnya. "Makanlah Derek"ujar Ibu, aku mengambil piring dan mengisinya dengan beberapa daging dan sayur, aku mengunyahnya, masakan ini enak.
"Bagaimana? Enak bukan? Michela yang memasak hari ini, Ibu hanya memberinya resep dan memberi beberapa perintah"ujar Ibu. "Padahal ini pertama kalinya Michela memasak"ujar Ibu kembali. Aku hanya mengangguk dan memandang Michela yang tengah menikmati minumannya.
***
"Michela" ujar Ayah setelah kami selesai makan malam. "Apakah kau putri dari kastil barat?"ujar ayah kembali. "Benar"ujar Michela. "Ada apa ayah?"ujar Ibu. "Sebaiknya kau kembali ke kaummu"ujar Ayah dingin, "maksud Ayah apa?" ujar Ibu.
"Kaum Vampire telah merusak separuh selatan karena mencari Michela"ujarku ikut berbicara. "Oh, Ayah, bisakah Michela tetap disini, bagaimana kaumnya kelak mengetahui bahwa putrinya tengah mengandung dan itu anak werewolf, aku menyayangi Michela, dan ada cucumu juga di sini, bagaimana jika mereka membunuh calon cucumu ini?"ujar Ibu.
"Bunuh saja janin itu" ujarku "bukankah kehadirannya merupakan malapetaka?"ujarku kembali. Michela menatapaku dengan terkejut. Ibu menamparku "Kau gila Derek, itu anakmu"ujar Ibu. Aku meringis, memegangi pipiku yang perih karena di tampar Ibu. Aku kembali melihat Michela, dia mengepalkan tangannya hingga memutih.
"Baiklah, bunuh saja janin ini, bukankah dari awal aku tidak sudi mengandung anak berdarah werewolf terkutuk ini"ujar Michela dingin. "Aku juga ingin kembali ke kaumku"ujar Michela kembali. "Michela, pikirkanlah matang-matang, apa kau tak mneyayanginya?"ujar Ibu tersedu.
"Besok kita ke kediaman Rose, semakin cepat, semakin baik, aku tidak ingin kaum vampire semakin membuat kekacauan"Ujar Ayah. "Ayah, ini sungguh tidak bijak, apakah ada pilihan lain?"teriak Ibu kepada Ayah, Ayah pergi meninggalkan ruang makan. Aku melihat Michela me naiki tangga menuju ke kamar. Aku diam-diam mengikutinya.
***
Michela
Ada apa lagi ini, setelah aku mulai menerima kehadiran anak ini, aku harus melepaskannya. Air mataku turun, sial aku menangis, ada apa dengan diriku. Aku mengelus perutku, kurasakan kembali tendangannya. Kaumku pasti sangat membuat kerusakan hingga Abraham, Ayah Derek berkata seperti itu kepadaku.
Tangisanku semakin menjadi, persetan jika ada oranglain yang mendengar tangisanku. Oh tidak, apakah aku harus bertahan ataukah kembali?. Sungguh sangat pelik.
Aku memeluk selimut dan sarung tangan yang berhasil ku rajut tadi bersama Ibu, kudekap ke perutku. "Maafkan Ibu nak, maafkan Ibu, mungkin ini memang takdir jika kau tidak bisa melihat dunia ini, kaum Ibu dan Ayahmu berbeda, tidak bisa di satukan" ujarku pilu, "Jika kita kelak bertemu di dunia lain, Ibu harap kau memaafkan Ibu, dan kau mau memeluk Ibumu yang berdosa ini"ujarku menangis.
***
Derek
Aku terdiam di tangga, tangisan pilu Michela terdengar, semua perkataan Michela dapatku dengar dengan baik, hei aku kan werewolf, pendengaranku tajam. "kaum Ibu dan Ayahmu berbeda, tidak bisa di satukan"ujarnya, hatiku seperti di sayat sembilu, "ayah, ayah" kata itu terus beputar di kepalaku. Sungguh benar-benar membuat kepalaku sakit, sebaiknya aku pergi dari rumah, mungkin ini bisa menjernihkan kepalaku.
***
.....Bersambung.....
(Maafkan Author lama update "Love" ada yang merindukan Michela dan Derek???? sudah di lanjutkan ya ceritanya, terimakasih bagi yang sudah membaca, monggo di vote dan coment, terimakasih)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top