Part 9

Shelby berlari keluar, dia bahkan tidak peduli jika ada yang melihatnya, dia hanya ingin pergi sejauh mungkin dari tempat terkutuk itu.

Suara gemerincing lonceng sedikit membuatnya terkejut saat Shelby membuka paksa gerbang tua di belakang penginapan keluarga Harrison, kepanikannya menyebabkan Shelby lupa dengan keberadaan lonceng bodoh itu.

Tak membuang banyak waktu dia segera menuju pondok tua, tempat dimana dia bertemu Juan tempo hari.

"Juan?" Panggilnya. Shelby mulai mencari-cari di sekitar taman saat tidak mendapatkan jawaban.

"Kemana dia," gerutunya, "Juan!" teriaknya sedikit lebih kencang.

"Apakah seorang hantu tidak bisa tidur dengan tenang?" Shelby berputar saat dia mendengar suara mengeluh Juan di belakangnya.

Gadis itu mengernyitkan dahinya, ketika melihat Juan menguap lebar, sambil menggaruk-garuk badannya tanpa rasa malu. Juan terkekeh melihat ekspresi jijik Shelby.

"Oke, kalau kau sudah selesai memandangi wajah tampanku, kau bisa mulai bicara, apa yang kau mau sampai mengganggu tidur siangku?" Kalau bukan karena rasa takutnya, mungkin Shelby sudah tertawa terbahak-bahak melihat wajah manyun Juan yang terlihat seperti anak kecil yang baru saja dilarang memainkan mainan favoritnya.

"A... aku butuh bantuanmu, aku tidak yakin kalau aku masih punya banyak waktu." Semua jejak humor menghilang dari wajah Juan.

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa terjadi sesuatu semalam?" tanya Juan khawatir.

"Lebih tepatnya beberapa hari ini." gumam Shelby sebelum dia mulai menceritakan hal-hal yang dialaminya akhir-akhir ini.

"Dua hari yang lalu, aku terbangun dan mendapati beberapa kuku jariku tercabut." Dia memulai, "awalnya aku tidak terlalu memikirkannya, tapi hari ini dua gigi seriku tanggal, seolah seorang mencabutnya secara paksa." Lanjutnya, Juan melihat Shelby dengan raut wajah kesal dan sedikit khawatir.

"Dan kau tidak berpikir untuk memberitahu ku lebih awal?"

"Aku tau, tapi kau harus mengerti, aku bahkan tidak mengenalmu sebelumnya, dan aku tidak tau apakah aku bisa mempercayaimu."

"Wow ... terimakasih."

"Ugh ... ayolah, kau tau bukan begitu maksudku." Shelby mengusap wajahnya kesal.

"Oke, aku mengerti, maksudku ... tidak setiap hari kau bertemu dengan hantu tampan sepertiku." Juan tersenyum saat Shelby memutar bola matanya.

"Tapi bukan cuma itu, tadi pagi, aku menemukan sebuah tulisan pada dinding kamar mandi ku." Juan mengangkat sebelah alisnya, seolah mengatakan 'lalu?'

"Tulisan itu berbunyi waktu hampir habis." Shelby berjalan ke arah sebuah bangku tua dan merebahkan tubuhnya di sana. Dia merasa begitu lelah, Juan mengikutinya dan duduk di sebelah Shelby.

"Ini benar-benar buruk."

"hmm ...." Shelby melirik kearah Juan, "dan seolah semua itu masih belum cukup, seorang gadis kecil terus-menerus muncul di sekitar kamarku." Adu Shelby.

"Anak kecil?" Shelby sedikit tersentak oleh reaksi Juan, dia terlihat begitu terkejut dan bahkan sedikit ... panik?

"Ada apa?"

"O-oh ... tidak." Juan mencubit batang hidungnya, wajahnya terlihat begitu tegang, "anak itu ...." Dia melihat Shelby dengan ekspresi serius, "kau harus menjauhi anak itu, apapun yang terjadi, kau harus menghindar darinya, bagaimanapun juga."

"Apa ada orang di sini yang tak perlu aku jauhi?" gumam Shelby. Juan hanya tertawa kaku mendengarnya.

"Aku tau maksudmu, Nona. Tapi demi kebaikanmu, kau harus menghindari anak perempuan itu." Shelby mendongakkan kepalanya saat bayangan hitam tiba-tiba menutupinya, gumpalan awan hitam mulai menutupi langit yang tadinya begitu cerah. "Mungkin sebaiknya kau kembali." usul Juan. Shelby seolah tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, dia menatap Juan seolah tak percaya.

"Apa kau benar-benar mengusulkan hal itu? penginapan itu merupakan tempat terakhir yang mau aku datangi saat ini."

Shelby tau bahwa tak sepantasnya dia meluapkan emosinya pada Juan seperti itu. Tapi bagaimana mungkin dia bisa menganjurkan hal itu padanya? apa kematian menyebabkan kebodohan? karena laki-laki di hadapannya ini menunjukkan hal itu. Juan mengangkat tangannya sambil tertawa.

"Oke, sebelum kau mulai merencanakan kematian keduaku di otakmu, sebaiknya kau dengarkan aku dulu," ucap Juan dengan nada setengah bercanda, "aku tau kau ingin pergi sejauh mungkin dari tempat ini tapi maaf untuk mengatakan ini, tapi dengan keadaanmu, sudah terlalu terlambat."

Shelby melihat Juan dengan ekspresi terkejut, apa maksudnya sudah terlambat?

"Apa maksudmu sudah terlambat?" Dia menyuarakan pertanyaannya. Juan membuang nafas sebelum melihat Shelby tepat di matanya.

"Mereka sudah menandaimu, kemanapun kau pergi, jiwamu sudah terkunci di sini, hanya menunggu waktu, dan kau akan bergabung dengan kami, mungkin sudah waktunya aku ucapkan, welcome to the club."

Shelby hampir melompat dari tempat duduknya, dia berdiri di hadapan Juan dan menunjuk ke arahnya.

"Sebaiknya kau tarik kembali semua kata-katamu itu! aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi." bentaknya. Juan mengangkat tangannya seolah menyerah, dia tertawa kecil melihat kemarahan Shelby.

"Tenang, Nona. Aku tidak bermaksud apa-apa dengan perkataanku. Aku benar-benar berharap aku bisa mengatakan kalau yang ku katakan barusan tidak benar, tapi memang seperti itu kenyataannya," jelas Juan.

Shelby seolah tak percaya, bagaimana bisa laki-laki ini mengatakan semua itu dan mempertahankan ekspresi wajahnya yang terlihat begitu tenang? Seolah dia tidak sedang membicarakan tentang kematiannya.

"Aku akan menghentikannya, pasti ada cara, pasti ada cara! Harus ada cara." Shelby mengucapkan kalimat terakhir hampir berbisik, tubuhnya kembali rebah ke atas bangku tua itu.

Seluruh energi seolah meninggalkan tubuhnya, dia mengubur wajahnya pada kedua telapak tangannya. Shelby ingin berteriak, bagaimana dia bisa menjadi seperti ini? apakah dia akan benar-benar akan berakhir di tempat terkutuk ini? Shelby mulai menyesalkan keputusannya, kenapa dia tidak menghabiskan liburan dengan keluarganya saja? mungkin sekarang mereka sedang bersenang-senang di Hawai.

Tidak ... tidak, bukan waktunya untuk menyesali diri. Saat ini dia seharusnya memikirkan jalan keluar dari tempat terkutuk ini, dengan tekat baru, Shelby melihat yakin ke arah Juan.

"Abu yang kau ceritakan waktu itu, di mana June menyimpannya?" Juan tersenyum mendengar pertanyaan Shelby.

Mungkin, ini semua benar-benar akan berakhir. Kalaupun dia akan berakhir dengan kematian, Shelby menolak untuk mati tanpa melakukan perlawanan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top