Lovasket - Chapter 7
Rusak total mood Jungkook hari ini karena banyak nya tugas dan ulangan disekolah, sebenarnya tak begitu mempengaruhi karena hellaw~ Jungkook anak jenius bisa stres karena beban sekolah? Itu kiseki*! Penyebab utama rusaknya mood Jungkook adalah ia kembali bertemu dengan Hyeri yang terus membe-rodongnya dengan segala permintaan menyebalkan, telinga Jungkook sampai terasa panas karenanya.
'Kookie, kau masih ingat siapa yang kubilang pria yang kusukai? Orang itu adalah Woozi!'
'Kookie, aku tahu Woozi masih menyukaimu tapi ka-lau kau terus mengabaikan dan menjauhinya dia pasti akan melirikku suatu hari nanti. Jadi jauhi dia ya? Ya ya ya ya~?' Tak lupa puppy eyes yang malah membuat Jungkook ingin segera memuntahkan isi perutnya tepat kearah wajah Hyeri, tapi yang nama nya Jungkook mah... sabar aja atuh :v. Walau sudah kesal sampai ubun-ubun tapi itu ditahan mati-mati an oleh Jungkook, hal lain yang membuatnya kesal adalah ia tak dapat berkontrasi mengerjakan PH* yang diberikan para guru karena memikirkan sang mantan dan kesal pada Hyeri. Selesai mengerjakan soal yang 'untung saja bisa dikerjakan' itu, ia pun memilih untuk ke kantin dan diperjalanan ia heran melihat Chanyeol yang kemarin mengejeknya sudah babak belur. Saat mereka bertatap muka Chanyeol terlihat canggung dan segera menghindar darinya dan tentu saja membuat Jungkook heran, larut da-lam keheranan sampai Jungkook tak sadar ada ora-ng yang sedang mengendap-endap mendekatinya.
"HAYO!!" ; "KYAAAA!!" Jungkook bersumpah akan membunuh pelaku yang telah membuatnya terpaksa memacu jantung sekuat tenaga karena terkejut itu.
"HUAHAHAHA! Harusnya kau melihat ekspresimu Kook! Lucu sekali ya Tuhan! Ahahaha!" Orang itu adalah Jung Hoseok bersama temannya Park Jimin.
"Apa yang sedari tadi kau perhatikan Kook?" Tanya Kris yang sambil mengunyah ramyeon dalam damai, Jungkook tak sadar bahwa ia berjalan mendekati me ja makan 'markas' anak Bangtan S. Ia pun memilih tuk bergabung dengan mereka dan memesan makan annya yaitu nasi goreng kimchi dan menatap Kris.
"Tidak, aku hanya memperhatikan Chanyeol. Aneh, kenapa wajahnya sampai babak belur begitu?" Dan semua mata (minus Jungkook) melirik kearah sang leader, alias kalau bukan adalah Kim Taehyung.
"Apa?" Taehyung sadar kalau semua mata tertuju kearahnya #eaa# dan berhenti mengunyah nasi.
"Ani, lupakan." Ujar mereka dan kembali makan.
Sesuai dugaan, makan bersama anak Bangtan S tak akan pernah bisa tenang. Ada saja kelakuan mereka itu, entah saling mencuri makanan/minuman, saling menumpahkan sambal botol, dan tendang-tendang an dibawah meja pun juga mereka lakukan dan satu satunya perempuan (a.k.a Jungkook) hanya diam dan tersenyum memandang mereka semua. Setidak nya kelakuan mereka membuat Jungkook lupa akan beban pikiran yang sedari tadi menghantuinya itu.
"Eh Kook!" Seru Kai tiba-tiba, suasana meja hening.
"Ulang tahunmu kapan?" Jungkook mengerjapkan matanya karena terkejut, kemudian tersenyum jail.
"Bimil~*" Ujar Jungkook, kemudian kembali makan.
"Aaa~ Kookie gitu deeh~" Semua memandang Kai dengan tatapan yang 'Iuh! Bukan temen, ga kenal!'.
"Najis Kai!" Sambar Sehun sambil memukul bagian belakang kepala Kai dengan penuh kasih sayang itu.
"Aduuuuuuuuh! Sakit peruuuut!" Keluh Yongjae tiba -tiba, semua memandang adik kelas imut itu heran.
"Babo ya! Kenapa kau makan timun?!" Bentak Yu Gyeom, Yongjae pun pamit kekamar mandi segera.
"Astaga, ada-ada saja si kembar itu." Ujar Yoongi.
"HOEEK!" Tiba-tiba Jin yang sedari tadi memilih tuk diam malah muntah dan untungnya tak ada ya ng terkena imbasnya, tapi Namjoon yang disebelah Seokjin memandangnya heran. Begitu juga lainnya.
"Oi Jin! Kau kenap-" ; "HOEK!" Jin tak menjawab dan malah kembali memuntahkan makanan yang tadi ia makan, dengan panik Jimin dan Namjoon membawa Jin berlari ke kamar mandi menyusul si kembar 'Y' dan yang lainnya terdiam kebingungan.
"Ya, ada apa ini?" Tanya Hoseok dan tak lama Bam Bam yang berada disebelahnya ikut muntah, Hoseok terkejut karena muntahan itu sedikit mengenai se- patu miliknya dan bersama dengan Sehun ia juga membawa Bambam ke kamar mandi. Taehyung, Kris beserta Jungkook, Kai, dan Yoongi terdiam ditempat memandangi kepergian teman mereka tanpa bernaf su untuk makan lagi. Semua memandang mereka de ngan khawatir, Jungkook mencoba berpikir cepat.
"Berhenti makan, aku akan memeriksa makanan me reka. Panggilkan guru piket dan minta mereka untuk memanggil ambulans." Titah Jungkook cepat dan re flek Kris beserta Yoongi dan Kai segera pergi men-cari guru piket mereka Jeonghan saem yang hari ini berpatroli, meninggalkan Taehyung dan Jungkook di sana. Jungkook mengambil makanan Seokjin, ia me-ngendus makanan itu sejenak dan mengambil sedi-kit makanan tersebut untuk sampel dan diletakkan disebuah plastik dan juga sampel dari makanan milik Yongjae, Seokjin dan Bambam, FYI : jenis makanan mereka adalah sup rumput laut. Jungkook mengendus sedikit bau aneh pada muntahan itu, namun ia tak bisa memastikan bau apa dan tak lama para pemanggil Jeonghan saem pun datang lalu menanyakan apa yang terjadi sambil menelepon ambulans. Jungkook menjelaskan sesingkat mungkin dan saat ambulans datang, Jungkook meminta agar sampel itu di periksa lalu memberinya kabar. Hanya Bambam, Jin dan Yongjae yang dibawa. Yongjae me mang tidak me makan sup itu, tapi ia sempat menci- cipi milik Bambam dan juga memakan timun yang se lalu ia anggap menjijikkan karena tak sengaja ter telan. Yang lain diminta tetap tinggal, mau tak mau mereka pun menurut dan memilih untuk menjenguk saat pulang sekolah saja. Aktivitas kembali berjalan.
...
"BODOH!! KENAPA TIDAK SEMUANYA KENA?!" Bentak seseorang berbadan tegap dan kulitnya tak begitu putih, bisa dibilang sawo matang. Sedang me maki seorang dari -anak buah- nya, orang itu diba-las dengan pandangan kesal oleh sang 'anak buah'.
"Dasar brengsek! Sudah bagus mau kubantu! Mana kutahu kalau mereka akan makan apa nantinya!" Bentak orang itu tak kalah sengit pada lawannya.
"Kalau rumput laut, aku bisa memicu dengan meman faatkan zat di rumput laut. Kalau yang lainnya asal ku beri racun, bisa-bisa mudah ketahuan!" Tambah nya, sang lawan bicara memandang dengan kesal.
"Tch, sialan! Yah setidaknya Seokjin gugur, kenapa kau tak memberinya racun pelumpuh saja?" Ujar orang itu dan diberi pandangan super menusuk.
"Bodoh! Hal itu dapat membuatku ketahuan dengan mudah!" Walau marah tapi tak semarah saat perta-ma kali, tiba-tiba keheningan menyeliputi mereka.
"Apa menurutmy dengan gugurnya Seokjin dilomba sparing nanti akan berpengaruh? Kan masih ada kapten mereka." Ujar orang itu ragu, sang lawan bi-cara pun menyeringai dan tersenyum dengan sinis.
"Tch, kau meremehkanku rupanya. Kita akan bukti-kan nanti kalau akulah yang bisa memenangkan ini, sebelum aku hancur total sampai tak bersisa. Akan kubuktikan kalau aku lebih hebat dari'nya'."
...
Dari hasil lab, ternyata sup rumput laut yang dima-kan Seokjin, Bambam dan Youngjae (untuk cuman ci cip, jadi tidak berdampak banyak) terdapat obat ya ng memicu asam lambung dan ada kandungan zat yang memicu keduanya mual dan akhirnya muntah.
"Saya rasa ini keracunan biasa, tapi perlu istirahat minimal 2 hari karena tak bisa dipastikan apakah ini berbahaya atau tidak." Ujar sang dokter, Bangtan S menunduk untuk berterima kasih pada dokter ya-ng merawat ketiga korban keracunan makanan itu.
"2 hari? Tapi besok kita ada sparing." Ujar Kai.
"Yah, sepertinya kita hanya bisa mengandalkan ya-ng sekarang tersisa. Tidak mungkin kita menyuruh mereka bermain kan? Kalau kumat gimana?" Ujar Sehun, Kai mendelik sebal.
"Ya aku juga tahu! Maksudnya Seokjin hyung kan ace kita dalam masalah rebound. Kalau tidak ada rasanya ada yang kurang disini." Ujar Kai sok puitis sambil memegangi dada kiri tempat jantungnya.
"Kau menjijikan." Ujar Yoongi sambil merebahkan ke palanya di sofa khusus untuk ruang tunggu.
"Kau menyebalkan hyung." Ujar Kai sarkastik.
"고마워." Dengkuran Yoongi terdengar setelah ia me ngucapkan kalimat tersebut, Kai mendengus kesal.
"Aku tidak sedang memujimu hyung, dasar 돼지." BUG!! Bantal sofa mendarat mulus di wajah Kai, Namjoon yang disebelahnya pun ngakak parah.
"WUAHAHAHA! MAMPUS! Makanya jangan cari ga-" BUAG! Kali ini bantal sofa lebih kencang lagi tepat mencium mesra wajah Namjoon.
"Jangan berisik bodoh! Kau menggangguku!" Tawa Kris sudah hampir menyembur tapi tak jadi karena ia ogah kena sasaran lempar oleh Yoongi. Mereka me nunggu kedatangan ketiga teman mereka beserta saem dan kedua teman mereka yang lainnya keluar dari ruang berpintu putih bersih tanpa noda itu. Tak lama yang ditunggu pun keluar secara bersamaan.
"Sudah ambil obat?" Tanya Sehun datar.
"Sudah, ayo pulang." Ajak Seokjin dengan wajah ya ng agak pucat, Youngjae masih cukup segar sedang-kan Bambam sudah seperti mayat hidup dari tadi.
"Saem pulang duluan saja, kita semua kan searah." Ujar Taehyung, yah mereka punya pangkalan sendi-ri. Mark saem pun berpamitan meninggalkan semua muridnya juga Jungkook yang di sebelah Bambam.
"Bagaimana? Kau mau ikut ke markas?" Tanya Tae Hyung, Jungkook segera menggeleng.
"Tidak, aku langsung pulang saja. Sebentar lagi oppa sampai." Jawab Jungkook.
"Kalau begitu kami duluan, bye Jungkookie." Ujar Ji Min tak lupa eyesmile nya yang membuatnya terli-hat ramah, Jungkook tersenyum bunny tooth.
Tak lama menunggu, Wonwoo sampai disana untuk menjemput Jungkook. Diperjalanan Jungkook lebih banyak diam, Wonwoo menoleh kearahnya bingung.
"Ada apa?" Tanya Wonwoo padanya.
"Entahlah oppa, aku bingung."
"Bingung kenapa? Ada masalah?"
"Tidak, hanya saja karena Seokjin oppa sakit kami kekurangan pemain center." Ujar Jungkok, Wonwoo mengangguk tanda ia mulai mengerti mengapa.
"Center nya ada banyak kan?" Tanya Wonwoo.
"Tapi Seokjin oppa itu yang terbaik." Ujar Jungkook.
"Kookie, yang terbaik itu tak menjamin kemenangan sebuah tim." Ujar Wonwoo bijak.
"Selain itu ada satu lagi yang ku khawatirkan oppa."
"Apa?" ; "Soal keracunan makanan tadi." Wonwoo mengernyitkan keningnya tanda tak mengerti
"Apa oppa tak merasa aneh? Mengapa timingnya pas sekali dengan sparing besok." Wonwoo menghela nafas, kirain ada hal yang penting.
"Aku rasa tidak mungkin, mungkin saja kebetulan."
"Tapi ini terlalu pas untuk suatu kebetulan." Ujar Jungkook, ia mulai terlihat gelisah.
"Sudahlah Kook, tak perlu di pikirkan. Pulang kau ha rus langsung mandi, kerjakan tigas lalu segeralah ti dur untuk besok. Arasseo?" Tadinya Jungkook akan membantah, tapi setelah dipikir tak ada gunanya.
"Arasseo oppa."
...
💬 TBC 💭
Fn: Jujur aja, sebenarnya keracunan sekolah ini pernah kejadian disekolahku dan aku terinpirasi dari itu... tp ga sampe ad oknum penjahat kok.. Hehe^^
R+L+C
- Thx for Fav my Story -
#Bluewavy..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top