Lovasket - Chapter 5

"Gila! Ini sudah jam empat lewat!" Seru Kris, bergu ling-guling diatas lantai seperti kambing guling itu.
"Man, Mark saem jadi datang?" Tanya Namjoon pa-da Taehyung yang sedang asyik duduk main HP.
"Mana tahu, tadi kan Mark saem ngasi pengumuman minta kita semua kumpul." Jawab Taehyung enteng,
"Aneh banget, itu yeoja juga gak muncul-muncul." Ujar Namjoon, melirik terus kearah jam arlojinya.
"Mungkin saja saem tadi ada urusan mendadak." Ujar Bambam mencoba menenangkan mereka, tak lama Taehyung pun berdiri mengambil tas miliknya.
"Eh! Mau kemana?" Tanya Seokjin cepat.
"Pulang." ; "Pulang?" Taehyung melambaikan tang-an pada mereka kemudian keluar dari ruang gym.
"Eh, bukannya lari 100× keliling lapangan kalau sam pai telat atau membolos?" Tanya Hoseok saat meli-hat yang lainnya mulai mengikuti jejak Taehyung.
"Peduli setan disuruh lari 100 kiteran hyung, paling mentok-mentok masuk UGD." Ujar Sehubmb santai.
"Mending UGD, kalau langsung kuburan gimana?"
.
Jungkook berdiri depan loker dipagi hari sambil ter-senyum-senyum sendiri seperti orang gila, puas ka-rena bisa meminjam ponsel Mark saem dan menger-jai Taehyung and the gank. Rasain tuh! Baru tahu ia rasanya balas dendam itu nikmat tiada tara, walau ia tahu sih salah tapi mereka kan sudah kelewatan. Masih asyik dengan dunianya sendiri sampai suara yang dingin untuk membuatnya bergidik terkejut.
"Kau pikir sudah hebat ya bisa mengerjai kami?" Jungkook diam sejenak, menahan keterkejutannya.
"Apaan sih? Kenapa coba datang tiba-tiba? Mem-buat orang terkejut saja." Ujar Jungkook dan baru saja ia mau menutup loker sampai pintu loker itu di banting Taehyung dan tubuh ringkih Jungkook ikut didorong sampai menabrak loker dibelakangnya itu.
"Kau pikir aku terlalu bodoh sampai tidak tahu siapa yang mengirim SMS itu pada kami hah?" Tanyanya.
"Lalu? Minta selamatan?";"Gak usah sok!";"Am I?" Taehyung menatap Jungkook tajam lurus kemata doenya itu, Jungkook ikutan balas menatap tajam. Dulu memang agak takut, tapi sekarang nggak lagi.
"Apa? Memangnya cuman kamu yang bisa melotot?" Ujar Jungkook, Taehyung pun mundur selangkah.
"Oke, kau yeoja hebat. Bisa bertahan sampai selama dua minggu, tapi tidak lama lagi kau benar-benar akan angkat kaki dari jabatan asisten pelatih!" An-cam Taehyung dengan nada segarang mungkin.
"Dan ngingkarin janji kamu ke Mark saem?" Diam.
"Kenapa sih Taehyung? Aku merasa kalau sekarang kamu bukan bicara karena teman kamu tapi karena kamu benci sama aku, iya kan? Apa aku pernah ber buat salah? Kalau iya jelaskan dan aku minta maaf, lalu terserah kau mau apa agar aku bisa dimaafkan dan masalah selesai." Ujar Jungkook yang mulai ga-tal karena sikap aneh Taehyung, ia ditatap tajam.
"Kau pikir sesederhana itu? Dan kalau mau tahu, pi-kir saja sendiri!" Ujar Taehyung lalu pergi, mening-galkan Jungkook dengan kebingungan yang dalam.
'Kenapa sih dia lebih menyebalkan dari Kris seonbae dan lainnya?' Pikir Jungkook, ia tidak tahu saja ka-lau masih ada malaikat diantara keiblisan mereka.
.
Belum selesai masalah dengan Taehyung, entah sial atau bagaimana. Jungkook memergoki sang mantan #ea, alias Woozi jalan berdua dengan seorang gadis yang dulunya dianggap sebagai teman oleh Jungko-ok karena yah... teman kalau ada maunya juga sih. Gadis itu baru pulang dari Australia dan disinilah gadis bersweater pink (hadiah ulang tahun dari Ju-ngkook) berjalan dengan senyum merekah disampi-ng Woozi yang sedang membalas senyumannya itu. Yah, gadis beruntung tersebut adalah Park Hyeri. Yang saat ini sedang digenggam tangannya dan di peluk erat oleh Woozi yang dulu mantanya Jungkook, ia masih ingat betul terakhir Hyeri datang dan me nyemangati lalu mengucapkan salam perpisahan hen dak ke Australia karena urusan keluarga selama 2 bulan dan sekarang gadis itu sudah ada didepannya.

... 🏀🏀🏀 ...

"Kemana yeoja itu? Biasanya datang sambil ketok-ketok pintu." Tanya Seokjin merasa ada yang beda.
"Tepar kali." Jawab Namjoon seenteng mungkin.
"Tapi kasihan juga ya, sepertinya ia terlalu memfor sir diri belakangan ini. Padahal kan tidak perlu sebe gitunya, apa lagi Mark saem masih izin." Ujar Yongj ae, bingung juga karena sikap Jungkook belakangan.
"Yah bagus dong, semakin dia memforsir diri itu tan da ia kecapekan. Kita tinggal tunggu saja pengundu ran dirinya, setelah itu kita bisa bebas sejahtera. Lagian apa peduli kita juga soal kondisinya? Mau dia jungkir balik, manjat pohon, tengkurap, terserah dia kan?" Ujar Kris sarkastik dan duduk didekat Sehun.
"Lah bagus kalau kelelahan lalu keluar, kalau mati gimana?" Tanya Jimin dengan wajah datarnya.
"Akh! Kau ini bicara bagaimana sih Jim? Bicaranya jangan sepotong-sepotonglah!" Seru Hoseok berba-hasa Satoori yang membuat semua orang ingin me-lemparnya dengan barbel karena Satoori kacaunya.
"Hoseok, belum pernah makan sepatu ya? Mau?" Ta nya Yoongi penuh ancaman, Hoseok memilih diam.
"Tapi serius hyung, ada tuh istilahnya di Jepang... apa ya namanya?" Jimin menjetikkan jari, berpikir.
"Karoushi." Ujar Taehyung, Jimin memekik senang.
"NAH! Itu tuh maksudnya!" Seru Jimin bahagia.
"Karoushi apa hyung?" Tanya Bambam bingung.
"Istilah orang kalau mati karena kelelahan bekerja." Jawaban Yoongi membuat mereka bergidik ngeri.
"Akh! Hyung mah nakutin!" Seru Kai bergidik takut.
"Itukan kalau di Jepang, mana tahu kalau disini." Ujar Yoongi, yah ada benarnya juga sih kata Yoongi.
"Jangan jauh-jauh Jepang, disini saja ada orang ya ng mati kecapekan gara-gara main warnet kan?" Ujar Yugyeom dihadiahi jitakan kuat oleh Yongjae.
"Memangnya yeoja itu main warnet?!" Seru Yongjae kesal, Taehyung yang melihat pertengkaran tak per nah habis ini pun lama-lama merasa gerah sendiri.
"Please everyone and hyungdeul, dari pada membi-carakan yeoja tidak penting itu lebih baik kita mem bahas hilangnya Xiumin hyung. Xiumin hyung tidak memberi kabar apapun?" Tanya Taehyung datar.
"Kau tidak bosan membahas Xiumin terus?" Tanya Jimin heran, soalnya Taehyung selalu bahas Xiumin.
"Daripada membahas yeoja tidak jelas dan membu-at kita darah tinggi? Lebih baik membahas Xiumin hyung, separah-parahnya ia bolos tidak pernah sam pai seperti ini. Dia kan seperti Woozi hyung." Ujar Taehyung dan diamini oleh Jimin dan kawan-kawan.
"Jadi menurut kalian, Xiumin kemana?" Tanya Kris.
.
Hoseok sendiri sudah tanya pada wali kelas tapi ka-rena tidak tahu maka mereka berspekulasi sendiri.
"Mungkin Xiumin ketawa-ketiwi sendiri dirumah me nonton Running Man sampai buang air dicelana."
"Mungkin dia pergi ke Busan tempat neneknya."
"Mungkin dia lagi stres mengerjakan ketertinggalan tugas, kan Xiumin sudah banyak bolos sekolah."
"Mungkin Xiumin sudah bosan mau pergi sekolah."
"Mungkin dia pergi main ke warnet sampai pagi."
"Mungkin clubbing gila-gilaan saking nggak tahu m-au ngapain lalu mabok-mabokkan meminum alkohol."
GILA! Tak diketahui itu spekulasi milik siapa saja, se mua masih sibuk berspekulasi sampai terdengar su-atu suara yang membuat mereka semua bergidik.
"Eh? Mwo ya ige?" Tanya Jimin, karena penasaran tingkat tinggi ia sampai menajamkan pendengaran.
"Siapa yang bermain piano malam begini?" Tanya Taehyung sambil menoleh kearah pintu ruangan.
"Tahu darimana itu suara piano?" Tanya Kai bodoh.
"Memang kau pernah dengar suara drum atau gitar listrik seperti itu?!" PLOK! Kepala Kai dihajar oleh Sehun dengan penuh cinta, Kai mengumpat keras.
"Ya ya ya... kalau malam-malam begini... jangan-ja ngan..." Hoseok mulai ketakutan sendiri karenanya.
"Jangan-jangan apa hah? SETAN?!" Bentak Kris.
"Eh Kris, ini kan cuman.." ; "Shtt! Ribut banget sih!" Bentakan Seokjin menghalau terjadinya PD ke IV.
"Tae, kau kan kapten. Bagaimana kalau kau periksa duluan?" Usul Namjoon, disertai cengiran lucunya.
"Setuju!" Imbuh yang lain minus Yoongi yang idc, Taehyung sibuk misuh-misuh dalam hati sambil me ngumpati mereka tapi dia jalan juga. Perlahan ia p-un mulai memasuki ruang musik, yang lain menyusul dibelakang Taehyung. Taehyung membuka pintunya.
And one... and two... and three... JREENG! JREENG!
Muncullah sosok yang mereka kenal baik selama ini, orang itu tak lain dan tidak bukan adalah Jungkook.
"Untuk apa dia masih disini?" Tanya Yoongi datar.
"Harusnya dia sudah pulang kan?" Tanya Taehyung.
"Well, in fact she's here now." Ujar Namjoon santai.
"Ngomong-ngomong lagunya sedih ya?" Ujar Kai.
"Yang pasti ini bukan lagu tradisional." Ujar Yong Jae asal dan semua orang meliriknya dengan sebal.
"Dasar gak jelas!" Ujar Yugyeom disampingnya.
"Apa sih?! Brisik banget!" Bentak Kris karena kesal.
"Ya ampun alunannya sedih sekali." Ujar Jimin, ya. Itu adalah lagu Yiruma - A Rivers Flows in You, jadi yah lagu ini memang sedih dan Jungkook memainkan lagu itu dengan penuh perasaan terasa memilukan.
"Apa kita terlalu menyiksanya?" Tanya Kris mem-buat semua orang sempat mengalihkan pandangan pada Kris seolah mengatakan, 'Wow, tumben sekali kau punya perasaan bersalah!'. Pikir mereka semua, mereka pun kembali larut dalam permainan piano Jungkook dan tiba-tiba saja setetes air mata pun meluncur dari sang pianis sambil memainkannya.
"Lho? Kok nangis?" Ujar Yongjae agak panik, begitu lagu sudah sampai puncak air mata semakin deras.
"Lho, tambah parah!" Pekik Yugyeom dan dijitak Yoongi karena pekikannya bisa saja terdengar tadi.
'Apa aku terlalu kejam?' Pikir Taehyung, sejak tadi hanya dia yang tak melepas pandangan dari gadis yang sedang bermain sambil menangis ini. Harus ia akui ia sedikit merasa bersalah, pikirannya berta-nya-tanya apa yang ia ucapkan tadi pagi bisa mem buat gadis ini sesedih itu? Taehyung pusing sendiri.
"Jungkook..." Ucap semuanya nyaris bersamaan saat permainan piano Jungkook berhenti total, Jungkook meletakkan kepalanya diatas piano menghasilkan suara sumbang tepat setelah ia menjatuhkan kepala nya. Lagu itu berhenti, tak ada lagi melodi indah d-an dentingan suara piano yang merdu. Yang ada... yang ada saat ini adalah suara tangisan Jungkook.
...
😪 TBC 😪
...
💭 Review, please 💬

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top