Epilog
Kiran menyelesaikan bait lagunya, lalu tersenyum puas. Lagu Never Be Enough, selalu menjadi favoritnya. Dan juga favorit Janesh. Sayangnya lelaki itu sekarang malah pergi ke luar kota, tepat di hari anniversary mereka. Kiran kesal sekali, tetapi J berkilah ini urusan pekerjaan yang penting.
Begitu perempuan itu turun dari panggung, aroma kacang Hazel panggang tercium dari arah dapur. Kiran tersentak. Menu hari ini sama sekali tak menggunakan kacang tersebut.
Segera saja Kiran berlari menuju dapur dan menemukan sosok suaminya sedang menghias Hazelnut Cheesecake favoritnya. "J, katanya ada kerjaan!" seru Kiran.
"Niatnya mau kasih surprise. Tapi aku kena surprise duluan. Mana rokmu pendek banget lagi. Ganti!" dengkus Janesh.
Kiran menghela napas kesal. "Apa sih! Ini kan nggak pendek banget!"
Janesh menyodorkan Hazelnut Cheesecake yang menjadi kenangan di pertemuan pertama mereka. "Mungkin nggak seenak buatanmu, karena pastry bukan keahlianku. Tapi setidaknya ini cocok untuk first anniversary."
Bibir Kiran menyunggingkan senyum. Lalu perempuan itu segera memasang ekspresi datar, "Hei, kuemu penampilannya jelek banget. Pake garnish bunga lagi. Saya tuh paling nggak suka kalo ada yang bikin garnish nggak relate sama makanannya atau nggak bisa dimakan!"
Janesh tersenyum seraya mendengkus. "Kamu salah. Bunganya bisa dimakan lah. I've made them from chocolate. Lagipula aku kalo ngomong nggak pake monyong gitu."
"Iya, kamu kalo ngomong kayak gini. Udah pedes, monyong lagi!" Kiran menyergah ketus.
"Tapi kamu suka kan?" goda Janesh seraya menghampiri dan memeluk Kiran.
Kiran berpikir lalu tersenyum jahil. "Enggak. Aku nggak suka. Kayaknya akhir-akhir ini aku benciii banget sama kamu."
"Oh ya? Wah bagus dong. Benci aja terus, biar anak kita jadinya mirip aku." Janesh mengecup pipi Kiran lalu berjalan keluar dapur.
Kiran sempat bengong. "Maksudnya?" Lalu ketika ia memahami perkataan suaminya, matanya terbelalak. "Jadi kamu udah tahu? Yah ... harusnya kan jadi surprise!"
Janesh berbalik lalu melemparkan senyuman menggoda,"Makanya jangan simpan testpack-nya sembarangan!"
💗💗💗
Sometimes we need a break, just to think is it worth to move. But after that, it became a beautiful moment to remember.
💗💗💗💗💗
Hai, hai, Keliners!
Salam kecup online ya buat kalian satu-satu. Akhirnya cerita ini udah tamat. Fiuh. Lega banget deh. Udah berasa kayak ngelahirin anak 😅
Mungkin bagi beberapa dari kalian nggak cocok sama endingnya. Ya aku minta maaf ya. Tapi memang sulit kalo akhirnya bikin cerita yang sesuai sama semua pembaca. Aku cuma berharap cerita ini bisa menghibur kalian semua.
Betewe, aku kayaknya pengen bikin QnA alias tanya jawab gitu mengenai cerita ini. Tapi ya itu kalo kalian pengen sih. Jadi silakan kalian mau tanya apa aja yang berhubungan sama cerita ini, yang bakal aku jawab di sini atau di media sosial ku Instagram @dreamydhiaz (Follow aku juga ya!)
Betewe, inspirasi epilog ini datang gara-gara nggak sengaja nonton video rekaman acara Ala Resep Juna yang lagi di Swiss. Di situ Chef Juna ngomong kalo dia nggak suka ada makanan yang garnish atau hiasannya nggak bisa dimakan hehehe. Jadi langsung kepikiran Kiran niruin omongan tersebut.
Oke, ya ampun. Sedih banget bakal berpisah sama kalian para Keliners yang keren dan caem. Makasih banget ya, atas dukungan kalian sama cerita ini. Sampai bertemu di ceritaku yang lain. Kali ini aku juga nulis cerita baru judulnya Red.
Iya emang, aku tuh sukanya muncul sama ide baru, terus stuck, terus mangkrak. Tapi semoga yang ini enggak 😅😅😅
Buat kalian yang punya ide buat cerita-ceritaku boleh aja lho DM atau kirim ke Instagram aku, siapa tahu ide kalian akan kueksekusi jadi cerita berikutnya. Pasti bakal aku balas kok, meskipun rada selow.
Dan finally, makasih buat kalian semua yang cinta dan dukung cerita ini. Dadah dulu sama duo Janesh-Kiran yang gokil ini! Betewe Lee Jun Ki come back main drama di Flower of Evil, ada yang nonton? 😁✌️
I love you all, Keliners! See you in my next stories!
Love,
DhiAZ 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top