Lovasket - Chapter 6

"Terima kasih Lay saem." Ujar Jungkook pada guru penjaga perpustakaan, ia meminjam novel misteri yang merupakan salah satu favoritnya Sherlock.
"Hai Kook," Tiba-tiba ada suara dari belakang Jung Kook mengagetkannya, orang itu lumayan familiar dan Jungkook mencoba mengingat siapa orang itu.
"Hei," Ujae Jungkook datar, sibuk memutar otak.
"Pinjam buku ya?" Tanya orang itu lagi.
"Ne." Jawab Jungkook pendek.
"Ngomong-ngomong Kook, kudengar sekarang kau bekerja menjadi asistennya Mark saem ya?"
"Ne, waeyo?" Tanya Jungkook lagi.
"Nggak kok, memastikan saja. Woozi sudah tahu?"
"Atas dasar apa ia harus tahu?"
"Em... tidak juga sih, tapi apa menurutmu tidak apa kalau Woozi tidak tahu?" Okay, Jungkook jengah.
"Maaf aku tak tahu apa urusanku denganmu dan ini pekerjaanku jadi kurasa Woozi seonbae tidak perlu tahu dan kau juga tidak perlu tahu Park Chanyeol, sekarang aku permisi karena sebentar lagi masuk." Ujar Jungkook lalu segera pergi dari perpustakaan, ah iya Jungkook baru ingat ia Chanyeol teman Woozi.
"Tunggu Kook!" Tahan Chanyeol, Jungkook menoleh.
"Kau.. 'dibayar' berapa?" Tanya Chanyeol menekan kalimat terakhir, Jungkook terkejut mendengarnya.
"Maksudmu apa?" Tanya Jungkook penuh emosi.
"Yah, kau tahulah maksudku." Ujar Chanyeol licik.
"Aku tidak mengerti, keintinya saja."
"Please deh Jeon Jungkook, satu perempuan banding 12- eh 13 ditambah Mark saem. Kau pikir kami sem-ua tidak bertanya-tanya? Kau cantik dan semua orang tahu kau tidak begitu suka berada dibawah matahari dan tiba-tiba saja menawarkan diri men jadi asisten pelatih? Kau dibayar mahal ya? Kau di bayar berapa? Aku bisa membayar lebih mahal." U-capan Chanyeol membuat Jungkook pun naik pitam.
"Kau-...!" Belum selesai satu kalimat itu terucap ti-ba-tiba saja ada sesuatu mendorong Chanyeol ken-cang sekali sampai sosok namja itu terlempar ke uju ng koridor tak jauh dari lokasi pintu perpustakaan.
"KAU BILANG APA BARUSAN?! KAU TIDAK PERN-AH DIAJARI CARA BICARA OLEH ORANG TUAMU HAH?!" Bentakan keras itu membuat aktivitas di da lam perpustakaan terhenti, Lay saem terperanjat.
"LEPASIN BRENGSEK!" Umpat Chanyeol padanya.
"KAU MAU MEMBAYARNYA?! KAU PIKIR KAU SIA-PA?!" Orang itu ternyata adalah Kim Taehyung, itu lah yang telah membuat Jungkook shock bukan main.
"Hei! Jaga ketenangan!" Tegur Lay saem sambil me ncoba memisahkan keduanya yang bertengkar itu.
"Dengar, kalau kau ada urusan dengannya maka k-au juga berurusan denganku." Ujar Taehyung agak tenang tapi dalam setiap kata-katanya terdapat penekanan yang malah seperti ancaman maut itu.
"Tch!" Chanyeol tak bisa berbuat apapun jadi ia ter paksa pergi sambil membenarkan kerah pakainnya yang sempat jadi sasaran cengkeraman oleh Tae Hyung, Lay saem pun kembali ke tempatnya tadi.
"Tae... hyung?" Ujar Jungkook walau ragu-ragu.
"Apa? Aku hanya benci pada orang yang kepedean dengan hartanya itu dan memamerkannya depan ku." Ujar Taehyung jutek membuat Jungkook sebal, walau dalam hati sedikit berterima kasih padanya.
.
"Aigoo Kookie Kookie~ Keributan diperpustakaan ta-di hebat juga ya?" Ujar Hani, Jungkook kadang me-nyumpahi Hani yang bisa tahu segala informasi de-ngan cepat. Padahal baru saja sekitaran beberapa menit yang lalu terjadi dan ini sudah 10 menit lagi bel, Jungkook selalu membenci tempat lokernya ini.
"Aku kurang tahu sih kenapa tapi kamu kasian ba-nget ya? Untung tadi ada Taehyung yang membela tapi yah... Taehyung kan gentle jadi tak herankan?" Ujar Hani, salah satu orang yang ngefans pada Kim Taehyung. Masih saja mengejar walau sudah ditolak.
"..." Jungkook hanya diam mengeluarkan buku untuk pelajaran selanjutnya dan membuat Hani dkk sebal.
"Kok diem?" Tanya Junghwa pada Jungkook, Jungko ok melirik sekilas lalu berniat untuk segera pergi.
"Eh! Mau kemana? Jawab dong!" Tahan Dasom.
"Atau kamu udah bosen menghadapi kita?" Tanya Hani lagi tak lupa dengan lagak 'Drama Queen'nya.
"Nggak, tadi aku hanya berpikir mau membalas per kataan kalian dengan apa." Ujar Jungkook datar.
"Oh, otakmu sudah tersumbat sesuatu ya?" Tanya Junghwa lagi dan membuat lainnya tertawa lucu.
"Bisa saja Junghwa, dia kan-" ; "Terima kasih!" Ucapan Dasom terpotong karena Jungkook tiba-tiba memotong ucapannya, semua menoleh kebingungan.
"Terima kasih untuk apa?" Tanya Dasom kemudian.
"'Aku kurang tahu sih kenapa tapi kamu kasian ba-nget ya?' Dikutip dari perkataan Hani tadi aku rasa aku berterima kasih karena kalian masih punya rasa 'kasihan' untukku, yah walau hanya sedikit dari se bagian hati nurani kalian sih. Kalian kan egois dan hanya mau memikirkan diri kalian." Ujar Jungkook, Hani dan yang lainnya tampak. sangat. marah.
"Eh! Maksudmu itu ap-" ; "Jungkook seonbae!" Panggil Bambam, Jungkook yang sedang menunggu ucapan Hani selesai tak jadi karena Bambam tiba-tiba saja memanggilnya dan itu membuatnya heran.
"Ya Bam?" Tanya Jungkook pada anak imut itu.
"Ani, aku hanya mau tanya pada seonbae apa seon-bae baik-baik saja tadi? Chanyeol seonbae itu me-mang menyebalkan jadi jangan didengarkan ya." Ujar Bambam tiba-tiba membuat Jungkook heran.
"Kamu tahu dari siapa?" Tanya Jungkook halus.
"Gosip dimana-mana seonbae, lagi pula anak klub basket sed- UMPH!" Mulut Bambam tiba-tiba dibe-kap cepat dengan kedua tangan oleh dua orang.
"Er... Yugyeom dan Yongjae?" Ujar Jungkook ragu.
"H-hai seonbae! Kami duluan ya!" Seru keduanya sembari menyeret Bambam, ketiga pemuda itu hi-lang dan kehilangan mereka membuat Hani dkk tak sadar kalau orang yang mereka bully itu juga sudah menghilang dari tempat tersebut bagaikan hantu.
"Eh?! Dia kabur!" Seru Junghwa kesal.
"Ish! Anak ituuuuuu!" Hati sampai jalan ditempat.
"Dia harus kita harus beri pelajaran!" Seru Dasom.
... 🏀🏀🏀 ...
"Bagaimana Jungkook? Apa selama saem tak ada m ereka membuatmu kesulitan?" Tanya Mark Saem, beliau sudah kembali dan ia ada diruangannya saat ini bersama dengan Jungkook dan juga Taehyung.
"Hampir mati saem, untung belum." Jungkook terse-nyum manis memperlihatkan bunny toothnya dan ia melirik Taehyung yang masih bersikap cool dari tadi.
"Hahaha... bisa saja kamu Kook. Tae, bukannya kamu sudah janji pada saem agar tidak membuat Jungko-ok kesulitan?" Ujar Mark saem pada Kim Taehyung.
"Sulit atau tidak kan tergantung setiap orang saem, tidak ada yang mudah didunia ini. Apa lagi menyang kut kepercayaan dari orang lain." Jawab Taehyung diplomatis dan mau tak mau Mark saem geli sendiri.
"Yah tapi sesekali tak perlu sekeras itu pada orang baru Taehyung." Ujar Mark saem menasihati.
"Nggak apa kok saem, Kookie sudah terbiasa. Kookie mungkin akan membiarkannya tapi lain kali Kookie tak akan tinggal diam, pokoknya Kookie akan membe rikan mereka balasan yang setimpal biar tahu rasa! Pokoknya nyesel setengah mati!" Ujar Jungkook dan Mark saem kembali tertawa mendengar hal itu, ba-gaimana dengan Taehyung? Sibuk misuh-misuh dan mengejek Jungkook dalam hati seperti 'apa kau bila ng? Memang siapa dirimu? Idih sok sekali.' Begitu.
"Ya sudah, kau menjadi sangat menakutkan." Kata Mark saem dan Jungkook tersenyum pada saemnya.
"Kalau begitu sekarang saem mau melihat kalian be rdua salaman." ; "HAH?!" Seru kedua murid itu.
"Cepat! Saem tak mau melihat kalian berdua saling canggung satu sama lain, jadi segeralah berjabatan kalian mengerti?" Ujar Mark saem dan Taehyung pu n mengulurkan tangannya kali ini dengan manly be-gitu pula Jungkook yang menerima uluran tersebut.
...
"Eh Kook, nganggurkan? Daripada kau duduk disa-na kau bantu kita saja bermain game, kurang orang nih." Ujar Hoseok yang wajah dan tampang beda ja-uh dan berotasi antara bulan dan matahari (?), Ju-ngkook sempat bingung dan menatap ke Mark saem.
"Biarkan saja." Sambil meminum minuman isotonik.
"Boleh nggak, saem?" UHUK! Mark saem hampir sa-ha merenggang nyawa karena tersedak akibat per tanyaan Jungkook yang lain ikutan shock karenanya.
"Selama ini Kookie hanya duduk dan memperhatikan cara bermain mereka saem, sekarang mereka meng ajak main. Dengan begitu Kookie tahu bagaimana ra sanya melatih dan dilatih oleh saem, Kookie kan asis tennya saem jadi harus tahu dong bener nggak?" T anya Jungkook bersemangat terlihat dari matanya, Mark saem sibuk menepuk dada efek tersedak itu.
"Kamu yakin?" Tanya Mark dan Jungkook mengang-guk pasti, setelah mendapat lampu hijau ia pun ber lari kelapangan dengan lari kecil KUCLUK.. KUCLUK mau tak mau Jungkook membuat Hoseok yang niat-nya hanya melucu malah menjadi serius ditanggapi.
"Heh kalian! Kalau asisten saem kenapa-kenapa, ka lian semua yang harus bertanggung jawab!" Ujar Mark saem yang lebih seperti mengancam mereka.
"Mampus deh!" Ujar Hoseok ngeri dan setelahnya ia mendapat pelototan horror teman-temannya. Siapa coba yang bisa menjamin Jungkook baik-baik saja?
"Serius Kook? Eh nggak apa dipanggil begitu? Kalau memanggilmu Jungkook-ssi seperti sedang bermain sepakbola." Ujar Kai membuat yang lain melongo, apa coba maksudnya bilang bermain sepakbola itu? Jungkook mengangguk dan memasuki anggota tim nya Namjoon, Yoongi, Seokjin dan Bambam. Yongjae, Yugyeom, Taehyung, Kris dan Sehun berada dalam satu tim. Kai, Hoseok dan Jimin sedang tidak main. Kai demam, Hoseok ankle dan Jimin sedang ada lati han dance untuk lomba yang sebentar lagi dimulai.
"Bam, kau mark Yugyeom ya. Yoon, mark Sehun. Aku akan mark Taehyung dan Namjoon kau mark Kris, e.. dan Kook bisa mark Yongjae?" Tanya Seokjin ragu, Jungkook dengan santai mengangguk dan permain-an pun dimulai. Bola direbut tim Seokjin dan mereka pun berlari secara offensive ke ring lawan, lawan se gera membuat defense yang sulit ditembus dan di saat itulah Jungkook menyelinap masuk lalu bola pun dipass oleh Seokjin dan saat mencoba shoot karena ia kecil miracle shoot Jungkook pun masuk sempurna.
"Wow!" Seru mereka, ini akibat Yongjae meremehk-an Jungkook dan setelahnya Yongjae pun diinjak yah walau pelan tapi tetap saja itu mengotori jerseynya.
"Eeeh?! Kenapa diinjak?!" Seru Jungkook terkejut.
"Biasa Kook, ini hanya hukuman kecil-kecilan kok." Ujar Yoongi seperti biasa flat, Jungkook menatap ta kut kearah Yongjae yang mengenaskan (pdhl gpp).
"Nanti aku juga dibegitukan?" Semua menatapnya melongo, memangnya mereka itu dikira apaan hah?
"Ya nggaklah Kook! Yang benar saja!" Seru Kris dan ia dapat merasakan pelototan Mark saem dari kejau han karena membentak asisten kesayangannya itu.
"Nggg... a... eung... aa..." Gagap Kris ditendang oleh Namjoon karena ia kesal lama mendengar suaranya.
"Pokoknya tak akan begitu, tenang saja." Ujar Seok Jin dan diamini teman-temannya beserta Jungkook, permainan kembali dimulai dan kali ini Taehyung di depan dan jarak dengan ring cukup jauh ia ditahan oleh Jungkook yang walau defensenya lemah tapi ins tingnya cukup tajam. Hasil pengamatan permainan.
"Kenapa hm? Kenapa diam?" Tanya Jungkook mem provokasi dan kalau ini dunia anime pasti Taehyung akan muncul tanda perempatan dijidat kulit tannya, ancang-ancang lalu... SHOOT! Bola masuk sempurna dan point shootnya pun dihitung menjadi three po.
"Bagaimana bisa? Cepat sekali." Ujar Jungkook de-ngan shock, Seokjin menyesali ia lupa me marknya.
"Argh! Harusnya tadi aku me mark Taehyung." Ujar Seokjin tapi lebih seperti berbisik pada diri sendiri, permainan pun kembali dimulai dan mereka selalu bi sa melewati Jungkook dengan mudah terutama Tae Hyung. Hoseok yang menatapnya pun mulai gerah.
"Argh! Pada nggak gentle semua! Kook, kau larilah dan aku yang akan menjadi tameng oke?" Hoseok pu n masuk kelapangan dan berdiri didepan Jungkook.
"Heh! Sejak zaman kuda dikuncir mana ada permai-nan basket yang seperti itu?! Masa pemain punya penjaga begitu?!" Protes Kris telak pada Hoseok.
"Sekarang zamannya kau berkuncir! Lagipula mana ada kuda tidak dikuncir?" Ujar Hoseok tak kalah te-lak dan to the point, Kris bete sendiri karenanya.
"Tapi Hoseok seonbae, kamu kan sedang ankle." Ujar Jungkook dan Hoseok mengibaskan tangannya selaw.
"Jangan khawatir aku punya cara sendiri." Ujar Ho Seok dan caranya itu benar-benar aneh, dia mema-ng 'menjaga' tapi sekaligus 'mengganggu' anggota musuh. Untung saja teman, coba kalau bukan. Mulai Youngjae yang menyergap Jungkook lalu Yongjae di peluk pokoknya diganggu Hoseok dari belakang, saat mau shoot celana mereka ditarik, dan saat Jungkook mau menshoot bola ia mengambil bola dan mewakili shoot yang untung saja shoot dari tadi masuk terus.
"ARGH OGAH AH MAIN SEPERTI INI LAMA-LAMA!" Ujar Kris membuat yang lain tertawa, akhirnya per mainan pun diakhir oleh Mark saem dan mereka pun meminum air isotonik yang Jungkook bawakan untuk mereka. Mark saem memberikan pengumuman soal Inter High mereka yang akan sebentar lagi dilaksa-nakan dan menasihati supaya menang dll lalu Mark saem pun ijin pulang lebih dulu, Jungkook baru saja kembali dari supermarket membeli titipan mereka dan tiba-tiba seseorang berseru dengan nyaring.
"HARI INI KRIS ULANG TAHUN LHO~!" Entah siapa, lalu semuanya menyanyikan '생일 축하 합니다' secara berbarengan. Jungkook berdiri sambil bengong dise-belah Bambam yang juga ikut menyanyikan lagu itu.
"Noona kenapa didepan pintu saja? Ayo masuk." Aj-ak Bambam dan Jungkook dengan agak ragu masuk menghampiri Kris yang sedang diberi tendangan sa yang dari anak klub basket sebagai tanda selamat.
"Eng... Seonbae ulang tahun ya hari ini?"
"Iyalah Kook, kan aku juga bukan jatuh dari langit. Pasti dilahirkan jugalah." Joke Kris pada Jungkook.
"Kalau begitu 생일 축하해 seonbae, dan..." Jungkook mengeluarkan sesuatu dari kantung plastik belanja an supermarket yang isinya terdapat titipan itu.
"Ini, kebetulan aku membelinya dan maaf hanya bi-sa memberi ini seonbae. Kalau begitu aku permisi du lu." Ujar Jungkook sambil memberikan Kris sebatang coklat berbentuk lingkaran dengan dilumuri kacang, kalau disebut merknya adalah coklat Fer-- Roc---, Jungkook pun pamit dan pergi dari ruangan itu sam-bil meletakkan plastik belajaan mereka dan begitu Jungkook menghilang dari balik pintu Kris berbicara.
"Kenapa dia baik banget? Dibakar deh di neraka." Ujar Kris sambil bengong diiringi teman yang lain.
"Amiiin." Doa Hoseok pun dibalas lemparan sepatu basket butek dari Kris dan untung tidak headshot.
...
💬 TBC 💭
...
FN: Anybody still wait for this? Bisa bantu saya promosikan? Lagi libur makanya baru sempet nulis lagi 😄

Give me Fav + Comment 주서요

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top