Love is all

"Sudah siap?"

Kaydan mengulurkan tangannya, membantu Runa turun dari mobil. Gadisnya terlihat mempesona dengan gaun bersiluet A-line. Perpaduan manis antara warna putih dan kuning muda yang melebar di bagian bawah, dan berkibar setiap Runa bergerak, semakin memberikan kesan sensual.

Butuh beberapa hari bagi Kaydan untuk meyakinkan Runa dengan ajakannya pergi bersama ke acara pesta pernikahan Aidan. Bukankah suatu kebetulan jika Runa dan mempelai laki-laki adalah teman kuliah, sementara mempelai perempuan adalah adik dari sahabat baiknya, Alex.

Kaydan menggenggam tangan Runa yang halus itu dengan lembut. Membawanya masuk ke pesta pernikahan yang terlihat mewah dan elegan.

Sementara Runa berdiri dengan canggung di sebelah Kaydan. Ia melihat ke sekeliling, konsep resepsi pernikahan Aidan-Aqessa bukan tamu yang naik ke pelaminan, melainkan pengantinnya yang berkeliling menyambut para tamu undangan.

Dan Runa melihat Aidan yang menggandeng mesra Aqessa. Dengan setelan jas berwarna putih, Aidan bak pangeran dari negeri dongeng.

Runa hanya menurut ketika Kaydan mengenalkannya dengan beberapa rekan bisnis laki-laki tersebut.

"Runa?"

Runa tertegun mendengar suara itu. Dengan gugup ia membalikkan tubuhnya.

"Hai pengantin baru... selamat ya." suara Runa terdengar lemah. Ia memeluk Aqessa yang begitu cantik dengan gaun pengantinnya.

"Yang lain ada di sebelah sana loh? Kenapa nggak ikut gabung?"

"Mbak Runa kesini sama siapa?"

Belum sempat menjawab pertanyaan dari Aidan, ia sudah mendapat pertanyaan lain dari Aqessa.

"She's came with me," tiba-tiba Kaydan melangkah mendekat dan menarik pinggang Runa dengan mesra. "Iya 'kan, sayang?"

Runa mendongak, mengernyitkan alisnya sambil menatap tajam. Apa katanya tadi? Sayang?

"Mbak Runa... koko Kaydan... kalian?" tanya Aqessa seolah tak percaya.

Kaydan semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Runa, mengikis jarak. "Kami pastikan akan segera menyusul kalian."

Laki-laki itu tersenyum, tak acuh dengan wajah Runa yang memerah.

~~~~~~~~~~

"Kita mau kemana?" tanya Runa ketika Kaydan mengambil jalan yang berlawanan dengan arah rumahnya.

"Ada yang mau aku tunjukin sama kamu."

Runa menyadari bahwa mobil Kaydan memasuki parkiran Discovery Park Hotel.

"Kenapa kita ke hotel! Mau ngapain!" tanya Runa gelisah.

Kaydan tersenyum, ia menjentikkan jarinya pada kening Runa, membuat gadis itu mengaduh.

"Nggak usah mikir yang macem-macem. Let's go!" ajak Kaydan kemudian, namun Runa masih berdiri meragu.

Beberapa karyawan menyapa Kaydan. Sementara Runa hanya bisa menunduk salah tingkah. Apa yang akan mereka pikirkan ketika jam sepuluh malam masuk hotel dengan orang yang tidak ada ikatan.

Kaydan yang masih menggenggam tangan Runa membawanya memasuki lift.

Runa mengernyit ketika Kaydan menekan tombol teratas. Rooftop?

Tebakan Runa benar. Kaydan membawanya ke rooftop. Embusan angin malam yang sedikit kencang segera menyambutnya.

Kaydan meraih tangan Runa kembali, dan membawanya ke tepi, saatnya menunjukkan pada gadisnya.

Kali ini Runa mengikuti langkah Kaydan tanpa protes. Ia terbelalak! Mulutnya terbuka lebar, dan tangannya akhirnya menutupi mulutnya sendiri. Mata Runa masih melekat di kerumunan kerlip warna-warni lampu kota di bawah sana.

"Indah bukan?"

Kaydan berdiri di belakang Runa. Menyampirkan jasnya pada punggung gadis itu. Runa hendak berbalik, namun sepasang lengan yang telah melingkar di perutnya menahan gerakannya.

"Wo ai Ni," bisik Kaydan lembut, hingga tubuh Runa meremang merasakan embusan napas Kaydan yang hangat pada tengkuknya.

Runa membeku kaku, merasakan bibir lembut yang menempel di kulit lehernya. Dengan jelas ia merasakan hangat tubuh Kaydan yang mendekapnya, juga jantung lelaki itu yang berdetak memburu. Runa hanya bisa memejam, membiarkan tubuhnya direngkuh dari bekakang.

Kaydan membalikkan tubuh Runa dan tersenyum hangat. "Dansa?"

Runa tertegun. "Apa... dansa? Nggak!" ia lantas menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Bukan Kaydan namanya jika tidak keras kepala. "Ayolah," paksanya.

Sebelum Runa bisa menolak, Kaydan sudah menariknya. Runa begitu gugup ketika Kaydan dengan tenang melingkarkan tangannya di pinggang Runa, dan meletakkan tangan Runa di pundaknya .

Sepasang bayangan itu lantas bergoyang pelan, mengikuti irama lagu dari ponsel Kaydan.

Where do i begin
To tell the story of how great a love can be
The sweet love story that is older than sea
The simple truth about the love she bring to me
Where do i start

"I love You," bisik Kaydan sambil tersenyum, menatap Runa dengan binar cinta.

Kaydan menunduk, menempelkan keningnya di kening Runa. Runa menengadah, hanya untuk mendapati matanya ditatap begitu intens seiring lagu yang mengalun lembut.

With her first hello
She gave new meaning to this empty world of mine
There'd never be another love, another time
She came into my life and made the living fine
She fill my heart

Kemudian Runa memalingkan muka dengan wajah merah padam.

~~~~~~~~~~

Kaydan menoleh ke arah Runa. Kepala gadis itu menyandar ke sandaran kursi, miring ke arahnya. Walau rambutnya tergerai dan acak-acakan, Runa tetap terlihat cantik. Ada suara dengkuran halus keluar dari mulutnya. Bibirnya sedikit membuka. Tangannya terjuntai lemas di sisi tubuhnya. Runa terlihat begitu nyenyak.

Kaydan tersenyum, merasakan kebahagiaan yang membuncah karena kebersamaannya dengan Runa hari ini.

Mobil berhenti di lampu merah. Kaydan meraih jemari Runa perlahan, memperhatikan seksama lentiknya, kuku jarinya yang dipulas cat kuku berwarna pink muda transparan. Ia lantas mengelus pipi Runa dan mencium ujung kepala gadis itu.

Sudah tengah malam ketika Kaydan menghentikan mobilnya di depan rumah Runa.

Runa masih terlelap. Kaydan menyalakan musik dengan suara pelan. Tanpa pernah merasa puas, ia terus menatap Runa. Lima belas menit kemudian, Runa baru mulai menggeliat.

Runa mengerjapkan matanya. Menguap lebar dengan telapak menutupi mulutnya. Kemudian menoleh ke arah Kaydan, dan tersenyum canggung.

"Udah sampai. Kenapa nggak dibangunin?" Runa merapikan rambut panjangnya, lalu mengikatnya lagi dengan asal.

Kaydan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Runa.

"Besok aku pergi beberapa hari. Jangan kangen, oke!"

Dengan cepat Kaydan merengkuh belakang kepala Runa, menarik wajahnya mendekat, dan mencium bibirnya lembut. "Good night."

Playlist
Marc Anthony | Love is all
Andy  Williams | Where do i begin(love story)
[071016]
~~~~~^^~~~~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top