Chapter 11- Pelukan Terakhir

Chapter 11– Pelukan Terakhir
jangan lupa vote dan coment, terimakasih bagi yang sudah membaca.

Derek

Aku memeluknya, sejak tadi aku tidak bisa menutup mataku, begitu juga dirinya. "Derek, bisa lepaskan aku" ujarnya, aku malah memeluknya semakin erat "Sebentar saja"ujarnya, akupun melepaskan pelukanku. "Apa masih sakit?" tanyaku merujuk ke luka bekas cakaranku.

Dia menggeleng, namun dia mendekap dadanya, kedua tangannya saling merangkul, wajahnya dia tekuk.

"Kau kenapa Michela?"tanyaku, "Sakit"ujarnya, "Apa yang sakit, lukamu?"tanyaku, aku menjilati luka itu lagi. "Bukan, dadaku"katanya, dia melepaskan kedua tangannya, ku lihat bajunya basah, tepat di payudaranya, "Bisakah kau mengambilkanku air hangat?"pinta Michela, aku bergegas mengambil air hangat .

***

"Ini air hangatnya"ujarku, dia tertatih menuju lemari mengambil selembar kain, dan mencelupkan kain tersebut ke wadah berisi air hangat. "Bisakah kau tak melihatku"ujarnya, aku memalingkan mukaku, aku tahu dia ingin membuka bajunya. "Aw"ujarnya, pasti dia kesulitan membuka baju karena luka di bahunya, "Aku bantu"ujarku membuka bajunya, dia menunduk, "Sudahlah, tidak usah malu, aku pernah melihatnya"ujarku, "Aku tidak malu"jawabnya ketus. Ketika aku akan membanu melepasakan pakaiannya , dia idak sudi bahkan menamparku.

"Plak" dia menampar pipiku, sial sakit. "Byur"dia menyiramku dengan air hangat tadi."Maaf"ujarku, "Jangan dekati aku lagi, hanya siksaan yang kau torehkan kepadaku"ujar Michela, hatiku mencelos, benar yang dia katakan, hanya siksaan yang aku torehkan kepadanya.

Michela

"Plak" aku menampar pipinya, "Byur"aku menyiramnya dengan air hangat tadi.

"Maaf"ujarnya, "Jangan dekati aku lagi, hanya siksaan yang kau torehkan kepadaku"ujarku. "Tapi Michela, malam ini saja, ku mohon, izinkan aku tidur memelukmu, mungkin untuk yang terakhir kali"ujarnya, seorang Derek yang angkuh dan penyiksa, memohon. "Baiklah"ujarku.

***

Untuk malam ini saja, aku izinkan dia memelukku, dengan catatan untuk terakhir kalinya. Dia memelukku dengan posesif, sebenarnya dia meminta lebih dari sekedar pelukan namun aku menolaknya.

Aku langsung berbalik dan menatapnya, "Kau mau mati mengering karena darahmu ku hisap habis ha?"ujarku marah besar dan memperlihatkan taringku yang tajam ini.

"Aku hanya bercanda"ujarnya tertawa. "Tidur, atau benar-benar ku hisap darahmu"ujarku sangat kesal. Derek terdiam, mungkin dia sudah kehabisan kata-kata. Akhirnya kami tidur saling memunggungi, tidak ada lagi pelukan.

Derek

Setelah bertengkar, kami pun tertidur, kami saling memunggungi,tidak ada pelukan terakhir seperti yang kuminta. Aku melihat sekeliling , masih gelap, namun ku rasa ini menjelang pagi.

Wanita vampire ini galak sekali, ancamannya mematikan, menghisap darah sampai mati mengering. Aku membalik badanku, ku lihat dia masih terlelap, terasa dari nafasnya yang teratur.

Aku tidak bisa tidur, biarkan saja aku menatapnya hingga dia terbangun, "Pluk"tangan Michela menimpa perutku, niat jahil terlintas di kepalaku, ku masukkan tangan Michela ke dalam celanaku, aku pura-pura tidur, aku ingin tahu reaksinya ketika bangun.

***

Michela

Ku rasa ini sudah pagi, walaupun ruangan ini di kondisikan selalu gelap agar aku tidak terkena cahaya matahari, tapi aku dapat mendengar suara burung berkicau di luar sana.

Tunggu dulu apa ini,  aku shock, bagaimana mungkin tanganku masuk ke celananya.

"Ah, Michela kau sudah bangun"ujar Derek, astaga dia bangun, tanganku masih di dalam celananya, cepat-cepat ku keluarkan, "Kenapa di keluarkan Michela?"tanya Derek dengan wajah sok lugunya.

"Well, setidaknya kau memegang punyaku, kau pasti ingin kan, kau tinggal bilang iya saja semalam"seru Derek panjang lebar, "Aku tidak tahu kenapa tanganku bisa di situ, dasar kau sialan, ini pasti ulahmu, kau benar-benar ya, mau mati mengering"ujarku, aku mengeluarkan taringku dan bersiap ingin menerjangnya.

Dia tertawa, benar ini ulahnya, "Sudahlah aku ingin mandi, kemudian membersihkan kamar ini, lihat sangat berantakan"ujar Derek membuka pintu kemudian pergi.

"Derek sialan"teriakku menggema.

.....Bersambung.....

     

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top